49
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1  Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel, meliputi
variabel independen kecerdasan spiritual  menurut Emmons dan variabel dependen perilaku caring menurut sepuluh carative fator menurut Watson.
4.2.  Populasi dan Sampel 4.2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti Arikunto, 2002:. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat  yang bertugas   di ruang
rawat  inap St.Melania, St.Theresia, St.Maria, St.Fransiskus,  St.Antonius di RS ST Elisabeth Medan  sebanyak 108 orang perawat.
Universitas Sumatera Utara
50
4.2.2. Sampel
Rumus Slovin    untuk mendapatkan sampelnya Setiadi, 2007  adalah d=50  dari  populasi  yaitu:
N n =
1 + N d
2
Dengan keterangan : Sample n didapat dari 1081+ 108 0,05 sama dengan 85 dan dikurangi menjadi 70 orang.  Maka untuk kelima ruangan didapatkan  tiap
ruangan diambil secara acak dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah    probability sampling  yaitu  jenis  cluster sampling sampel secara
kelompok atau gugus menentukan sampel daerah kemudian
randomisasimenentukan orang unit yang ada diwilayahnya dari populasi  cluster yang terpilih  Hidayat, 2008  dan pembagian kuesioner secara aksidental
berpapasan dengan tidak sengaja kebetulan bertemu dengan respondennya. Pengambilan    sampel    perawat    ini di ruang rawat  inap    St.Melania,
St.Theresia, St.Maria,  St.Fransiskus,  St.Antonius  di  RS  ST  Elisabeth  Medan.
Universitas Sumatera Utara
51 Tabel 4.1. Besar Sampel Tiap Perawat  Ruangan Rawat Inap RS ST.Eisabeth
Medan, Populasi : 108, Sampel : 70
No Ruangan
Jumlah Populasi Jumlah Sampel
1            St.Melania 19 orang
13  orang 2           St.Theresia
24 orang 14 orang
3 St.Maria
19 orang 14 orang
4 St.Fransiskus
21 orang 14 orang
5 St.Antonius
25 orang 15 orang
Total 108 orang
70 orang
4.3. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini rencana akan dilakukan pada bulan Nopember  2012 di RS ST.Elisabeth Medan.
4.4.Pertimbangan Etik Penelitian
Alasan penelti memilih RS ST. Elisabeth Medan    sebagai tempat penelitian, karena  RS ST Elisabeth adalah salah satu  rumah sakit di bidang
keagamaan di kota Medan. Hasil survey awal peneliti mendapatkan informasi dari
Universitas Sumatera Utara
52 beberapa kepala ruangan bahwa setiap pergantian shift, tiap perawat  berkumpul
membaca  dan  merenungkan  ayat  Kitab Suci  yaitu  Alkitab dan berdoa sebelum melakukan    pelayanan  keperawatan kepada klien. Demikian juga, perawat
banyak berinteraksi dengan klien  khususnya dalam memberikan pelayanan keperawatan dengan menunjukkan perilaku caring perawat dari diri perawat
sendiri kepada klien. Penelitian ini dilakukan setelah proposal disetujui oleh institusi pendidikan
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan sebelum dilakukan penelitian atau pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu mengurus prosedur
penelitian mulai dari izin dari pihak RS ST Elisabeth Medan. Karena peneliti menggunakan manusia yaitu perawat sebagai subjek penelitian, maka hakekatnya
sebagai manusia harus dilindungi dengan memperhatikan prinsip–prinsip dalam pertimbangan etik yaitu responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah ia
bersedia menjadi subjek atau tanpa ada sanksi apapun dan responden tidak mengalami kerugian. Maka untuk itu peneliti harus memberikan penjelasan dan
informasi secara lengkap dan rinci serta bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada  perawat sebagai responden.
Jika responden bersedia diteliti maka harus terlebih dahulu menandatangani lembar persetujuan. Jika responden menolak untuk diteliti maka
peneliti tidak berhak untuk memaksa dan tetap menghormati hak–hak responden. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama
Universitas Sumatera Utara
53 responden pada lembar pengumpulan data yang telah diisi oleh responden.
Lembar tersebut hanya diberi kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang
akan dilaporkan sebagai hasil penelitian Nursalam, 2008.
4.5. Instrumen Penelitian 4.5.1. Data demografi responden
Kuesioner data demografi meliputi usia, jenis kelamin, suku  bangsa, pendidikan,  status  pernikahan, dan penghasilan. Data demografi responden
sebagai  kuesoiner pembuka.
4.5.2. Kuesioner perilaku caring
Kuesioner  perilaku caring  perawat dimodifikasi oleh peneliti  yang berisi sepuluh    carative  factor  caring  perawat  menurut Watson  mewakili dari isi
tinjauan pustaka. Kuesioner  ini menggunakan skala likert yang terdiri dari 20 pernyataan positif dengan empat pilihan, yaitu jawaban “SL” atau selalu  dengan
skor 4”, “S atau sering” dengan skor 3, “K atau kadang – kadang” dengan skor 2, dan “TP atau tidak pernah” dengan skor 1.Berdasarkan rumus statistika Hidayat
2007,  bahwa  panjang kelas  i: rentang kelas
i =    ___________ banyak kelas
Universitas Sumatera Utara
54 Dengan demikian skor yang maksimum yang dapat diperoleh yaitu 20 x 4 = 80
dan nilai minimum yang dapat diperoleh yaitu 20 x 1 = 20. Rentang kelas =  nilai maksimum- nilai minimum
=   80 – 20 =   60
Banyak kelas  =  3 dari  kelompok selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. Panjang kelas = 603 = 20 , sehiggga hasi ukur yaitu dari 20-80 dan dibagi
1.  61-80 2.  41-60
3.  20-40 Ada sepuluh dari carative factor  perilaku  caring  yaitu    humanistik  dan
altruistic  dengan 2 pernyataan, menanamkan sikap penuh harapan  dengn 2 pernyataan, kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain  dengan 2 pernyataan,
hubungan saling percaya dan saling membantu  dengan 2 pernyataan, meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif dengan 2
pernyataan, menggunakan problem solving dalam mengambil keputusan dengan 2 pernyataaan, peningkatan belajar mengajar interpersonal  dengan 2 pernyataan ,
menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural dan spiritual yang mendukung dengan 2 pernyataan, memberi bantuan dalam pemenuhan kebutuhan
manusia dengan 2 pernyataan, dan terbuka pada eksistensial fenomenologikal dan dimensi spiritual dengan 2 pernyataan.
Universitas Sumatera Utara
55
4.5.3. Kuesioner kecerdasan spiritual
Kuesioner    kecerdasan spirirtual  dimodifikasi oleh peneliti menurut teori Emmons mewakili teori-teori lain mengenai kecerdasan sipiritual yang ada
pada  isi  tinjauan  pustaka,  dengan skala likert   terdiri dari 20  pernyataan meliputi pernyataan positif dengan empat pilihan, yaitu jawaban “selalu” skornya
4“, sering” skornya 3, “kadang-kadang” skornya 2, dan “tidak pernah”skornya 1 pernyataan, dan sebaliknya pernyataan negatif  dimulai dari skor 4 yaitu tidak
pernah,  skor 3 yaitu kadang-kadang,  skor 2 yaitu sering, skor 1 yaitu selalu. Berdasarkan  rumus  statistika  menurut  Hidayat 2007,  panjang kelas  i  :
rentang kelas i =    ___________
banyak kelas Dengan demikian skor yang maksimum yang dapat diperoleh yaitu 20 x 4 = 80
dan nilai minimum yang dapat diperoleh yaitu 20 x 1 = 20. Rentang kelas =  nilai maksimum- nilai minimum
=   80 – 20 =   60
Universitas Sumatera Utara
56 Banyak kelas  =  4 dari  kelompok selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah.
Panjang kelas = 603 = 20, sehiggga hasi ukur yaitu: 20-80 dan dibagi: 1  61-80
2  41-60 3  20-40
Masing-masing komponen:  menstrasendensikan  yang fisik dan material dengan skor tertinggi 4 x 4 = 16 dan terendah 4 x 1 = 4, tingkatan kesadaran yang
memuncak dengan skor tertinggi 4 x 4 = 16 dan terendah 4 x 1 = 4, mensakralkan kehidupan sehari-hari dengan skor  tertinggi 4 x 4 = 16 dan terendah 4 x 1 = 4,
sumber-sumber spiritual dalam  memecahkan  masalah  dengan  skor tertinggi 4 x 4 = 16 dan terendah 4 x 1 = 4, kemampuan berbuat baik dengan  skor  tertinggi 4
x 4 = 16 dan terendah 4 x 1 = 4.  Dan untuk pernyataan negative  dengan skor tertinggi 4 pada tidak pernah,  skor 3 pada kadang-kadang, skor 2 pada sering dan
skor 1 pada sangat sering.
4.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 4.6.1. Validitas instrumen
Dikatakan hasil  penelitian  yang  valid  bila  terdapat  kesamaan  antara data  yang  terkumpul  dengan data  yang  sesungguhnya  terjadi  pada  objek yang
Universitas Sumatera Utara
57 diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan  untuk
mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2006.
Kuesioner yang akan dibagikan kepada responden dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan isi tinjauan pustaka sehingga perlu dilakukan uji validitas.
Kuesioner ini  Sugiyono, 2006. Konsultasi dengan menggunakan  pendapat ahli jugment experts memvalidkan instrument berupa kuesioner  sepuluh  caractive
factor    caring  perawat  menurut Watson dan instrument berupa kuesioner kecerdasan  spiritual menurut Teori Emmons sesuai lingkup yang diteliti
Sugiyono, 2006. Kegiatan yang dilakukan dengan mengajukan  kuesioner , dan proposal
penelitian kepada penguji validitas. Ahli akan  diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi. Kemudian  mengoreksi
semua item yang telah dibuat. Pada akhir perbaikan, ahli diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut menggambarkan
cakupan isi yang akan diukur. Dan data yang didapatkan bahwa instrumen  berupa kuesioner memiliki nilai 0,8 secara keseluruhan oleh penguji vailiditas dengan
memakai content validity.
4.6.2. Reliabilitas instrumen
Setelah pengujian kuesioner oleh ahli, peneliti melakukan pengujian kuesioner kepada contoh sampel  berdasarkan pengalaman empiris di lapangan
selesai, maka diteruskan    pada   sampel   yang digunakan  30 orang yang
merupakan reliabilitas eksternal Sugiyono, 2006.  Dan pengujian  reliabilitas
Universitas Sumatera Utara
58 internal pada instrumen  adalah  dengan menggunakan metode Alpha-Cronbach.
Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel atau tidaknya suatu instrumen penelitian adalah dengan perbandingan antara nilai r hitung diwakili dengan nilai
Alpha dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95  atau tingkat significant 5 . Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha –  Cronbach diukur berdasarkan skala
alpha 0 sampai dengan 1. Pernyataan yang  reliabel diberi nilai lebih dari 0,7 Sugiyono, 2006.
4.7. Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara yaitu mengajukan surat permohonan izin  reliabel dan melakukan penelitian pada institusi pendidikan
Fakultas Keperawatan USU pada bulan September 2012 dengan persetujuan dosen pembimbing skripsi. Dan diproses selama lebih kurang 4 hari. Setelah
mendapatkan surat permohonan izin tersebut, peneliti mengirim surat permohonan izin reliabel dan penelitian dari Fakultas  Keperawatan USU  ke RS
ST Elisabeth  Medan. Setelah mendapatkan izin reliabel dan  penelitian dari pihak RS ST Elisabeth  Medan,  peneliti bekerjasama dengan pegawai administrasi
untuk pengumpulan data dan menentukan  contoh responden sebanyak 30 orang dan  calon responden  sebanyak 70 orang.  Peneliti menjelaskan kepada contoh
responden untuk membantu mereliabelkan instrument berupa kuesioner  dan calon responden tentang tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian. Peneliti
meminta kesediaan contoh responden dan calon responden untuk megikuti
Universitas Sumatera Utara
59 penelitian dengan   menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.
Namun peneliti melakukan reliabel data terlebih dahulu kepada contoh responden sebanyak 30 orang. Lalu  setelah mendapatkan izin dan kemudian telah mengisi
kuesioner tersebut, maka peneliti memasukan data ke program komputerisasi tiap pernyataan yang telah diisi, setelah itu peneliti mendapatkan hasil reliabel
melebihi nilai lebih dari 0,7. Kemudian peneliti melanjutkan proses penelitian kepada responden aslinya yaitu calon responden, peneliti membagi kuesioner dan
menjelaskan cara mengisi kuisioner. Kuesioner yang akan terdiri dari tiga bagian, yaitu    bagian pertama  kuesioner data demografi perawat, bagian kedua  sepuluh
carative  factor caring perawat, dan bagian ketiga kuesioner kecerdasan spiritual. Setelah kuisioner diisi oleh responden, peneliti memeriksa kuisioner untuk
memastikan apakah responden sudah mengisi semua pernyataan dan menyesuaikannya  dengan jumlah kuesioner yang terkumpul. Setelah kuesioner
telah terkumpul, peneliti menganalisa data.
4.8. Pengolahan dan Analisa Data 4.8.1 Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan tahapan sebagai berikut Hidayat, 2007:
1 Editing,  dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data. Apabila
data belum lengkap ataupun ada kesalahan data, maka peneliti harus mengumpulkan data lagi dengan mencari responden baru yang masih dalam
wilayah populasi.
Universitas Sumatera Utara
60 2  Tabulating, memindahkan data dari daftar pertanyaan ke dalam tabel – tabel yang
telah dipersiapkan. 3  Processing, memasukkan data dari kuesioner ke dalam program komputerisasi
4  Cleaning, memeriksa atau mengecek kembali data yang telah dimasukkan entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak.
5  Analisa data
4.8.2. Analisa Data
Selanjutnya peneliti melakukan analisa data. Metode statistik data untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
a. Statistik univariat Analisa data dengan metode statistik univariat dalam penelitian ini
digunakan untuk menganalisa data demografi, variabel independen sepuluh carative factor caring perawat dan variabel dependen kecerdasan spiritual.
1.  Data demografi akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. 2.  Data sepuluh carative factor caring perawat akan disajikan dalam bentuk
skala ordinal, data ini merupakan jenis data kategorik yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penilaian data kuisioner
sepuluh carative  factor caring perawat didistribusikan menjadi: 1. 61-80.
2. 41-60, 3. 20-40,
Universitas Sumatera Utara
61 3.  Data  kecerdasan spiritual  disajikan dalam bentuk skala ordinal, data ini
merupakan jenis data kategorik yang akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penilaian data kuisioner kecerdasan
spiritual  ke didistribusikan menjadi: 1. 61-80.
2. 41-60, 3. 20-40
b.Statistik bivariat Analisa bivariat  digunakan untuk menganalisis hubungan antara
kecerdasan  spiritual dengan perilaku caring  perawat dalam pelayanan keperawatan di ruang rawat inap RS ST Elisabeth Medan. Karena jenis
hipotesis dalam penelitian ini adalah jenis hipotesis korelatif dengan menggunakan skala numerik. Uji  korelasi  pearson akan ditampilkan  dalam
bentuk  table  hasil uji interprestasi yang terdiri dari nilai r, nilai p dan arah korelasi. Nilai r menginterprestasikan kekuatan hubungan dengan level 0-1.
Nilai  p menginterprestasikan nilai signifikan untuk satu arah, jika p0,05 maka terdapat korelasi bermakna antar variabel yang diuji jika nilai p0,05
maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variabel yang diuji. Arah korelasi diinterprestasikan dengan nilai korelasi positif +, apabila variasi
suatu variabel diikuti sejajar dengan variabel lain dan korelasi negative  - apabial variasi suatu variabel diikuti  terbalik oleh variabel lainnya Nursalam,
Universitas Sumatera Utara
62 2001.  Kekuatan hubungan dapat dikuantifikasi melalui suatu koefisien yang
dikenal sebagai koefisien korelasi   pearson.  Uji  Pearson  digunakan  untuk variabel  independent  kecerdasan spiritual dan variabel dependen perilaku
caring.
Tabel. 4.3 Pedoman   Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0,00 s.d 0,199
Sangat rendah 0,20 s.d 0,399
Rendah 0,40 s.d 0,599
Sedang 0,60 s.d 0,799
Kuat 0,80 s.d 1,00
Sangat  kuat
Universitas Sumatera Utara
63
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN