Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Kepala Bagian Pemasaran

20 5. Melakukan pengembangan basis data internet LAN.

g. Kepala Bagian Umum

1. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan kesejahteraan Karyawan Staf dan Non Staf. 2. Menyelesaikan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja, mengelola administrasi dan pendokumentasian agraria. 3. Merumuskan kerjasama dan kebijakan pengamanan di jajaran perusahaan dan mengadakan hubungan kerjasama dengan Aparat Keamanan Pemerintah. 4. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang ditetapkan Direksi.

h. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia

1. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek di bidang pendidikan, keselamatan dan kesejahteraan dan pelayanan kesehatan. 2. Merumuskan kebijakan program pengembangan Sumber Daya Manusia SDM.

i. Kepala Bagian Pemasaran

Tugas dan wewenangnya adalah : 1. Menyusun rencana penjualan, melakukan proses penjualan serta mempersiapkan administrasi penjualan sebagaimana ketentuan dan peraturan yang berlaku. 2. Melakukan monitoring persediaan komoditi dan produk baik di gudang, kebun pabrik industri hilir atau tangki penyimpanan kebun maupun 21 instalasi perantara serta membuat laporan penjualan secara periodik sesuai dengan kebutuhan.

J. Kepala Bagian Pelelangan

Tugas dan wewenangnya adalah : 1. Bertanggung jawab langsung kepada direktur keuangan. 2. Bertanggung jawab secara pidana,perdata dan tata usaha negara atas kewenangannya. 3. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya. 4. Bertanggung jawab serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanya. 5. Bertanggung jawab dalam tercapainya efisiensi biaya 3 tiga persen dibawah total angaran dalam DPBBPPABP4TP4S yang telah disetujui oleh direksi. 6. Bertanggung jawab dalam tercapainya proses pelelanganseleksi yang tepat waktu sesuia dengan proses bisnis.

K. Kepala Bagian Pengembangan

1. Bertanggung jawab langsung kepada direktur perencanaan dan pengembangan 2. Bertanggung jawab atas upaya upaya pengembangan dan peningkatan kinerja operasional pengembangan bisnis dan industri berbasis perkebunan. 22 3. Bertanggung jawab secara pidana,perdata dan tata usaha negara atas kewenangannya. 4. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya. 5. Bertanggung jawab serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanya.

M. Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian

1. Bertanggung jawab langsung kepada direktur perencanaan dan pengembangan. 2. Bertanggung jawab dalam menjamin jalannya fungsi perencanaan dan pengkajian sebagai upaya pengembangan peningkatan industri hulu hilir PT PERKEBUNAN NUSANTARA III. 3. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya. 4. Bertanggung jawab secara pidana,perdata dan tata usaha negara atas kewenangannya. 5. Bertanggung jawab,serta menjamin dan memastikan bahwa pegelolaan risiko dilaksanan dan dikelola dalam unit kerjanya.

D. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan. Dibutuhkan waktu untuk mencapai hal tersebut. Demikian juga pada PT. Perkebunan Nusantara III PERSERO Medan. PT. Perkebunan Nusantara III PERSERO terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh 23 PT. Perkebunan Nusantara III PERSERO dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkannya, karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Dengan demikian kinerja usaha terkini yang dijalankan PT. Perkebunan Nusantara III PERSERO yang bersifat rutin adalah melaksanakan upacara setiap seninnya untuk meningkatkan kinerja, rapat Pimpinan Direksi setiap hari kamis, Melakukan aktivitas kebugaran seperti senam setiap jum’at untuk menjaga kesehatan karyawan dan melakukan Breakfast Meeting Kepala Bagian per dua 2 minggu setiap senin. Kinerja usaha terkini yang bersifat umum adalah tindak lanjut bersifat segera terhadap operasional perusahaan dan undangan rapat dari Kementrian Badan Usaha Milik Negara BUMN, Instansi Pemerintahan dan Stekholder lainnya. PTPN III juga terus melakukan pembinaan terhadap kinerja karyawan dengan mengadakan training untuk meningkat mutu pekerjaan dan promosi jabatan agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia SDM yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

E. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan PT. Perkebunan Nusantara III PERSERO Medan, yakni: 1. Perubahan, Perbaikan dan Peningkatan metode dan kinerja adalah salah satu keharusan. 24 2. Kepuasan Pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan persaingan. 3. Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan. 4. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan, kesetaraan dan kebhinekaan. 5. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun Kapital insani Human and Intellctual Capital yang dibutuhkan perusahaan. 6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan mengajar dan membagi ilmu, membina hubungan baik dan menjadi panutan. 7. Penghargaan diberikan kepada keryawan berdasarkan kompetensi dan kinerjanya. 8. Efektivitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang sederhana dan dinamis. 9. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatan produktivitas kerja dan keunggulan kompetitif. 10. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data yang akurat. 11. Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat tanggap, cepat tindak lanjut, tuntas, berkualitas dan penuh tanggung jawab. 12. Seluruh aktivitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu dan lingkungan. 25

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Kas dan Pengawasan Internal 1. Pengertian Kas

Dalam bahasa sehari-hari kas selalu diartikan sebagai uang tunai. Namun dalam bahasa akuntansi istilah kas itu mengandung pengertian yang lebih luas yang menunjukkan uang dan alat pembayaran lainnya yang dapat dicairkan setiap saat, seperti cek atau money order yang secara normal dapat diterima menjadi alat pembayaran dan dapat disimpankan di Bank.Dari segi akuntansi, menurut Santoso 2007 : 161 “ Kas merupakan salah satu unsur terpenting dalamlaporan keuangan karena keterlibatannya hampir dalam setiap transaksi perusahaan, hal ini dikarenakan bahwa hampir semua setiap transaksi bermula dan bermuara dengan kas, serta mengingat peranannya sebagai alat tukar dan juga sebagai dasar pengukuran bagi unsur-unsur lainnya”. Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut. Bahwa kas itu bukan hanya berupa uang tunai yang ada dan dimiliki perusahaan, melainkan juga mencakup simpanan perusahaan yang ada di Bank yang dapat ditarik dan dipergunakan setiap saat untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Dimana banyak transaksi di perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas. Tidak dibatasi pada uang tunai yang tersedia di dalam perusahaan saja, melainkan meliputi semua jenis aset yang dapat digunakan dengan segera untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Pengertian kas yang 26 lain menurut Bastian 2008 : 61 “ Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan , sehingga kas merupakan aktiva yang sangat lancar atau paling aktif”. Semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan pada akhirnya akan berkaitan dengan kas, baik berupa kas masuk ataupun kas keluar.oleh karena itu perencanaan dan pengendalian dalam penggunaan yang benar atas kas dapat dianggap sebagai fungsi manajemen yang paling penting.selain itu hal ini juga disebabkan alasan bahwa kas merupakan jenis harta perusahaan yang paling liquid dan mudah dipindah tangankan atau diselewengkan dan mudah untuk disalahgunakan. Kas yang ada diperusahaan dan di bank merupakan suatu kesatuan perkiraan yang ada pada laporan keuangan. Kas merupakan suatu perkiraan yang sangat penting pada laporan keuangan, karena setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan berhubungan dengan kas. Hal ini dimungkinkan karena sifat transaksi perusahaan yang mencakup dan kondisi yang memerlukan penyelesaian dalam media tukar. Kendatipun kas tidak secara langsung terlibat dalam suatu transaksi, tetapi memberikan dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya. Perbedaan yang mendasar mengenai aktivitas kas adalah sifatnya yang tidak produktif karena kas mencakup ukuran nilai, kas tidak dapat meluas dan tumbuh kecuali jika dikonversikan ke dalam bentuk pemilikan lainnya. Jumlah kas yang berlebihan dalam perusahaan sering kali disebut kas menganggur. Manajemen yang baik mensyaratkan tersedianya kas yang terus bekerja secara kontiniu dalam salah satu dari beberapa cara misalnya sebagai bagian dari siklus operasi atau sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang. 27 Kas tersusun dari simpanan komersil dan rekeningdeposito di bank atau di tempat lain serta pos – pos yang ada dalam perusahaan yang dapat dipergunakan sebagai media tukar, atau yang dapat diterima sebagai setoran oleh bank dengan nilai yang tercantum padanya. Kas merupakan pos atau perkiraan yang paling likuid dalam laporan keuangan, sehingga pengawasan maupun pemeriksaan kas dianggap sangat penting karena beberapa hal berikut dibawah ini: 1. Sebagian besar transaksi perusahaan menyangkut kas dan bank walaupun suatu transaksi semula tidak ada hubungannya dengan kas dan bank tetapi akhirnya pada saat dibayar akan mempengaruhi kas dan bank. 2. Kas dan bank merupakan sumber atau sasaran yang paling digemari untuk diselewengkan dan disalahgunakan. 3. Kesalahan pencatatan dalam kas dan bank akan mempengaruhi keseluruhan pada perkiraan lainnya. Kas merupakan bagian yang penting dalam perusahaan, untuk itu sangat diperlukan suatu pengelolaan yang lebih cermat dan teliti, guna mengefektifkan pemakaian dan pencarian sumebr kas, sehingga kegiatan operasional perusahaan tidak terganggu. Untuk pengelolaan kas, manajemen dapat menggunakan alat – alat sebagai berikut : • Ramalan atau taksiran kas. • Manajemen arus kas yaitu pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas. 28 • Investasi dana yang berlebihan. • Hubungan bank. • Pengendalian intern internal control

2. Pengertian Pengawasan Internal