Jumlah Pupa S. inferens

yang berbeda nyata pada M1P2, M1P3, M2P3, M3P2 dan M3P3 sedangkan yang terendah 0.71 pada lama inokulasi 5 dan 10 menit dan ukuran larva 1.5 M1P3 dan M2P3 berbeda nyata pada M1P1, M2P1, M2P2, M3P1 dan M3P2. Hal ini disebabkan tingkat parasititasi S. inferens dapat dipengaruhi oleh ruang dan jumlah makanan yang tersedia dalam tubuh inang C. sacchariphagus untuk keberlangsungan hidupnya. Sesuai dengan penelitian Tampubolon et al. 2014 mengenai parasitoid Cotesia flavipes Cam terhadap Chilo sacchariphagus Boj menyatakan bahwa hasil analisis protein dimana kandungan protein pada larva C. sacchariphagus 2,0 cm lebih tinggi yaitu 1,86 jika dibandingkan dengan kandungan protein pada larva C. sacchariphagus 1,5 cm yaitu 0,67 . Pada saat inokulasi, kecepatan sangat berpengaruh pada keberhasilan parasititasi dimana semakin cepat peletakan larva larva semakin tinggi kemampuan memarasit. Waktu optimal yang dibutuhkan untuk inolukasi adalah 12 detiklarva namun pada perlakuan waktu inokulasi 5 menit terjadi penurunan menjadi 10 detiklarva dibandingkan dengan perlakuan waktu inokulasi lainnya yang mengalami penambahan lebih dari 12 detiklarva. Hasil penelitian Wirioatmodjo 1997 terhadap parasitoid D. striatalis pada larva C. auricilius diperoleh bahwa keberhasilan parasititasi tergantung pada waktu proses peletakan larva ke tubuh inangnya. Lama rata-rata peletakan larva adalah 12 detik. Semakin cepat waktu proses peletakan larva semakin tinggi kemampuan memarasit.

2. Jumlah Pupa S. inferens

Hasil analisi sidik ragam menunjukan bahwa ukuran larva C. sacchariphagus berpengaruh nyata terhadap jumlah pupa S. inferens Tabel 3. Tabel 3. Jumlah pupa S. inferens pada ukuran larva C. sacchariphagus Ukuran Larva C.saccharipagus P Rataan pupa 17 18 P1 2 cm 2.47 a P2 1.5-2 cm 1.80 b P3 1.5 cm 0.77 c Keterangan : Angka yang diikuti dengan notasi huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada Uji Jarak Duncan taraf 5 . Tabel 3 menunjukan bahwa jumlah pupa tertinggi 2.47 pupa terdapat pada perlakuan ukuran larva 2 cm P1 yang berbeda nyata pada semua perlakuan sedangkan yang terendah 0.77 pupa pada ukuran 1.5 cm P3. Hal ini menunjukan bahwa jumlah pupa yang terbentuk tergantung pada kemampuan memarasit larva S. inferens pada inang C. sacchariphagus, dimana semakin tinggi kemampuan memarasit terhadap inangnya maka pupa yang dihasilkan semakin besar jumlahnya. Sesuai dengan penelitian Foerster Doetzer 2002 terhadap parasitoid Peleteria robusta Diptera : Tachnidae pada larva Mythmina sequax Lepidoptera : Noctuidae dinyatakan bahwa semakin tinggi daya parasitasi semakin tinggi pula pupa yang terbentuk, karena untuk dapat membentuk pupa seekor larva dapat memperoleh pakan untuk tumbuh dan berkembang. Lebih lanjut, pada penelitian Utami 2001 terhadap parasitoid Eriborus argenteopilosus pada larva Helicoverpa amigera menyatakan bahwa perkembangan parasitoid akan lebih baik jika sesuai pada inangnya yang berukuran besar karna sumber makanan yang tersedia lebih banyak. Meskipun jumlah pupa yang dihasilkan masih sangat rendah, S. inferns masih dapat dijadikan sebagai agent pengendalian hayati pada C. sacchariphagus. Hasil penelitian Nagarkatti dan Rao 1975 menyatakan bahwa parasitoid S. parasitica ternyata berhasil memarasit inang C. Sacchariphagus, C. auricillus, C. partellus, C. infuscatellus. sehingga berpotensial sebagai agent pengendalian hayati dalam mengendalikan penggerek batang di daerah tropis. 19 Hasil analisi sidik ragam menunjukan bahwa interaksi perlakuan lama inokulasi dan ukuran larva C. sacchariphagus berpengaruh nyata terhadap jumlah pupa S. inferens Tabel 4. Tabel 4. Jumlah pupa S. inferens pada lama inokulasi dan ukuran larva C. sacchariphagus. Lama Inokulasi dan Ukuran Larva C. sacchariphagus MxP Rataan pupa M1P1 5 menit ukuran 2 cm 2.61 a M1P2 5 menit ukuran 1.5-2 cm 1.38 bc M1P3 5 menit ukuran 1.5 cm 0.71 c M2P1 10 menit ukuran 2 cm 2.34 a M2P2 10 menit ukuran 1.5-2 cm 2.34 a M2P3 10 menit ukuran 1.5cm 0.71 c M3P1 15 menit ukuran 2 cm 2.46 a M3P2 15 menit ukuran 1.5-2 cm 1.68 b M3P3 15 menit ukuran 1.5 cm 0.88 c Keterangan : Angka yang diikuti dengan notasi huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada Uji Jarak Duncan taraf 5 . Tabel 4 menunjukan bahwa jumlah pupa tertinggi 2.61 pupa terdapat pada perlakuan lama inokulasi 5 menit dan ukuran larva 2 cm M1P1 yang berbeda nyata pada M1P2, M1P3, M2P3, M3P2 dan M3P3 sedangkan yang terendah 0.71 pupa pada lama inokulasi 5 dan 10 menit dengan ukuran larva 1.5 M1P3 dan M2P3 berbeda nyata pada M1P1, M2P1, M2P2, M3P1 dan M3P2. Jumlah pupa yang terbentuk bergantung pada kemampuan parasitoid S. inferens memarasit larva C. sacchariphagus, jumlah pupa dihasilkan setelah inang terparasit oleh larva parasitoid pada 20 hari setelah inokulasi. Keberhasilan parasitoid memarasit inangnya bergantung pada kondisi tubuh inang yang sesuai bagi larva parasitoid. Hasil penelitian Verly et al. 1973 diperoleh bahwa larva yang memperoleh pakan yang cukup dapat menyelesaikan perkembangannya, sedangkan yang tidak mendapatkan pakan akan mati. Waktu optimal untuk inokulasi adalah 12 detiklarva, dimana pada perlakuan inokulasi 5 menit terdapat penurunan waktu 20 inokulasi yakni 10 detiklarva yang mempengaruhi keberhasilan parasititasi. Hasil penelitian Sagala et al. 2014 terhadap parasitoid S. inferens pada larva P. castaneae menyatakan bahwa standard waktu yang optimal untuk inokulasi adalah 12 detiklarva dimana semakin lama waktu inokulasi akan mempengaruhi kegagalan parasititasi yaitu pada waktu inokulasi larva S. inferens tidak aktif lagi untuk memarasit inangnya.

3. Persentase Pupa S. inferens Menjadi Imago

Dokumen yang terkait

Pengaruh Umur Imago dan Metode Parasitisasi Terhadap Keefektifan Parasitoid Cotesia flavipes Cam. (Hymenoptera:Braconidae) Pada Larva Chilo sacchariphagus Boj.(Lepidoptera:Crambidae) Di Laboratorium

2 55 86

Pengaruh Nisbah Kelamin Parasitoid Cotesia flavipes Cam. (Hymenoptera : Braconidae) dan Ukuran Inang Chilo sacchariphagus Boj. (Lepidoptera : Crambidae) Terhadap Fekunditas Cotesia flavipes Cam. di Laboratorium

2 64 82

Pengaruh Umur Parasitoid Xanthocampoplex sp. (Hymenoptera : Ichneumonidae) dan Waktu Inokulasi Terhadap Jumlah Larva Chilo sacchariphagus Bojer (Lepidoptera: Crambidae) di Laboratorium

3 58 80

Uji Daya Parasitoid Cotesia flavipes Cam.(Hymenoptera: Braconidae) Pada Larva Chilo sacchariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae) dan Chilo auricilius Dudg. (Lepidoptera: Crambidae) di Laboratorium

4 72 70

Pengaruh Lama Perkawinan dan Umur Imago Jantan Sturmiopsis inferens Towns. Terhadap Jumlah Tempayak Yang Dihasilkan Di Laboratorium

2 48 54

Preferensi Sturmiopsis inferens Town. (Diptera: Tachinidae) Terhadap Beberapa Larva Serangga Di Laboratorium

5 58 71

Parasitisasi Dan Kapasitas Reproduksi Cotesia flavipes Cam. (Hymenoptera: Braconidae) Pada Beberapa Jumlah Dan Ukuran Larva Chilo sacchariphagus Boj. (Penggerek Tebu Bergaris) (Lepidoptera: Crambidae) di Laboratorium

0 9 67

Pengaruh Lama Inokulasi dan Ukuran Larva Chilo sacchariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae) untuk Perbanyakan Sturmiopsis inferens Towns. (Diptera: Tachinidae) di Laboratorium

0 0 13

PENGARUH LAMA INOKULASI DAN UKURAN LARVA Chilo sacchariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae) UNTUK PERBANYAKAN Sturmiopsis inferens Towns. (Diptera: Tachinidae) DI LABORATORIUM SKRIPSI CITRA MAHARANI 100301020

0 0 13

Uji Daya Parasitoid Cotesia flavipes Cam.(Hymenoptera: Braconidae) Pada Larva Chilo sacchariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae) dan Chilo auricilius Dudg. (Lepidoptera: Crambidae) di Laboratorium

0 0 13