ANALISIS KEMAMPUAN MENGGAMBAR MOTIF BATIK PARANG SISWA KELAS XII TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG.

(1)

(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Sity Winna Waty, (Nim. 5123341034). Analisis Kemampuan Menggambar Motif Batik Parang Siswa Kelas XII Tata Busana SMK Negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Kecenderungan Ke-mampuan Menggambar Motif Batik Parang Siswa Kelas XII Tata Busana SMK Negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang, dimana siswa diharapkan mampu menggambar motif batik parang. Menggambar motif batik parang yang akan diteliti yaitu gambar motif batik parang rusak dengan teknik sulaman fantasi pada rok dan mewarnai rok dengan warna analogus.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu suatu teknik pengum-pulan data berupa angka atau nilai untuk mengetahui Kemampuan Menggambar Motif Batik Parang Siswa Kelas XII Tata Busana SMK Negeri 1 Kecamatan Ber-ingin Kabupaten Deli Serdang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII jurusan Tata Busana SMK Negeri 1 Beringin yang terdiri dari 1 kelas berjumlah 32 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling yaitu berjumlah 32 siswa.

Berdasarkan hasil uji kesepakatan pengamat diperoleh Fhit

= 0,067146 dan

Ftab

= 6,39 pada taraf signifikan 5% dan dk = 4 : 4. Sehingga diketahui Fhit

<

Ftab (0,067146 < 6,39). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbe-daan yang berarti antara hasil pengamatan dari 5 observer (pengamat) atau dapat diartikan bahwa butir-butir komponen tentang analisis kemampuan menggambar motif batik parang rusak dapat digunakan untuk menjaring data penelitian. Ber-dasarkan data hasil menggambar motif batik parang rusak, diperoleh skor rata-rata 66,28 dan standar deviasi 34,50 dengan skor tertinggi 76 dan skor terendah 53. Sehingga tingkat kecenderungan menggambar motif batik parang rusak adalah cenderung tinggi sebesar 100 %.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penuulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Kemampuan Menggambar Motif Batik Parang Siswa Kelas XII Tata Busana SMK Negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang”. Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesem-purnaan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih seda-lam-dalamnya teristimewa untuk kedua orang tuaku tersayang, Ayahku Waluyo (alm) dan Ibuku Nirwana untuk semua pengorbanan, kasih sayang, bimbingan, dukungan dalam doa, semangat maupun materi yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Pembantu Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dr.Hj. Rosnelli, M. Pd. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M. Si. selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Yetti Pangaribuan, M.Pd selaku pembimbing skripsi, yang telah meluangkan banyak waktu untuk membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini terwujud. 5. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M. Si selaku Ketua Prodi PKK Fakultas


(6)

iii

sekaligus Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.

6. Ibu Dr. Farihah, M.Pd dan Ibu Rosita Carolina, M.Pd Selaku narasumber serta Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, terkhusus dosen jurusan PKK yang telah banyak memberikan ilmu dan wawasan. 7. Kepada pihak sekolah SMKN 1 Beringin, khususnya kepada bapak

ILYAS S.Pd selaku kepala sekolah, ibu Evy dharmawanty S.Pd selaku guru yang telah membantu dalam kelancaran pembuatan skripsi.

8. Keluargaku, abangda dan adinda tersayang, Bismoyo Kriandana SH, M. Yona Hari Utomo, Nazwa Chairunnisa, Hastina Vera Dhani yang sudah banyak memberi dukungan, motivasi, semangat dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

9. Kepada teman PKK ekstensi dan Reguler 2012 yang telah memberikan dukungan, motivasi, semangat, doa dan sumbangan fikiran kepada penulis hingga skirpsi inis selesai.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta pening-katan mutu pendidikan dimasa yang akan datang dan akhir kata penulis men-gucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2017 Penulis,

Sity Winna Waty NIM: 5123341034


(7)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Garis Lurus ...11

2. Garis Melengkung ...11

3. Bidang Datar ...12

4. Bidang Lengkung ...12

5. Ukuran ...13

6. Warna Primer ...16

7. Warna Sekunder ...16

8. Wrna Tersier ...16

9. Warna Analogus ...16

10. Ormanen Pohon Hayat ...20

11. Ornamen tumbuh-tumbuhan ...20

12. Ornamen Meru ...21

13. Ornamen Garuda ...21

14. Ornamen Burung ...22

15. Ornamen Naga ...22

16. Ornamen Lidah Api ...23

17. Ornamen Hewan Darat...23

18. Ornamen serangga dan kupu-kupu ...24

19. Ornamen Pengisi Daun Dan Bunga ...24

20. Ornamen Isen-Isen ...25

21. Penjelasan Motif batik Parang Rusak ...29

22. Motif Batik Parang Rusak ...30

23. Motif Batik Parang Barong ...31

24. Motif Batik Parang Gendreh ...31

25. Motif Batik Parang Klitik ...31

26. Motif Batik Parang Klitik Melik ...31

27. Pola Motif Pinggiran Berjalan ...32


(8)

vii

29. Histogram tingkat Kecenderungan Menggambar Motif batik

Parang Rusak ...51

30. Langkah- langkah menggambar motif batik Parang Rusak ...84

31. Motif Stilasi Parang Rusak ...85

32. Penjelasan Warna Motif batik Parang Rusak ...86


(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat dan bahan menggambar ...35 2. Kisi-kisi lembar pengamatan Gambar Motif batik Parang Rusak ...42 3. Distribusi Data Frekuensi Menggambar Motif batik Parang Rusak ...48 4. Kategori Tingkat Kecenderungan Menggambar Motif Batik

Parang Rusak ...50 5. Analisis Varians (ANAVA) Antar Kelompok Dan Dalam

Kelompok ...104 6. Distribusi Frekuensi Data Variabel Kemampuan Motif batik

Parang Rusak ...109 7. Tingkat Kecenderungan Kemampuan Menggambar Motif batik

Parang Rusak ...112 8. Kategori Persenatse Kemampuan Menggambar Motif batik


(10)

ix

LAMPIRAN

1. Silabus ...74

2. Rencana Pelaksanaan Pelajaran ...78

3. Instrumen Penilaian Menggambar Ragam Hias motif batik 4. Parang rusak ...82

5. Kriteria Penilaian Gambar Motif batik Parang Rusak ...84

6. Data Mentah Pengamat I ...96

7. Data Mentah Kesepakatan Pengamat ...100

8. Uji Kesepakatan Data Penilaian Pengamatan ...101

9. Rekapitulasi Data Hasil Pengamat ...105

10. Rekapitulasi Data Mentah Kemampuan Menggambar Motif batik Parang rusak ...106

11. Deskripsi Data Penelitian ...107

12. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ...110

13. Data Mentah Perindikator ...113

14. Persentase Kemampuan Menggambar Motif batik rusak ...120

15. Dokumentasi Penelitian ...122


(11)

1 A.Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan bangsa yang kaya dalam budaya. Kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup yang meliputi seni sastra, seni musik, seni pahat, seni rupa, pengetahuan filsafat atau bagian-bagian yang indah dari kehidupan manusia. Kebudayaan harus diwujudkan dalam bentuk-bentuk indrawi, difungsikan, dan dimaknai secara spiritual. Makna budaya dapat membuka suatu cakrawala bila manusia mampu menempatkan diri. Salah satu wujud kebudayaan itu adalah batik. Batik di Indoneisa merupakan suatu keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif batik dan budaya yang terkait, yang oleh UNESCO ditetapkan sebagai Warisan Kemanusian untuk Budaya Lisan dan Non-Bendawi ( Masterpieces Of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak oktober 2009. Warisan kebudayaan batik merupakan salah satu peninggalan sejarah yang memberikan corak khas pada kebudayaan bangsa Indonesia. Seni batik juga merupakan penyaluran kreasi yang mempunyai arti tersendiri, kadang-kadang dihubungkan dengan tradisi kepercayaan dan sumber-sumber kehidupan yang berkembang dalam masyarakat.

Keragaman corak batik yang dihasilkan oleh pengrajin batik salah satunya yaitu batik parang yang berasal dari Yokyakarta. Batik parang merupakan motif batik parang yang termasuk baju kebesaran keraton, dan yang boleh memakainya hanya raja, permaisuri, dan putranya yang memiliki makna filosofi yang


(12)

terkandung pada bentuk motifnya. Motif parang sesungguhnya merupakan deformasi dari beberapa bentuk, pertama bentuk ombak laut yang susul-menyusul, yang kedua pusran ombak yang distilasi menjadi bentuk intan yang dalam istilah batik adalah mlinjon, yang ketiga deformasi dari bentuk burung rajawali yang merupakan simbol dari seorang “ wongAgung” arti simbol-simbol tersebut adalah kepala burung dengan paruh menjadi manifestasi dari isi mulut yang dilukis sebagai lidah api disebut uceng,tuding berarti penunjuk,badan dan sayap. Sehubungan dengan bentuk motif batik parang merupakan batik yang memiliki makna yang tinggi sehingga motifnya ditiru (stilasi) sebagai hiasan pada busana dan sebagai pengembangan motif daerah yang berasal dari jawa. Oleh sebab itu dapat dilakukan suatu upaya dalam melestarikan kebudayaan keraton melalui motif batik parang dengan cara menggambar motif.

Upaya pelestarian budaya tersebut dapat dilakukan dan diterapkan di dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional dalam menciptakan sumber daya manusia. Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab dalam rangka mencerdaskan bangsa. Pendidikan melibarkan kegiatan belajar dan proses pembelajaran. Proses belajar mengajar merupakan hal yang harus sangat diperhatikan dalam penyelenggaraan pendidikan di suatu instansi pendidikan pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas hingga


(13)

perguruan tinggi. Pada dasarnya tujuan pendidikan dinegara kita mengehndaki tiga aspek peubahan yaitu pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), serta nilai dan sikap( afektif) dalam diri individu yang mengalami proses pendidikan.

Pendidikan kejuruan adalah bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional yang mempersiapkan siswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik secara kreatif dan produktif dengan lingkungan sosial, budaya, ekonomi dan teknologi serta memliki pengetahuan dan keterampilan kejuruan yang sesuai dengan persyaratan berbagai lapangan kerja atau menciptakan kesempatan kerja.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang memliki tujuan yaitu 1) Menyiapkan peseta didik agar menjadi manusia yang produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan kerja yang ada, 2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, gigih dalam berkopetensi dan beradaptasi, 3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan , dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari , 4) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Selanjutnya sekolah mengnengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai karakteristik yang berbeda dari sekolah umum yaitu terdapat mata pelajaran produktif atau praktek. Salah satunya di SMK Negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang yang memiliki program Studi Tata Busana. Dalam kelompok mata pelajaran produtif kehlian Tata Busana terdapat beberapa mata pelajaran yaitu tekstil, dasar


(14)

teknologi menjahit, dasar pola, dasar-dasar desain, pembuatan hiasan busana, pembuatan busana (Industri), dan pembuatan busana kerja.

Mata pelajaran dasar-dasar desain di SMK negeri 1 Beringin merupakan pelajaran praktek yang dilaksanakan di kelas X. Dasar-Dasar Desain adalah salah satu mata pelajaran yang dimiliki pada bidang keahlian busana dengan kompetensi keahlian yang diharapkan adalah membuat desain hiasan pada ragam hias busana dan lenan rumah tangga. Kompetensi yang diharapkan adalah dapat membuat desain hiasan sesuai dengan teknik pembuatan desain hiasan dan juga menggambar motif pada busana dengan baik sesuai dengam kaidah-kaidah penilaian yang diharapkan, seperti : perencangan atau menggambar motif, penempatan motif, penggunaan teknik menggambar dengan baik, tingkat kerapian dalam penggunaan teknik, warna dari motif yang digunakan dan sebagainya. Melalui kompetensi menggambar motif batik parang siswa dapat mempromosikan dan melestarikan kebudayaan. Berdasarkan data dokumentasi yang dilakukan pada 8 september 2016 Siswa Kelas XII SMK 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 yang telah mengikuti pelajaran Dasar Desain menggambar motif di ketahui bahwa siswa yang mendapat nilai dibawah KKM 75 sebanyak 56% dari 32 siswa pada pembuatan gambar desain hiasan. Hal ini dimungkinkan terjadi kurangnya kemampuan siswa didalam menggambar desain hiasan sehingga hasil yang didapat kurang maksimal. Berdasarkan kategori nilai kelulusan maka dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut belum mampu dalam membuat desain hiasan khususnya motif batik parang pada busana dengan baik.


(15)

Pada penelitian ini, kemampuan menggambar desain hiasan, siswa diharapkan mampu menggambar motif daerah sehingga siswa harus mampu menggambar motif batik parang sebagai desain hiasan sesuai dengan kaidah menggambar motif yang baik. Lebih lanjutnya berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan pada 32 siswa, terdapat 23 orang yang merupakan suku jawa dan mengenal contoh motif batik sebelum diberikan contoh sebenarnya. Hal ini karena suku Jawa yang ada di Sumatra Utara sudah banyak yang masuk ke Pulau Sumatra ke daerah-daerah tertentu seperti di Kecamatan Beringin. Sehingga di dalam penelitian ini memilih motif batik parang guna mengenalkan keberagaman budaya yang ada di lingkungan sekitar dengan kemampuan yang dimiliki siswa dalam menggambar motif daerah diharapkan dapat menjadi suatu keunikan dalam menggambar motif kemudian diaplikasikan gambar dengan teknik sulaman fantasi. Faktor-faktor inilah yang membuat peneliti merasa tertarik untuk mengangkat judul “ Analisis Kemampuan Menggambar Motif Batik Parang Siswa Kelas XII Tata Busana SMK 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah masih banyak siswa yang kurang mampu menggambar motif, siswa mengalami kesulitan dalam menggambar motif terkhusus pada motif berasal dari jawa yaitu motif batik parang, misalnya pada bentuk motif yang telah ditentukan, tingkat pemahaman siswa mengenai keberagaman ragam hias daerah masih rendah; motif batik parang digunakan sebagai hiasan busana yang dapat


(16)

menambah keindahan busana; siswa mengalami kesulitan di dalam menggambar dengan penggunaan teknik mewarnai dan kesesuaian peletakan motif yang kurang rapi serta kurang optimal.

C.Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah dan untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dan terarah serta keterbatasan waktu, dana dan teoritis. Maka masalah dibatasi pada :

1. Kemampuan siswa menggambar motif batik parang rusak

2. Ukuran kertas yang digunakan A3 (29,5cmx42cm) untuk menggambar rok 3. Warna analogus ( Biru,Biru Ungu, Ungu, Ungu Merah, Merah)

Kemudian penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 kecamatan Beringin kabupaten Deli Serdang yang sebelumnya telah mengikuti mata pelajaran Dasar Desain di kelas X.

D.Perumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana kemampuan menggambar motif batik parang siswa kelas XII Tata busana SMK negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang?

E.Tujuan Penelitian


(17)

Untuk mengetahui tingkat kecenderungan kemampuan menggambar motif batik parang siswa kelas XII Tata busana SMK negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang?

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh nantinya, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai :

1. Sebagai umpan balik bagi sekolah untuk siswa mengembangkan desain ragam hias guna menjaga keragaman budaya daerah sebagai aspek budaya.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan kemampuan Dasar-Dasar Desain siswa kelas XII Tata Busana SMK Negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.

3. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kemampuan praktek siswa, dengan melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung pengikatan kualitas jurusan.

4. Sebagai bahan pengalaman bagi peneliti serta sebagai syarat dalam penyusunan skripsi.


(18)

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Tingkat kemampuan hasil menggambar motif batik parang rusak di SMK Negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang berada pada rata-rata (mean) = 66,28 dan standart deviasi (SD) 34,50 dengan Skor siswa tertinggi adalah 76 dengan kategori baik dan skor siswa terendah adalah 53 dengan kategori cukup, Mi = 50 dan SDi = 10, maka jumlah responden 17 orang ( 53,1) dan kategori cukup 15 orang (46,8) sehingga dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Menggambar Motif Batik Parang siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang cenderung tinggi.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para guru Tata Busana diharapkan memberikan lebih banyak modul, referensi tentang kemampuan menggambar motif, serta lebih memotivasi iswa untuk lebih giat belajar. Sumber pembelajaran yang diberikan dapat lebih ditingkatkan dan inovatif seperti dalam bentuk gambar atau desain,


(19)

sehingga membuat siswa semakin tertarik dalam mempelajari desain hiasan.

2. Dalam upaya menjaga kualitas kemampuan siswa dalam menggambar motif adalah siswa lebih banyak membaca dan belajar tentang macam-macam desain hiasan, tidak hanya bersumber dari buku siswa juga diharapkan dapat mencari sumber lain seperti internet, majalah, dan hand book. Siswa juga diharapkan untuk lebih sering berlatih dalam hal mendesain motif.


(20)

73

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Kusrianto. 2013. Batik-Filosofi, Motif, dan Kegunaan. Yogyakarta: Andi Offset.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta (Rev. Ed). Jakarta : Rineka.

Asti, Musman. 2011. Batik Warisan adiluhung Nusantara. Yogyakarta: Andi Offset.

Astuti. 2011. Pola Hiasan. Di akses pada 5 oktober 2016 dari http://busana 74.blokspot.co.id/2011/03pola-hiasan-busana-15.html

Dewi, Hasrini. 2016. Hubungan Pengetahuan Desain Hiasan Dengan Hasil Menggambar Motif Melayu Langkat Pada Siswa Kelas XII Busana Butik SMK Negeri 1 Stabat. Abstrak Hasil Penelitian UNIMED. Medan.

Hestiworo dkk. 2013. Dasar desain I. Jakarta: Direktorat Pembinaan sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depertemen Pendidikan Nasional.

. 2013. Dasar desain II. Jakarta: Direktorat Pembinaan sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depertemen Pendidikan Nasional.

Iqra’, al-Firdaus. 2010. Inspirasi-Inspirasi Menakjukan Ragam Kreasi Busana. Jogyakarta : DIVA Press.

Johan, Salim Dkk. 2013. Seni Budaya. Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan.

Nazir, Moh. 1999. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Novi, Kurnia. 2012. Mendesain Baju Sendiri Dari Pola Hingga Jadi. Jakarta : Dunia Kreasi.

Pandan sari, Rina. 2013. Keterampilan Membatik Untuk Anak. Surakarta : Arcita. Rina, Meilina Siagian. 2014. Analisis Kemampuan Penerapan Ornamen Suku

Batak Karo Pada Tapestry Di SMK Negeri 1 Brastagi Tahun Ajaran 2013/2014.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.


(21)

Soekarno dkk. 2004. Panduan Membuat desain Ilustrasi Busana. Bintaro : Kawan Pustaka.

Yohanna, Manik. 2016. Analisis Hasil Praktek Teknik Pola Penataan Kepang Pada Mata Pelajaran Penataan Sanggul Tanpa Sasak Siswa Kelas X Smk Negeri 1 Lubuk Pakam.

Zamiah. 2015. Analisis kemampuan menggambar motif gerga pada mata pelajaran desain produk pada siswa kelas X SMK Negeri 1 brastagi kabupaten karo . Abstrak Hasil Penelitian UNIMED. Medan.

http://www.lms.disdikbna.net/lms/membuat-eksperimen-warna. Diakses 6-12-2016


(1)

menambah keindahan busana; siswa mengalami kesulitan di dalam menggambar dengan penggunaan teknik mewarnai dan kesesuaian peletakan motif yang kurang rapi serta kurang optimal.

C.Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah dan untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dan terarah serta keterbatasan waktu, dana dan teoritis. Maka masalah dibatasi pada :

1. Kemampuan siswa menggambar motif batik parang rusak

2. Ukuran kertas yang digunakan A3 (29,5cmx42cm) untuk menggambar rok 3. Warna analogus ( Biru,Biru Ungu, Ungu, Ungu Merah, Merah)

Kemudian penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 kecamatan Beringin kabupaten Deli Serdang yang sebelumnya telah mengikuti mata pelajaran Dasar Desain di kelas X.

D.Perumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana kemampuan menggambar motif batik parang siswa kelas XII Tata busana SMK negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang?

E.Tujuan Penelitian


(2)

7

Untuk mengetahui tingkat kecenderungan kemampuan menggambar motif batik parang siswa kelas XII Tata busana SMK negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang?

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh nantinya, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai :

1. Sebagai umpan balik bagi sekolah untuk siswa mengembangkan desain ragam hias guna menjaga keragaman budaya daerah sebagai aspek budaya.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan kemampuan Dasar-Dasar Desain siswa kelas XII Tata Busana SMK Negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.

3. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kemampuan praktek siswa, dengan melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung pengikatan kualitas jurusan.

4. Sebagai bahan pengalaman bagi peneliti serta sebagai syarat dalam penyusunan skripsi.


(3)

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Tingkat kemampuan hasil menggambar motif batik parang rusak di SMK Negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang berada pada rata-rata (mean) = 66,28 dan standart deviasi (SD) 34,50 dengan Skor siswa tertinggi adalah 76 dengan kategori baik dan skor siswa terendah adalah 53 dengan kategori cukup, Mi = 50 dan SDi = 10, maka jumlah responden 17 orang ( 53,1) dan kategori cukup 15 orang (46,8) sehingga dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Menggambar Motif Batik Parang siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang cenderung tinggi.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para guru Tata Busana diharapkan memberikan lebih banyak modul, referensi tentang kemampuan menggambar motif, serta lebih memotivasi iswa untuk lebih giat belajar. Sumber pembelajaran yang diberikan dapat lebih ditingkatkan dan inovatif seperti dalam bentuk gambar atau desain,


(4)

72

sehingga membuat siswa semakin tertarik dalam mempelajari desain hiasan.

2. Dalam upaya menjaga kualitas kemampuan siswa dalam menggambar motif adalah siswa lebih banyak membaca dan belajar tentang macam-macam desain hiasan, tidak hanya bersumber dari buku siswa juga diharapkan dapat mencari sumber lain seperti internet, majalah, dan hand book. Siswa juga diharapkan untuk lebih sering berlatih dalam hal mendesain motif.


(5)

73

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Kusrianto. 2013. Batik-Filosofi, Motif, dan Kegunaan. Yogyakarta: Andi Offset.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta (Rev. Ed). Jakarta : Rineka.

Asti, Musman. 2011. Batik Warisan adiluhung Nusantara. Yogyakarta: Andi Offset.

Astuti. 2011. Pola Hiasan. Di akses pada 5 oktober 2016 dari http://busana 74.blokspot.co.id/2011/03pola-hiasan-busana-15.html

Dewi, Hasrini. 2016. Hubungan Pengetahuan Desain Hiasan Dengan Hasil Menggambar Motif Melayu Langkat Pada Siswa Kelas XII Busana Butik SMK Negeri 1 Stabat. Abstrak Hasil Penelitian UNIMED. Medan.

Hestiworo dkk. 2013. Dasar desain I. Jakarta: Direktorat Pembinaan sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depertemen Pendidikan Nasional.

. 2013. Dasar desain II. Jakarta: Direktorat Pembinaan sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depertemen Pendidikan Nasional.

Iqra’, al-Firdaus. 2010. Inspirasi-Inspirasi Menakjukan Ragam Kreasi Busana. Jogyakarta : DIVA Press.

Johan, Salim Dkk. 2013. Seni Budaya. Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan.

Nazir, Moh. 1999. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Novi, Kurnia. 2012. Mendesain Baju Sendiri Dari Pola Hingga Jadi. Jakarta : Dunia Kreasi.

Pandan sari, Rina. 2013. Keterampilan Membatik Untuk Anak. Surakarta : Arcita. Rina, Meilina Siagian. 2014. Analisis Kemampuan Penerapan Ornamen Suku

Batak Karo Pada Tapestry Di SMK Negeri 1 Brastagi Tahun Ajaran 2013/2014.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.


(6)

74

Soekarno dkk. 2004. Panduan Membuat desain Ilustrasi Busana. Bintaro : Kawan Pustaka.

Yohanna, Manik. 2016. Analisis Hasil Praktek Teknik Pola Penataan Kepang Pada Mata Pelajaran Penataan Sanggul Tanpa Sasak Siswa Kelas X Smk Negeri 1 Lubuk Pakam.

Zamiah. 2015. Analisis kemampuan menggambar motif gerga pada mata pelajaran desain produk pada siswa kelas X SMK Negeri 1 brastagi kabupaten karo . Abstrak Hasil Penelitian UNIMED. Medan.

http://www.lms.disdikbna.net/lms/membuat-eksperimen-warna. Diakses 6-12-2016