Gambaran Faktor Keturunan Pada Penderita Diabetik Nefropati Yang Menjalani Hemodialisis

(1)

HASIL PENELITIAN

Gambaran Faktor Keturunan pada Penderita Diabetik

Nefropati yang Menjalani Hemodialisis di RSUP Haji

Adam Malik, Medan dari Tahun 2008 -2011

Oleh :

GAYATRI THEVADAS

080100261

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(2)

ABSTRAK

Latar Belakang: Diabetik Nefropati adalah komplikasi mikroangiopati

Diabetes Melitus pada ginjal yang memerlukan biaya yang sangat mahal untuk pengelolaannya. Dalam usaha memperlambat progresivitas nefropati diabetik menjadi gagal ginjal terminal tersebut perlu diketahui faktor-faktor risiko yang berpengaruh yaitu salah satunya adalah faktor-faktor keturunan.

Tujuan: Untuk mengetahui gambaran faktor keturunan pada penderita

diabetik nefropati yang menjalani hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik dari tahun 2008-2011.

Metode: Data penderita yang menderita diabetik nefropati dikumpulkan

dari rekam medik pasien yang dirawat dan juga melalui wawancara yang dilakukan pada pasien yang rawat jalan yang menjalani hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik Medan dari tahun 2008 – 2011.

Hasil: Jumlah total penderita diabetik nefropati di Rumah Sakit Haji

Adam Malik tahun 2008 hingga tahun 2011 adalah sebanyak 40 orang. Selama periode tahun 2008 hingga 2011 total kasus penderita diabetik nefropati di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan yang mempunyai riwayat keturunan menderita diabetik nefropati adalah sebanyak 65%. Sementara komplikasi tersering yang dialami oleh pasien diabetik nefropati adalah diabetic foot yang mempunyai riwayat keturunan adalah sebanyak 13 orang yaitu sebanyak 32,5%.

Kesimpulan: Jumlah penderita diabetik nefropati yang menjalani

hemodialisis di Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan dari tahun 2008-2011 adalah sebanyak 40 orang.


(3)

ABSTRACT

Background: Diabetic nephropathy is a microangiopathic complications of

diabetes mellitus in the kidney that require a very expensive fee for its management. In an effort to slow the progression of diabetic nephropathy to terminal renal failure is to know the risk factors that influence one of them is heredity.

Objectives: To know the description of hereditary factors in patients with diabetic

nephropathy undergoing hemodialysis at RSUP Haji Adam Malik, Medan of the year 2008-2011.

Methodology: Data of patients who suffer from diabetic nephropathy were

collected from medical records of patients treated and also through interviews conducted in patients undergoing outpatient hemodialysis RSUP Haji Adam Malik, Medan from the year 2008 – 2011.

Results: The total number of patients with diabetic nephropathy in RSUP Haji

Adam Malik, Medan in 2008 until the year 2011 is as many as 40 people. During the period of 2008 to 2011 total cases of patients with diabetic nephropathy in RSUP Haji Adam Malik, Medan with a history of diabetic nephropathy is the offspring suffer as much as 65%. While the most common complications experienced by patients with diabetic nephropathy is a diabetic foot with a history of descent is as many as 13 people as many as 32.5%.

Conclusion: The total number of patients with diabetic nephropathy undergoing

hemodialysis at RSUP Haji Adam Malik, Medan from the year 2008-2011 are as many as 40 people.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kurnia dan izinNya skripsi yang berjudul Gambaran Faktor Keturunan Pada Penderita Diabetik Nefropati Yang Menjalani Hemodialisis ini dapat diselesaikan. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa semua usaha yang telah dilakukan merupakan hasil kerjasama yang baik dari semua pihak yang telah membantu. Untuk itu, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1) Prof Gontar Alamsyah. Siregar, Sp, PD. KGEH selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara, atas izin penelitian yang telah diberikan.

2) dr. Syafrizal Nst, Sp PD selaku pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, untuk membimbing penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

3) Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4) Kepada orangtua penulis, En. Thevadas dan Puan Jailakshmi, abang dan adik tersayang atas doa, motivasi dan kasih sayangnya.

5) Seluruh teman-teman stambuk 2008, atas dukungan dan bimbingan yang telah membantu dalam bentuk doa, motivasi dan kasih saying dalam penyusunan skripsi ini.

6) Seluruh perawat di bagian Unit Hemodialisis RSUP Haji Adam Malik yang telah membantu penulis dalam mendapatkan maklumat sewaktu primary survey untuk karya tulis ilmiah ini dan juga semua petugas di bagian Rekam Medik yang membantu saya sepanjang mengumpul data untuk penelitian ini. 7) Semua pihak yang telah banyak membantu secara langsung maupun tidak


(5)

Seluruh bantuan baik moral maupun material yang diberikan kepada penulis selama ini penulis ucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan pahala sebesar-besarnya.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun unutk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini member manfaat bagi sesiapapun yang membacanya.

Medan, 19 Desember 2011

Penulis

Gayatri Thevadas


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN... i

ABSTRAK……….. ii

ABSTRACT……… iii

KATA PENGANTAR………. iv

DAFTAR ISI………. vi

DAFTAR TABEL………. ix

DAFTAR LAMPIRAN………. x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ………. 1

1.2. Rumusan Masalah ……… 1

1.3. Tujuan Penelitian ………. 1

1.4. Manfaat Penelitian ………... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diabetik Nefropati ………... 3

2.1.1. Definisi Diabetik Nefropati ……….. 3

2.1.2. Etiologi Diabetik Nefropati ……….. 4

2.1.3. Faktor Resiko Diabetik Nefropati ………. 4 2.2 Hubungan Keturunan dan Diabetik Nefropati …. 4


(7)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ………. 5

3.2. Definisi Operasional ……….. 6

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ………... 8

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 8

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ……….. 8

4.4. Teknik Pengumpulan Data ……….. 9

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ………….... 8

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian ………. 10

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ……… 10

5.1.2. Karakteristik Sampel ……….. 10

5.1.3. Distribusi Karakteristik Sampel ……….. 10

5.1.4. Distribusi Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia Mulai Menderita Diabetik Nefropati….... 10

5.1.5. Distribusi Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 11

5.1.6. Distribusi Karakteristik Sampel Berdasarkan Riwayat Keturunan dan Komplikasi…………. 11


(8)

5.2. Pembahasan ………. 12

5.2.1. Gambaran Distribusi Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia Mulai Menderita Diabetik Nefropati Di RSUP Haji Adam Malik, Medan Dari Tahun 2008 – 2011 ………. 12

5.2.2. Gambaran Distribusi Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Di RSUP Haji Adam Malik, Medan Dari Tahun 2008 – 2011 ……….. 12

5.2.3. Gambaran Distribusi Karakteristik Sampel Berdasarkan Riwayat Keturunan dan Komplikasi Di Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan Dari Tahun 2008 – 2011……….... 12

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ……… 14

6.1. Kesimpulan ……….. 14

6.2. Saran ………. 14

DAFTAR PUSTAKA ………. 15


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

3.1 Definisi Operasional Variabel 6

5.1. Distribusi Karakteristik Sampel Berdasarkan 10 Usia Mulai Menderita Diabetik Nefropati

5.2. Distribusi Karakteristik Sampel Berdasarkan 11 Jenis Kelamin

5.3. Distribusi Karakteristik Sampel Berdasarkan


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Riwayat Hidup

Lampiran 2 Hasil Output dan Data Induk Lampiran 3 Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Ethical Clearance


(11)

ABSTRAK

Latar Belakang: Diabetik Nefropati adalah komplikasi mikroangiopati

Diabetes Melitus pada ginjal yang memerlukan biaya yang sangat mahal untuk pengelolaannya. Dalam usaha memperlambat progresivitas nefropati diabetik menjadi gagal ginjal terminal tersebut perlu diketahui faktor-faktor risiko yang berpengaruh yaitu salah satunya adalah faktor-faktor keturunan.

Tujuan: Untuk mengetahui gambaran faktor keturunan pada penderita

diabetik nefropati yang menjalani hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik dari tahun 2008-2011.

Metode: Data penderita yang menderita diabetik nefropati dikumpulkan

dari rekam medik pasien yang dirawat dan juga melalui wawancara yang dilakukan pada pasien yang rawat jalan yang menjalani hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik Medan dari tahun 2008 – 2011.

Hasil: Jumlah total penderita diabetik nefropati di Rumah Sakit Haji

Adam Malik tahun 2008 hingga tahun 2011 adalah sebanyak 40 orang. Selama periode tahun 2008 hingga 2011 total kasus penderita diabetik nefropati di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan yang mempunyai riwayat keturunan menderita diabetik nefropati adalah sebanyak 65%. Sementara komplikasi tersering yang dialami oleh pasien diabetik nefropati adalah diabetic foot yang mempunyai riwayat keturunan adalah sebanyak 13 orang yaitu sebanyak 32,5%.

Kesimpulan: Jumlah penderita diabetik nefropati yang menjalani

hemodialisis di Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan dari tahun 2008-2011 adalah sebanyak 40 orang.


(12)

ABSTRACT

Background: Diabetic nephropathy is a microangiopathic complications of

diabetes mellitus in the kidney that require a very expensive fee for its management. In an effort to slow the progression of diabetic nephropathy to terminal renal failure is to know the risk factors that influence one of them is heredity.

Objectives: To know the description of hereditary factors in patients with diabetic

nephropathy undergoing hemodialysis at RSUP Haji Adam Malik, Medan of the year 2008-2011.

Methodology: Data of patients who suffer from diabetic nephropathy were

collected from medical records of patients treated and also through interviews conducted in patients undergoing outpatient hemodialysis RSUP Haji Adam Malik, Medan from the year 2008 – 2011.

Results: The total number of patients with diabetic nephropathy in RSUP Haji

Adam Malik, Medan in 2008 until the year 2011 is as many as 40 people. During the period of 2008 to 2011 total cases of patients with diabetic nephropathy in RSUP Haji Adam Malik, Medan with a history of diabetic nephropathy is the offspring suffer as much as 65%. While the most common complications experienced by patients with diabetic nephropathy is a diabetic foot with a history of descent is as many as 13 people as many as 32.5%.

Conclusion: The total number of patients with diabetic nephropathy undergoing

hemodialysis at RSUP Haji Adam Malik, Medan from the year 2008-2011 are as many as 40 people.


(13)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Salah satu komplikasi Diabetes Melitus yang paling sering adalah Diabetik Nefropati dan berlanjut ke tahapan akhir yaitu gagal ginjal terminal, dimana diperkirakan 45 % pasien yang menjalani hemodialisis adalah pasien diabetes mellitus, (Coresh J et.al). Diabetik Nefropati adalah komplikasi mikroangiopati Diabetes Melitus pada ginjal yang memerlukan biaya yang sangat mahal untuk pengelolaannya. Dalam usaha memperlambat progresivitas nefropati diabetik menjadi gagal ginjal terminal tersebut perlu diketahui faktor-faktor risiko yang berpengaruh yaitu salah satunya adalah faktor keturunan.( Suwitro K, 1987. )

Jika dilihat dari segi faktor keturunan, penderita diabetes tidak mewarisi diabetes itu sendiri tetapi mewarisi suatu presdisposisi atau kecenderungan genetik kearah terjadinya diabetes. Kecenderungan genetik ini ditentukan pada individu yang memililiki tipe antigen HLA (Human Leucocyte Antigen) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen tranplantasi dan proses imun lainnya.Selain itu, setiap penderita DM yang mempunyai GLUT 1-5 mempunyai potensi untuk mendapat Diabetik Nefropati.(Sukandar E. 1997)

Keparahan bagi penderita diabetik nefropati yang mempunyai riwayat keturunan lebih buruk dibandingkan dengan penderita yang tidak mempunyai riwayat keturunan. Seperti dalam hal angka kematian lebih tinggi pada pasien yang mempunyai durasi atau rentangan waktu yang lebih cepat untuk terjadinya diabetik nefropati. Hal ini karena peningkatan proteinuria disebabkan kegagalan glomerular ginjal untuk memfiltrasinya. Selain itu, bisa juga terjadi komplikasi pada penderita diabetik nefropati seperti diabetes seperti, mendapat dosis ekstra dialysis, amputasi,diabetic foot , stroke dan kebutaan. Sementara sampai sekarang belum banyak data yang terdapat di Asia Tenggara. Oleh itu saya tertarik untuk membuat penelitian sejauh manakah pengaruh keturunan ini mempengaruhi keparahan diabetik nefropati. (Sukandar E. 1997).

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana gambaran faktor keturunan terhadap keparahan penderita diabetik nefropati yang menjalani hemodialisis.

1,3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran faktor keturunan terhadap keparahan penderita diabetik nefropati yang menjalani hemodialisis.


(14)

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui gambaran faktor keturunan terhadap banyaknya komplikasi seperti stroke, amputasi dan diabetic foot pada pasien diabetik nefropati yang menjalani hemodialisis.

2) Untuk mengetahui gambaran faktor keturunan terhadap usia awal mulai menjalani hemodialisis.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk

1. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam usaha peningkatan kualitas pelayanan yang lebih baik untuk menangani diabetik nefropati oleh rumah sakit

2. Menambah pengalaman dan pengetahuan peneliti mengenai penelitian yang dilakukan.


(15)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi

Menurut Prof dr Wiguno Prodjosudjadi PhD dari Subbagian Nefrologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, nefropati diabetik adalah gangguan fungsi ginjal akibat kebocoran selaput penyaring darah. Sebagaimana diketahui, ginjal terdiri dari jutaan unit penyaring (glomerulus). Setiap unit penyaring memiliki membran/selaput penyaring. Kadar gula darah tinggi secara perlahan akan merusak selaput penyaring ini.

Penderita diabetes tipe 1 secara bertahap akan sampai pada kondisi nefropati diabetik Sekitar lima sampai 15 persen diabetes tipe 2 juga berisiko mengalami kondisi ini. Gangguan ginjal, lanjut Wiguno, menyebabkan fungsi ekskresi, filtrasi dan hormonal ginjal terganggu. Akibat terganggunya pengeluaran zat-zat racun lewat urin, zat racun tertimbun di tubuh. Tubuh membengkak dan timbul risiko kematian.Ginjal juga memproduksi hormon eritropoetin yang berfungsi mematangkan sel darah merah. Gangguan pada ginjal menyebabkan penderita mengalami anemia.

Banyak komplikasi yang terjadi pada penderita diabetik nefropati. Komplikasi makrovaskular adalah komplikasi yang menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah besar. Tiga tipe komplikasi makrovaskular yang umum berkembang pada penderita diabetic nefropati adalah penyakit jantung koroner (coronary heart disease = CAD), penyakit pembuluh darah otak ( stroke), dan penyakit pembuluh darah perifer (peripheral vascular disease = PVD) seperti diabetic foot. Walaupun komplikasi makrovaskular dapat juga terjadi pada DM tipe 1, namun yang lebih sering merasakan komplikasi makrovaskular ini adalah penderita DM tipe 2 yang umumnya menderita hipertensi, dislipidemia dan atau kegemukan. Komplikasi tersering yang ditemukan pada pasien diabetik nefopati adalah diabetic foot. Diabetic foot terjadi karena arteri menyempit dan selain itu juga terdapat kadar gula yang tinggi pada jaringan yang merupakan medium yang baik sekali untuk kuman, dimana ulkus timbul pada daerah yang sering mendapat tekanan ataupun trauma pada daerah telapak kaki yang berbentuk bulat biasanya berdiameter lebih dari 1 cm berisi massa jaringan tanduk lemak, pus, serta krusta di atas. Diabetic foot tetap menjadi penyebab utama morbiditas pada pasien dengan gagal ginjal. Selain itu, ulkus diabetikum atau diabetic foot yang terjadi pada pasien diabetik nefropati lebih lama waktunya untuk sembuh dibandingkan dengan pasien diabetes yang ginjalnya masih dalam kondisi baik. Patogenesis ulkus diabetikum pada pasien diabetik nefropati adalah disebabkan terjadinya neuropati perifer dimana terjadi kehilangan sensasi pelindung karena neuropati motorik dan otonomik dan juga kompromi makrovaskular mengakibatkan peningkatan resiko diabetic foot. (Deery, 2001)


(16)

2.2. Etiologi

Secara ringkas, faktor-faktor etiologis timbulnya penyakit ginjal diabetik sebagai berikut:(Hendromartono, 2006.)

a) Kurang terkendalinya kadar gula darah (gula darah puasa >140-160 mg/dl(7,7- 8,8 mmol/l)); A1C >7-8%.

b) Faktor-faktor genetik

c) Kelainan hemodinamik ( peningkatan aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus, peningkatan tekanan intraglomerulus)

d) Hipertensi sistemik

e) Sindroma resistensi insulin (sindroma metabolik) f) Keradangan

g) Perubahan permeabilitas pembuluh darah h) Asupan protein berlebih

i) Gangguan Metabolik

j) Kelainan metabolisme karbohidrat/lemak/protein

k) Kelainan struktural (hipertrofi glomerulus, ekspansi mesangium, penebalan membran basalis glomerulus)

2.3. Faktor Resiko

Tidak semua pasien DM tipe I dan II berakhir dengan Nefropati Diabetika. Dari studi perjalanan penyakit alamiah ditemukan beberapa faktor resiko antara lain: 1. Hipertensi dan prediposisi genetika

2. Kepekaan (susceptibility) Nefropati Diabetika a. Antigen HLA (human leukosit antigen)

Beberapa penelitian menemukan hubungan Faktor genetika tipe antigen HLA dengan kejadian Nefropati Diabetik. Kelompok penderita diabetes dengan nefropatilebih sering mempunyai Ag tipe HLA-B9.

b. Glukose trasporter (GLUT)

Setiap penderita DM yang mempunyai GLUT 1-5 mempunyai potensi untuk mendapat Nefropati Diabetik.

3. Hiperglikemia

4. Konsumsi protein hewani

2.2. Hubungan keturunan dan diabetik nefropati

Dari segi faktor keturunan, biasanya pada penedita diabetik nefropati tmempunyai beberapa gen seperti HLA B9(Human Leukosit Antigan) mempengaruhi terjadinya diabetik nefropati pada mereka.

Selain itu, penderita Diabetes Mellitus yang mempunyai glukosa transporter(GLUT) 1 – 5 mempunyai potensi untuk mendapat diabetik nefropati.akses untuk jalan masuk darah ke dalam tubuh.


(17)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini

Faktor Keturunan

- Komplikasi > stroke > amputasi > diabetic foot Diabetik Nefropati


(18)

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur

Penderita Diabetik Nefropati

Stroke

diabetic foot

Penderita Diabetik Nefropati adalah penderita gagal ginjal kronik akibat Diabetes Mellitus yang sudah didiagnosa atau ditegakkan oleh dokter dan minimal telah menjalani hemodialisis untuk 3 bulan dan usia lebih dari 18 tahun.

Status Pasien/ Wawancara

Status Pasien dan berdasarkan

pengamatan pada keadaan fisik pasien.

Stroke => didiagnosa

dokter dan

berdasarkan status pasien.

Status Pasien/ Wawancara

Status Pasien dan berdasarkan pengamatan pada keadaan fisik pasien Amputasi =>

berdasarkan

diagnosa dokter harus dilakukan pemotongan jari – jari atau ekstremitas

Status Pasien/ Wawancara

diabetic foot => adalah berdasarkan diagnosa dokter dan status pasien telah terjadinya gangrene atau nekrosis dan harus diamputasi

Status Pasien/ Wawancara

Status Pasien dan berdasarkan pengamatan pada keadaan fisik pasien

Status Pasien dan berdasarkan pengamatan pada keadaan fisik pasien


(19)

Hemodialisis Ekstra

Riwayat keturunan adalah dimana dari anamnesis didapatkan ahli keluarga pasien yang bertalian darah yang juga menderita Diabetes Mellitus seperti orangtua pasien, saudara kandung ataupun anaknya.

Hemodialisis Ekstra => adalah berdasarkan diagnosa dokter berapa kali pasien diabetik nefropati harus datang untuk hemodialisis tambahan di luar waktu dialisisnya

Status Pasien/ Wawancara

Status Pasien dan berdasarkan pengamatan pada keadaan fisik pasien

Status Pasien dan berdasarkan pengamatan pada keadaan fisik pasien Gabungan berbagai

aspek kehidupan yang terdiri dari kesehatan jasmani, kesehatan mental, serta kemampuan dalam berperanan aktif dan menikmati aktifitas sosial sehari-hari

Status Pasien/ Wawancara


(20)

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, yang bertujuan menentukan hubungan adakah keturunan memainkan peranan dalam terjadinya keparahan diabetik nefropati pada pasien yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan. Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan, propinsi Sumatera Utara. Lokasi ini dipilih berdasarkan kesesuaian penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Tempat ini memiliki populasi yang cukup bagi saya untuk melakukan penelitian dan terdapat pasien yang menderita diabetic nefropati yang menjalani hemodialisis.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga November 2011.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Target

Semua pasien yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan, Sumatera Utara.

4.3.2. Populasi Terjangkau

Pasien diabetik nefropati yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan dari tahun 2008 -2011.

4.3.3. Sampel

Sampel yang diambil memiliki kriteria inklusif dan Kriteria eksklusif Kriteria inklusif yaitu :

1. penderita diabetik nefropati yang menjalani hemodialisis minimal 3 bulan terakhir

2. usia penderita lebih dari 18 tahun.


(21)

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling.

4.4 Teknik Pengumpulan Data 4.4.1 Data Primer

Data yang telah dugunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Pengisian pertanyaan dilakukan oleh peneliti terhadap sampel penelitian. Dalam penelitian ini sampel adalah penderita diabetik nefropati yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.

4.4.2 Data Sekunder

Data ini adalah jumlah populasi pasien yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan dari tahun 2008 – 2011.

4.4.3 Instrumen Penelitian

Instrumen yang telah digunakan adalah wawancara. Pertanyaan dibuat berdasarkan variable-variabel yang akan diukur yang terdapat pada kerangka konsep penelitian yaitu mengetahui pengaruh keturunan pada penderita diabetik nefropati yang menjalani hemodialisis.

4.5 Metode Pengolahan Dan Analisis Data

Data diperoleh dari penelitian jawaban responden. Analisis data yang diperoleh dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan program komputer yaitu SPSS(Statistical Product and Service Solution for Windows 17.0).


(22)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A dengan SK Menkes N0.335/Menkes/SK/V11/1990 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes N0.502/Menkes/SK/1X/1991 yang memiliki visi sebagai pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau.

5.1.2. Karakteristik Sampel

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang yaitu penderita diabetik nefropati yang menjalani hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUP H. Adam Malik.

5.1.3. Distribusi Karakteristik Sampel

Dari keseluruhan sampel yang ada, diperoleh gambaran mengenai karakteristik yang mencakup usia mulai mederita diabetic nefropati, jenis kelamin, , faktor keturunan, dan komplikasi yang dialami pasien.

Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Usia Mulai Menderita Diabetik Nefropati

Berdasarkan penelitian, usia pasien diabetes mellitus yang mula menderita diabetik nefropati adalah dalam lingkungan usis 20 – 50 tahun yaitu sebanyak 18 orang(45%) diikuti kelompok usia >50 tahun sebanyak 12 orang(30%) dan kelompok usia < 20 tahun tahun sebanyak 10 orang(25%).

Usia (tahun) n %

< 20 20 – 50 > 50

10

18

12

25

45

30


(23)

Tabel 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan penelitian, didapatkan bahwa kelompok laki – laki lebih banyak menderita diabetik nefropati yaitu sebanyak 30 orang (75%) manakala perempuan pula sebanyak 10 orang (25%).

Tabel 5.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Riwayat Keturunan dan Komplikasi

Berdasarkan riwayat keturunan, ternyata terdapat pengaruh faktor keturunan terhadap terjadinya diabetik nefropati karena pasien yang mempunyai riwayat keluarga menderita diabetik nefropati adalah 65% dan pasien yang tidak mempunyai riwayat keluarga dalam menderita diabetik nefropati adalah 35%. Selain itu, berdasarkan komplikasi yand didapat ternyata pasien diabetik nefropati yang mempunyai riwayat keturunan lebih banyak yang mengalami diabetic foot dibandingkan stroke dan amputasi yaitu sebanyak 13 orang(50%) dibandingkan dengan stroke sebanyak 2 orang (5%) dan tidak ada kasus yang diamputasi selama tempoh penelitian saya.

Ada Tidak Ada 14 (35%) Riwayat Keturunan Stroke Komplikasi diabetic foot Amputasi 13 (50%)

0 (0%) 0 (0%) 2 (14.3%) 2 (7.6%) 3 (21.4%)

Jenis Kelamin n %

Laki - Laki Perempuan

30 10

Jumlah 40 100 75 25


(24)

5.2. Pembahasan

5.2.1 Gambaran Distribusi Sampel Berdasarkan Usia Mulai Menderita Diabetik Nefropati Di Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan Tahun 2008 -2011

Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa, usia pasien diabetes mellitus yang mula menderita diabetik nefropati adalah dalam lingkungan usis 20 – 50 tahun yaitu sebanyak 18 orang (45%) diikuti kelompok usia >50 tahun sebanyak 12 orang (30%) dan kelompok usia < 20 tahun tahun sebanyak 10 orang (25%). Berdasarkan analisis studi epidemiologi dari RS CMC yang dilakukan oleh John dkk (1985) selama 5 tahun di daerah Vellore, Bangkok terhadap 498 pasien nefropati mengindikasikan bahwa 78,3% pasien berada pada dekade usia ke-4 sampai ke-5 yaitu 45-54 tahun dan 55 – 64 tahun.

5.2.2. Gambaran Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin dan Komplikasi Di Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan Tahun 2008 -2011

Berdasarkan penelitian, didapatkan bahwa kelompok laki – laki lebih banyak menderita diabetik nefropati yaitu sebanyak 30 orang (75%) manakala perempuan pula sebanyak 10 orang (25%). Hal ini mengindikasikan bahwa laki – laki lebih rentan untuk terjadinya diabetik nefropati. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di New Delhi bahwa pemeriksaan proteinuria positif pada 13,2% laki-laki dan 6,8% perempuan penderita diabetes melitus dari total 555 pasien diabetes mellitus (Kumar, 1996). Menurut Hanifa (2010), di RSUP Adam Malik Medan penderita GGK terbanyak pada laki-laki (61,4%) dan perempuan sebanyak 38.6%.

5.2.3. Gambaran Distribusi Sampel Berdasarkan Riwayat Keturunan dan Komplikasi Di Rumah Saki Haji Adam Malik , Medan Tahun 2008-2011

Dari hasil penelitian, terlihat bahwa ada pengaruh keturunan dalam terjadinya diabetik nefropati dimana proporsinya adalah sebanyak 26 orang yaitu 65%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya terbukti bahwa pasien yang memounyai riwayat keluarga menderita diabetik nefropati mempunyai suatu kecenderungan genetik yang memacu kepada terjadinya insidensi diabetik nefropati pada mereka (Sukandar, 1997). Dari hasil penelitian, komplikasi tersering yang dialami pasien diabetik nefropati adalah diabetic foot yaitu sebanyak 13 orang atau 32,5%. Pasien diabetik nefropati lebih terpapar kepada infeksi dan juga komplikasi makrovaskuler yang sering menyebabkan ulkus diabetikum (Misnadiarly, 2006). Ulkus diabetikum tetap menjadi penyebab utama morbiditas pada pasien dengan gagal ginjal. Komplikasi kaki yang


(25)

ditemukan lebih dari dua kali lipat pada pasien dengan gagal ginjal dibandingkan dengan diabetes umum. Selain itu, ulkus diabetikum atau diabetic foot yang terjadi pada pasien diabetik nefropati lebih lama waktunya untuk sembuh dibandingkan dengan pasien diabetes yang ginjalnya masih dalam kondisi baik (Deery, 2001)


(26)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Dari penelitian ini, peneliti menyimpulkan :

 Jumlah total penderita diabetik nefropati di Rumah Sakit Haji Adam Malik tahun 2008 hingga tahun 2011 adalah sebanyak 40 orang.

 Selama periode tahun 2008 hingga 2011 total kasus penderita diabetik nefropati di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan yang mempunyai riwayat keturunan menderita diabetik nefropati adalah sebanyak 65%.  Sementara komplikasi tersering yang dialami oleh pasien diabetik

nefropati adalah diabetic foot yang mempunyai riwayat keturunan adalah sebanyak 13 orang yaitu sebanyak 50%.

6.2. Saran

Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa secara keseluruhan :

 Perlunya diberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien sebagai upaya promotif kesehatan pasien dimana jika terdapat faktor keturunan dalam keluarga mereka dalam menderita diabetik nefropati harus dilakukan pemeriksaan lebih dini untuk mencegah penyakit tersebut.

 Perlu dilakukan lebih banyak lagi peneltian mengenai diabetik nefropati terutama dalam kaitannya dengan faktor keturunan supaya kejadian penyakit ataupun komplikasinya dapat ditangani pada masa akan datang.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Wakeel, J.S., Mitwalli, A.H., Abu- Aisha, H.,, et al. 2002. Single center experience with pre-dialysis patients. Saudi J Kidney Disease Transplant:13(3):363-70.

Arieff, A., Myers, B., 1981. Diabetic Nephropathy dalam Brenner The Kidney. 7th edition. Philadelphia, WB Saunders Co: 1906-1941.

Beetham, W.P., 1963. Visual Prognosis of Proliferating Diabetic Retinopathy. 5th

edition. Britain, J. Opth.: 611.

Coresh, J., Astor, B.C., Greene, T., 2003. Prevalence of Chronic Kidney Disease And Decreased Kidney Function in The Adult US Population, Volume 41(3), Third National Health and Nutrition Examination Survey, AM.JKidney Dis:1 – 12

Daniel, Foster, W., 1994. Diabetes Mellitus in Harrison, Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 13. EGC. Jakarta: 2212-2213.

DCCT (Diabetes Control and Complications Trial Research Group),1995. Effects of Intensive Therapy on the Development and Progression of Diabetic Nephropathy in the Diabetes Control and Complications Trial, Kidney Int.

Djokomuljanto, R., 1999. Insulin Resistance and Other Factors in the Patogenesis of Diabetic Nephropathy. Simposium Nefropati Diabetik. Konggres Pernefri.

Hendromartono, 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Nefropati Diabetik. Balai Penerbit FKUI.5.III 1993,Jakarta: 225-235.


(28)

Imam, P.A., 1993. “Nefropati Diabetik” konggres Nasional Perkeni. Edisi 5. EGC, Jakarta: 245

Lestariningsih, 2004. Hipergensi pada Diabetik PIT V PERKENI 2004. Edisi 7. Semarang:1-5.

Roesli,R.,Endang,S.,Djafar,J., 2001. Nefropati Diabetik Dalam:Slamet Suyono,dkk.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II, Edisi 3. BP FKUI, Jakarta:356-363.

Sasroasmoro, S., Sofyan, I., 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Bag. Ilmu Kes. Anak. Edisi 7. FK UI, Jakarta:45-46

Situmorang, T.D., 2005. Perjalanan Klinis Penyakit Ginjal Diabetik. Naskah Lengkap The 5th Jakarta Nephrology & Hypertension Course and Symposium On Hypertension. PERNEFRI, Jakarta:42-51.

Sukandar, E., 1997. Tinjauan Umum Nefropati Diabetik in Nefropati Klinik. Edisi 2. Penerbit ITB, Bandung: 274-281.

Suwitro, K., 1987. Gagal Ginjal Kronik dan Faktor-Faktor Pemburuknya di RSUP Denpasar, Jilid 6(1), KOPAPDI VII, Semarang:23-24.

Misnadiarly, T., 2006. Penyakit Ginjal Diabetik Dan Pencegahan Secara Klinis Edisi 2. Jakarta: 45-49

Deery HG, 2001, 2nd, Sangeorzan JA. Saving the diabetic foot

with special reference to the patient with chronic rena lfailure. Infect Dis Clin North Am.;15:953-81.


(29)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Gayatri Thevadas

Tempat / Tanggal Lahir : Melaka / 27 November 1987

Agama : Hindu

Alamat : Jalan DR. Mansyur, Gang Sehat, No.26 Medan, 20155- Indonesia.

Riwayat Pendidikan : Sijil Pelajaran Malaysia(SPM) - 2004

Sijil Tinggi Pelajaran Malaysia(STPM) - 2006 Fakultas Kedokteran USU – sekarang

Riwayat Organisasi : 1. Anggota PKPMI 2. Anggota KKIM


(30)

LAMPIRAN

SURAT PERNYATAAN

PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONCENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Telah mendapatkan penjelasan sepenuhnya mengenai penelitian,

Judul penelitian : Gambaran faktor keturunan pada penderita diabetik nefropati yang menjalani hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2008 - 2011

Nama peneliti : Gayatri Thevadas Jenis Penelitian : Deskriptif

Lokasi penelitian : RSUP Haji Adam Malik, Medan

Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk mengikuti penelitian

Medan, ……….2011


(31)

Nama: Usia :

Jenis Kelamin: Pekerjaan: Alamat:

PERTANYAAN WAWANCARA

1) Sudah berapa lama menderita Diabetes Melitus? a) < 5 tahun

b) > 5 tahun c) > 10 tahun

d) Lain-lain(sila nyatakan) 2) Apakah kontrol makan obat DM?

a) Ya b) Tidak

3) Sudah berapa lama terdiagnosa menderita diabetik nefropati oleh dokter?

a) < 10 tahun b) > 10 tahun c) > 15 tahun

d) Lain – lain(sila nyatakan)

4) Sudah berapa lama menjalani hemodialisis? a) < 3 bulan

b) > 3 bulan c) > 1 tahun d) > 3 tahun


(32)

5) Dalam seminggu berapa kali menjalani hemodialisis? a) 1 kali

b) 2 kali c) 3 kali d) Tidak Tentu

6) Apakah pernah mengalami stroke sejak menderita Diabetes Melitus? a) Ya

b) Tidak

7) Apakah mengalami diabetic foot? a) Ya

b) Tidak

8) Sudah diamputasi? Berapa jari? a) Ya

i) 1 jari ii) > 1 jari

iii) Seluruh tungkai bawah b) Tidak

9) Adakah menjalani hemodialisis ekstra? Kapan saja? a) Ya

i) 1 kali ii) > 1 kali b) Tidak

10) Apakah mempunyai riwayat kelurga yang menderita diabetik nefropati?


(33)

b) Tidak

11) Siapa dalam keluarga yang menderita diabetic nefropati? a) Orangtua

b) Saudara Kandung c) Anak -anak

d) Lain-lain(sila nyatakan)

12) Ada menderita penyakit penyerta lain? a) Penyakit Jantung

b) Penyakit Paru c) Hipertensi


(34)

No Nama Jenis Kelamin Riwayat Keturunan Komplikasi Usia

1 Shahrum laki-laki ada tidak ada < 20 tahun

2 Amir laki-laki ada tidak ada 20-50 tahun

3 Karidi laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun 4 Satria laki-laki ada diabetic foot < 20 tahun

5 Normawat perempuan ada diabetic foot 20-50 tahun

6 Sahril laki-laki ada tidak ada 20-50 tahun

7 Andi laki-laki ada diabetic foot 20-50 tahun

8 Malina perempuan tidak ada stroke > 50 tahun 9 Dharma laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun 10 M.Tahir laki-laki ada diabetic foot < 20 tahun

11 Indra laki-laki ada diabetic foot 20-50 tahun

12 M Bosale laki-laki tidak ada stroke > 50 tahun

13 Anidar laki-laki ada diabetic foot 20-50 tahun

14 Rahmat S laki-laki ada diabetic foot < 20 tahun

15 Suhendra laki-laki ada tidak ada 20-50 tahun

16 Maroja perempuan ada tidak ada < 20 tahun

17 Rashmi perempuan ada tidak ada 20-50 tahun

18 Tigit laki-laki tidak ada tidak ada 20-50 tahun

19 Sihor laki-laki ada diabetic foot 20-50 tahun

20 Nurhayat perempuan ada diabetic foot 20-50 tahun

21 Pardamen laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun

22 Amin laki-laki ada tidak ada 20-50 tahun

23 Zulkarna laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun 24 Lindawat perempuan ada diabetic foot < 20 tahun

25 Akbar laki-laki ada stroke 20-50 tahun

26 Cinta M perempuan ada diabetic foot < 20 tahun 27 Jirim laki-laki tidak ada stroke > 50 tahun 28 Sobarami laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun 29 Ardinawa laki-laki tidak ada diabetic foot 20-50 tahun

30 Eline M perempuan ada tidak ada 20-50 tahun

31 Sulaiman laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun 32 Harianto laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun 33 Sicita M perempuan tidak ada tidak ada > 50 tahun

34 Dapit laki-laki ada diabetic foot 20-50 tahun

35 Suriyant perempuan ada tidak ada < 20 tahun

36 Irsan laki-laki ada tidak ada 20-50 tahun

37 Nurdin T laki-laki tidak ada diabetic foot > 50 tahun

38 Guru S laki-laki ada diabetic foot 20-50 tahun

39 Jumandi laki-laki ada stroke < 20 tahun


(35)

Frequency Table

riwayat keturunan diabetik nefropati

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ada 26 65.0 65.0 65.0

tidak ada 14 35.0 35.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

komplikasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid stroke 5 12.5 12.5 12.5

diabetic foot 15 37.5 37.5 50.0

tidak ada 20 50.0 50.0 100.0


(36)

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 30 75.0 75.0 75.0

perempuan 10 25.0 25.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < 20 tahun 10 25.0 25.0 25.0

20-50 tahun 18 45.0 45.0 70.0

> 50 tahun 12 30.0 30.0 100.0


(1)

Nama: Usia :

Jenis Kelamin:

Pekerjaan:

Alamat:

PERTANYAAN WAWANCARA

1) Sudah berapa lama menderita Diabetes Melitus? a) < 5 tahun

b) > 5 tahun

c) > 10 tahun

d) Lain-lain(sila nyatakan)

2) Apakah kontrol makan obat DM? a) Ya

b) Tidak

3) Sudah berapa lama terdiagnosa menderita diabetik nefropati oleh

dokter?

a) < 10 tahun b) > 10 tahun

c) > 15 tahun

d) Lain – lain(sila nyatakan)

4) Sudah berapa lama menjalani hemodialisis?

a) < 3 bulan

b) > 3 bulan c) > 1 tahun


(2)

5) Dalam seminggu berapa kali menjalani hemodialisis? a) 1 kali

b) 2 kali

c) 3 kali

d) Tidak Tentu

6) Apakah pernah mengalami stroke sejak menderita Diabetes Melitus?

a) Ya b) Tidak

7) Apakah mengalami diabetic foot?

a) Ya

b) Tidak

8) Sudah diamputasi? Berapa jari? a) Ya

i) 1 jari

ii) > 1 jari

iii) Seluruh tungkai bawah

b) Tidak

9) Adakah menjalani hemodialisis ekstra? Kapan saja?

a) Ya

i) 1 kali

ii) > 1 kali

b) Tidak

10) Apakah mempunyai riwayat kelurga yang menderita diabetik nefropati?


(3)

b) Tidak

11) Siapa dalam keluarga yang menderita diabetic nefropati?

a) Orangtua

b) Saudara Kandung

c) Anak -anak

d) Lain-lain(sila nyatakan)

12) Ada menderita penyakit penyerta lain? a) Penyakit Jantung

b) Penyakit Paru

c) Hipertensi


(4)

No Nama Jenis Kelamin Riwayat Keturunan Komplikasi Usia

1 Shahrum laki-laki ada tidak ada < 20 tahun

2 Amir laki-laki ada tidak ada 20-50 tahun

3 Karidi laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun

4 Satria laki-laki ada diabetic foot < 20 tahun

5 Normawat perempuan ada diabetic foot 20-50 tahun

6 Sahril laki-laki ada tidak ada 20-50 tahun

7 Andi laki-laki ada diabetic foot 20-50 tahun

8 Malina perempuan tidak ada stroke > 50 tahun

9 Dharma laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun

10 M.Tahir laki-laki ada diabetic foot < 20 tahun

11 Indra laki-laki ada diabetic foot 20-50 tahun

12 M Bosale laki-laki tidak ada stroke > 50 tahun

13 Anidar laki-laki ada diabetic foot 20-50 tahun

14 Rahmat S laki-laki ada diabetic foot < 20 tahun

15 Suhendra laki-laki ada tidak ada 20-50 tahun

16 Maroja perempuan ada tidak ada < 20 tahun

17 Rashmi perempuan ada tidak ada 20-50 tahun

18 Tigit laki-laki tidak ada tidak ada 20-50 tahun

19 Sihor laki-laki ada diabetic foot 20-50 tahun

20 Nurhayat perempuan ada diabetic foot 20-50 tahun

21 Pardamen laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun

22 Amin laki-laki ada tidak ada 20-50 tahun

23 Zulkarna laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun

24 Lindawat perempuan ada diabetic foot < 20 tahun

25 Akbar laki-laki ada stroke 20-50 tahun

26 Cinta M perempuan ada diabetic foot < 20 tahun

27 Jirim laki-laki tidak ada stroke > 50 tahun

28 Sobarami laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun

29 Ardinawa laki-laki tidak ada diabetic foot 20-50 tahun

30 Eline M perempuan ada tidak ada 20-50 tahun

31 Sulaiman laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun

32 Harianto laki-laki tidak ada tidak ada > 50 tahun

33 Sicita M perempuan tidak ada tidak ada > 50 tahun

34 Dapit laki-laki ada diabetic foot 20-50 tahun

35 Suriyant perempuan ada tidak ada < 20 tahun

36 Irsan laki-laki ada tidak ada 20-50 tahun

37 Nurdin T laki-laki tidak ada diabetic foot > 50 tahun

38 Guru S laki-laki ada diabetic foot 20-50 tahun


(5)

Frequency Table

riwayat keturunan diabetik nefropati

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ada 26 65.0 65.0 65.0

tidak ada 14 35.0 35.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

komplikasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid stroke 5 12.5 12.5 12.5

diabetic foot 15 37.5 37.5 50.0

tidak ada 20 50.0 50.0 100.0


(6)

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 30 75.0 75.0 75.0

perempuan 10 25.0 25.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < 20 tahun 10 25.0 25.0 25.0

20-50 tahun 18 45.0 45.0 70.0

> 50 tahun 12 30.0 30.0 100.0