dibandingkan dengan twisted pair. Gangguan-gangguan utama terhadap kinerja kabel coaxial biasanya berupa attenuasi, derau suhu, dan derau intermodulasi.
3.5.3 Kabel Fiber Optic
Salah satu terobosan terbesar dalam bidang transmisi data adalah pengembangan sistem serat optik praktis. Sebuah kabel serat optik fiber optic
memiliki bentuk silindris dan terdiri dari tiga bagian konsentris, yaitu : inti, cladding, dan selubung. Inti merupakan bagian terdalam dan terdiri dari satu atau lebih untaian,
atau serat, baik yang terbuat dari kaca maupun plastik, dan bentuknya pun tipis sekali. Inti memiliki diameter yang berkisar antara 8 sampai 100
µm. Masing-masing serat dikelilingi oleh cladding, yaitu berupa plastik atau kaca yang melapisi dan
memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan plastik atau kaca pada inti. Serat optik dianggap handal digunakan dalam telekomunikasi jarak jauh, dan mulai
dimanfaatkan untuk keperluan militer. Peningkatan kerja dan penurunan harga serta kemampuannya dalam membawa informasi dalam jumlah besar, membuat serat optik
juga diaplikasikan pada LAN.
3.6 Topologi Jaringan Local Area Network LAN
Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Ada tiga jenis topologi yang biasa
digunakan pada LAN yaitu bus, ring, dan star.
Universitas Sumatera Utara
3.6.1 Topologi Bus
Topologi bus termasuk konfigurasi multipoint. Seluruh station terhubung melalui suatu interface perangkat keras yang disebut tap yang langsung terhubung ke
suatu jalur transmisi linier, seperti yang terlihat pada Gambar 3.3. Informasi yang dikirim akan melewati setiap terminal yang ada pada jalur tersebut. Jika alamat yang
tercantum dalam data atau informasi yang dikirim sesuai dengan alamat terminal yang dilewati, maka data atau informasi tersebut akan diabaikan oleh terminal yang
dilewatinya tersebut. Sampai di ujung bus, data atau informasi tersebut akan diserap oleh terminator. Topologi ini sangat cocok untuk pembangunan jaringan skala kecil.
Jumlah terminal dapat dikurang dan ditambah secara fleksibel. Keuntungan topologi bus adalah mudah pada ”set-up” awal, sedangkan kerugiannya adalah jika kabel
terputus akan mempengaruhi keseluruhan LAN.
Gambar 3.3 Topologi Bus
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Topologi Ring
Hubungan yang terdapat pada topologi ring cincin adalah hubungan point- to-point dalam suatu lup tertutup seperti pada Gambar 3.4. LAN bertopologi cincin
menggunakan port fisik dan kabel terpisah untuk mentransmisikan data dan menerima data. Setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh
station yang dilewatinya. Jika informasi bukan ditujukan untuknya, maka informasi akan terus dilewatkan sampai menemukan alamat yang benar. Setiap station dalam
jaringan lokal yang terhubung dengan topologi cincin, saling tergantung satu sama lain sehingga jika terjadi kerusakan pada suatu sistem, maka seluruh jaringan akan
terganggu. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan cincin ganda dengan salah satu cincin buck-up seperti yang dipakai pada jaringan cincin berteknologi FDDI.
Keuntungan topologi cincin hanya pada penggunaan panjang jaringannya yang lebih pendek sehingga dapat menggunakan kabel yang lebih sedikit. Sedangkan
kerugiannya adalah jika kabel terputus di antara terminal, akan mempengaruhi keseluruhan LAN hanya untuk standar Token Ring. Topologi cincin biasanya
memerlukan biaya yang lebih mahal dalam penerapannya.
Gambar 3.4 Topologi Ring
Universitas Sumatera Utara
3.6.3 Topologi Star
Dalam topologi bintang, sebuah elemen pusat misalnya Hub, bridge, atau switch bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang
terjadi seperti Gambar 2.5. Station pusat merupakan titik kritis yang berfungsi sebagai pengatur semua komunikasi data yang terjadi dan menyediakan jalur
komunikasi khusus antara dua station yang akan berkomunikasi. Banyaknya station yang dapat terhubung tergantung jumlah port yang tersedia pada station pusat yang
digunakan. Topologi ini mudah untuk dikembangkan, baik penambahan maupun pengurangan sistem. Keuntungan topologi bintang adalah jika kabel terputus, maka
hanya satu terminal yang terputus hubungannya. Terminal dapat ditambahkan dengan mudah, tanpa mempengaruhi keseluruhan jaringan. Sedangkan kerugiannya
hanya pada penggunaan kabel yang terlalu banyak karena jarak fisik.
Gambar 3.5 Topologi Star
Pada saat pemilihan topologi jaringan, cukup banyak pertimbangan yang harus diambil, tergantung pada kebutuhan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
adalah dari segi biaya, kecepatan, lingkungan, ukuran, konektivitas.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, yang harus diperhatikan adalah keuntungan dan kerugian dari masing- masing jenis topologi. Tabel 3.1 menunjukkan perbandingan dari ketiga topologi
tersebut.
3.6.4 Topologi Tree
Topologi Tree pada dasarnya merupakan bentuk yang lebih luas dari topologi star. Seperti halnya topologi star, perangkat node, device yang ada pada topologi
tree juga terhubung kepada sebuah pusat pengendali central Hub yang berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan. Meskipun demikian, tidak semua perangkat pada
topologi tree terhubung secara langsung ke central Hub. Sebagian perangkat memang terhubung secara langsung ke central Hub, tetapi sebagian lainnya
terhubung melalui secondary Hub, seperti Gambar 3.6 berikut ini:
Gambar 3.6 Topologi Tree
Pada topologi tree terdapat dua atau lebih Hub yang digunakan untuk menghubungkan setiap perangkat ke dalam jaringan. Keseluruhan Hub tersebut
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan fungsinya terbagi menjadi dua bagian yaitu Active Hub dan Passive Hub.
Active Hub berfungsi tidak hanya sekedar sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya, tetapi juga memiliki fungsi sebagai Repeater.
Sinyal data yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lainnya memiliki keterbatasan dalam hal jarak, setelah berjalan sekian meter maka sinyal tersebut akan
melemah. Dengan adanya fungsi Repeater ini maka sinyal data tersebut akan di- generate kembali sebelum kemudian diteruskan ke komputer yang dituju, sehingga
jarak tempuh sinyal data pun bisa menjadi lebih jauh dari yang biasanya. Sedangkan Passive Hub hanya berfungsi sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke
komputer lainnya. Pada topologi tree, seperti pada gambar, Central Hub adalah selalu sebagai
Active Hub sedangkan Secondary Hub adalah Passive Hub. Tetapi pada pelaksanaannya, Secondary Hub bisa juga sebagai Active Hub apabila digunakan
untuk menguatkan kembali sinyal data melalui secondary Hub lainnya yang terhubung.
Karena pada dasarnya topologi ini merupakan bentuk yang lebih luas dari topologi star, maka kelebihan dan kekurangannya pada topologi star juga dimiliki
oleh topologi tree. Perbedaannya adalah Hub dan kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya
dengan mempertimbangkan segala hal yang terkait, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan. Meskipun demikian, topologi ini memiliki keunggulan lebih mampu
Universitas Sumatera Utara
menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh Hub.
Tabel 3.1 Perbandingan Topologi Bus, Ring, dan Star
Universitas Sumatera Utara
3.7 Media Acces Control MAC