Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang semakin penting dalam pembangunan nasional. Sumber daya manusia berkualitas tinggi merupakan aset yang sangat berharga bagi setiap bangsa karena menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan maupun keterbelakangan suatu bangsa bukan hanya karena faktor kekayaan alam, luas wilayah atau jumlah penduduk yang dimiliki, melainkan juga terletak pada mutu dan kualitas manusianya, terutama mutu dan kualitas dari generasi muda sebagai penerus pembangunan. Saat ini bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang juga tengah mengalami perkembangan perekonomian, yaitu dari era pertanian menuju ke era industri dan jasa. Perubahan ini akhirnya menuntut reorganisasi dunia kerja. Semula dunia pekerjaan menggunakan tenaga kerja manusia pada berbagai jenis dan tingkat pekerjaan, namun terdorong dengan adanya alasan ekonomis maka para penguasa lapangan kerja akhirnya lebih banyak menggunakan tenaga mesin dan alat modern, sehingga menyebabkan lapangan pekerjaan yang menggunakan tenaga kerja manusia semakin hari semakin terbatas pada bidang jasa dan pelayanan sosial. Lapangan pekerjaan pada bidang-bidang produksi semakin memperkecil kemungkinan penampungan tenaga kerja manusia. Saat ini pengangguran adalah masalah yang cukup serius terjadi di Indonesia. Kondisi ini diperparah dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja Universitas Sumatera Utara dari beberapa industri besar karena terpengaruh oleh krisis global yang melanda beberapa waktu lalu, sehingga jumlah pengangguran semakin bertambah. Pengangguran merupakan masalah yang kompleks disamping sebagai akibat pengangguran juga merupakan sebab dari masalah lainnya seperti tindak kriminal, kemiskinan, kemerosotan tingkat kesehatan, rendahnya tingkat pendidikan dan lain sebagainya, sehingga upaya untuk mengatasi masalah ini juga harus multi disiplin dan multi pendekatan. Berdasarkan perkembangan tersebut, tentunya akan membawa konsekuensi terhadap kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Sumber daya yang dibutuhkan saat ini adalah manusia yang memiliki ketrampilan, menguasai tekhnologi, mudah dilatih dan memiliki jiwa kewirausahaan. Menurut Alma 2001 semakin maju suatu negara, semakin banyak orang terdidik dan banyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya wirausaha, sebab kemampuan pemerintah sangat terbatas dalam hal anggaran belanja, personalia, dan pengawasan sehingga tidak akan dapat menggarap semua aspek pembangunan, sehingga wirausaha merupakan potensi pembangunan. Menghadapi kenyataan yang ada tentang kebutuhan sumber daya manusia tersebut, maka Perguruan Tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan tinggi yang ikut berperan dalam mencetak generasi muda pengisi pembangunan saat ini, sudah seharusnya mampu menyiapkan sumber daya manusia yang dimaksud. Hal ini sesuai dengan upaya pemerintah untuk menanggulangi angka pengangguran dapat dikatakan cukup banyak, berbagai upaya telah dilakukan bahkan hampir setiap departemen memiliki program khusus untuk menanggulangi masalah pengangguran, salah satunya adalah melalui Departemen Pendidikan Universitas Sumatera Utara Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal PNFI. Saat ini Direktorat Pendidikan Non Formal dan Informal gencar melaksanakan program pendidikan kesetaraan dasar dan lanjutan yang terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup, program tersebut diantaranya adalah program Kewirausahaan Usaha Mandiri untuk Keaksaraan Fungsional, program Kewirausahaan Desa dan Kewirausahaan Perkotaan untuk Kejar paket B dan C dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar warga belajar disamping mendapatkan ijazah pendidikan yang setara dengan pendidikan formal baik untuk tingkat SD, SLTP maupun SLTA, namun juga mendapatkan dukungan keterampilan yang diharapkan dapat dijadikan bekal bagi peserta didik di masyarakat setelah mereka menyelesaikan program pendidikan tersebut. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menggalakkan pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi diharapkan perguruan tinggi akan menghasilkan karya penelitian yang memiliki kecanggihan teknologi serta bernilai ekonomis, dan lulusan yang mampu berkreasi, berdaya juang serta dapat membuka lapangan kerja baru. Pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi betul-betul menjadi bagian dari proses pendidikan di setiap perguruan tinggi harus ada Pusat Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Penyelarasan pendidikan dan dunia kerja bukan hanya untuk menyiapkan lulusan yang siap kerja karena memiliki keterampilan atau keahlian yang dibutuhkan dunia industri. Penyelarasan pendidikan mesti juga melatih lulusan untuk mampu mandiri menjadi wirausaha yang bisa menyediakan lapangan kerja bagi dirinya maupun orang lain. Universitas Sumatera Utara Dengan latar belakang untuk mencapai tujuan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi terbentuknya Student Entrepreneur Center SEC USU. Beberapa hal yang menjadi dasar pemikiran dikembangkannya Student Entrepreneur Center SEC, bahwa Univeritas Sumatera Utara secara nyata ingin mewujudkan bahwa lulusan yang dihasilkannya dengan keilmuan yang dimiliki dapat mampu berwirausaha, sehingga dapat membuat dirinya mandiri dan membantu membuka lapangan pekerjaan pada masyarakat di sekitarnya. USU sebagai Perguruan Tinggi yang memiliki 12 fakultas sudah barang tentu dengan berbagai disiplin kelimuan dan berbagai kompetensi yang dimilikinya ingin menghasilkan lulusan dengan jiwa Entrepreneurship, maka dengan adanya wadah Student Entrepreneur Center SEC sudah mulai mengembangkan kerjasama antara multi disiplin keilmuan tersebut. Beberapa kelompok mahasiswa di Student Entrepreneur Center SEC USU telah mewujudkan kolaborasi keilmuan tersebut, misalnya dalam merintis suatu peluang usaha, mahasiswa Tehnik Kimia ingin menjual produk sabun cair hasil eksperimen keilmuannya, mahasiswa tersebut berkerjasama dengan mahasiswa tehnik arsitektur untuk membantu men-design kemasan sabun cair tersebut, juga bekerjasama dengan mahasiswa ekonomi untuk mendiskusikan cara pemasaran yang efektif. Hal ini semua dapat terlaksana karena ketiga mahasiswa tersebut merupakan peserta pelatihan wirausaha yang secara periodik diadakan oleh Student Entrepreneur Center SEC. Pada akhirnya mahasiswa-mahasiswa ini membentuk komunitas berdasarkan semangat entrepreneurship. Adapun tujuan dari Student Entrepreneur Center SEC USU www.bak.usu.ac.id tersebut yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Memberikan kontribusi dalam menanggulangi masalah pengangguran di Indonesia. 2. Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan di dunia perguruan tinggi sebagai pilar ekonomi nasional. 3. Menumbuhkembangkan motivasi mahasiswa dalam menciptakan lapangan pekerjaan. 4. Membuka peluang wirausaha bagi mahasiswa dan alumni USU. 5. Dapat mengimplementasikan teori ke praktek di masyarakat, dan berkolaborasinya berbagai disiplin ilmu dalam berwirausaha. 6. Mahasiswa USU mempunyai semangat wirausaha yang tinggi. 7. Dapat dibinanya kelompok mahasiswa yang berwirausaha dengan membantu mendapatkan tempat praktek dan modal usaha dari mitra USU. Berdasarkan tujuan tersebut maka dapat diartikan bahwa mahasiswa dibekali dengan berbagai pengetahuan, tekhnologi dan keterampilan khusus yang dapat dijadikan modal atau pendorong untuk menjadi seorang wirausaha. Adapun untuk membentuk manusia yang berjiwa wirausaha dan sekaligus mampu melakukan wirausaha, khususnya pada mahasiswa, maka yang harus tertanam dahulu adalah minat untuk berwirausaha itu sendiri. Sedangkan untuk menumbuhkan minat wirausaha itu sendiri maka pemahaman tentang konsep diri diperlukan. Peningkatan potensi diri biasanya akan tercapai jika kreatifitas difasilitasi untuk berkembang. Kreativitas bergantung pada kemampuan untuk menggunakan keterampilan yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, mengembangkan keahlian dan bakat seseorang dalam bidang yang spesifik. Orang-orang kreatif Universitas Sumatera Utara tidak selalu objektif tidak melihat yang dikatakan tetapi melihat orang yang mengatakan. Namun, untuk menguji ide-ide yang manual dari orang lain dan mereka tidak membatasi pandangan terhadap dunia luar. Orang-orang yang kreatif sering pula mengesampingkan egonya dan senantiasa berkonsultasi dengan rekannya untuk menguji ide-ide mereka. Selain itu, individu-individu kreatif memiliki motivasi diri, dorongan dan kebutuhan spiritual yang kuat. Salah satu kunci untuk memahami kreativitas adalah dengan mengenali dorongan dari dalam diri dan hasrat untuk mencipta demi penciptaan itu sendirilah yang penting, dan bukan imbalan dari luar. Upaya-upaya kreatif membangkitkan motivasi diri akan kenikmatan, kepuasan, dan tantangan. Kreatif biasanya selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan menyukai kegemaran dalam mengembangkan kreativitas secara kreatif. Manusia kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri. Mereka lebih berani mengambil risiko yang selalu diperhitungkan dari pada yang lain pada umumnya. Artinya dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka amat berarti, penting, dan disukai, mereka tidak terlalu menghiraukan kritik atau ejekan dari orang lain. Merekapun tidak takut untuk membuat kesalahan dalam mengemukakan pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui oleh orang lain. Orang yang inovatif berani untuk berbeda, menonjol, membuat kejutan, atau menyimpang dari tradisi. Rasa percaya diri, keuletan, dan ketekunan membuat mereka tidak cepat putus asa dalam melakukan tujuan mereka. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada para peserta yang lulus menjadi pemenang Student Entrepreneur Center SEC USU tersebut agar dapat mengidentifikasi potensi kreatif mahasiswa peserta Student Universitas Sumatera Utara Entrepreneur Center SEC USU dengan menggunakan instrumen tes profil potensi kreatif miliknya Rowe 2004 : Membangkitkan Potensi Inovasi dalam diri dan Organisasi Anda, yang telah validitas dan realibilitas melalui analisis statistik mendalam untuk menjamin hasil prediksi akurat yang bisa dijalankan, dengan mengangkat judul skripsi : “PENGUKURAN CREATIVE INTELLIGENCE PADA STUDENT ENTREPRENEURSHIP CENTER SEC USU”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Bagaimana creative intelligence yang terdiri dari intuitif, inovatif, imajinatif dan inspirasional berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada peserta student Entrepreneurship Center SEC USU ?”.

C. Kerangka Konseptual