2.13 Spesifikasi Setting Parameter Simulasi Untuk Pengambilan Data
Dalam menggunakan simulator diperlukan beberapa setting parameter yang bertujuan untuk mendapatkan hasil simulasi yang mendekati hasil dari
pengukuran secara langsung. Adapun setting simulator yang digunakan dalam menjalankan simulasi adalah sebagai berikut.
1. Rentang frekuensi simulasi adalah 2.2-2.6 GHz dengan frekuensi
resonansinya sebesar 2.45 GHz. Adapun cara untuk settingan nilai frekuensi dijelaskan pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10 Settingan Nilai Frekuensi Pada Simulator
Untuk mendapatkan tab seperti pada Gambar 2.10 dapat dilakukan dengan cara memilih Option Project Option atau bisa juga dengan cara memilih
langsung dari Project Option. Dari Gambar 2.10 dapat diketahui bahwa frekuensi pada simulasi dimulai pada 2.3 GHz dan berakhir pada 2.6 GHz
dengan frekuensi tingkatan 0.01 GHz. 2.
Menggunakan fitur Harmonic Balance yang merupakan salah satu fitur pada AWR Microwave Office yang berfungsi untuk meningkatkan akurasi
Universitas Sumatera Utara
dari hasil simulasi yang diinginkan. Untuk mendapatkan settingan Harmonic Balance dapat dilakukan dengan memilih Option Default
Circuit Option. Adapun cara untuk melakukan settingan pada Harmonic Balance dijelaskan pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11 Settingan Pada Harmonic Balance
Dari Gambar 2.11 dapat diketahui bahwa nilai default yang digunakan pada absolute error dan relative error adalah masing-masing sebesar 1
�
−9
dan 1 �
−5
dengan jumlah maksimum dari iterasinya adalah sebesar 25. 3.
Dalam simulator AWR Microwave Office 2004 terdapat 3 spesifikasi mesh yang ditawarkan dalam perancangan, yaitu : low, normal dan high.
Spesifikasi tersebut akan mempengaruhi keakuratan hasil simulasi yang didapatkan. Gambar 2.12 menunjukkan contoh model simulasi dengan
menggunakan spesifikasi low mesh.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.12 Contoh Model Simulasi Dengan Spesifikasi Low Mesh
Dari Gambar 2.12 dapat diketahui bahwa sebuah model simulasi yang menggunakan spesifikasi low dalam perancangan akan akan memiliki ukuran
jaring yang lebih besar dan akan memiliki nilai akurasi yang lebih rendah. Gambar 2.13 menunjukkan contoh model simulasi dengan menggunakan
spesifikasi normal mesh.
Gambar 2.13 Contoh Model Simulasi Dengan Spesifikasi Normal Mesh
Dari gambar 2.13 dapat dilihat bahwa sebuah model simulasi yang menggunakan spesifikasi normal memiliki ukuran jaring yang lebih kecil dibandingkan dengan
spesifikasi low. Sedangkan hasil yang diperoleh akan memiliki nilai keakuratan
Universitas Sumatera Utara
yang lebih baik dibandingkan dengan spesifikasi low mesh. Gambar 2.14 menunjukkan suatu model simulasi yang menggunakan spesifikasi high. Dari
gambar dapat dilihat bahwa sebuah model simulasi yang menggunakan spesifikasi high memiliki ukuran jaring yang paling kecil dibandingkan dengan spesifikasi
low dan normal.
Gambar 2.14 Contoh Model Simulasi Dengan Spesifikasi High Mesh
Pada perancangan ini, mesh yang digunakan dipilih adalah yang bertipe high. Hal ini dikarenakan hasil simulasi yang diperoleh dengan menggunakan
spesifikasi high memiliki tingkat keakuratan yang paling baik dibandingkan dengan mesh yang berspesifikasi low dan normal.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP
3.1 Umum
Kebutuhan akan antena saat ini semakin berkembang sehingga menyebabkan teknologi perancangan antena juga harus semakin meningkat.
Antena yang dibutuhkan juga semakin lama semakin kompak dan harus memiliki performa yang tinggi. Antena mikrostrip merupakan salah satu jenis antena yang
dapat memenuhi kebutuhan ini. Yang dilakukan pada tahap ini adalah penentuan frekuensi resonansi yang diinginkan, penentuan spesifikasi substrate yang akan
digunakan, penentuan dimensi patch antena dan penentuan dimensi saluran pencatunya. Setelah proses pada tahap pertama selesai dilakukan, dilanjut dengan
tahap kedua yaitu perancangan pada dua buah patch antena elemen tunggal yang disusun sehingga menghasilkan rancangan antena susun mikrostrip dual-band.
3.2 Perangkat yang digunakan
Perancangan antena ini menggunakan perangkat lunak untuk melakukan simulasi untuk mengetahui karakteristik atau kinerja antena yang dirancang.
Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah AWR Microwave office 2004, perangkat ini digunakan untuk merancang dan mensimulasikan antena yang akan
dibuat. Program TXLine 2003 digunakan untuk menentukan impedansi karakteristik dan lebar saluran dari saluran mikrostrip.
3.3 Jenis Substrat yang Digunakan
Dalam pemilihan jenis substrate sangat dibutuhkan pengetahuan tentang spesifikasi umum dari subsrat tersebut. Pemilihan substrat untuk antena microstrip
Universitas Sumatera Utara