Rumusan masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Lokasi dan Luas PerkebunanPerusahaan

demikian, terdapat kemungkinan badan usaha yang mempunyai modal lebih kecil, lebih efisien dibanding badan usaha yang memiliki modal besar. Masalah rentabilitas lebih penting dari pada masalah laba, karena laba yang besar tidak mencerminkan bahwa perusahaan telah bekerja dengan efisien.. Efisiensi baru dapat diperoleh dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dengan kekayaan atau aktiva yang menghasilkan laba tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis berusaha mencari jalan keluar berdasarkan atas teori-teori yang telah ada, sehingga nantinya akan dapat memberikan masukan sebagai bahan dan pertimbangan bagi pengambil keputusan dalam perusahaan . Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka penulis merasa tertarik untuk memilih topik pembahasan yang berjudul : “Efisiensi Pengelolaan Dana Dalam Rangka Meningkatkan Rentabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara II Cabang Kebun Sampali”

1.2 Rumusan masalah

Modal kerja memegang peranan yang sangat penting guna memperlancar kegiatan operasi perusahaan. Sehubungan dengan keadaan diatas, apabila dikaitkan dengan situasi pada PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Sampali maka permasalahan yang timbul dari penelitian yang penulis lakukan adalah : 1. Bagaimana efisiensi penggunaan modal kerja pada PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Sampali 2. Bagaimana cara mengelola dana agar tetap efisien sehingga dapat meningkatkan rentabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Sampali

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok masalah yang ada di PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Sampali, maka tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal kerja dan tingkat efisiensi pengelolaan dana yang ada di PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Sampali setiap periodenya guna meningkatkan rentabilitas.”

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan Memberikan masukan yang bermanfaat bagi pihak PTPN II cabang Kebun Sampali, dan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat perencanaan keuangan, yang mampu memaksimalkan nilai perusahaan dan membantu dalam membuat keputusan pendanaan di masa mendatang. 2. Bagi Penulis a. Merupakan sarana belajar untuk mengidentifikasi dan menganalisa dan merencanakan masalah yang nyata sehingga akan lebih meningkatkan pengertian dan teori-teori di bangku kuliah. b. Mengetahui sejauh mana teori yang diperoleh dapat diterapkan dalam praktik. c. Diharapkan dapat memperluas dan memperkaya pengetahuan di bidang keuangan, khususnya mengenai modal kerja dalam suatu perusahaan. 3. Bagi Pihak Lain Memperoleh tambahan perbendaharaan dari hasil penelitian yang dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain. 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat dan Kegiatan Operasional Perusahaan ` 2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara II persero Kebun Sampali berkedudukan di pasar hitam emplasment sampali dan merupakan salah satu perusahaan Negara. PT Perkebunan Nusantara II persero Kebun Sampali lahir setelah melalui proses yang cukup panjang setelah pengambilan alih perusahaan-perusahaan milik belanda pada tahun 1957 yang berkaitan dengan perjuangan bangsa Indonesia melepaskan diri dari bangsa Belanda. Adapun perjalanan sejarah kebun sampali adalah sebagai berikut : a. Periode tanggal 11 Januari 1957 sampai dengan 11 November 1958. Nama Perusahaan : N.V.Verenigde Deeli Maatschappijen. Berdasarkan : U.U.No.86 tahun 1958. Dewan Direksi : 3 orang. Luas Daerah : 86.728 ha. Terdiri Dari : 24 Perkebunan. b. Periode tanggal 20 November 1958 sampai dengan 31 Mei 1960. Nama Perusahaan : PPN.BATU g.g.N.V.V.D.M. Berdasarkan : U.U.No.86 tahun 1958. Dewan Direksi : 3 orang. Luas Daerah : 101.633 ha. Terdiri Dari : 440 Perkebunan. c. Periode tanggal 1 Juni 1990 sampai dengan 31 Mei 1960. Nama Perusahaan : PPN.Baru Cabang Sumatera Utara I. Berdasarkan : P.P.No.291960. Dewan Direksi : 3 orang. Luas Daerah : 101.633 ha. Terdiri Dari : 40 Perkebunan. d. Periode tanggal 1 Oktober 1963 sampai dengan 30 September 1963. Nama Perusahaan : PPN Sumut I khusus tembakau. Berdasarkan : P.P.No.1431961. Dewan Direksi : 3 orang. Luas Daerah : 58.539 ha. Terdiri Dari : 28 Perkebunan. Periode tanggal 17 Mei 1969 sampai dengan 30 Maret 1974. Nama Perusahaan : PPN Sumut I tembakau. Berdasarkan : P.P.No.1301965.Dewan Direksi : 3 orang. Luas Daerah : 22.744 ha. Terdiri Dari : 28 Perkebunan. e. Periode tanggal 18 April 1968 sampai dengan 30 April 1969. Nama Perusahaan : PPN.IX. Berdasarkan : P.P.No.141968. Dewan Direksi : 3 orang. Luas Daerah : 53.329 ha. Terdiri Dari : 23 Perkebunan. f. Periode tanggal 17 Mei 1969 sampai dengan 30 Maret 1974. Nama Perusahaan : PPN.IX. Berdasarkan : P.P.No.441973. Dewan Direksi : 3 orang. Luas Daerah : 58.319 ha. Terdiri Dari : 22 Perkebunan. g. Periode tanggal 1 April 1974 sampai dengan 1 Mei 1984. Nama Perusahaan : PPN Nusantara IX. Berdasarkan : P.P.No.141980. Dewan Direksi : 3 orang. Luas Daerah : 58.539 ha. Terdiri Dari : 28 Perkebunan. Demikian perjalanan sejarah PTP Nusantara II yang selalu mengalami perubahan hampir setiap tahun hingga April 1996 sampai dengan sekarang yang juga terjadi bergabung antara PTPN II dengan PTPN IX sehingga berubah menjadi PT Perkebunan Nusantara II persero Kebun Sampali.

2.1.2 Kegiatan Operasional Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara II PERSERO atau di singkat dengan PTPN II dibentuk berdasarkan PP No.7 tahun 1966 pada tanggal 14 Februari 1966. Perusahaan yang berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara BUMN ini merupakan penggabungan kebun-kebun di wilayah Sumatera Utara dari PTP II dan PTP IX. Selain itu dikembangkan juga tanaman kelapa sawit. PTPN II mengusahakan komoditi kelapa sawit, karet, kakao, gula dan tembakau dengan areal konsesi seluas 103.860 hektar. Budidaya kelapa sawit diusahakan pada areal seluas 61.577 ha, karet 11.265 ha dan kakao seluas 7.370 ha. Selain penanaman komoditi pada areal sendiri + inti PTPN II juga mengelola areal Plasma milik petani seluas 25.250 ha untuk tanaman kelapa sawit. Disamping itu PTPN II juga mengelola tanaman musiman yaitu tanaman tebu dan tembakau. Tanaman tebu lahan kering ditanam pada areal seluas 16.046 ha, terdiri dari tebu sendiri TS 14.476 ha dan tebu rakyat TR 1.572 ha, sedangkan tanaman tembakau di tanam pada areal seluas 2.443 ha. PT Perkebunan Nusantara II memiliki 31 unit usaha perkebunan yaitu: Kebun Tanjung Garbus, Kebun Padang Brahrang-Beklun, Kebun Tanjung Jati, Kebun Mariendal, Kebun Tanjung Keliling, Kebun Bekala, Kebun Kwala Madu, Kebun Limau Mungkur, Kebun MarykeBukit Lawang, Kebun Pagar Merbau, Kebun Kwala Madu, Kebun Batang Kwis, Kebun Kwala Bingel, Kebun Bandar Klippa, Kebun Tanjung Beringin, Kebun Saentis, Kebun Basilam, Kebun Sampali, Kebun Helvetia, Kebun Kwala Sawit, Kebun Air Tenang, Kebun Sei Semayang, Kebun Klambir Lima, Kebun Batang Serangan, Kebun Tandem, Kebun Sawit Seberang, Kebun Sawit Hulu, Kebun Klumpang, Kebun Bulu Cina, Kebun Prafi, Kebun Arso dan Kebun Tandem Hilir. Untuk menghadapi tantangan bisnis global, maka PTP Nusantara II Persero kedepan akan terfokus terhadap pengelolaan bisnis perkebunan dan bisnis non perkebunan dengan memanfaatkan asset-aset non produktif serta ekstensifikasi usaha perkbunan melalui Agro Wisata, Agro Bisnis dan Agro Industri. Seluruh unit usaha diintegrasikan dalam beberapa strategi bisnis unit yaitu 5 Distrik Perkebunan, 1 Distrik Rumah Sakit, 2 Unit Penelitian dan 1 Unit Bengkel. Areal yang dimiliki oleh PTP Nusantara II Persero tersebar di wilayah Sumatera Utara dan Papua, dengan total luas areal 112.625 Ha, pada sebaran wilayah Sumatera Utara seluas 107.104,59 Ha dan wilayah Papua seluas 5.520,52 Ha. Perusahaan juga membangun pabrikunit pengelolaan berupa Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Fraksionasi, Pabrik Karet Kering, Pabrik Lateks, Pabrik Rubber, Pabrik Kakao dan Pabrik Gula. Sarana pabrikpengolahan terdapat 15 unit pabrik yaitu ; 8 Unit Pabrik Kelapa Sawit, 1 Unit Pabrik Fraksionasi, 2 Unit Pabrik RSS, 2 Unit Pabrik SIR dan 2 Unit Pabrik Gula dengan kapasitas terpasang dan terpakai sebagai berikut : a. Kapasitas Terpasang : 1 Pabrik Kelapa Sawit : 280 Ton TBSJam 2 Pabrik Fraksionasi : 200 Ton CPOHari 3 Pabrik RSS : 19 Ton KKHari 4 Pabrik SIR : 19 Ton KKHari 5 Pabrik Gula : 8000 Ton TBSJam b. Kapasitas Terpakai : 1 Pabrik Kelapa Sawit : 177,33 Ton TBSJam 2 Pabrik Fraksionasi : - 3 Pabrik RSS : 4,98 Ton KKHari 4 Pabrik SIR : Ton KKHari 5 Pabrik Gula : 7600 Ton TCDHari 2.2 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Perusahaan 2.2.1 Visi Perusahaan Turut melaksanakan dan menopang kebijaksanaan serta program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional umumnya. Khusus di sub sektor perkebunan dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat.

2.2.2 Misi Perusahaan

Profitisasi melalui pendayagunaan, pengelolahan perusahaan dibidang perkebunan, dengan mengusahakan lima budidaya komoditi unggulan yakni kelapa sawi, karet, kakao, tembakau dan tebu secara efisiensi dan ekonomis sehingga dapat mencapai produk yang memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan oleh konsumen serta melakukan diversifikasi usaha yang dapat mendukung kinerja perusahaan. Pengolahan produksi yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang berwawasan lingkungan, memiliki daya saing yang kuat, serta meningkatkan kemitraan dengan petani untuk memenuhi pasar dalam dan luar negri guna kelangsungan usaha dalam mendukung pertanian dan perkebunan.

2.2.3 Tujuan Perusahaan Adapun tujuan perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan kinerja operasional organisasi dan manajemen serta pemanfaatan peluang bisnis seoptimal mungkin sehingga menjadi perusahaan perkebunan yang sustainable berkelanjutan berdaya saing, makmur dan menghasilkan laba sehingga dapat berperan dalam pembangunan daerah dan nasional serta dalam mensejahterakan karyawan 2. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan agrobisnis sector perkebunan sesuai prinsip perusahaan yang sehat, kuat dan tumbuh dalam skala usaha yang ekonomis 3. Meningkatkan posisi portofolio bisnis melalui perbaikan internal semua aspek sumber daya yang dimiliki PTP Nusantara II. 4. Meningkatkan profitabiltas usaha pada kondisi unggulan serta mempertahankan dan meningkatkan sumbangan devisa dibidang perkebunan melalu peningkatan produksi sekaligus mendukung upaya peningkatan ekspor non migas serta memelihara sumber daya alam, lingkungan, konservasi air dan tanah

2.2.4 Sasaran Perusahaan

Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan di bidang perkebunan melalui upaya peningkatan produksi sekaligus mendukung upaya peningkatan ekspor non migas. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya. Memelihara sumber daya alam dan lingkungan, air, dan menjaga kesuburan tanah. Strategi perusahaan dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan serta mengantisipasi era globalisasi tahun 2000 dan ketidakpastian perekonomian pada tahun-tahun mendatang, perusahaan telah mnetapkan berbagai strategi yakni sebagai berikut: a Optimalisasi pemanfaatan lahan dengan mengembangkan 2 budidaya unggulan yakni kelapa sawit dan tebu dengan meningkatkan produksi dan prodktivitas. b Peningkatan kwalitas produksi yang mempunyai potensi pasar, serta pengawasan harga pokk produksi yang dapat margin memberikan profit yang lebih baik. c Meningkatkan kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan dalam rangka untuk meningkatkan kegairahan kerja serta produktivitas kerja. d Peningkatan pengetahuan dan keterampilan terhadap sumber daya manusia dalam lingkup teknis melalui pelatihan dan pendidikan.

2.3. Lokasi dan Luas PerkebunanPerusahaan

Perkebunan Sampali adalah kebun yang di miliki PT Perkebunan Nusantara II dan kebun Sampali termasuk kedalam wilayah kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, I Provinsi Sumatera Utara Komoditi yang ada pada kebun sampali ini adalah Sawit dan Tebu. PTP Nusantara II terletak kira-kira 42 Km arah selatan kota madya Medan, dan PTP Nusantara II Sampali berbatasan dengan: a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan kebun saentis b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kampung Laut Dendang c. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kebun Bandar kalipa, yaitu kampong Tambak Bayan dan Kampung Bandar Setia d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Mabar yaitu kompleks Perumahan Cemara Asri 2.4 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas 2.4.1 Struktur Organisasi