Be r a sa l da r i ple k su s da n t e la ch or oide a

    2 0 0 2 digit iz e d by USU digit a l libr a r y 7 Juvenile pilocyt ic ast rosit om a m erupakan bent uk t ersering yang m engisi vent rikel I I I dan m elibat kan st rukt ur disekit arnya. Ast rocyt om a ini t ersering t erlihat dalam serebelum . Tersering berasal dari dasar vent rikel I I I dan sering m enekan st rukt ur j aringan disekit arnya. Makroskopis sepert i karet busa, w arna beragam dari abu- abu ke m erah m uda. Mikroskopis m enunj ukkan pola bifasik dengan zona polisit ik yang kom pak, sering disekit ar pem buluh darah, berseling dengan area ast rosit ik prot oplasm ik yang longgar. Ast rsit om a fibriler, dapat berasal dari st rukt ur dim ana saj a yang berhubungan dgnve I I I . m erupakan t um or yang infilt rat if, w alaupun dapat berbent uk suat u m asa. Tersering berbent uk solid, t et api dapat pula m em bent uk kist a. Sering t im bul sebagai lesi. 4 . M e du loba st om a Meduloblast om a m erupakan t um or ganas sel neuropit elial yang t erj adi pada serebelum . I nsidennya m erupakan 4 dari seluruh t um or int rakranial. Banyak m engenai anak- anak, lebig dari set engah kasus t erj adi pada dekade pert am a kehidupan. 30 kasus pert am a kali dit em ukan pada um ur lebih dari 16 t ahun. Jarang t erj adi pada usia lebih dari 48 t ahun. Perbandingan laki- laki dengan w anit a 2: 1. Bent uk yang klasik m erupakan t um or digaris t engah, m engenai verm is dan sering m eluas kedalam vent rikel I V. Perluasan kearah superior kedalam aquaduct us dan kelat eral kedalam sist erna serebelopont in angle sering m enim bulkan hidrosefalus obst rukt if. Secara m akroskopis bent uknya halus, berbat as t egas, w arnanya bervariasi dari abu- abu ke m erah m uda. Secara m ikroskopis m erupakan neoplasm a dengan akt ifit as seluler yang t inggi. I nt inya hiperkrom asi, relat if uniform , bulat lonj ong at au berbent uk w ort el. Penyebarannya dapat m elalui berm acam cara. Tersring adalah dengan m enem bus subpila, dem ikian j uga infilt rasinya ke ruang subarakhnoid danpenyebaran m elalui cairan serebrospinal. Gej ala klinis yang m enonj ol adalah adanya t anda- t anda hidrosefalus. Biasanya dari saat gej ala aw al sam pai t erdiagnosa t um or m em akan w akt u kurang dari 6 bulan. CT scan t erlihat m asa hiperdens besar, bulat berbat as t egas. Sering t erj adi daerah berbat as t idak t egas dengan densit as rendah dit epinya m enunj ukkan edem a. Dengan kont ras t erlihat m asa t erang dengan enhancem en uniform . Perluasant um or digaris t engah t erlihat m engisi vent rikel I V. Terapi m eliput i operasai pengangkat an sebanyak m ungkin, diikut i dgnt erapi radiasi kedaerah penyakit prim er. Khem ot erapi hanya unt uk kasus ekkam buhan. Prognosanya kebanyakan dit ent ukan oleh um ur, luasnya pengangkat an t um or, penyebaran t um or preoperat if, t rapi radiasi yang cukup. Tum or yang kam buh biasanya resist en t erhadap pengobat an

B. Be r a sa l da r i ple k su s da n t e la ch or oide a

1 . Tu m or ple k su s ch or oide u s Perubahan epit el pleksus choroideus kearah keganasan akan m enim bulkan m asa globular int ra vent rikel yang m enim bulkan gej ala karena adanya peninggian t ekanan int rakranial akibat sekresi cairan serebrospinal. Tum or ini m erupakan 1 dari seluruh t um or neuropit ellial int rakranial, 50- 70 t um or ini t erj adi pada usia dew asa.     2 0 0 2 digit iz e d by USU digit a l libr a r y 8 Pa pillom a ple k su s ch r oid Merupakan t um or pleksus choroid yang t ersering. Tum or ini sering m engenai dew asa m uda dan anak- anak. Lokasi yang sering pada anak- anak adalah vent rikel lat eral, sedangkan pada dew asa pada vent rikel I V. Sering t erlihat sebagai m asa t um or di serebelopont in angle. Pada anak yang lebih m uda, t um or lebih sering di vent rikel lat eral dan m encapai ukuran yang besar. Hidrosefalus int ernus sering t erj adi berhubungan dengan akt ifit as sekresi dari t um or. Pem besaran int ravent rikuler prim er m enyebabkan berkurangnya gej ala pada st adium aw al penyakit . Tum or ini t um buh lam bat , lebih m udah dilakukan t indakan operat if, j arang m asuk m enyebar kedalam rongga cairan serebrospinal. Mikroskopis, papilom a pleksus t erlihat sebagai m sa int ravent rikel, dengan konfigurasi berpapil. Secara m ikroskopis t um or m erupakan duplikasi st rukt ur pleksus choroid norm al, dengan form asi fibrovascular fronds yang t erdiri dari selapis kuboid uniform at au t erlihat sel kolum nar sepert i kebanyakan epit elial. Terlihat sel kolum ner yang m enghasilkan m ukus. CT scan m enunj ukkan m asa int ra vent rikular berlobus, hiperdens. Tum or sering t erdapat bercak kalsifikasi. Dengan kont ras t erdapat m aas nodul dengan bright enhancem en. Terapi dengan eksisi diikut i riadiasi . adanya hidrosefalus yang m enet ap set elah dilakukan pengangkat an t um or harus dilakukan shunt ing vent rikuloperit oneal. Prognosa pada reseksi t ot al yang luas, bahkan dapat sem buh. Bila t erj adi kekam buhan perlu dilakukan operasi kedua. Ch or oid ple k su s ca r cin om a Merupakan t um or ganas pleksus khoroid yang j arang. Secara m ikroskopis sam a dengan papilom a yang lain, t et api lebih sering t erj adi penyebaran subarakhnoid. Tum or ini t um buh cepat dan akan m enginvasi sekit ar ot ak dan m enunj ukkan gam baran yang m alignant secara sit ologi. Kebanyakan kasus t erj adi pada anak- anak vent rikel lat eral dan m enunj ukkan adanya penyebaran keluar vent rikel dan ruang subarakhnoid. Pada CT scan t erlihat peningkat an het erogeneit y. Reseksi bisanya t erbat as, karena adanya invasi t um or kedinding vent rikel. Diperlukan t erapi radiasi. Perlu penelit ian m engenai pem akaian khem ot erapi int ravent rikular. Prognosa buruk. Survival rat e kurang dari 1 t ahun. Kist a Kolloid N e u r oe pit e lia l Tersering t erj adi pada bagian ant erior vent rikel I I I , t et api dapat t erj adi dibagian m ana saj a dari sist em vent rikel serebri. Masih belum diket ahui apakah berasal dari paraphysis, ependym al pouche dari diencefalon, at au epit el pleksus choroideus. Kist a biasanya berasal dari at ap vent rikel I I I dan sering m enyum bat foram en m onroe, dapat pula berasal dari sept um pellusidum sehingga t erj adi pelebaran sept um . Biasanya berbent uk unilokuler spherik at au ovoid, dengan diam et er beberapa m asing- m asing sam pai dengan 3 cm , berisi cairan yang t erlihat j ernih at aupun sepert i susu. Dindingnya t ipis, t erdiri dari j aringan fibrosa, dan dilapisi selapis epit el kuboid yang rendah, kadang- kadang bersillia. Besarnya dapat m encapai ukuran 3 at au 4 cm . Yang ukurannya kurang at au sam a dengan 1 cm biasanya t idak m enim bulkan gej ala. Manifest asi klinis t ersering pada dekade 3 at au 4. akut hidrosefalus, kadang- kadang fat al dapat t erj adi karena sum bat an pada foram en m onroe. Pengangkat an kist a secara operat if m enghasilkan perbaikan pada sebagian besar gej ala.     2 0 0 2 digit iz e d by USU digit a l libr a r y 9 CT scan t erliat enhancem en m inim al. Bila didapat kan gam baran isodens pada kecurigaan kist a koloid, m aka pem eriksaan m et rizam ide vent rikulografi dapat m eyakinkan diagnosa. 2 . M e n in giom a Merupakan t um or yang berasal dari sel m eningot helial yang norm al berada pada lept om enings, t ela choroidea, pleksus choroideus. Tersering t erj adi pada dew asa, dit em ukan lebih banyak pada w anit a, t et api dapat pula t erj adi pada anak dan dew asa m uda. Tum or ini dapat t erj adi dim ana saj a, t erm asuk regio parasagit al, konveksit as serebri lat eral, falk serebri, basis serebri, pont oserebral angle, pet rus ridge dari t ulang t em poral, canalis spinalis t erut am a segm en t horakal bagian dalam vent rikel serebri. Meningiom a pada vent rikel lat eral berasal dari t ela choroidea, lokasinya pada regio t rigonal at au t em poral horn. Meningiom aint ravent rikular pada vent rikel I I I j arang t erj adi. Dapat t ej adi diiregio foram en m onroe dengan gej ala obst ruksi aliran cairan serebrospinal. Meningiom a yang m erupakan ekspansi dari t em pat lain kedalam vent rikel I I I dapat t erj adi pada dinding ant erior dapat pula pada dinding inferior vent rikel I I I . Secara m akroskopis berbat as t egas, sering m erupakan t um or padat berlobus, berw arna abu- abu. Sering t erj adi kalsifikasi yang t erlihat pada pem eriksaan ront gen m aupun inspeksi secara m ikroskopis. Bent uknya dapat bundar at au oval. Terj adi hiperost osis t ulang didekat nya yang m erupakan t anda yang pent ing pada ront gen. Secara m ikroskopis, sel t um or t erlihat bundar, poligonal, oval at au bent uk spindel. I nt inya t erat ur, bundar at au oval,lept okrom at ik. Sit oplasm anya berw arna eosinoflik pucat . Tum or ini vaskularisasinya banyak, sehingga unt uk pendekat an t indakan operat if m ut lak dilakukan angiografi. CT scan non kont ras t erlihat hiperdens. Post kont ras enhancem ennya hom ogen, kecuali bila t erj adi nekrot ik, kist ik, hem orhagis.

C. Be r a sa l da r i sisa e m br yon a l