Tabel 10. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Tepung terhadap Kadar Abu
Jarak LSR
Jenis Tepung Rataan
Notasi 0.05
0.01 0.05
0.01
- -
- T
1
= T. Terigu 0.77
b B
2 0.022
0.031 T
2
= T. Jagung 0.86
a A
3 0.023
0.032 T
3
= T. Singkong 0.51
d C
4 0.024
0.033 T
4
= T. Beras 0.74
c B
Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1
Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa perlakuan T
1
memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap T
2
dan T
3
, dan berbeda nyata dengan T
4
. Perlakuan T
2
memberi pengaruh sangat nyata terhadap T
3
dan T
4
. T
3
memberi pengaruh sangat nyata terhadap T
4
. Gambar 6 memperlihatkan bahwa nilai kadar abu tertinggi diperoleh pada
perlakuan T
2
tepung jagung yaitu sebesar 0,86 dan terendah terdapat pada T
3
tepung singkong yaitu sebesar 0,51 . Hal ini disebabkan oleh perbedaan kualitas tepung yang digunakan, semakin baik kualitas tepung, maka semakin
sedikit kadar abunya. Hal ini sesuai dengan Sudarmadji, et al., 1989 bahwa jika masih banyak katul atau lembaga terikut dalam endosperm, maka tepung yang
dihasilkan memiliki kadar abu yang tinggi. Hubungan antara jenis tepung yang digunakan dengan kadar abu dapat
dilihat pada Gambar 6 di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Pengaruh Jenis Tepung yang Digunakan terhadap Kadar Abu
Pengaruh Konsentrasi Kitosan terhadap Kadar Abu Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 6 dapat dilihat bahwa
konsentrasi kitosan memberi pengaruh sangat nyata P0,01 terhadap kadar abu yang dihasilkan.
Hasil pengujian dengan LSR menunjukkan pengaruh Konsentrasi Kitosan
terhadap kadar abu untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.
Tabel 11. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Konsentrasi Kitosan ppm terhadap Kadar Abu
Jarak LSR
Konsentrasi Kitosan
Rataan Notasi
0.05 0.01
0.05 0.01
- -
- K
1
= 50 0.66
d D
2 0.022
0.031 K
2
= 100 0.70
c C
3 0.023
0.032 K
3
= 150 0.74
b B
4 0.024
0.033 K
4
= 200 0.78
a A
Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1
Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa perlakuan K
1
memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap perlakuan K
2
, K
3
,dan K
4
. K
2
memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap perlakuan K
3
dan K
4
. Perlakuan K
3
memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap perlakuan K
4
.
0.00 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
T
1
T
2
T
3
T
4
JenisTepung K
a d
a r
A b
u
0,77 0,86
0,51 0,74
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa kadar abu tertinggi terdapat pada K
4
konsentrasi kitosan 200 ppm yaitu sebesar 0,78 dan terendah pada K
1
Konsentrasi kitosan 50 ppm yaitu sebesar 0,66 . Hal ini menunjukkan bahwa dengan tingginya konsentrasi kitosan, maka kadar abu semakin meningkat.
Peningkatan kadar abu ini disebabkan oleh adanya kemampuan dari kitosan untuk dapat mengikat mineral yang terdapat pada bahan pembuat mie basah. Hal di atas
sesuai dengan Rismana 2001 menyatakan bahwa kitosan mempunyai kemampuan yang kuat untuk mengikat beberapa logam atau mineral.
Hubungan antara konsentrasi kitosan terhadap kadar abu dapat dilihat pada Gambar berikut :
Gambar 7. Pengaruh Konsentrasi Kitosan terhadap Kadar Abu
Pengaruh Interaksi Jenis Tepung yang Digunakan dan Konsentrasi Kitosan ppm terhadap Kadar Abu
Dari hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 6 dapat menunjukkan bahwa interaksi jenis tepung yang digunakan dan konsentrasi kitosan memberi
pengaruh yang berbeda tidak nyata P0,05 terhadap kadar protein yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.
Ŷ = 0.0008K + 0.6131
r = 0.9985 0.40
0.50 0.60
0.70 0.80
0.90
50 100
150 200
Konsentrasi Kitosan ppm K
ad a
r A
bu
Universitas Sumatera Utara
Nilai Organoleptik Warna Numerik Pengaruh Jenis Tepung yang Digunakan terhadap Uji Organoleptik Warna
Numerik
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 10 dapat dilihat bahwa
jenis tepung yang digunakan memberi pengaruh sangat nyata P0,01 terhadap
nilai organoleptik warna yang dihasilkan.
Hasil pengujian dengan LSR menunjukkan pengaruh jenis tepung yang digunakan terhadap nilai organoleptik warna numerik untuk tiap-tiap perlakuan
dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 12. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Tepung terhadap Nilai Organoleptik Warna Numerik
Jarak LSR
Jenis Tepung Rataan
Notasi 0.05