10
2.3 Asuhan Keperawatan
2.3.1 Pengkajian Pengkajian keperawatan tentang fungsi kardiopulmonar klien harus mencakup data
yang dikumpulkandari sumber-sumber berikut: 1.
Riwayat keperawatanfungsi kardiopulmonal normal klien danfungsi kardiopulmonal saat ini, kerusakan fungsisirkulasidan fungsi pernafasan pada
masa yang lalu, serta tindakan klien yang digunakan untuk mengoptimalkan oksigenasi.
2. Pemeriksaan fisik status kardiopulmonal klien, termask inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
3. Peninjauan kembali hasil pemeriksaan laboratorium dan hasil pemeriksaan diagnostic, termasuk hitung darah lengkap, elektrokardiogram EKG, dan
pemeriksaan fungsi pulmonary, sputum, dan oksigenasi, seperti arteri gas darah AGDA atau oksimetri nadi potter perry, 1999.
2.3.2Analisa Data Klien yang mengalami perubahan tingkat oksigenasi dapat memiliki diagnosa
keperawatan yang awalnya dari kardiovaskular dan pulmoner. Setiap diagnosa keperawatan harus didasarkan pada batasan karakteristik dan melibatkan etiologi terkait.
Label diagnostic divalidasi dengan menggunakan batasan karakteristik atau tanda dan gejala Potter Perry, 1999
2.3.3 Rumusan Masalah Diagnosa keperawatan mengidentifikasi perubahan kesejajaran tubuh dan
mobilisasi aktual dan potensial berdasarkan pengumpulan data selama pengkajian. Analisa menampilkan kelompok data yang mengidentifikasikan ada atau resiko terjadi
masalah Potter Perry, 2006.
Masalah keperawatan yang umum terjadi terkait dengan kebutuhan oksigen ini, antara lain:
1. Tidak efektifnya jalan nafas Masalah keperawatan ini menggambarkan kondisi jalan nafas yang tidak
bersih, misalnya karena adanyasumbatan, penumpukan secret, penyempitan jalan nafas oleh karena spasme bronchus, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
11
2. Tidak efektifnya pola nafas Merupakan suatu kondisi dimana pola nafas, yaitu inspirasi dan ekspirasi,
menunjukkan tidak normal. Penyebabnya bisa karena kelemahan neuromuscular, adanya sumbatan di trakheo-bronkhial, kecemasan, dan lain-
lain. 3. Gangguan pertukaran gas
Suatu keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara oksigen yang dihirup dengan karbondioksida yang dikeluarkan pada pertukaran gas antara alveoli
dan kapiler. Penyebabnya bisa karena perubahan membrane alveoli, kondisi anemia, proses penyakit, dan lain-lain.
4. Penurunan perfusi jaringan
Keadaan dimana sel kekurangan suplai nutrisi dan oksigen. Penyebabnya dapat terjadi karena kondisi hipovelemia, hipervelemia, retens karbondioksida,
penurunan cardiac output, dan lain-lain. 5.
Intoleransi aktivitas Keadaan dimana seseorang mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan
aktivitasnya. Penyebabnya antara lain karena ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, produksi energy yang dihasilkan menurun, dan lain-
lain. 6.
Perubahan pola tidur Gangguan kebutuhan oksigen dapat megakibatkan pola tidur terganggu.
Kesulitan bernafas sesak nafa menyebabkan seseorang tidak bisa tidur pada jam biasa tidur. Perubahan pola tidur juga dapat terjadi karena kecemasan
dengan penyakit yang dideritanya. 7.
Resiko terjadi iskemik otak Gangguan oksigenmengakibatkan suplai darah ke otak berkurang. Hal tersebut
disebabkan oleh cardiac output yang menurun, aliran darah ke otak berkurang, gangguan perfusi jaringan otak, dan lain-lain. Akibatnya, otak kekurangan
oksigen sehingga berisiko terjadi kerusakan jaringan otak Potter Perry, 2009.
2.3.4 Perencanaan
Klien yang mengalami oksigenasi membutuhkan rencana asuhan keperawatan yang ditunjuk untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi actual dan potensial klien. Sasaran
individual berasal dari kebutuhan yang berpusat pada klien. Perawat mengidentifikasi
Universitas Sumatera Utara
12
hasil akhir khusus dari asuhan keperawatan yang diberikan. Rencana tersebut meliputi satu atau lebih sasaran yang berpusat pada klien berikut ini:
C. Klien mempertahankan kepatenan jalan nafas
D. Klien yang mempertahankan dan meningkatkan ekspansi paru
E. Klien yang mengeluarkan sekresi paru
F. Klien mencapai peningkatan toleransi aktivitas
G. Oksigenasi jaringan dipertahankan atau ditingkatkan
H. Fungsi kardiopulmonar klien diperbaiki dan dpertahankan
Tingkat kesehatan klien, usia, gaya hidup, dan resiko lingkungan yang mempengaruhi tingkat oksigenasi jaringan. Klien yang mengalami kerusakan oksigenasi
yang berat acap kali membutuhkan intervensi keperawatan yang ditujukan untuk mencapai keenam sasaran tersebut. Alur yang kritis memberikan pedoman perawatan
untuk klien yang membutuhkan perawatan dari banyak disiplin perawatan kesehatan Potter Perry, 1999.
Universitas Sumatera Utara
13
B.ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
1. PENGKAJIAN I.
IDENTITAS PASIEN Nama
: An. T Jenis Kelamin
: Perempuan Umur
: 9 Hari Agama
: Islam Pendidikan
:Belum sekolah Nama ayahibu
: Tn.Dny.G Pekerjaan ayah
:Wiraswasta Pekerjaan ibu :Ibu rumah tangga
Alamat : Jln.Gatot Subroto no 17a Medan.
Tanggal Masuk RS : 12-Mei-2014
No. Registier : 00.92.53.02
Ruangankamar : Perinatologi
Golongan Darah : -
Tanggal Pengkajian : 2-Juni-2014
Diagnosa Medis : Respiratory Distres Syndrom
II. KELUHAN UTAMA
Pada saat pengkajian, pasien terlihat sesak, merasa lemas, orangtua mengatakan anaknya mengalami sesak nafas dalam beberapa hari ini.
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A.Penyakit yang pernah dialami
Bayi T berumur 9 hari dan baru pertama kali masuk rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
14
B.Pengobatantindakan yang dilakukan
Tidak ada pengobatan atau tindakan yang dilakukan sebelumnya karena dua harisetelah lahir bayi T segera dirawat di ruangan perinatology
C.Pernah dirawatdi operasi
Bayi T belum pernah di rawat atau di operasi sebelumnya
D. Lama dirawat Bayi Tbelum pernah dirawat sebelumnya
E. Alergi
Bayi.T berusia 9 hari sehingga belum diketahui adanya alergi.
F. Imunisasi
Imunisasi yang telah di dapat bayi T adalah BCG, Polio dan HB 1.
IV.PEMERIKSAAN FISIK
A. KEADAAN UMUM
Keadaan umum lemah, dengan tingkat kesadaran Compos mentis
B. Tanda-tanda vital -
suhu tubuh : 37C
- Nadi : 145xmeit
- Pernafasan : 68xmenit
- Pb : 45 cm
- BB : 1800gr
- Lingkar kepala : 29cm
- Lingkar dada : 23.5c
C. Pemeriksaan head to toe Kepala
Kulit kepala tampak bersih, tidak terdapat kotoran Rambut
Penyebaran rambut merata dengan warna hitam.
Wajah
Bentuk wajah simetris, tidak terdapat edema pada wajah,
Universitas Sumatera Utara