PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS 7 SMP SWASTA BUDI DHARMA DAN SMP SWASTA IR JUANDA TEBING TINGGI.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN TIPE KEPRIBADIAN

TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS 7 SMP

SWASTA BUDI DHARMA TEBING TINGGI &

SMP SWASTA IR JUANDA TEBING TINGGI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

HERTIWATI SIMBOLON NIM. 8146122049

PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2 0 1 6


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

HERTIWATI SIMBOLON. NIM. 8146122049 .Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Tipe Kepribadian Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas 7 SMP Swasta Budi Dharma Dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi . Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif dengan Tipe Role Playing dan model pembelajaran tipe Script pada siswa kelas 7 SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi (2) perbedaan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan kelompok siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert pada siswa kelas kelas 7 SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi dan (3) interaksi model pembelajaran dengan tipe kepribadian terhadap hasil belajar pada siswa kelas 7 SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tingi dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tiingi dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi di yang berjumlah 5 kelas. Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak dengan teknik cluster sampling, dengan mengambil 2 kelas dengan jumlah Kelas 7 Swasta Budi Dharma Tebing Tiingi berjumlah 29 orang siswa dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi berjumlah 36. Metode penelitian menggunakan penelitian eksperimen semu (quasi

experiment). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil

belajar IPS Terpadu dan tes kemampuan awal. Analisis data yang digunakan adalah ANAVA Faktorial 2 × 2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) terdapat perbedaan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas model pembelajaran kooperatif dengan Tipe role playing dengan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas model pembelajaran kooperatif dengan Tipe script dengan Fhitung > Ftabel (4,95 > 4,00); (2) terdapat perbedaan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dengan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert dengan Fhitung > Ftabel (25,80 > 4,00); dan (3) ada interaksi antara model pembelajaran dan tipe kepribadian terhadap hasil belajar IPS Terpadu dengan Fhitung > Ftabel (5,13 > 4,00) .Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan memberikan informasi bagi guru dan sekolah untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe role playing dalam meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu siswa. Selain itu guru diharapkan lebih mengenal bagaimana tipe kepribadian masing masing siswa.


(6)

ABSTRACT

HERTIWATI SIMBOLON. NIM. 8146122049 The Effect of Learning Model and Personality Type on Student’s Learning Outcome at SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi and SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi Thesis. Educational Technology Study Program. Post Graduate. The state University of Medan

This research aims to find out: (1) The Differences of Social Science Learning Outcomes of students taught by Role Playing model and Script model (2) the differences of Social Science Learning Outcomes of students with extrovert and introvert personality, (3) and the interaction between instructional model and Personality type on students’ social science learning outcomes.

The population in this research was the whole students of grade 7 SMP Swasta Budi Dharma and SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi which were devided into 5 classes. Cluster Random Sampling was used to find the total sample, and this research the sample consisted of 65 students, 29 students of Swasta Budi Dharma and 36 students of SMP Swasta Ir Juanda. The Measurement of Social Science learning outcomes instrument was objective test with four possible answers consisted of 40 items that had been tested the validity and reliability. To obtain data on students' personality type was done by using a questionnaire that had been tested the validity and reliability. To analyze the Social Science learning outcome was used Point Biserial Correlation Formula and Product Moment Formula was used to analyze the personality type questionnaire. The research method was Quasi experiment with 2 x 2 factorial design. The technique of data analysis using ANOVA two ways at significance level α = 0:05. Before the data analized by using ANOVA, the distribution of data should be normal and homogen. The Normality of data was measured by Lilifors Provision and the homogenity of data was measured based on Fisher and Barlett Test

Based on the result of the research is obtained that : (1) there are differences of social science learning outcomes of students taught by Role Playing model and

Script model as indicated by the value of Fcount > Ftabel (4,95 > 4,00); (2) there are differences of social science learning outcomes of students with extrovert personality and introvert personality, as indicated by the value of Fcount > Ftabel (25,80 > 4,00); And (3) there was an interaction between learning model, and personality type structured by the value Fcount > Ftabel (5,13 > 4,00). The result of research is getting information to the teacher and school to used cooperative learning model with Role Playing approach to improve social science learning outcomes. Moreover every teacher must know the personality type of students in the classroom.


(7)

This research aims to find out: (1) the differences of learning outcomes social science of students taught by cooperative learning model with Role Playing learning model approach and Script learning model in class 7 SMP Swasta Budi Dharma dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi; (2) the differences of learning outcomes social science of the group of students who have ekstraverd type and the group of students who have introverted type in class 7 SMP Swasta Budi Dharma dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi; and (3) interaction with personality learning model for learning outcomes in class SMP Swasta Budi Dharma dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi;

The population in this research was whole students of SMP Swasta Budi Dharma dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi that devided into 5 classes. Samples in this research were randomly assigned by cluster sampling, consist of 2 classes with 65 students in each class. The research method was used quasi experiment. The instrument was used test result of learning social science function and initial capability test. Analysis of the data obtained factorial ANAVA design of 2 x 2. Based on the result of the research is obtained (1) there are differences of learning outcomes social science of students taught by cooperative learning model with

Role Playing learning model approach and Script learning approach as indicated

by the value of Fcount > Ftabel (4,95 > 4,00); (2) there are differences in learning has ekstraverd type with learning outcomes social science that have introverted type with learning outcomes social science that have less introverted type by the value of Fcount > Ftabel (25,80 > 4,00);; And (3) there are interaction between learning model, personality and initial capability of learning outcomes social science structure by the value Fcount > Ftabel . The result of research is getting information to the teacher and school to used (5,13 > 4,00) cooperative learning model by Role Playing approach. to improve learning outcomes social science. But every teacher must know the personality of the students in the classroom.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran dan Tipe Kepribadian Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 7 SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi” sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Teknologi Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu tidak berlebihan rasanya jika pada kesempatan ini penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu demi penyelesaian tesis ini.

Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd selaku dosen pembimbing I, dan kepada Bapak Prof Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, saran dan arahan serta motivasi yang berarti kepada penulis selama penyusunan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya juga kepada:


(9)

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan dan Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di program pascasarjana Universitas Negeri Medan

2. Bapak. Dr. Mursid M.Pd selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan dan Ibu Dr. Syamsidar, M.Pd selaku Sekretaris serta Seluruh Dosen Pengajar Prodi Teknologi Pendidikan, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis selama mengikuti perkuliahan baik didalam kelas maupun di luar kelas.

3. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd dan Bapak Dr. R Mursid, M.Pd selaku nara sumber yang telah memberikan masukan, kritik dan saran pada penyusunan tesis ini.

4. Bapak Drs Partogi Sitohang, S.Pd. selaku kepala sekolah SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi dan Bapak Henry Bedsinarcan Lingga, S.S Kepala Sekolah SMP Swasta Budi Dharma yang telah memberikan izin dan membantu penulis untuk melaksanakan penelitian

5. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih yang tiada tara kepada kedua Orangtua tersayang, Muara Simbolon (ayah) , Lestaria Manik (ibu), Sastra Fredi Marudut Simbolon, Frans Thober Helon Simbolon, S.Pd, Aprida Verawati Simbolon, S.Pd, Ayu Agustina Simbolon, S.Pd (adik), yang senantiasa mendo’akan dan memberikan dorongan tanpa henti serta motivasi kepada penulis.


(10)

Sahabat sahabat Rosi Simarmata, S.Sos, M.Pd, Rina Silitonga, S.Pd, Evaklara Purba, S.Pd, Dernila Silalahi, S.P.ak yang senantiasa memberikan kebahagiaan dengan penuh keceriaan yang memotivasi penulis untuk selalu semangat dalam menyelesaian studi dan penyusunan tesis ini.

6. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 24 tahun 2014 yang sudah banyak memberikan bantuan dan yang terspecial kelas TP B-1 yang telah bersama-sama berbagi suka dan duka selama perkuliahan, jalinan kasih sayang dan kekompakan yang dibangun dikelas menjadi motivasi tersendiri bagi penulis.

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu persatu disini, penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuannya. Semoga Allah membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Penulis berharap penulisan proposal tesis ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam pengajaran di SMP Swasta Budi Dharma & SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi

Medan, September 2016 Penulis


(11)

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 11

A. Kajian Teoritis ... 14

1. Hakikat Hasil Belajar IPS Terpadu ... 14

2. Hakikat Model Pembelajaran ... 19

3. Hakikat Model Koorperatif ... 20

4. Model Pembelajaran Koorperatif Tipe Role Playing ... 24

5. Model Pembelajaran Koorperatif Tipe Script ... 29

6. Hakikat Tipe Kepribadian Siswa ... 31

B. Penelitian yang Relevan ... 35

C. Kerangka Berpikir ... 36

D. Pengajuan Hipotesis ... 43

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 45

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 45

B. Populasi dan Sampel... 46

C. Metode Penelitian ... 46

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 47

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 49

F. Pengontrolan Perlakuan ... 51

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 53

H. Teknik Analisis Data ... 63

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 65


(12)

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 77

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 82

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

F. Keterbatasan Penelitian ... 89

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 96

A. Simpulan ... 96

B. Implikasi ... 97

C. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102


(13)

(14)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal.

1.1 Sintaks Model Pembelajaran Koorperatif ... 23

2.2 Perbedaaan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan introvert ... 34

3.1. Populasi penelitian SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi ... 45

3.2 Populasi penelitian SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi ... 46

3.3. Kerangka Eksperimen 2x2 ... 47

3.3. Rancangan Penelitian Desain Faktorial 2 x 2 ... 54

3.4. Kisi kisi Instrumen Non Tes Tipe Kepribadian ... 54

3.5. Kisi kisi Instrumen Hasil Belajar IPS Terpadu ... 57

3.6 Instrumen Penelitian Untuk Hasil Belajar IPS Terpadu ... 58

3.7 Instrumen Non Test Tipe Kepribadian ... 60

4.1. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Role Playing ... 65

4.2. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Script ... 66

4.3. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPS Terpadu pada tipe Kepribadian ekstrovert ... 68

4.4. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPS Terpadu pada tipe kepribadian introvert ... 69

4.5. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Model Pembelajaran Kooperatif dengan tipe role playing dengan tipe kepribadian ekstrovert ... 72

4.6. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe role playing dengan tipe kepribadian introvert ... 73

4.7. Distribusi Frekuensi Skor Hasil IPS Terpadu Kelas Model Pembelajaran Kooperatif dengan tipe script dengan tipe kepribadian ekstrovert ... 74

4.8. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Model Pembelajaran Kooperatif dengan tipe script dengan tipe kepribadian Introvert ... 76

4.9. Rangkuman Hasil Perhitungan Normalitas Data ... 78

4.10. Rangkuman Analisis Data Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model Pembelajaran koorperatif Tipe Role Playing dan Model Pembelajaran Koorperatif Tipe Script ... 79

4.11. Rangkuman Analisis Data Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa Yang Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Tipe Kepribadian ... 80

4.12 Rangkuman Analisis Data Uji Homogenitas Interaksi Model Pembelajaran dan Tipe Kepribadian ... 82


(15)

4.14 Ringkasan Analisis Varians Faktorial 2x2 Hasil Belajar

IPS Terpadu ... 79 4.15 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Scheffe ... 85


(16)

(17)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal.

4.1. Histogram Skor Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Model Pembelajaran Kooperatif dengan tipe role playing ... 66 4.2. Histogram Skor Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Model Pembelajaran

Kooperatif dengan tipe script ... 67 4.3. Histogram Skor Hasil Belajar IPS Terpadu pada Tipe kepribadian

ekstrovert ... 68 4.4. Histogram Skor Hasil Belajar IPS Terpadu pada tipe kepribadian

introvert ... 70 4.5. Histogram Skor Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Model Pembelajaran

Kooperatif dengan Tipe Role Playing dengan Tipe Kepribadian

ekstrovert ... 71 4.6. Histogram Skor Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Model Pembelajaran

Kooperatif dengan Tipe Role Playing dengan Tipe Kepribadian

Introvert ... 73 4.7. Histogram Skor Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Model Pembelajaran

Kooperatif dengan Tipe Script dengan tipe kepribadian ekstrovert ... 75 4.8. Histogram Skor Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Model Pembelajaran

Kooperatif dengan tipe script dengan tipe kepribadian introvert… .. 76 4.9 Garis Interaksi Model Pembelajaran Kooperatif dan Tipe Kepribadian


(18)

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal.

1. Silabus ... 105

2. Rencana Program Pembelajaran (RPP) ... 108

3. Test Hasil Belajar IPS Terpadu ... 141

3. Test Angket Kepribadian ... 158

4. Analisis Hasil Uji Coba Intrumen ... 161

5. Data Induk Penelitian ... 180

6. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Koorperatif Tipe Role Playing ... 181

7. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Koorperatif Tipe Script ... 182

8. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 183

9. Perhitungan Uji Normalitas dan Homogenitas Data ... 201

10. Pengujian Homogenitas Data ... 213

11. Analisis Anava ... 217

12. Perhitungan Uji lanjutan dengan Uji Scheffe ... 220


(20)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pernyataan ini tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat. Salah satu stategi untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah telah melaksanakan program wajib belajar selama 12 tahun. Program ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi semua masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pendidikan. Hal ini juga ditegaskan dalam pasal 31 UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan tanpa memandang status seseorang. Dan seiring dengan perkembangan zaman diera modernisasi dan globalisasi menuntut seseorang untuk memperlengkapi diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu teknologi yang bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi adalah melalui jaringan internet. Melalui fasilitas internet ini memberikan ruang bagi siswa, guru maupun siapa saja untuk memperluas ilmu pengetahuan. Secara khusus bagi seorang guru dengan adanya fasilitas internet membantu untuk menambah pengetahuan, bahkan juga bisa memberikan ide pemikiran yang invotif dan kreatif untuk merancang rencana pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas demi ketercapaian tujuan pembelajaran.

Tercapai tujuan pembelajaran di dalam kelas dapat dinilai ketika siswa mampu menguasai materi dari setiap mata pelajaran dan menerapkan dalam kehidupan sehari hari. Salah satu mata pelajaran adalah IPS terpadu. Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang mencoba memadukan bidang


(21)

2

studi dan prinsipnya terfokus pada pengembangan kemampuan siswa secara optimal, oleh karena itu dibutuhkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran.

. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi mata pelajaran IPS terpadu yaitu pelajaran ekonomi, sejarah, sosiologi dan geografi selain itu di standar isi juga diatur bahwa melalui mata pelajaran IPS terpadu, siswa diharapkan menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta cinta damai. Pembelajaran IPS terpadu berguna untuk membantu siswa untuk mempelajari masalah masalah sosial sosial dalam masyarakat, ekonomi dan juga sejarah perjuangan bangsa.

Menurut Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan untuk : (a) mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, (b) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial, (c) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai nilai sosial dan kemanusiaan,(d) kemampuanuntuk berkomunikasi bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Keempat tujuan mata pelajaran IPS terpadu di atas menunjukkan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang memiliki tujuan membentuk siswa menjadi warga negara yang baik. Mata pelajaran IPS terpadu merupakan ilmu ilmu sosial yang kongkret nyata terdapat dalam kehidupan sehari hari siswa. Guru yang


(22)

3

mampu menciptakan pembelajaran yang kreatif dapat membantu siswa lebih mudah memahami materi pelajaran IPS Terpadu.

Salah satu hal yang bisa mendukung untuk meningkatkan hasil belajar IPS terpadu adalah model pembelajaran koorperatif. Pembelajaran koorperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Pelaksanaan pembelajaran koorperatif untuk meningkatkan pencapaian prestasi para siswa dan juga akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik dan meningkatkan rasa harga diri (Slavin 2005:5). Dalam pembelajaran koorperatif mengajak siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar dan mengajar sedangkan guru hanya sebagai fasilitator untuk mengarahkan segala kegiatan di dalam kelas. Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori konstruktivisme yaitu lebih mengutamakan pada pembelajaran siswa yang dihadapkan pada masalah masalah kompleks untuk dicari solusinya, selanjutnya menemukan bagian bagian yang lebih sederhana atau keterampilan yang diharapkan dan lahir dari gagasan Piaget dan Vigotsy (Rusman 2011 : 201).

Menurut Pandangan Piaget dan Vigotsy (Rusman 2011 : 203 ) adalah hakikat sosial dari sebuah proses belajar dan juga tentang penggunaan kelompok kelompok belajar dengan kemampuan anggotanya yang beragam, sehingga terjadi perubahan konseptual. Piaget menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses aktif dan pengetahuan disusun didalam pikiran siswa. Oleh karena itu belajar


(23)

4

adalah tindakan kreatif dimana konsep dan kesan dibentuk dengan memikirkan objek dan bereaksi pada peristiwa tersebut. Berkaitan dengan karya Vigotsky dan penjelasan Piaget, para konstruktivis menekankan pentingnya interaksi dengan teman sebaya, melalui pembentukan kelompok belajar. Dengan kelompok belajar memberikan kesempatan kepada siswa secara aktif dan kesempatan untuk mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan siswa kepada teman akan membantunya untuk melihat sesuatu dengan jelas bahkan melihat ketidaksesuaian pandangan mereka.

Berdasarkan teori pendidikan Vygotsy mempunyai dua implikasi utama ialah keinginan menyusun rencana pembelajaran koorperatif diantara kelompok kelompok siswa yang mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda. Pengajaran pribadi oleh teman sebaya yang lebih kompeten dapat berjalan efektif sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan pada zona perkembangan promaksimal. Kedua pendekatan pengajaran Vygotsy menekankan pertentangan, dengan siswa yang memikul makin banyak bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri (Slavin, 2011:61). Penggunaan model pembelajaran koorperatif menjadi kegiatan pembelajaran lebih menarik dan bervariasi. Kondisi guru yang sebatas penggunaan model pembelajaran konvensional menjadi kegiatan menjadi monoton.

Selanjutnya observasi yang dilakukan di SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi dan SMP Swasta ir Juanda Tebing Tinggi terdapat beberapa kendala dalam proses pembelajaran yaitu pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat yaitu guru guru yang masih sering menggunakan model pembelajaran konvensional


(24)

5

dengan metode ceramah yang sebatas berpusat kepada guru dalam memberikan informasi. Kondisi ini bisa membuat siswa tidak menarik mengikuti kegiatan proses kegiatan hal ini berdampak kepada hasil belajar siswa tersebut. Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas semakin menarik didukung dengan menggunakan media pembelajaran. Namun pada kenyataan bahwa guru guru jarang menggunakan media pembelajaran dan hal lain yang menjadi permasalah di lapangan bahwa guru kurang mengenali tipe kepribadian siswa. Keberadaan siswa yang kurang mengenal akan sulit untuk mengarahkan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.Keberadaan diatas yang menyebabkan nilai rata rata ujian semester di kedua sekolah masih dibawah rata-rata.

Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan guru adalah pembelajaran koorperatif tipe role playing. Pembelajaran role playing adalah kegiatan yang mengeksplorasi hubungan antar manusia dengan cara akan bermain peran dan mendiskusikan sehingga orang dapat mengeksplor perasaan sikap, nilai, dan berbagai strategi pemecahan masalah (Miftahul 2014:115) Model pembelajaran role playing juga membantu siswa untuk bisa berinteraksi dengan teman sebaya dan lingkungannya serta lebih mudah mesmahami materi IPS Terpadu yang disajikan oleh guru. Pembelajaran koorperatif tipe role playing ini dapat membuat suasana belajar lebih menarik dengan bermain peran. Suasana yang monoton selama ini bisa teratasi dengan menggunakan model pembelajaran koorperatif ini. Hal ini didukung oleh penelitian Martin (2013:22) yang mengatakan bahwa model pembelajaraan koorperaif tipe role playing adalah suatu model pembelajaran koorperatif yang dilakukan dengan proses sosial dengan


(25)

6

lingkungan sekitar melalui bermain peran dalam proses pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam model ini Martin menemukan bahwa siswa diajak untuk mengekspresikan perasaan, mengembangkan potensi, melakukan interaksi dengan orang lain, ketika bermain peran.

Selain itu pembelajaran koorperatif tipe script bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar karena bisa juga memberikan nuansa yang berbeda dengan metode ceramah yang sering digunakan oleh guru pada pembelajaran IPS Terpadu. Model Pembelajaran koorperatif tipe script adalah pembelajaran yang memgarahkan siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Pembelajaran ini dirancang diharapkan mewujudkan pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan. Hal ini didukung oleh penelitian Ingo (2006 : 159) yang menjelaskan dalam penelitiannya bahwa model pembelajaran tipe script membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dengan cara saling bertukar informasi dengan cara berpasangan. Selain memperhatikan model pembelajaran yang dapat mendukung hasil belajar siswa terdapat faktor faktor dari dalam diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar, salah satunya adalah kepribadian. Tipe kepribadian dibagi atas dua bagian yaitu ekstrovert dan introvert. Menurut Jung (2012 : 418) bahwa tipe ekstrovert adalah orang orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada orang orang lain, kepada masyarakat, lebih mudah terbuka dengan orang lain, lebih mengekspresikan perasaan di permukaan umum. sedangkan tipe introvet adalah orang orang yang perhatianya lebih mengarahkan kepada dirinya, lebih tertutup dan sulit untuk berinteraksi dengan


(26)

7

orang lain. Model pembelajaran dan tipe kepribadian harus diperhatikan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran dalam kegiatan belajar dan mengajar.

Hasil belajar IPS Terpadu bisa dipengaruhi oleh pemilihan model pembelajaran yang tepat dan juga kemampuan guru dalam mengenal kepribadian siswa.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan tipe kepribadian terhadap hasil belajar IPS Terpadu.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas dan latar belakang masalah maka masalah berkenaan dengan penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Bagaimana proses pembelajaran IPS Terpadu yang dilaksanakan oleh guru SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi dan guru SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi ?

2. Bagaimana hasil belajar IPS Terpadu dengan menggunakan model pembelajaran koorperatif tipe role playing ?

3. Bagaimana hasil belajar IPS Terpadu dengan menggunakan model pembelajaran tipe koorperatif script ?

4. Apakah hasil belajar IPS Terpadu yang diperoleh siswa akan lebih tinggi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe role playing daripada koorperatif tipe script?


(27)

8

5. Apakah siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert akan memperoleh hasil belajar IPS Terpadu yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kepribadian introvert?

6. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan tipe kepribadian siswa dengan hasil belajar IPS Terpadu ?

C. Pembatasan Masalah

Dengan luasnya permasalahn terkait dengan hasil IPS Terpadu maka masalah dibatasi, yaitu, hal hal yang berhubungan dengan hasil belajar meliputi

model pembelajaran dan karakteristik siswa. Model pembelajaran terbagi atas model koorperatif tipe role playing dan model koorperatif tipe script sedangkan karakteristik siswa yaitu tipe kepribadian yang terdiri dari tipe kepribadian ektrovert dan tipe kepribadian introvert. Hasil belajar dibatasi pada mata pelajaran IPS Terpadu siswa SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi dengan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi

D. Rumusan Masalah

1. Apakah hasil belajar IPS Terpadu siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran tipe role playing lebih tinggi dari pada hasil belajar IPS Terpadu siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran tipe script?


(28)

9

2. Apakah hasil belajar IPS Terpadu siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert lebih tinggi dari pada hasil belajar IPS Terpadu siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert?

3. Apakah terdapat interaksi antar model pembelajaran dan tipe kepribadian dalam mempengaruhi terhadap hasil belajar IPS Terpadu?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan memperoleh gambaran pengaruh kooperatif learning dan tipe kepribadian terhadap hasil belajar IPS. Secara khusus penelitian ini bertujuan mengetahui :

1. Untuk mengetahui hasil belajar IPS Terpadu siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran tipe role playing lebih tinggi dari pada hasil belajar IPS Terpadu siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran tipe script

2. Untuk mengetahui hasil belajar IPS Terpadu siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert lebih tinggi dari pada dengan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert?

3. Untuk mengetahui interaksi antar model pembelajaran dan tipe kepribadian dalam mempengaruhi terhadap hasil belajar IPS Terpadu

F. Manfaat Penelitian

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan yang berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran


(29)

10

koorperatif dan hubungannya dengan tipe kepribadian serta pengaruhnya terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa di SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terutama pada pihak sekolah tentang ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif role playing dan kooperatif script serta tipe kepribadian terhadap hasil belajar IPS Terpadu. Jika memberikan pengaruh yang berbeda maka dapat digunakan dalam pembelajaran terutama pada pelajaran IPS Terpadu


(30)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

1. Hasil belajar IPS terpadu siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif dengan tipe role playing lebih tinggi dari hasil belajar IPS terpadu siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif dengan tipe script pada siswa kelas 7 SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi

2. Hasil belajar IPS yang memiliki tipe ekstrovert tinggi lebih tinggi dari hasil IPS Terpadu siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert pada siswa kelas 7 SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi

3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan kepribadian terhadap hasil belajar IPS Terpadu Untuk siswa dengan kepribadian ekstrovert bila diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe role

playing, dan sebaliknya untuk siswa dengan kepribadian introvert lebih

unggul bila diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif dengan tipe


(31)

97

B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, di antaranya:

Berdasarkan hasil penelitian ini secara teoritis menambah khasanah, memperkaya pengetahuan, penggunaan model pembelajaran koorperatif dan hubungannya dengan tipe kepribadian serta pengaruhnya terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa di SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini menyatakan bahwa hasil belajar IPS terpadu siswa SMP Swasta Ir Juanda yang dibelajarkan dengan model koorperatif tipe role playing lebih tinggi dari pada hasil belajar IPS terpadu siswa SMP Swasta Budi Dharma yang dibelajarkan dengan kelas model pembelajaran koorperatif tipe script. Dengan demikian bahwa model pembelajaran koorperatif tipe role playing perlu dipertimbangkan dan disosialiasikan kepada guru guru di SMP Swasta Ir Juanda. Oleh karena itu untuk membantu guru guru agar lebih mudah memahami dalam penggunaan model pembelajaraan role playing dalam proses pembelajaran maka diperlukan diadakan pelatihan model pembelajaran. Pelatihan yang akan dilaksanakan terlebih dahulu dibicarakan kepada kepala sekolah agar pelatihan bisa terlaksana. Sebelum melakukan pelatihan maka pihak sekolah harus melakukan analisis kebutuhan para guru guru secara khusus pengetahuan model model pembelajaran secara khusus model pembelajaran koorperatif tipe role playing. Jika dari analisis kebutuhan diperlukan pelatihan maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah merancang pelatihan dengan memperhatikan tujuan dari pelatihan,


(32)

98

narasumber ,materi, tempat, dana, metode dan lain lain. Dalam pemilihan metode pelatihan harus diperhatikan agar tujuan pelatihan dapat tercapai. Metode yang bisa dipertimbangkan salah satu nya adalah off the job training dengan bentuk

lecture . Teknik seperti kuliah dengan persentasi atau ceramah yang diberikan

penyedia/ pengajar pada kerja kelompok karyawan. Dilanjutkan dengan komunikasi dua arah dan diskusi. Hal ini digunakan untuk memberikan pengetahuan umum pada peserta. Perencanaan pelatihan dilakukan diharapkan harus bisa maksimal dan memiliki tujuan yang jelas sehingga apa yang diharapkan bisa tercapai. Hal yang perlu diperhatikan adalah follow up dari pelatihan tersebut yaitu dampak kepada guru guru dalam proses pembelajaran apakah benar benar bisa diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Follow up di laksanakan kurang lebih dari 3 bulan setelah pelatihan ada pemantauan kembali dari narasumber untuk melakukan observasi ke lapangan sehingga bisa dikaji apakah hasil dari pelatihan sesuai dengan tujuan pelatihan.

Berdasarkan hasil penelitian ini menyatakan bahwa hasil belajar IPS terpadu siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert lebih tinggi dari hasil belajar IPS terpadu siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert. Dalam hal ini diharapkan guru lebih memahami tipe kepribadian siswa sehingga dalam proses kegiatan pembelajaran lebih mudah mengarahkan untuk berperan aktif untuk mengeluarkan segala ide ide kreatif dan mengali segala potensi dari siswa tersebut. Hal yang dilakukan untuk mengenali tipe kepribadian dari siswa maka guru dapat menggunakan instrument non tentang kepribadian untuk bisa mengetahui apakah siswa tersebut memiliki tipe kepribadian ekstrovert atau tipe


(33)

99

introvert. Selain itu juga diharapkan kepada guru untuk menggunakan model pembelajaran yang tepat disesuaikan dengan tipe kepribadian siswa yang berguna untuk meningkatkan hasil belajar IPS terpadu siswa. Hubungan antara penggunaan model dan tipe kepribadian harus dipahami guru demi tercapai nya tujuan pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara khusus mata pelajaran IPS terpadu. Berdasarkan penelitian ini bahwa tipe ekstrovert tepat menggunakan model koorperatif tipe role playing dan tipe introvert dengan menggunakan model koorperatif tipe script

Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat interaksi antara model pembelajaran dan tipe kepribadian terhadap hasil hasil belajar IPS terpadu siswa SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi dan SMP Swasta Ir Juanda Tebing Tinggi . Hal ini menggambarkan bahwa ada keterkaitan antara model pembelajaran yang digunakan guru dengan tipe kepribadian siswa. Beberapa hal yang harus menjadi pemikiran guru, bagaimana caranya agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan materi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh anak didiknya. Sehingga perlu adanya pemilihan model pembelajaran yang tepat agar tujuan itu dapat tercapai. Dengan model pembelajaran yang tepat, yang sesuai dengan kompetensi dasar yang disampaikan serta sesuai dengan tujuan pembelajarannya diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal inilah yang dapat dibuktikan dalam penelitian ini bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe role playing, ternyata hasil belajar siswa akan dapat ditingkatkan secara optimal. Dan selain itu memperhatikan faktor internal siswa yaitu tipe kepribadian siswa. Dengan mengetahui kepribadian siswa apakah


(34)

100

ekstrovert atau introvert sehingga mempermudah guru untuk mengarahkan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk mengoptimalkan hasil belajar IPS terpadu maka dikepada guru guru

SMP Swasta Ir Juanda secara khusus IPS terpadu menggunakan model pembelajaran koorperatif role playing .Guru diharapkan untuk menguasai penggunaan model pembelajaran koorperatif. Untuk memperlengkapi pengetahuan guru dan skill dalam penggunaan model ini perlu dilakukan seminar tentang model pembelajaran koorperatif. Pengelolaan pelatihan ini harus benar benar diorganisir dengan baik. Hal yang harus di perhatikan adalah tujuan pelatihan, nara sumber, tempat, metode, dana sehingga terwujud kemaksimalan.

2. Disarankan kepada guru guru untuk lebih memahami tipe kepribadian siswa. Untuk mengetahui tipe kepribadian siswa maka perlu guru guru memberikan istrumen non test sebagai alat ukur mengetahui tipe kepribadian siswa dan perlu di hadirkan ahli psikolog menjadi narasumber jika demi kemaksimalan dari guru guru lebih mengenal tipe kepribadian Selain itu disarankan juga untuk banyak membaca jurnal jurnal pendidikan yang berkaitan tipe kepribadian siswa sehingga guru dapat mengenal kepribadian siswa lebih mudah mengarahkan siswa untuk aktif, berkreasi dan berinteraksi dengan orang lain didalam maupun diluar kegiatan belajar mengajar.


(35)

101

3. Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat ditindaklanjuti untuk setiap jenjang pendidikan tidak hanya terbatas jenjang SMP namu dapat dilakukan pada sampel yang lebih luas dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini.Peneliti juga menyarankan agar dilakukan penelitian tentang keterkaitan hasil belajar IPS terpadu siswa ditinjau dari penggunaan model pembelajaran dan tipe kepribadian siswa.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2009, Psikologi Kepribadian, Malang : UMM Pres

Anderson, L.W. dan Krathwohl D.R.2001, A Taxonomy for Learning, Teaching,

and Assesing : A of Educatioanl Objectives

.

New York: Addison Wesley

Longman, Inc Aris, 2013, 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam

Kurikulum 2013, Jakarta : Ruzz Media

Arikunto, Suharsimi. 2006, Dasar dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara

Asri. 2010, Peningkatan Pemahaman Konsep Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Pembelajaran IPS Melalui Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Blorong Karanganyer, Jurnal Pendidikan Dasar 2010

Barkley, Elizabert. 2005, Collaraborative learning Techniques, Bandung : Nusa Media

Barbara. 1994, Pengantar Teknologi Pembelajaran, Sri Pustaka Teknologi. Pendidikan

Depdiknas. 2006, Panduan Pengembangan Pembelajaran IPS Terpadu Jakarta: Depdiknas

Diaz. 2012, Hubungan kepribadian ekstrover dan introvert terhadap prestasi

akademik mahasiswa keperawatan UI, Skirpsi, Universitas Indonesia

Djaali. 2011, Psikologi Pendidikan: Jakarta: Bumi Aksara

Gange, Robert, M. 2005, The Condition Of Learning, Second Edition Holt, Rinehart and Winston. inc

Hamalik, O. 2004, Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hergenhahn, B.R. & Olson, M.H. 1993, An introduction to theories of learning. Englewood Cliff, New Jersey: Prentice Hall Inc

.

Howard. 1993, Cognitive Engagement In Coorperative Learning: A Mode on line Journal of Higer Education

Istarani. 2011, 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada Inge.2007, Pengembangan Kepribadian, Jakarta : Macanan Jaya Cemerlang


(37)

103

Ingo. 2006, Collaboration Script- A Concentual Analysis Educ Psychol Rev 18: 159-185

Joyce. Bruce & Weil Marsha. 2011, Models of teaching (model model

pengajaran) Jakarta : Pustaka Pelajar

Javier. 2012, The Role of Teacher Assistance On The Effects Of A Macro-Script In Collaborative Writing Task, Computer-Supported Collaborative Learning

7:161–186 DOI 10.1007/s11412-011-9125-9

Jung. 2011, Tipe kepribadian manusia dan rahasia sukses dalam hidup, Jakarta : Grasindo

John, Santrock. 2010, Educational Psychology, Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Karto, Kartini. 2006, Teori teori Kepribadian, Jakarta : Mandar Maju

Martin. 2013, Role Playing In An Inclusive Classroom Using Realistic Simulation

To Eksplore Differentiated Instruction. ISSN Volume 22 Number 2 Fall

2013

Mary. 2012, The Effects of Using Academic Role-Playing in a Teacher Education

Service-Learning Cours, Interansional Journal of Role Playing , 5 Pre

Layout online

Mansyur.2007, Penilaian Hasil Belajar, Jakarta : Wacana Prima

Muchlis. 2011, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tipe Kepribadian Siswa

Terhadap Hasil Belajar Matematika, PPS Universitas Negeri Medan

Miftahul. 2011, Model model Pengarajaran dan Pembelajaran, Isu isu Dan

Paradigmatis : Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ngalim, Purwanto. 2004, Psikologi Pendidikan, Rosdakarya : Bandung Rusmand. 2012, Model model pembelajaran . Jakarta : Raja Grafindo Persada Randy. 2010, Personality Psychology, Domain Of Knowledge About Human

Nature Fourt Edition, New York, Mc Graw Hill An Imprint Of The

McGraw Companies, Inc

Salma, Dewi. 2012, Wawasan Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Predana, Media Group


(38)

104

Slavin, R.E. 1994, Educational Psychology: Theory and Practice . Third Edition.Massachusetts: Allyn and Bacon

Slavin, Robert E. 2008, “Cooperative Learning Teori, Jakarta : Riset Suryabrata.

Suherman, E. 2009, Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi

Murid

Sukmadinata, Nana. 2005, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung : Rosda karya aksara

Sudjana . 2009, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sujana, Nana. 2014, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sugioyono. 2010, Metode Penelitian Bandung : Penerbit Alfa Beta

Pancer. 2014, Pengaruh Pembelajaran koorperatif dan Tipe Kepribadian Siswa, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 7, No. 1, April 2014, p-ISSN: 1979-6692; e-ISSN: 2407-7437

Pervin, Lawrencen. 2010, Psikologi Kepribadian: Teori Dan Penelitian Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Yusuf, Hadi, Miarso. 2004, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta : Prenada Media Group,

Tien. 2007, Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar IPS

Terpadu, Jurnal Pendidikan Dasar No 8 Oktober 2007

Trianto. 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif –Progresif : Jakarta :

Kencana Prenada Media Group

Tim Pustaka Yustisia. 2007, Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan) SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK. Yogyakarta: Pustaka

Yustisia.

Uno, H.B. 2008, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. 2014, Variabel Penelitian dalam Pendidikan dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Ina Publikata


(39)

(1)

ekstrovert atau introvert sehingga mempermudah guru untuk mengarahkan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk mengoptimalkan hasil belajar IPS terpadu maka dikepada guru guru

SMP Swasta Ir Juanda secara khusus IPS terpadu menggunakan model pembelajaran koorperatif role playing .Guru diharapkan untuk menguasai penggunaan model pembelajaran koorperatif. Untuk memperlengkapi pengetahuan guru dan skill dalam penggunaan model ini perlu dilakukan seminar tentang model pembelajaran koorperatif. Pengelolaan pelatihan ini harus benar benar diorganisir dengan baik. Hal yang harus di perhatikan adalah tujuan pelatihan, nara sumber, tempat, metode, dana sehingga terwujud kemaksimalan.

2. Disarankan kepada guru guru untuk lebih memahami tipe kepribadian siswa. Untuk mengetahui tipe kepribadian siswa maka perlu guru guru memberikan istrumen non test sebagai alat ukur mengetahui tipe kepribadian siswa dan perlu di hadirkan ahli psikolog menjadi narasumber jika demi kemaksimalan dari guru guru lebih mengenal tipe kepribadian Selain itu disarankan juga untuk banyak membaca jurnal jurnal pendidikan yang berkaitan tipe kepribadian siswa sehingga guru dapat mengenal kepribadian siswa lebih mudah mengarahkan siswa untuk aktif, berkreasi dan berinteraksi dengan orang lain didalam maupun diluar kegiatan belajar mengajar.


(2)

101

3. Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat ditindaklanjuti untuk setiap jenjang pendidikan tidak hanya terbatas jenjang SMP namu dapat dilakukan pada sampel yang lebih luas dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini.Peneliti juga menyarankan agar dilakukan penelitian tentang keterkaitan hasil belajar IPS terpadu siswa ditinjau dari penggunaan model pembelajaran dan tipe kepribadian siswa.


(3)

102

Anderson, L.W. dan Krathwohl D.R.2001, A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing : A of Educatioanl Objectives

.

New York: Addison Wesley Longman, Inc Aris, 2013, 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, Jakarta : Ruzz Media

Arikunto, Suharsimi. 2006, Dasar dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara

Asri. 2010, Peningkatan Pemahaman Konsep Persiapan Kemerdekaan Indonesia Pembelajaran IPS Melalui Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Blorong Karanganyer, Jurnal Pendidikan Dasar 2010

Barkley, Elizabert. 2005, Collaraborative learning Techniques, Bandung : Nusa Media

Barbara. 1994, Pengantar Teknologi Pembelajaran, Sri Pustaka Teknologi. Pendidikan

Depdiknas. 2006, Panduan Pengembangan Pembelajaran IPS Terpadu Jakarta: Depdiknas

Diaz. 2012, Hubungan kepribadian ekstrover dan introvert terhadap prestasi akademik mahasiswa keperawatan UI, Skirpsi, Universitas Indonesia Djaali. 2011, Psikologi Pendidikan: Jakarta: Bumi Aksara

Gange, Robert, M. 2005, The Condition Of Learning, Second Edition Holt, Rinehart and Winston. inc

Hamalik, O. 2004, Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hergenhahn, B.R. & Olson, M.H. 1993, An introduction to theories of learning. Englewood Cliff, New Jersey: Prentice Hall Inc

.

Howard. 1993, Cognitive Engagement In Coorperative Learning: A Mode on line Journal of Higer Education

Istarani. 2011, 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada Inge.2007, Pengembangan Kepribadian, Jakarta : Macanan Jaya Cemerlang


(4)

103

Ingo. 2006, Collaboration Script- A Concentual Analysis Educ Psychol Rev 18: 159-185

Joyce. Bruce & Weil Marsha. 2011, Models of teaching (model model pengajaran) Jakarta : Pustaka Pelajar

Javier. 2012, The Role of Teacher Assistance On The Effects Of A Macro-Script In Collaborative Writing Task, Computer-Supported Collaborative Learning 7:161–186 DOI 10.1007/s11412-011-9125-9

Jung. 2011, Tipe kepribadian manusia dan rahasia sukses dalam hidup, Jakarta : Grasindo

John, Santrock. 2010, Educational Psychology, Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Karto, Kartini. 2006, Teori teori Kepribadian, Jakarta : Mandar Maju

Martin. 2013, Role Playing In An Inclusive Classroom Using Realistic Simulation To Eksplore Differentiated Instruction. ISSN Volume 22 Number 2 Fall 2013

Mary. 2012, The Effects of Using Academic Role-Playing in a Teacher Education Service-Learning Cours, Interansional Journal of Role Playing , 5 Pre Layout online

Mansyur.2007, Penilaian Hasil Belajar, Jakarta : Wacana Prima

Muchlis. 2011, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tipe Kepribadian Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika, PPS Universitas Negeri Medan

Miftahul. 2011, Model model Pengarajaran dan Pembelajaran, Isu isu Dan Paradigmatis : Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ngalim, Purwanto. 2004, Psikologi Pendidikan, Rosdakarya : Bandung Rusmand. 2012, Model model pembelajaran . Jakarta : Raja Grafindo Persada Randy. 2010, Personality Psychology, Domain Of Knowledge About Human

Nature Fourt Edition, New York, Mc Graw Hill An Imprint Of The McGraw Companies, Inc

Salma, Dewi. 2012, Wawasan Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Predana, Media Group


(5)

Slavin, R.E. 1994, Educational Psychology: Theory and Practice . Third Edition.Massachusetts: Allyn and Bacon

Slavin, Robert E. 2008, “Cooperative Learning Teori, Jakarta : Riset Suryabrata.

Suherman, E. 2009, Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Murid

Sukmadinata, Nana. 2005, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung : Rosda karya aksara

Sudjana . 2009, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sujana, Nana. 2014, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sugioyono. 2010, Metode Penelitian Bandung : Penerbit Alfa Beta

Pancer. 2014, Pengaruh Pembelajaran koorperatif dan Tipe Kepribadian Siswa, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 7, No. 1, April 2014, p-ISSN: 1979-6692; e-ISSN: 2407-7437

Pervin, Lawrencen. 2010, Psikologi Kepribadian: Teori Dan Penelitian Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Yusuf, Hadi, Miarso. 2004, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta : Prenada Media Group,

Tien. 2007, Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu, Jurnal Pendidikan Dasar No 8 Oktober 2007

Trianto. 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif –Progresif : Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Tim Pustaka Yustisia. 2007, Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Uno, H.B. 2008, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Uno, Hamzah. 2014, Variabel Penelitian dalam Pendidikan dan Pembelajaran,


(6)

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP HARAPAN MANDIRI MEDAN.

0 2 34

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP HARAPAN MANDIRI MEDAN.

1 14 34

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN GAYA BERPIKIR SEKUENSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SMP NEGERI TEBING TINGGI.

0 11 37

PENERAPAN MODEL COOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP SWASTA GBKP KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 4 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA DHARMA BAKTI KAB. LANGKAT T.A. 2012/2013.

1 3 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP SWASTA AL WASHLIYAH AMPERA II MEDAN HELVETIA.

0 1 32

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA SWASTA YPI DHARMA BUDI TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 0 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA SMP SWASTA DI KECAMATAN MEDAN AREA.

0 1 12

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SMP SWASTA MERANTI KABUPATEN ASAHAN.

0 1 33