29
6. Kriteria OPAC
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang enggan menggunakan OPAC adalah disebabkan sistem tersebut didesain terlampau
sukar dan berbelit-belit sehingga menyulitkan pemakainya, disamping itu kurang menarik dalam penampilanya. Seharusnya, sebuah OPAC yang baik
harus mudah dalam pengoperasional dan disenangi oleh pemakai perpustakaan. Crowford 1987: 21 menyarankan beberapa kriteria yang
diperlukan untuk OPAC yang baik, antara lain: a
Layar monitor yang ditampilkan pada level pertama seharusnya memperkenalkan perpustakaan yang bersangkutan. Layar harus jelas
sehingga dapat menimbulkan minat dari pengguna pemula dan yang berpengalaman untuk menggunakannya.
b Sebuah OPAC sebaiknya selalu memberikan indikasi kepada pemakai
langkah demi langkah; di level mana mereka sekarang, bagaimana mereka sampai ke situ, dan ke mana mereka selanjutnya.
c OPAC seharusnya menghindari penggunaan „jargon‟ attau istilah dan
kata-kata yang tidak baku. d
Jumlah hasil penelusuran harus dapat ditampilkan di layar e
Fasilitas „help‟ atau bantuan harus selalu tersedia pada layar monitor di setiap level searching.
f OPAC harus memberi respon yang cepat dan tepat dari setiap
permintaan.
26
C. Evaluasi Sistem Temu Kembali Informasi
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi pada dasarnya adalah penilaian. Dengan kata lain, kita mengevaluasi sistem untuk memastikan tingkat nilainya. Dalam lingkungan
penemuan informasi mungkin kita ingin menilai mana yang lebih baik
26
Walt Crowford, Patron access: issue for online catalogs. Boston: GK Hall, 1987.
30
diantara dua sistem, atau kita dapat mencoba untuk menilai bagaimana tingkat kinerja suatu sistem yang diberikan itu dapat ditingkatkan. Dengan demikian
cukup jelas bahwa selama evaluasi, kita mengukur kinerja sistem yang diteliti terhadap beberapa jenis skala.
27
Menurut Firman B. Aji dan S. Martin Sirait, “evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara objektif pencapaian hasil-
hasil yang telah direncanakan sebelumnya.”
28
Sedangkan menurut M. Manullang “evaluasi adalah membandingkan hasil pekerjaan actual result dengan alat pengukur standar yang sudah
ditentukan.”
29
Ada dua parameter dasar untuk mengukur kinerja sistem: efektivitas dan efisiensi. Dalam sebuah sistem pencarian informasi, efektivitas mungkin
merupakan ukuran seberapa jauh ia dapat menemukan informasi yang relevan dibandingkan dengan informasi yang tidak relevan. Adapun efisiensi adalah
bagaimana secara ekonomi sistem itu mencapai tujuanya. Dalam sebuah pencarian informasi efisiensi sistem dapat diukur oleh faktor-faktor seperti
beberapa biaya minimum, apakah sistem berfungsi secara efektif.
30
27
Chowdhury, G.G., Introduction to Modern Information Retrieval, London: Library Association Publishing, 1999.
28
Firman B. Aji dan S. Martin Sirait, Perencanaan dan evaluasi, Jakarta: Bumi aksara, 1990, h. 30
29
M. Manullang, Dasar-dasar manajemen, Yogyakarta: Gajah mada university press, 2005, h. 141
30
Chowdhury, G.G., Introduction to Modern Information Retrieval.
31
2. Tujuan Evaluasi
Menurut Swanson yang dikutip oleh Chowdhury dalam buku Introduction to Modern Information Retrieval menyatakan bahwa studi
evaluasi memiliki beberapa tujuan, sebagai berikut:
a. Untuk menilai tujuan dan rencana program sebelum melaksanakan
program tersebut. b.
Untuk menentukan seberapa baik kinerja tujuan atau harapan yang diinginkan.
c. Untuk menentukan alasan atau penyebab dari keberhasilan maupun
kegagalan program tersebut. d.
Untuk mengungkap prinsip-prinsip yang mendasari suatu program yang berhasil.
e. Untuk mengekspolarasi teknik yang dapat meningkatkan efektivitas
program. f.
untuk memperbaiki cara yang digunakan untuk mencapai tujuan
3. Kriteria Evaluasi