Asal-usul nama Minangkabau KEHIDUPAN MASYARAKAT MINANGKABAU

BAB 2. KEHIDUPAN MASYARAKAT MINANGKABAU

2.1 Asal-usul nama Minangkabau

Bermacam-macam pendapat mengenai asal-usul nama Minangkabau, baik berasal dari buku Tambo 1 Adat Alam Minangkabau sendiri maupun yang dikemukakan oleh para peneliti Adat Alam Minangkabau. 2 Minangkabau merupakan gabungan dua perkataan, yaitu, minang yang bermaksud menang dan kabau untuk kerbau. Menurut legenda, nama ini diperoleh dari peristiwa perselisihan di antara kerajaan Minangkabau dengan seorang putera dari Jawa yang meminta pengakuan kekuasaan di Melayu. Untuk menghindarkan diri mereka dari peperangan, rakyat Minangkabau mennawarkan pertandingan adu kerbau di antara kedua pihak. Putera tersebut setuju dan menunjukkan seekor kerbau yang besar dan ganas. Rakyat Minangkabau hanya menunjukkan seekor anak kerbau yang lapar tetapi dengan tanduk yang telah ditajamkan. Dalam pertandingan adu kerbau tersebut, si anak kerbau yang kelaparan dengan tidak sengaja menyeruduk tanduknya di perut kerbau tersebut karena ingin mencari puting susu untuk meghilangkan kelaparannya. Kerbau yang ganas itu mati dan rakyat Minangkabau memenangkan dan menyelesaikan pergelutan tanah dengan cara yang aman. Bumbung rumah adat Minangkabau yang dipanggil Rumah Gadang, Rumah Besar memiliki rupa bentuk yang unik karena menyerupai tanduk kerbau, terdapat juga prinsip-prinsip tertentu dalam pembinaan rumah adat Minangkabau. 3 1 ‘Tambo’ sama artinya dengan sejarah, babad, hikayat, riwayat kuno, uraian sejarah suatu daerah yang sering kali bercampur dengan dongeng. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005. Pada awalnya tambo dituturkan secara oral, dikabakan dikabarkan dan didendangkan, makanya tradisi ini oleh masyarakat Minangkabau disebut dengan bakaba. Walau bercampur dengan dongeng, namun kedudukan tambo dalam masyarakat Minangkabau sampai sekarang masih mempunyai arti penting. Tujuan utama dari cerita tambo adalah untuk menyatukan pandangan orang Minangkabau. Hal ini dimaksudkan untuk mempersatukan masyarakat Minangkabau dalam satu kesatuan. Amir Sjarifoedin, Minangkabau; Dari Dinasti Iskandar Zulkarnain Sampai Imam Bonjol, Jakarta, 2014, hlm 59 2 Ir. Edison Piliang dan Nasrun Dt. Marajo Sungut, Tambo Minangkabau; Budaya dan Hukum Adat di Minangkabau, Bukittinggi, 2015, hlm.71 3 Univesiti Teknologi Malaysia, Prinsip-prinsip pembinaan rumah adat Minangkabau, diakses dari http:ms.wikipedia.orgwikiMinangkabau, pada tanggal 23 November 2015 Minangkabau dalam Tambo, menurut A.H. Hill dalam Sjarifoedin 2014:40 berasal dari ucapan Manang kabau artinya menang kerbau. 4 Nama itu dikaitkan dengan suatu legenda khas Minangkabau yang dikenal “adu kerbau”. Konon, pada masa dahulu ada satu kerajaan asing ditafsirkan sebagai kerajaan Majapahit, yang datang dari laut akan melakukan penaklukan. Guna mencegah pertempuran atau pertumpahan darah, maka pemuka masyarakat setempat, Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sebatang mengusulkan, agar digelar kegiatan mengadu kerbau. 5 Menurut Sjarifoedin 2014:42 cerita Tambo mengenai nama Minangkabau tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa “nama Minangkabau baru ada” setelah kerajaan Majapahit berdiri sekitar tahun 1293, dan mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya, menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, dari tahun 1350 hingga 1389. Berarti sebelumnya, daerah ini belum bernama Minangkabau. Para ahli ada yang mengatakan bahwa kata Minang Kabau berasal dari kata Pinangkabu, yang berarti Tanah Asal bahasa Minangkabau kuno, sebagai jawaban atas pertanyaan para pendatang dari tanah hindu India. Ada juga yang menyatakan bahwa Minangkabau berasal dari kata Ma-inang kerbau, artinya memelihara atau mengembalakan kerbau. Ahli yang menyatakan Minangkabau berasal dari kata Minang Kabwa, yang artinya pertemuan sungai besar, yaitu Sungai Kampar. Di samping itu ada juga yang menyatakan bahwa kata Minangkabau berasal dari kata Binanga Kanvar, artinya Muara Kampar. 6

2.2 Wilayah Minangkabau