28
Kedatangan terakhir menerima pelayanan lebih dulu. Contoh: pembongkaran barang dari truk
3. Random acak Penerimaan pelayanan secara acak
Contoh: penanganan terhadap pasien gawat di rumah sakit, pengawasan mutu barang dalam quality control.
2.12 Parameter Antrian
Parameter utama yang akan digunakan dalam analisis antrian adalah sebagai berikut:
• n = jumlah pelanggan kendaraan atau orang rata-rata dalam sistem
• w = waktu rata- rata antrian dalam sistem
• d = jumlah waktu rata- rata yang dihabiskan dalam sistem waktu menunggu
ditambah waktu pelayanan •
q = jumlah kendaraan atau orang yang menunggu dalam antrian n =
= …......................…..………………………………….2.7
q =
1 -
µ
2 2
ρ ρ
λ µ
λ −
=
…………………………….…………………...2.8
d
= -
µ 1
λ
………………………..……………………………………2.9
w = = d -
…………..…………………................................2.10 beberapa asumsi yang dierlukan dalam disiplin antrian FIFO adalah:
a. semua persamaan tersebut hanya berlaku untuk lajur tunggal dan dengan nilai P =
1 , jika nilai p 1 maka diharuskan menambah beberapa lajur tunggal multi lajur
b. jika terdapat lebih dari 1 lajur , maka di asumsikan bahwa tingkat kedatangan
29
akan membagi dirinya secara merata untuk setiap lajur sebesar dimana N
adalah jumlah lajur. c. Kendaraan yang sudah antri pada suatu lajur antrian diasumsikan tidak boleh
berpindah ke antrian lajur lainnya. d. Waktu pelayanan antar tempat pelayanan diasumsikan relatif sama.
2.13 Simpang
Simpang merupakan salah satu bagian yang memiliki peran penting dalam laju pergerakan lalu lintas, berikut ini penjelasan dari simpang.
2.13.1 Definisi Simpang Simpang adalah suatu area yang kritis pada suatu jalan raya yang merupakan
tempat titik konflik dan tempat kemacetan, karena bertemunya dua ruas jalan atau lebih Pignataro, 1973. Maka dari itu, perlu
dilakukan pengaturan pada lokasi simpang dengan tujuan yaitu untuk mengurangi kecelakaan, untuk meningkatkan
kapasitas, dan meminimalkan tundaan.
2.13.2 Klasifikasi Simpang Simpang terdiri dari tiga macam, yaitu:
1. Simpang Bersinyal Simpang bersinyal adalah simpang yang merupakan pertemuan atau
perpotongan pada suatu bidang antara dua atau lebih jalur jalan raya dengan simpang masing – masing, pada titik – titik simpang dilengkapi dengan lampu
sinyal traffic light lalu lintas. 2. Simpang Tak Bersinyal
Simpang tak bersinyal adalah perpotongan atau pertemuan pada suatu bidang antara dua atau lebih jalur jalan raya dengna simpang masing – masing dan
pada titik – titik simpang tidak dilengkapi dengan lampu sebagai rambu – rambu simpang.
30
3. Bundaran Bundaran adalah suatu titik pertemuan antara dua ruas jalan atau lebih yang
tengahnya terdapat pulau lalu lintas yang bertindak sebagai pengontrol dan pengaruh bagi sistem lalu lintas berputar satu arah.
2.14 Simpang Tak Bersinyal