Hasil Diameter Tanaman Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan

Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Diameter Tanaman

Hasil analisis sidik ragam pertambahan diameter ketiga jenis klon dari 0 MST sampai 12 MST yang disajikan pada Lampiran 2 menunjukkan bahwa perbedaan jenis klon tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan diameter tanaman, perbedaan perlakuan penyiraman berpengaruh nyata terhadap pertambahan diameter tanaman, interaksi antara jenis klon dan penyiraman tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan diameter tanaman. Rataan pertambahan diameter dengan jenis klon dan perlakuan penyiraman yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2. 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Waktu Minggu Setelah T anam Rataan Diameter mm A1 A2 A3 Gambar 1. Grafik rataan pertambahan diameter ketiga jenis klon dengan jenis klon yang berbeda. Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010. 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Waktu Minggu Setelah T anam Rataan Diameter mm B1 B2 B3 B4 Gambar 2. Grafik rataan pertambahan diameter ketiga jenis klon dengan perlakuan penyiraman yang berbeda. Hasil Uji Jarak Duncan terhadap perlakuan penyiraman menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan diameter ketiga jenis klon dengan perlakuan penyiraman 100 B1 tidak berbeda nyata dengan rata-rata pertambahan diameter perlakuan penyiraman 70 B2 dan berbeda nyata dengan rata-rata pertambahan diameter dengan perlakuan penyiraman 50 B3 dan 30 B4. Rata-rata pertambahan diameter ketiga jenis klon dengan perlakuan penyiraman 100 B2 juga berbeda nyata dengan perlakuan penyiraman 50 B3 dan 30 B4. Hasil Uji Jarak Duncan pertambahan diameter ketiga jenis klon dapat dilihat pada Tabel 1. Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010. Tabel 1. Hasil Uji Jarak Duncan Pertambahan Diameter mm Ketiga Jenis Klon dari Umur 0 MST Umur 12 MST Jenis Klon Penyiraman Rata-rata Jenis B1 100 B2 70 B3 50 B4 30 A1 1.23 1.46 1.56 1.98 1.56 A2 1.25 1.56 1.76 1.77 1.59 A3 1.42 1.67 2.39 1.80 1.82 Rata-rata Penyiraman 1.30 a 1.56 a 1.90 b 1.85 b Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Duncan pada taraf 5 Tinggi Tanaman Hasil analisis sidik ragam pertambahan tinggi ketiga jenis klon antara 12 MST dengan 0 MST yang disajikan pada Lampiran 4 menunjukkan bahwa perbedaan jenis klon tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman, perlakuan penyiraman berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman, sedangkan interaksi antara jenis klon dan perlakuan penyiraman tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman. Rataan pertambahan tinggi bibit dengan jenis klon dan perlakuan penyiraman yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4. Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010. 10 20 30 40 50 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Waktu Minggu Setelah T anam Rataan T inggi cm A1 A2 A3 Gambar 3. Grafik rataan pertambahan tinggi ketiga jenis klon dengan jenis klon yang berbeda. 10 20 30 40 50 60 70 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Waktu Minggu setelah T anam Rataan T inggi cm B1 B2 B3 B4 Gambar 4. Grafik rataan pertambahan tinggi ketiga jenis klon dengan Perlakuan yang berbeda. Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010. Hasil Uji Jarak Duncan terhadap perlakuan penyiraman menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan tinggi bibit dengan perlakuan penyiraman 100 B1 tidak berbeda nyata dengan rata-rata pertambahan tinggi bibit dengan perlakuan penyiraman 70 B2, rata-rata pertambahan tinggi bibit dengan perlakuan penyiraman 50 B3 tidak berbeda nyata dengan rata-rata pertambahan tinggi bibit dengan perlakuan 30 B4. Rata-rata pertambahan tinggi bibit dengan perlakuan penyiraman 100 B1 berbeda nyata dengan rata- rata pertambahan tinggi perlakuan penyiraman 50 B3 dan 30 B4. Demikian juga dengan rata-rata pertambahan tinggi bibit perlakuan penyiraman 70 B2 berbeda nyata dengan rata-rata pertambahan tinggi perlakuan penyiraman 50 B3 dan 30 B4. Hasil Uji Jarak Duncan pertambahan tinggi ketiga jenis klon dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji Jarak Duncan Pertambahan Tinggi cm Ketiga Jenis Klon dari Umur 0 MST Umur 12 MST Jenis Klon Penyiraman Rata-rata jenis B1 100 B2 70 B3 50 B4 30 A1 16.54 17.48 24.00 24.56 20.65 A2 19.18 21.60 27.20 22.72 22.68 A3 21.24 20.86 24.94 23.22 22.57 Rata-rata Penyiraman 18.99 a 19.98 a 25.38 b 23.50 b Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Duncan pada taraf 5 Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010. Jumlah Daun Hasil analisis sidik ragam pertambahan jumlah daun ke tiga jenis klon dari 0 MST sampai 12 MST yang disajikan pada lampiran 6 menunjukkan bahwa perbedaan jenis klon berpengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah daun tanaman, perlakuan penyiraman berpengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah daun, sedangkan interaksi antara jenis klon dan perlakuan penyiraman tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah daun. Rataan pertambahan jumlah daun ketiga jenis klon dengan jenis klon dan perlakuan penyiraman yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6. 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Waktu Minggu Setelah T anam Rataan Jumlah Daun A1 A2 A3 Gambar 5. Grafik rataan pertambahan jumlah daun ke tiga jenis klon dengan jenis klon yang berbeda. Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Waktu Minggu Setelah T anam Rataan Jumlah Daun B1 B2 B3 B4 Grafik 6. Rataan pertambahan jumlah daun ke tiga jenis klon dengan perlakuan penyiraman yang berbeda. Hasil Uji Jarak Duncan terhadap jenis klon menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan jumlah daun jenis klon IND-61 A2 berbeda nyata dengan rata-rata pertambahan jumlah daun jenis klon IND-47 A1 dan IND-60 A3. Sedangkan rata-rata pertambahan jumlah daun jenis klon IND-47 A1 tidak berbeda nyata dengan rata-rata pertambahan jumlah daun jenis klon IND-60 A3. Hasil Uji Jarak Duncan terhadap perlakuan penyiraman menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan jumlah daun dengan perlakuan penyiraman 100 B1 tidak berbeda nyata dengan rata-rata pertambahan jumlah daun perlakuan penyiraman 70 B2 dan berbeda nyata dengan rata-rata pertambahan perlakuan penyiraman 50 B3 dan 30 B4. Rata-rata pertambahan jumlah daun perlakuan penyiraman 70 B2 tidak berbeda nyata dengan rata-rata pertambahan jumlah daun perlakuan penyiraman 50 B3 dan 30 B4. Rata- rata pertambahan jumlah daun dengan perlakuan penyiraman 50 B3 tidak Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010. berbeda nyata dengan perlakuan penyiraman 30 B4. Hasil Uji Jarak Duncan pertambahan jumlah daun ketiga jenis klon dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji Jarak Duncan Pertambahan Jumlah Daun Ketiga Jenis Klon dari Umur 0 MST Umur 12 MST Jenis Klon Penyiraman Rata-rata jenis B1 100 B2 70 B3 50 B4 30 A1 31.8 40.0 46.2 55.4 43.35 a A2 55.6 70.2 103.6 92.6 80.5 b A3 40.0 48.4 48.2 51.6 47.05 a Rata-rata Penyiraman 42.47 a 52.87 ab 66.00 b 66.53 b Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Duncan pada taraf 5 Bobot Kering Tajuk Hasil analisis sidik ragam bobot kering tajuk ketiga jenis klon yang disajikan pada Lampiran 8 menunjukkan bahwa perbedaan jenis klon tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering tajuk, perlakuan penyiraman berpengaruh sangat nyata terhadap bobot kering tajuk, sedangkan interaksi antara jenis klon dan perlakuan penyiraman tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering tajuk. Rataan bobot kering tajuk bibit ketiga jenis klon dapat dilihat pada Gambar 7. Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010. 7.7 6.82 9.04 9.449.12 10.02 11.96 12.92 11.74 12.14 10.54 9.44 2 4 6 8 10 12 14 Rataan Bobot Kering Tajuk gram B1 B2 B3 B4 Perlakuan Penyiraman A1 A2 A3 Gambar 7. Diagram rataan bobot kering tajuk ke tiga jenis klon Hasil Uji Jarak Duncan terhadap perlakuan penyiraman menunjukkan bahwa rata-rata bobot kering tajuk dengan perlakuan penyiraman 100 B1 berbeda nyata dengan rata-rata bobot kering tajuk perlakuan penyiraman 50 B3 dan 30 B4. Rata-rata bobot kering tajuk dengan perlakuan penyiraman 70 B2 tidak berbeda nyata dengan rata-rata perlakuan penyiraman 100 B1 dan 30 B4 tetapi berbeda nyata dengan rata-rata bobot kering tajuk perlakuan penyiraman 70 B3. Hasil Uji Jarak Duncan bobot kering tajuk bibit dapat dilihat pada Tabel 4. Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010. Tabel 4. Hasil Uji Jarak Duncan Bobot Kering Tajuk Ketiga Jenis Klon dari Umur 12 MST Jenis Klon Penyiraman Rata-rata jenis B1 100 B2 70 B3 50 B4 30 A1 7.70 9.44 11.96 12.14 10.31 A2 6.82 9.12 12.92 10.54 9.85 A3 9.04 10.02 11.74 9.44 10.06 Rata-rata Penyiraman 7.85 a 9.53 ab 12.21 c 10.71 bc Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Duncan pada taraf 5 Bobot Kering Akar Hasil analisis sidik ragam bobot kering akar ke tiga jenis klon yang disajikan pada Lampiran 10 menunjukkan bahwa perbedaan jenis klon berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar tanaman, perlakuan penyiraman berpengaruh sangat nyata terhadap bobot kering akar, sedangkan interaksi antara jenis klon dan perlakuan penyiraman tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar. Grafik rataan bobot kering akar ke tiga jenis klon dapat dilihat Gambar 8. Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010. 2.4 1.82 2.2 2.9 2.14 2.62 3.68 2.96 3.7 3.88 3.14 3.7 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 Rataan Bobot Kering Akar gram B1 B2 B3 B4 Perlakuan Penyiraman A1 A2 A3 Gambar 8. Diagram rataan bobot kering akar gram Hasil Uji Jarak Duncan terhadap jenis klon menunjukkan bahwa rata-rata bobot kering akar jenis klon IND-61 A2 berbeda nyata dengan rata-rata bobot kering akar jenis klon IND-47 A1 dan IND-60 A3. Rata-rata bobot kering akar jenis klon IND-47 A1 tidak berbeda nyata dengan rata-rata bobot kering akar jenis klon IND-60 A3. Hasil Uji Jarak Duncan terhadap perlakuan penyiraman menunjukkan bahwa rata-rata bobot kering akar dengan perlakuan penyiraman 100 B1 tidak berbeda nyata dengan rata-rata bobot kering akar perlakuan penyiraman 70 B2 dan berbeda nyata dengan bobot kering akar perlakuan penyiraman 50 B3 dan 30 B4. Rata-rata bobot kering akar perlakuan peyiraman 70 B2 berbeda nyata dengan bobot kering akar perlakuan penyiraman 50 B3 dan 30 B4. Hasil Uji jarak Duncan pada bobot kering akar ke tiga jenis klon dapat dilihat pada Tabel 5. Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010. Tabel 5. Hasil Uji Jarak Duncan Bobot Kering Akar Ketiga Jenis Klon dari Umur 12 MST Jenis Klon Penyiraman Rata-rata jenis B1 100 B2 70 B3 50 B4 30 A1 2.4 2.9 3.68 3.88 3.22 b A2 1.82 2.14 2.96 3.14 2.52 a A3 2.2 2.62 3.7 3.7 3.06 b Rata-rata Penyiraman 2.14 a 2.55 a 3.45 b 3.57 b Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Duncan pada taraf 5 Rasio Tajuk Akar Hasil analisis ragam rasio tajuk akar ke tiga jenis klon yang disajikan pada lampiran 12 menunjukkan bahwa perbedaan jenis klon berpengaruh nyata terhadap rasio tajuk akar, perlakuan penyiraman juga berpengaruh nyata terhadap rasio tajuk akar, sedangkan interaksi jenis klon dengan perlakuan penyiraman tidak berpengaruh nyata terhadap rasio tajuk akar. Rataan rasio tajuk akar ke tiga jenis klon dapat dilihat pada gambar 9. 3.25 3.78 4.10 3.29 4.36 3.94 3.38 4.58 3.18 3.10 3.43 2.59 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 Rataan Rasio Tajuk Akar B1 B2 B3 B4 Perlakuan Penyiraman A1 A2 A3 Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010. Gambar 7. Diagram Rataan Rasio Tajuk Akar bibit Eucalyptus grandis x Eucalyptus urophylla Hasil Uji Jarak Duncan terhadap jenis klon menunjukkan bahwa rata-rata rasio tajuk akar jenis klon IND-61 A2 berbeda nyata dengan jenis klon IND-47 A1 dan jenis klon IND-60 A3. Rata-rata rasio tajuk akar jenis klon IND-47 A1 tidak berbeda nyata dengan rata-rata rasio tajuk akar jenis klon IND-60 A3. Hasil Uji Jarak Duncan terhadap perlakuan penyiraman menunjukkan bahwa rata-rata rasio tajuk akar dengan perlakuan penyiraman 30 B4 berbeda nyata dengan rasio tajuk akar dengan perlakuan penyiraman 100 B1, perlakuan penyiraman 70 B2 dan perlakuan penyiraman 50 B3. Uji Jarak Duncan rasio tajuk akar antara perlakuan penyiraman 100 B1, 70 B2 dan 50 B3 tidak terdapat perbedaan yang nyata. Uji Jarak Duncan rata-rata rasio tajuk akar ke tiga jenis klon dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Hasil Uji Jarak Duncan Rasio Tajuk Akar Ketiga Jenis Klon dari Umur 12 MST Jenis Klon Penyiraman Rata-rata jenis B1100 B270 B350 B430 A1 3.25 3.29 3.38 3.10 3.26 a A2 3.78 4.36 4.58 3.43 4.04 b A3 4.10 3.94 3.18 2.59 3.45 a Rata-rata Penyiraman 3.71 b 3.86 b 3.71 b 3.04 a Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Duncan pada taraf 5 Saleh Mardin Gulo : Ketahanan Bibit Eucalyptus sp. Terhadap Cekaman Kekeringan, 2010.

B. Pembahasan Pengaruh Jenis Klon Terhadap Pertambahan Pertumbuhan Bibit Eucalyptus