PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PERGURUAN TINGGI TERINTEGRASI PENDEKATAN INKUIRI.
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I PERGURUAN TINGGI
TERINTEGRASI PENDEKATAN INKUIRI
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Kimia
OLEH :
LAILA TUSSIFAH LUBIS
NIM : 8146142019
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ABSTRAK
LAILA TUSSIFAH LUBIS. Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Dasar I Perguruan
Tinggi Terintegrasi Pendekatan Inkuiri. Program Studi Pendidikan Kimia Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi
pendekatan inkuiri yang mudah dipahami dan layak digunakan di Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) Padangsidimpuan. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development) yang terbatas
pada pengembangan,validasi dan ujicoba penggunaan produk. Penuntun praktikum
dikembangkan berdasarkan sintak pendekatan inkuiri. Instrumen yang digunakan yaitu
angket validasi, lembar observasi penilaian afektif dan psikomotorik. Sebagai sampel
ujicobanya mahasiswa pendidikan kimia UMTS yang diambil secara purposive sampling.
Penuntun praktikum disusun dan divalidasi oleh dosen dengan kriteria memiliki pendidikan
minimal S2. Hasil validasi dosen terhadap 24 aspek yang dinilai diperoleh rata-rata sebesar
3,88 yang artinya bahwa penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri
layak digunakan. Hasil ujicoba terbatas diperoleh rata-rata pretes sebesar 69,31 dan rata-rata
postes sebesar 82,73 serta nilai skor gain sebesar 0,43 yang berarti bahwa penuntun
praktikum kimia dasar I dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Hasil penilaian afektif
mahasiswa diperoleh rata-rata sebesar 2,5 dan hasil penilaian psikomotrik mahasiwa
diperoleh rata-rata sebesar 2,34 yang berarti bahwa nilai afektif dan psikomotirk mahasiswa
baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penuntun praktikum kimia dasar I yang ada di
UMTS belum sesuai dengan silabus. Diperoleh penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi
pendekekatan inkuiri yang sesuai dengan silabus dan layak digunakan. Penuntun praktikum
kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa
dalam aspek kognitif,afektif dan psikomotorik.
Kata Kunci : Penelitian Pengembangan, Penuntun Praktikum,
Kimia Dasar I,Pendekatan Inkuiri
ABSTRACT
LAILA TUSSIFAH LUBIS. Development of Basic Chemistry I Practical Guide in
University Integrated Inquiry Approach. Postgraduated Program. State University of
Medan,2016.
This research aimed to obtain Basic Chemistry I Practical Guidance Integrated Approach
Inquiry that is easily understood and fit for use in Universitas Muhammaditah Tapanuli
Selatan (UMTS) Padangsidimpuan. The method used is research and development (research
and development) that is limited to the development, validation and testing of the product.
Guidance lab developed based syntax inquiry approach. The instruments used were a
questionnaire validation, observation sheets affective and psychomotor assessment. As a
sample is student of chemical education at UMTS taken by purposive sampling. Guidance
has been prepared validated by lecturers that have a minimum educational S2. Lecturer
validation results against from 24 aspects assessed gained an average of 3.88, which means
that the basic chemistry lab guide I used an integrated approach worthy of inquiry. Results
limited trial gained an average of 69.31 pretest and post-test average of 82.73 and a score
gain of 0.43 which means that the basic chemistry lab guide I can improve student learning
outcomes. Results of the assessment of affective students gained an average of 2.5 and the
assessment of psychomotor students gained an average of 2.34, which means that the value of
affective and psychomotor student are good. The results of this study indicate that the basic
chemistry lab guides I in UMTS is not accordance with the syllabus. Retrieved the guiding
basic chemistry I that integrated guidance lab inquiry in accordance with the syllabus and fit
for use. Guidance basic chemistry lab inquiry I integrated approach can improve student
learning outcomes in the cognitive, affective and psychomotor.
Keyword : Research and Development, Practical Guide, Basic Chemistry I, Inquiry
Approach.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhana Wata’ala yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Pengembangan Buku Penuntun Kimia Dasar I Perguruan Tinggi Terintegrasi
Pendekatan Inkuiri ” yang Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
magister pendidikan di Universitas Negeri Medan. Dan tak lupa pula sholawat dan salam atas
junjungan kita Nabi Muhammad SAW semoga dengan memperbanyak sholawat kepada
beliau kita tergolong umatnya yang mendapat syafaat di yaumil mahsyar kelak.
Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus
kepada bapak Prof.Dr.Ramlan Silaban,M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Kimia
Pascasarjana Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I dimana
dalam penyusunan tesis ini yang dengan tulus-ikhlas mengoreksi dan memberikan motivasi
serta saran sekaligus meluangkan waktu untuk diskusi kepada penulis selama melakukan
perkuliahan dan menyelesaikan tesis ini. Begitu juga kepada Ibu Dr.Iis Sti Jahri,M.Si selaku
Dosen Pembimbing II yang telah banyak berjasa dan tidak pernah bosan membimbing dan
memberikan motivasi kepada penulis selama melakukan perkuliahan dan menyelesaikan tesis
ini. Ucapan terimakasih kepada bapak Dr.Mahmud,M.Sc, bapak Dr.Ajat Sudrajat,M.Si serta
ibu Dr. Murniaty Simorangkir,MS selaku dosen penguji yang telah memberikan saran yang
membangun sehingga penelitian dalam tesis ini dapat berlangsung dengan baik.
Ucapan kepada ibu Prof.Dr.Retno Dwi Suyanti,M.Si, bapak Dr.Ajat Sudrajat,M.Si,
ibu Dr.Murniaty Simorangkir,M.Si dan
bapak Adi Syaputra,M.Si yang telah menjadi
validator penuntun praktikum yang telah dikembangkan dan tak lupa terimakasih kepada
bapak dan ibu Dosen Pascasarjana Unimed khususnya di Prodi Pendidikan Kimia yang telah
membimbing dan memberikan berbagai ilmu pengetahuan kepada mahasiswa.
Ucapan Terima Kasih kepada Ibu Dra.Muksana Pasaribu,MA selaku Rektor
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, Bapak dan Ibu Dosen Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan khususnya kepada bapak Darwis Lubis,M.Pd, bapak Nasir
Sah,M.Si, bapak Darwis Siregar,S.Pd dan bapak Adi Syaputra,M.Si dan Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tesis ini, baik dalam bentuk pemberian data atau informasi yang diperlukan.
Teristimewa kepada Ayahanda tercinta alm. Drs. Nasaruddin Lubis, M.Pd dan ibunda
tercinta Hafni Maini Dalimunthe,S.Pd yang telah berhasil merubah keraguan menjadi energi
yang mahadahsyat yang telah merubah mimpi jadi kenyataan bagi penulis. Teristimewa juga
kepada abanghanda Fajar Adi Putra Lubis, Ama.Pd dan Surya Ahmadi Lubis, S.Pd serta
adinda Damang Suhdi Lubis,ST yang terus memberi semangat dan motivasi selama ini,
begitu pula kepada rekan-rekan seperjuangan mahasiswa/i Pascasarjana Prodi Pendidikan
Kimia Angkatan 25 serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih
untuk semuanya.
Akhirnya, kepada Allah penulis mohonkan, kiranya segala bantuan yang telah
diterima mendapat balasan yang berlipat ganda dari-Nya, semoga tesis ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Medan,
Februari 2016
Penulis
LAILA TUSSIFAH LUBIS
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
i
iii
v
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
6
1.3. Batasan Masalah
6
1.4. Rumusan Masalah
7
1.5. Tujuan Penelitian
7
1.6. Manfaat Penelitian
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
9
2.1. Kerangka Teoritis
9
2.1. 1. Penelitian dan Pengembangan (R&D)
9
2.1. 2. Pengembangan Bahan Ajar
19
2.1. 3. Penuntun Praktikum Kimia
23
2.1. 4. Pendekatan Ilmiah
25
2.1. 5. Pembelajaran Berbasis Inkuiri
26
2.1. 6. Hakikat Hasil Belajar
36
2.2. Kerangka konseptual
43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
46
3.1. Jenis dan Desain Penelitian
46
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
46
3.3. Populasi dan Sampel
46
3.4. Prosedur Penelitian
47
3.5. Teknik Pengumpulan Data
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
53
4.1. Deskripsi Umum Penelitian
53
4.2. Analisis Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
54
4.3. Karakteristik Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
Terintegrasi Pendekatan Inkuiri
56
4.4. Uji Coba Terbatas Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
Terintegrasi Pendekatan Inkuiri
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
70
5.1. Kesimpulan
71
5.2. Saran
72
DAFTAR PUSTAKA
73
LAMPIRAN
77
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
34
Tabel 3.1.
Kriteria Validasi Penuntun Praktikum
50
Tabel 3.2.
Nilai N – Gain Ternormalisasi dan Klasifikasi
52
Tabel 4.1.
Komentar dan Saran dari Validator
64
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Langkah-langkah Penggunaan Metode Research
and Development (R&D) Menurut Sugiyono
19
Gambar 3.1. Bagan Alur Tahapan Penelitian
47
Gambar 3.2. Alur Kerja Research and Depelopment (Sugiono,2010)
48
Gambar 4.1.
Analisis Nilai Rata-rata Uji Kelayakan
Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
Gambar 4.2.
Hasil Uji Kelayakan Isi Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
Terintegrasi Pendekatan Inkuiri
Gambar 4.3.
59
Hasil Uji Kelayakan Bahasa Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
Terintegrasi Pendekatan Inkuiri
Gambar 4.4.
55
61
Hasil Uji Kelayakan Cakupan Pendekatan Inkuiri
Praktikum Kimia Dasar I Terintegrasi Pendekatan Inkuiri
62
Gambar 4.5. Hasil Penilaian Afektif
65
Gambar 4.6. Hasil Penilaian Psikomotorik
66
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Silabus Mata Kuliah Praktikum
Kimia Dasar I
Lampiran 2
78
Satuan Acara Perkuliahan (SAP)
Mata Kuliah Praktikum Kimia Dasar I
80
Lampiran 3
Angket Analisis Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
84
Lampiran 4
Angket Validasi Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
Terintegrasi Pendekatan Inkuiri
Lampiran 5
86
Surat Pernyataan Validasi Instrumen Uji Kelayakan
Penuntun Praktikum
89
Lampiran 6
Lembar Penilaian Afektif Mahasiswa
90
Lampiran 7
Lembar Penilaian Psikomotorik Mahasiswa
92
Lampiran 8
Tabulasi Hasil Angket Analisis Penuntun Praktikum
Kimia Dasar I
94
Lampiran 9
Tabulasi Hasil Angket Validasi Dosen
96
Lampiran 10
Hasil Belajar Mahasiswa Menggunakan Penuntun Praktikum
Kimia Dasar I Teintegrasi Pendekatan Inkuiri
97
Lampiran 11
Hasil Penilaian Afektif
99
Lampiran 12
Hasil Penilaian Psikomotorik
i
101
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Ilmu kimia secara umum memiliki karakteristik bersifat abstrak sehingga
diperlukan kemampuan guru untuk menjadikannya lebih konkrit. Salah satunya
dengan cara melakukan metode praktikum terhadap materi yang diajarkan. Hal ini
dikarenakan metode praktikum adalah salah satu bentuk pendekatan keterampilan
proses. Hal ini senada dengan teori Bloom bahwa di dalam pembelajaran ada tiga domain
yang tidak boleh ditinggalkan yaitu pengetahuan (cognitive, intelectual), keterampilan
(psychomotor) dan
afektif (attitudinal). Domain yang pertama yaitu pengetahuan
memberikan pengalaman dan pengenalan dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan
metode ilmiah. Domain kedua yaitu keterampilan, bermanfaat bagi keterampilan motorik
dalam hal ini keterampilan tangan yang menumbuhkan sikap hati-hati, teliti dalam
pengamatan, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab. Domain terakhir adalah tentang
sikap dengan melaksanakan praktikum akan menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa ingin
tahu atau tertarik bagi peserta didik untuk mempelajari pelajaran kimia. Mengembangkan
dan melaksanakan, memotivasi peserta didik untuk melaksanakan praktikum disekolah
dapat mendukung tiga domain tersebut bagi peserta didik yang sangat penting bagi
perkembangan pemikiran dan imajinasi peserta didik sebagaimana sering ada kata yang
mengungkapkan, saya mendengar, saya lupa, saya melihat, saya ingat, saya mengerjakan,
saya mengerti.
Bagi peserta didik diadakannya praktikum selain dapat melatih bagaimana
penggunaan alat dan bahan yang tepat, juga membantu pemahaman mereka
terhadap materi kimia yang diajarkan di kelas. Selain itu, bagi peserta didik yang
memiliki rasa ingin tahu tinggi, maka melalui praktikum mereka dapat
memperoleh jawaban dari rasa ingin tahunya secara nyata.
Pelaksanaan kegiatan praktikum membutuhkan penuntun praktikum,
dimana penuntun praktikum digunakan untuk mempermudah menemukan
langkah-langkah praktikum. Selain itu, penuntun praktikum juga harus mampu
mengembangkan kemampuan belajar ilmiah serta keterampilan proses para
peserta didik. Dari hasil observasi yang telah dilakukan masih banyak ditemukan
beberapa permasalahan mengenai pelaksanaan praktikum. Pertama, penuntun
praktikum yang tersedia belum sesuai dengan kurikulum, dimana pada dasarnya
kegiatan praktikum harus mampu mengembangkan kemampuan belajar ilmiah
peserta didik, sementara penuntun praktikum yang ada masih menuntun peserta
didik untuk melakukan praktikum dengan cara hanya mengikuti prosedur yang
ada pada penuntun praktikum saja. Kedua, pendekatan praktikum yang digunakan
saat ini adalah pendekatan praktikum konvensional, yakni memberikan masalah,
alat, bahan serta langkah kerja pada peserta didik. Demikian pula dalam
pelaksanaan praktikum di laboratorium, peserta didik kebanyakan hanya
mengerjakan apa yang diperintahkan tanpa mengetahui tujuan dan makna dari
materi yang dipraktikumkan tersebut (Donnel,2012). Oleh karena itu perlu
dikembangkan sebuah buku penuntun praktikum yang sesuai dengan sarana
prasarana minimal yang dimiliki sekolah atau instansi pendidikan lainnya serta
kondisi peserta didik. Disamping itu penuntun praktikum juga dirancang dengan
pendekatan yang bervariasi untuk lebih mengembangkan keterampilan proses dan
kerja ilmiah peserta didik.
Kegiatan
praktikum
yang
dilakukan
di
perguruan
tinggi
akan
mengembalikan peran seorang dosen sebagai pembimbing atau fasilisator dan
peserta didik sebagai pelaksana yang harus aktif bekerja bereksperimen sesuai
dengan tujuannya menemukan hasil sains yang diharapkan.Untuk itu perlu adanya
buku penuntun yang lebih lengkap,terstruktur dan berisi panduan yang tepat agar
peserta didik bisa melakukan praktikum sendiri dengan benar. Namun dari hasil
wawancara dengan para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
buku panduan praktikum masih menggunakan panduan praktikum dari universitas
lain dan masih kurang lengkap dan berbentuk cookbook sehingga peserta didik
cenderung mengikuti apa yang ada di buku sehingga praktikum kurang bermakna.
Praktikum pada pelajaran kimia tanpa disertai dengan pengetahuan dan
pemahaman mahasiswa tentang apa yang akan dilakukan di dalam praktikum juga
merupakan hal yang tidak mempunyai manfaat dan guna. Setelah selesai
melaksanakan praktikum mahasiswa seharusnya sudah dapat memahami apa yang
dilakukan didalam praktikum dan juga tujuan dari pelaksanana praktikum
tersebut. Oleh sebab itu dilakukannya pendekatan pembelajaran yang tepat sangat
perlu untuk dilakukan. Dalam hal ini pendekatan yang sesuai dalam ilmu kimia
salah satu diantaranya adalah dengan pendekatan inkuiri.
Pendekatan inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk
mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan
masalah. Secara umum, inkuiri merupakan proses yang yang bervariasi dan
meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan
pertanyaan yang
relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis,
merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang telah diketahui,
melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk
memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data serta membuat prediksi
dan mengkomunikasi hasilnya (Suyanti,2010).
Disamping itu, ada beberapa penelitian yang mendasari perlunya
pengembangan penuntun praktikum kimia di perguruan tinggi dirujuk berdasarkan
hasil kajian atas penelitian di tingkat sekolah menengah. Analisis dan
pengembangan
penuntun
praktikum
yang
telah
dilakukan
sebelumnya
menyatakan bahwa penuntun praktikum layak menjadi sumber pendukung belajar
Kimia (Tobing, 2012). Hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Sembiring
(2013) bahwa penuntun praktikum layak menjadi acuan praktikum dan sumber
belajar penunjang. Menurut Fauzi (2014) Kelas eksperimen I memiliki rata-rata
persen peningkatan hasil belajar sebesar 79,48% dan kelas eksperimen II sebesar
60,33% yang artinya efektifitas penggunaan penuntun praktikum sesuai model
pembelajaran penemuan lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan penuntun
praktikum sesuai model pembelajaran berbasis proyek. Hasil penelitian
Arifah,dkk (2014) menunjukkan bahwa buku petunjuk praktikum fisika berbasis
guided inquiry mampu mengoptimalkan hands on mahasiswa. Menurut
Handayani,dkk (2014) Efektivitas penggunaan penuntun praktikum IPA berbasis
inkuiri terbimbing diketahui melalui aktivitas siswa, motivasi, dan hasil belajar
dikategorikan tinggi dan hasil belajar ranah (kognitif, afektif, dan psikomotor)
meningkat setelah menggunakan penuntun praktikum berbasis inkuiri terbimbing.
Menurut Munika,dkk (2014) Buku Petunjuk Praktikum Larutan Asam Basa
Berbasis Inquiry efektif pada mata kuliah Praktikum Kimia Dasar II di FKIP
Universitas Sriwijaya dengan nilai keefektifan pada ujicoba field test sebesar
88,125 yang menyatakan bahwa buku petunjuk tersebut sangat baik dalam
menuntun mahasiswa melakukan percobaan di laboratorium berdasarkan aspek
psikomotorik. Berdasarkan hasil penelitian Magfirah (2015) tentang penerapan
metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing dalam materi larutan penyangga
pada kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pontianak dapat disimpulkan bahwa
keterampilan proses sains siswa dalam mengajukan pertanyaan tergolong cukup,
keterampilan proses sains siswa dalam berhipotesis tergolong baik, keterampilan
proses sains siswa dalam mengamati tergolong sangat baik, keterampilan proses
sains siswa dalam mengumpulkan data tergolong sangat baik, keterampilan proses
sains siswa dalam menafsirkan data tergolong cukup dan keterampilan proses
sains siswa dalam berkomunikasi tergolong baik. Menurut Asyhari (2014)
pengembangan perangkat pembelajaran Fisika SMA berbasis inkuiri terbimbing
terintegrasi pendidikan karakter dilakukan dengan mengadaptasi metode Research
and Development oleh Borg & Gall mendapatkan nilai dengan rata-rata 4 dan
berkategori “sangat baik”, dan pencapaian hasil belajar peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran Fisika
SMA berbasis inkuiri terbimbing terintegrasi pendidikan karakter mengalami
peningkatan. Menurut Waluyo (2014) panduan praktikum IPA terpadu berbasis
inkuiri terbimbing tema fotosintesis memenuhi kriteria standar kelayakan bahan
ajar dari BSNP untuk digunakan dalam proses pembelajaran dan mampu
menumbuhkan keterampilan kerja ilmiah siswa serta meningkatkan hasil belajar
siswa. Berdasarkan penelitian Pratiwi (2015) media pembelajaran berupa media
pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga untuk
peserta didik SMA kelas XI SMA semester 2 dapat dikembangkan melalui
metode penelitian dan pengembangan.
Berdasarkan
permasalahan
di
atas,
peneliti
bermaksud
untuk
mengembangkan penuntun praktikum kimia dasar I di Perguruan Tinggi
khususnya di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan dengan pendekatan
inkuiri.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Pengembangan penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan
inkuiri.
2. Kurangnya persiapan dan pengalaman pada diri mahasiswa dalam melakukan
percobaan.
3. Efektifitas dan efisiensi buku penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi
pendekatan inkuiri terhadap sikap, keterampilan dan pengetahuan mahasiswa.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas perlu dibuat batasan masalah agar
penelitian ini tidak terlalu luas,adapun batasan masalah yaitu :
1. Penuntun praktikum yang dikembangkan berfokus pada penuntun praktikum
kimia dasar I.
2. Lokasi dibatasi hanya di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
3. Uji coba terbatas buku penuntun praktikum dilakukan di laboratorium kimia
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
4. Mengembangkan penuntun praktikum kimia disertai dengan pendekatan
inkuiri.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
di atas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apakah penuntun praktikum kimia dasar I yang ada di Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan sesuai dengan silabus matakuliah
praktikum kimia dasar I di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ?.
2.
Apakah penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri
telah sesuai dengan silabus matakuliah praktikum kimia dasar I di Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan ?.
3.
Apakah penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri
sudah layak digunakan ?.
4.
Apakah penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri
sudah dipahami dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa ?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan penuntun praktikum
kimia agar dapat dipakai sebagai acuan dosen untuk membimbing para peserta
didik di laboratorium, sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui penuntun praktikum kimia dasar I yang ada di Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan sesuai dengan silabus matakuliah praktikum
kimia dasar I di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
2. Memperoleh penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan Inkuiri
yang sesuai dengan silabus matakuliah praktikum kimia dasar I di Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
3. Mengetahui penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatakan
inkuiri sudah layak digunakan.
4. Mengetahui penuntun praktikum imia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri
sudah dipahami dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
1.6. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Dapat membantu dosen dalam membimbing dan mengarahkan mahasiswa
melaksanakan praktikum,dan mahasiswa bisa memperoleh tantangan baru
dalam hal bereksperimen yang lebih variatif sehingga praktikum lebih
bermakna.
2. Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk menyusun penuntun
praktikum kimia yang sesuai digunakan di Universitas Muhammadiyah
Tapanuli Selatan.
3. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai desain penuntun praktikum yang
sesuai dan dapat digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran di
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan penelitisn dapat disimpulkan bahwa :
1.
Penuntun praktikum kimia dasar I yang ada di Universitas Muhammadiyah
Tapanuli Selatan belum sesuai dengan silabus matakuliah praktikum kimia
dasar I di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Hal ini terbukti dari
hasil analisis dengan nilai rata-rata sebesar 2,5 adalah tidak valid, yang
artinya kurang layak dan perlu direvisi.
2.
Diperoleh penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri
yang sesuai dengan silabus matakuliah praktikum kimia dasar I Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
3.
Penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri sangat
layak digunakan. Hal ini dibuktikan dari hasil validasi yang memiliki ratarata sebesar 3,85 yang artinya penuntun praktikum tersebut layak digunakan.
4.
Penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri mudah
dipahami mahasiswa. Hal ini terlihat dari hasil penilaian afektif dan
psikomotorik mahasiswa tergolong baik dengan rata –rata penilaian afektif
sebesar 2,5 dan rata-rata dan rata-rata aspek psikomotrik sebesar 2,34. Hasil
belajar pada aspek kognitif mahasiswa didapatkan rata-rata pretes sebesar
69,31 dan rata-rata postes sebesar 82,73. Hal ini membuktikan bahwa
penggunaan
penuntun
paktikum
kimia
dasar
I
terintegrasi
dapat
meningkatkan hasil belajar mahasiwa baik dalam aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti memberikan
beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat yaitu
1.
Peneliti mengharapkan supaya dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk
mengatasi kelemahan yang terjadi dalam penelitian ini.
2.
Perlu adanya beberapa kali latihan agar mahasiswa dapat terbiasa melakukan
kegiatan praktikum dengan menggunakan penuntun praktikum terintegrasi
pendekatan inkuiri.
3.
Perlu adanya pengembangan penuntun praktikum terintegrasi pendekatan
inkuiri pada mata kuliah praktikum yang lainnya.
4.
Perlu adanya tindak lanjut atau eksperimen untuk mengukur penguasaan
materi dan peningkatan kemampuan proses serta kemampuan ilmiah yang
dimiliki mahasiswa ketika praktikum yang dilakukan menggunakan produk
ini.
1
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, (2010). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Arifah,Isnaeni,dkk.,(2014),Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Berbasis
Guided Inquiry untuk Mengoptimalkan Hands On Mahasiswa Semester
II Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah
Purworejo Tahun Akademik 2013/2014, Radiasi 5 (1) : 24-28.
Asyari,Ardian,(2014), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Sma
Berbasis Inkuiri Terbimbing Terintegrasi Pendidikan Karakter, Jurnal
Inkuiri 3 (1) : 62-75 : UNS
Bagci, N., &Simsek, S. (1999). The influence of different teaching methods in
teaching physics subjects on student’s success, TheJournal of Gazi
Education Faculty. 19(3), 7988 Situmorang (2009)
Bentley, J.W., Mele, P.V., dan Acheampong, G.K., (2010), Experimental by
Nature: Rice Farmers in Ghana, Human Organization, 69(2): 129-138.
Bryant,R.J.,&Edmunt, A. M. (1987).They
TheScienceTeacher, 54(8), 42-45.
like
lab-centered
science.
Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1983). Educational Research: An
Introduction,Fifth Edition. Longman : New York.
Colburn, Alan. (2000). An Inquiry Primer.Science Scope.23 (6):42−44.
Daniel L. Schacter, Daniel T. Gilbert, Daniel M. Wegner (2011). Psychology, 2nd
edition.Worth Publishers.p. 264. ISBN 978-1-4292-3719-2
Dimyati, (2006), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,
Jakarta : Bumi Aksara
Departemen Pendidikan Nasional, Badan Standar Nasional Pendidikan, (2008),
Pengembangan Bahan Ajar, Depdiknas : Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional, Standar Nasional Pendidikan, Peraturan
Pemerintah tentang Sistem Pendidikan (2015), Depdiknas : Jakarta
Djamarah,Syariful Bahri dan Zain,(2011),Strategi Belajar Kimia.
Jakarta : Bineka Cipta
Faturohman, P., and Sobry S., (2007), Strategi Belajar Mengajar, Refika
Aditama, Bandung.
Fauzi, Ahmad. (2015). Pengembangan penuntun praktikum kimia sma kelas xi
pada materi hidrolisis garam sesuaimodel pembelajaran penemuan dan
2
Berbasis proyek.Tesis.Unimed Press.Fitrian, S. 2014. Pengembangan
Prodesur Praktikum Katalis terhadap Laju reaksi Berbasis Green
Chemistry. Lampung. Digilib UNILA.
Gay, L.R. (1990). Educational Evaluation and Measurement: Com-petencies for
Analysis and Application. Second edition. New York: Macmillan
Publishing Company.
Hake,R.R., (1998), Interactive-Engagement Versus Tradisional Methods : A SixThousand-Student-Survey of Mechanics Tes Data for Introductory Physics
Course,Am.J.Phys,66(1) : 64-74
Hamzah,(2008), Model Pembelajaran.Jakarta : Kencana Aksara
Handayani,Lena Putri,dkk.,(2014),Pengembangan Buku Penuntun Praktikum IPA
Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk SMP Kelas VII Semester II, Jurnal
Pendidikan Biologi : Universitas Negeri Padang.
Hidayah,Malikhatul,(2007),Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kimia
SMA Berbasis Empat Pilar Pendidikan Melalui Kegiatan Laboratorium,
Tesis,Universitas Negeri Semarang: Semarang
Hofstein A & Rachel M N(2007),The Laboratory in Science Education The Mate
of the Art. Journal of Chemistry Education Reasearch and Practice 8 (2) :
105-107.
Ibrahim,Muslimin,dkk,(2003),Pembelajaran Kooperatif.
Surabaya : UNESA University Pres.
Jahro, Iis Siti, (2009),Analisis Penerapan Metode Praktikum pada Pembelajaran
Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas : Jurnal Pendidikan Kimia,I(4):2026.
Johnstone, A.H., dan Al-Shuaili, A. (2001).Learning in the Laboratory. The Royal
Society of Chemistry, 5 (2): 42--91.
Line,W.M.,Sampson,M.B.,Gomez,K.A,Linder,P.E., dan Torti,.C, (2009), Middle
School Alternatively Certified Science Teacher : Resources, Teacher
Choices and Student Achievement, The Journal of Educational 102(6):2026.
Magfiral,Ulfa Saila,dkk.,(2015), Penerapan Metode Praktikum Berbasis Inkuiri
Terbimbing Pada Materi Larutan Penyangga Kelas XI IPA SMA, Jurnal
Pendidikan Kimia : UNTAN.
Mc.Donnel,Claire,(2012), Developing practical chemistry skills by means of
student-driven problem based learning mini-projects, Chemistry
Education Research and Practice, 2007, 8 (2), 130-139
3
Muhibbin,(2003),Psikologi Pendidikan dengan Strategi Baru. Jakarta : Bumi
Aksara
Mulyasa,(2008),Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta : Bumi Aksara.
Munika,dkk,(2015). Pengembangan Petunjuk Praktikum Larutan Asam Basa
Berbasis Inquiry Pada Mata Kuliah Praktikum Kimia Dasar II di FKIP
Universitas Sriwijaya. Jurnal Pendidikan Kimia : UNSRI.
Pratiwi,Dilla Mulya,dkk.,(2015),Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri
Terbimbing Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga Kelas XI IPA
SMA, Jurnal Pendidikan Kimia 4 (2) : 32-37.
Sanjaya,(2006),Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan.
Kencana Prenada Media : Jakarta
..........., (2009), Strategi Pembelajaran. Kencana Prenada Media : Jakarta
Sembiring, Rahman Hakim,(2011), Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia
Kelas XII SMA Berdasarkan Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan,Tesis, FMIPA Unimed : Medan.
Setyosari,H., (2012), Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta
Slameto,(2010),Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara
Soyibo, K., (1998), An Assessment of Caribbean Integrated Science Textbooks'
Practical Tasks,Research in Science & Technological Education 16(1): 3141.
Sugiyono,(2010),Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan RnD. Alfabeta :
Bandung
Sund, R dan Trowbridge, L. (1989). Teaching Sciences by Inquiry in The
Secondary School. Ohio: Bell and Howell Company.
Suyanti,Retno Dwi,(2010),Strategi Pembelajaran Kimia.
Yogyakarta
Graha Ilmu :
Tatli Z. (2011). Development, Application and Evaluation of Virtual Chemistry
LaboratoryExperiments for "Chemical Changes" Unit at Secondary
School 9th Grade Curriculum.PhD. Karadeniz Technical University.
4
Tatli, Z., & Ayas, A., (2012), Virtual Chemistry Laboratory : Effect of
constructivist Learning Environment, Turkish Online Journal of Distance
Education, 13: 1-12
Tezcan, H., & Bilgin, E. (2004).Affects of laboratory method and other factors on
the student success in the teaching of the solvation subject at the high
schools. J Gazi Educ Fac ,24:175-191.
Tobing, F., (2012), Pengembangan Penuntun Praktikum Untuk Kelas X SMA
Sesuai dengan Tuntutan KTSP, Medan, Tesis, Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Tuysuz, C. (2010). The Effect of the Virtual Laboratory on Students’ Achievement
and Attitude in Chemistry. IOJES 2(1): 37-53
Trianto,(2008),Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek.
Prestasi Pustaka : Jakarta
Widoyoko, Eko Putro., (2012), Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
KIMIA DASAR I PERGURUAN TINGGI
TERINTEGRASI PENDEKATAN INKUIRI
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Kimia
OLEH :
LAILA TUSSIFAH LUBIS
NIM : 8146142019
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ABSTRAK
LAILA TUSSIFAH LUBIS. Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Dasar I Perguruan
Tinggi Terintegrasi Pendekatan Inkuiri. Program Studi Pendidikan Kimia Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi
pendekatan inkuiri yang mudah dipahami dan layak digunakan di Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) Padangsidimpuan. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development) yang terbatas
pada pengembangan,validasi dan ujicoba penggunaan produk. Penuntun praktikum
dikembangkan berdasarkan sintak pendekatan inkuiri. Instrumen yang digunakan yaitu
angket validasi, lembar observasi penilaian afektif dan psikomotorik. Sebagai sampel
ujicobanya mahasiswa pendidikan kimia UMTS yang diambil secara purposive sampling.
Penuntun praktikum disusun dan divalidasi oleh dosen dengan kriteria memiliki pendidikan
minimal S2. Hasil validasi dosen terhadap 24 aspek yang dinilai diperoleh rata-rata sebesar
3,88 yang artinya bahwa penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri
layak digunakan. Hasil ujicoba terbatas diperoleh rata-rata pretes sebesar 69,31 dan rata-rata
postes sebesar 82,73 serta nilai skor gain sebesar 0,43 yang berarti bahwa penuntun
praktikum kimia dasar I dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Hasil penilaian afektif
mahasiswa diperoleh rata-rata sebesar 2,5 dan hasil penilaian psikomotrik mahasiwa
diperoleh rata-rata sebesar 2,34 yang berarti bahwa nilai afektif dan psikomotirk mahasiswa
baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penuntun praktikum kimia dasar I yang ada di
UMTS belum sesuai dengan silabus. Diperoleh penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi
pendekekatan inkuiri yang sesuai dengan silabus dan layak digunakan. Penuntun praktikum
kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa
dalam aspek kognitif,afektif dan psikomotorik.
Kata Kunci : Penelitian Pengembangan, Penuntun Praktikum,
Kimia Dasar I,Pendekatan Inkuiri
ABSTRACT
LAILA TUSSIFAH LUBIS. Development of Basic Chemistry I Practical Guide in
University Integrated Inquiry Approach. Postgraduated Program. State University of
Medan,2016.
This research aimed to obtain Basic Chemistry I Practical Guidance Integrated Approach
Inquiry that is easily understood and fit for use in Universitas Muhammaditah Tapanuli
Selatan (UMTS) Padangsidimpuan. The method used is research and development (research
and development) that is limited to the development, validation and testing of the product.
Guidance lab developed based syntax inquiry approach. The instruments used were a
questionnaire validation, observation sheets affective and psychomotor assessment. As a
sample is student of chemical education at UMTS taken by purposive sampling. Guidance
has been prepared validated by lecturers that have a minimum educational S2. Lecturer
validation results against from 24 aspects assessed gained an average of 3.88, which means
that the basic chemistry lab guide I used an integrated approach worthy of inquiry. Results
limited trial gained an average of 69.31 pretest and post-test average of 82.73 and a score
gain of 0.43 which means that the basic chemistry lab guide I can improve student learning
outcomes. Results of the assessment of affective students gained an average of 2.5 and the
assessment of psychomotor students gained an average of 2.34, which means that the value of
affective and psychomotor student are good. The results of this study indicate that the basic
chemistry lab guides I in UMTS is not accordance with the syllabus. Retrieved the guiding
basic chemistry I that integrated guidance lab inquiry in accordance with the syllabus and fit
for use. Guidance basic chemistry lab inquiry I integrated approach can improve student
learning outcomes in the cognitive, affective and psychomotor.
Keyword : Research and Development, Practical Guide, Basic Chemistry I, Inquiry
Approach.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhana Wata’ala yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Pengembangan Buku Penuntun Kimia Dasar I Perguruan Tinggi Terintegrasi
Pendekatan Inkuiri ” yang Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
magister pendidikan di Universitas Negeri Medan. Dan tak lupa pula sholawat dan salam atas
junjungan kita Nabi Muhammad SAW semoga dengan memperbanyak sholawat kepada
beliau kita tergolong umatnya yang mendapat syafaat di yaumil mahsyar kelak.
Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus
kepada bapak Prof.Dr.Ramlan Silaban,M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Kimia
Pascasarjana Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I dimana
dalam penyusunan tesis ini yang dengan tulus-ikhlas mengoreksi dan memberikan motivasi
serta saran sekaligus meluangkan waktu untuk diskusi kepada penulis selama melakukan
perkuliahan dan menyelesaikan tesis ini. Begitu juga kepada Ibu Dr.Iis Sti Jahri,M.Si selaku
Dosen Pembimbing II yang telah banyak berjasa dan tidak pernah bosan membimbing dan
memberikan motivasi kepada penulis selama melakukan perkuliahan dan menyelesaikan tesis
ini. Ucapan terimakasih kepada bapak Dr.Mahmud,M.Sc, bapak Dr.Ajat Sudrajat,M.Si serta
ibu Dr. Murniaty Simorangkir,MS selaku dosen penguji yang telah memberikan saran yang
membangun sehingga penelitian dalam tesis ini dapat berlangsung dengan baik.
Ucapan kepada ibu Prof.Dr.Retno Dwi Suyanti,M.Si, bapak Dr.Ajat Sudrajat,M.Si,
ibu Dr.Murniaty Simorangkir,M.Si dan
bapak Adi Syaputra,M.Si yang telah menjadi
validator penuntun praktikum yang telah dikembangkan dan tak lupa terimakasih kepada
bapak dan ibu Dosen Pascasarjana Unimed khususnya di Prodi Pendidikan Kimia yang telah
membimbing dan memberikan berbagai ilmu pengetahuan kepada mahasiswa.
Ucapan Terima Kasih kepada Ibu Dra.Muksana Pasaribu,MA selaku Rektor
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, Bapak dan Ibu Dosen Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan khususnya kepada bapak Darwis Lubis,M.Pd, bapak Nasir
Sah,M.Si, bapak Darwis Siregar,S.Pd dan bapak Adi Syaputra,M.Si dan Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tesis ini, baik dalam bentuk pemberian data atau informasi yang diperlukan.
Teristimewa kepada Ayahanda tercinta alm. Drs. Nasaruddin Lubis, M.Pd dan ibunda
tercinta Hafni Maini Dalimunthe,S.Pd yang telah berhasil merubah keraguan menjadi energi
yang mahadahsyat yang telah merubah mimpi jadi kenyataan bagi penulis. Teristimewa juga
kepada abanghanda Fajar Adi Putra Lubis, Ama.Pd dan Surya Ahmadi Lubis, S.Pd serta
adinda Damang Suhdi Lubis,ST yang terus memberi semangat dan motivasi selama ini,
begitu pula kepada rekan-rekan seperjuangan mahasiswa/i Pascasarjana Prodi Pendidikan
Kimia Angkatan 25 serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih
untuk semuanya.
Akhirnya, kepada Allah penulis mohonkan, kiranya segala bantuan yang telah
diterima mendapat balasan yang berlipat ganda dari-Nya, semoga tesis ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Medan,
Februari 2016
Penulis
LAILA TUSSIFAH LUBIS
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
i
iii
v
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
6
1.3. Batasan Masalah
6
1.4. Rumusan Masalah
7
1.5. Tujuan Penelitian
7
1.6. Manfaat Penelitian
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
9
2.1. Kerangka Teoritis
9
2.1. 1. Penelitian dan Pengembangan (R&D)
9
2.1. 2. Pengembangan Bahan Ajar
19
2.1. 3. Penuntun Praktikum Kimia
23
2.1. 4. Pendekatan Ilmiah
25
2.1. 5. Pembelajaran Berbasis Inkuiri
26
2.1. 6. Hakikat Hasil Belajar
36
2.2. Kerangka konseptual
43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
46
3.1. Jenis dan Desain Penelitian
46
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
46
3.3. Populasi dan Sampel
46
3.4. Prosedur Penelitian
47
3.5. Teknik Pengumpulan Data
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
53
4.1. Deskripsi Umum Penelitian
53
4.2. Analisis Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
54
4.3. Karakteristik Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
Terintegrasi Pendekatan Inkuiri
56
4.4. Uji Coba Terbatas Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
Terintegrasi Pendekatan Inkuiri
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
70
5.1. Kesimpulan
71
5.2. Saran
72
DAFTAR PUSTAKA
73
LAMPIRAN
77
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
34
Tabel 3.1.
Kriteria Validasi Penuntun Praktikum
50
Tabel 3.2.
Nilai N – Gain Ternormalisasi dan Klasifikasi
52
Tabel 4.1.
Komentar dan Saran dari Validator
64
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Langkah-langkah Penggunaan Metode Research
and Development (R&D) Menurut Sugiyono
19
Gambar 3.1. Bagan Alur Tahapan Penelitian
47
Gambar 3.2. Alur Kerja Research and Depelopment (Sugiono,2010)
48
Gambar 4.1.
Analisis Nilai Rata-rata Uji Kelayakan
Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
Gambar 4.2.
Hasil Uji Kelayakan Isi Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
Terintegrasi Pendekatan Inkuiri
Gambar 4.3.
59
Hasil Uji Kelayakan Bahasa Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
Terintegrasi Pendekatan Inkuiri
Gambar 4.4.
55
61
Hasil Uji Kelayakan Cakupan Pendekatan Inkuiri
Praktikum Kimia Dasar I Terintegrasi Pendekatan Inkuiri
62
Gambar 4.5. Hasil Penilaian Afektif
65
Gambar 4.6. Hasil Penilaian Psikomotorik
66
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Silabus Mata Kuliah Praktikum
Kimia Dasar I
Lampiran 2
78
Satuan Acara Perkuliahan (SAP)
Mata Kuliah Praktikum Kimia Dasar I
80
Lampiran 3
Angket Analisis Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
84
Lampiran 4
Angket Validasi Penuntun Praktikum Kimia Dasar I
Terintegrasi Pendekatan Inkuiri
Lampiran 5
86
Surat Pernyataan Validasi Instrumen Uji Kelayakan
Penuntun Praktikum
89
Lampiran 6
Lembar Penilaian Afektif Mahasiswa
90
Lampiran 7
Lembar Penilaian Psikomotorik Mahasiswa
92
Lampiran 8
Tabulasi Hasil Angket Analisis Penuntun Praktikum
Kimia Dasar I
94
Lampiran 9
Tabulasi Hasil Angket Validasi Dosen
96
Lampiran 10
Hasil Belajar Mahasiswa Menggunakan Penuntun Praktikum
Kimia Dasar I Teintegrasi Pendekatan Inkuiri
97
Lampiran 11
Hasil Penilaian Afektif
99
Lampiran 12
Hasil Penilaian Psikomotorik
i
101
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Ilmu kimia secara umum memiliki karakteristik bersifat abstrak sehingga
diperlukan kemampuan guru untuk menjadikannya lebih konkrit. Salah satunya
dengan cara melakukan metode praktikum terhadap materi yang diajarkan. Hal ini
dikarenakan metode praktikum adalah salah satu bentuk pendekatan keterampilan
proses. Hal ini senada dengan teori Bloom bahwa di dalam pembelajaran ada tiga domain
yang tidak boleh ditinggalkan yaitu pengetahuan (cognitive, intelectual), keterampilan
(psychomotor) dan
afektif (attitudinal). Domain yang pertama yaitu pengetahuan
memberikan pengalaman dan pengenalan dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan
metode ilmiah. Domain kedua yaitu keterampilan, bermanfaat bagi keterampilan motorik
dalam hal ini keterampilan tangan yang menumbuhkan sikap hati-hati, teliti dalam
pengamatan, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab. Domain terakhir adalah tentang
sikap dengan melaksanakan praktikum akan menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa ingin
tahu atau tertarik bagi peserta didik untuk mempelajari pelajaran kimia. Mengembangkan
dan melaksanakan, memotivasi peserta didik untuk melaksanakan praktikum disekolah
dapat mendukung tiga domain tersebut bagi peserta didik yang sangat penting bagi
perkembangan pemikiran dan imajinasi peserta didik sebagaimana sering ada kata yang
mengungkapkan, saya mendengar, saya lupa, saya melihat, saya ingat, saya mengerjakan,
saya mengerti.
Bagi peserta didik diadakannya praktikum selain dapat melatih bagaimana
penggunaan alat dan bahan yang tepat, juga membantu pemahaman mereka
terhadap materi kimia yang diajarkan di kelas. Selain itu, bagi peserta didik yang
memiliki rasa ingin tahu tinggi, maka melalui praktikum mereka dapat
memperoleh jawaban dari rasa ingin tahunya secara nyata.
Pelaksanaan kegiatan praktikum membutuhkan penuntun praktikum,
dimana penuntun praktikum digunakan untuk mempermudah menemukan
langkah-langkah praktikum. Selain itu, penuntun praktikum juga harus mampu
mengembangkan kemampuan belajar ilmiah serta keterampilan proses para
peserta didik. Dari hasil observasi yang telah dilakukan masih banyak ditemukan
beberapa permasalahan mengenai pelaksanaan praktikum. Pertama, penuntun
praktikum yang tersedia belum sesuai dengan kurikulum, dimana pada dasarnya
kegiatan praktikum harus mampu mengembangkan kemampuan belajar ilmiah
peserta didik, sementara penuntun praktikum yang ada masih menuntun peserta
didik untuk melakukan praktikum dengan cara hanya mengikuti prosedur yang
ada pada penuntun praktikum saja. Kedua, pendekatan praktikum yang digunakan
saat ini adalah pendekatan praktikum konvensional, yakni memberikan masalah,
alat, bahan serta langkah kerja pada peserta didik. Demikian pula dalam
pelaksanaan praktikum di laboratorium, peserta didik kebanyakan hanya
mengerjakan apa yang diperintahkan tanpa mengetahui tujuan dan makna dari
materi yang dipraktikumkan tersebut (Donnel,2012). Oleh karena itu perlu
dikembangkan sebuah buku penuntun praktikum yang sesuai dengan sarana
prasarana minimal yang dimiliki sekolah atau instansi pendidikan lainnya serta
kondisi peserta didik. Disamping itu penuntun praktikum juga dirancang dengan
pendekatan yang bervariasi untuk lebih mengembangkan keterampilan proses dan
kerja ilmiah peserta didik.
Kegiatan
praktikum
yang
dilakukan
di
perguruan
tinggi
akan
mengembalikan peran seorang dosen sebagai pembimbing atau fasilisator dan
peserta didik sebagai pelaksana yang harus aktif bekerja bereksperimen sesuai
dengan tujuannya menemukan hasil sains yang diharapkan.Untuk itu perlu adanya
buku penuntun yang lebih lengkap,terstruktur dan berisi panduan yang tepat agar
peserta didik bisa melakukan praktikum sendiri dengan benar. Namun dari hasil
wawancara dengan para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
buku panduan praktikum masih menggunakan panduan praktikum dari universitas
lain dan masih kurang lengkap dan berbentuk cookbook sehingga peserta didik
cenderung mengikuti apa yang ada di buku sehingga praktikum kurang bermakna.
Praktikum pada pelajaran kimia tanpa disertai dengan pengetahuan dan
pemahaman mahasiswa tentang apa yang akan dilakukan di dalam praktikum juga
merupakan hal yang tidak mempunyai manfaat dan guna. Setelah selesai
melaksanakan praktikum mahasiswa seharusnya sudah dapat memahami apa yang
dilakukan didalam praktikum dan juga tujuan dari pelaksanana praktikum
tersebut. Oleh sebab itu dilakukannya pendekatan pembelajaran yang tepat sangat
perlu untuk dilakukan. Dalam hal ini pendekatan yang sesuai dalam ilmu kimia
salah satu diantaranya adalah dengan pendekatan inkuiri.
Pendekatan inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk
mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan
masalah. Secara umum, inkuiri merupakan proses yang yang bervariasi dan
meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan
pertanyaan yang
relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis,
merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang telah diketahui,
melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk
memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data serta membuat prediksi
dan mengkomunikasi hasilnya (Suyanti,2010).
Disamping itu, ada beberapa penelitian yang mendasari perlunya
pengembangan penuntun praktikum kimia di perguruan tinggi dirujuk berdasarkan
hasil kajian atas penelitian di tingkat sekolah menengah. Analisis dan
pengembangan
penuntun
praktikum
yang
telah
dilakukan
sebelumnya
menyatakan bahwa penuntun praktikum layak menjadi sumber pendukung belajar
Kimia (Tobing, 2012). Hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Sembiring
(2013) bahwa penuntun praktikum layak menjadi acuan praktikum dan sumber
belajar penunjang. Menurut Fauzi (2014) Kelas eksperimen I memiliki rata-rata
persen peningkatan hasil belajar sebesar 79,48% dan kelas eksperimen II sebesar
60,33% yang artinya efektifitas penggunaan penuntun praktikum sesuai model
pembelajaran penemuan lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan penuntun
praktikum sesuai model pembelajaran berbasis proyek. Hasil penelitian
Arifah,dkk (2014) menunjukkan bahwa buku petunjuk praktikum fisika berbasis
guided inquiry mampu mengoptimalkan hands on mahasiswa. Menurut
Handayani,dkk (2014) Efektivitas penggunaan penuntun praktikum IPA berbasis
inkuiri terbimbing diketahui melalui aktivitas siswa, motivasi, dan hasil belajar
dikategorikan tinggi dan hasil belajar ranah (kognitif, afektif, dan psikomotor)
meningkat setelah menggunakan penuntun praktikum berbasis inkuiri terbimbing.
Menurut Munika,dkk (2014) Buku Petunjuk Praktikum Larutan Asam Basa
Berbasis Inquiry efektif pada mata kuliah Praktikum Kimia Dasar II di FKIP
Universitas Sriwijaya dengan nilai keefektifan pada ujicoba field test sebesar
88,125 yang menyatakan bahwa buku petunjuk tersebut sangat baik dalam
menuntun mahasiswa melakukan percobaan di laboratorium berdasarkan aspek
psikomotorik. Berdasarkan hasil penelitian Magfirah (2015) tentang penerapan
metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing dalam materi larutan penyangga
pada kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pontianak dapat disimpulkan bahwa
keterampilan proses sains siswa dalam mengajukan pertanyaan tergolong cukup,
keterampilan proses sains siswa dalam berhipotesis tergolong baik, keterampilan
proses sains siswa dalam mengamati tergolong sangat baik, keterampilan proses
sains siswa dalam mengumpulkan data tergolong sangat baik, keterampilan proses
sains siswa dalam menafsirkan data tergolong cukup dan keterampilan proses
sains siswa dalam berkomunikasi tergolong baik. Menurut Asyhari (2014)
pengembangan perangkat pembelajaran Fisika SMA berbasis inkuiri terbimbing
terintegrasi pendidikan karakter dilakukan dengan mengadaptasi metode Research
and Development oleh Borg & Gall mendapatkan nilai dengan rata-rata 4 dan
berkategori “sangat baik”, dan pencapaian hasil belajar peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran Fisika
SMA berbasis inkuiri terbimbing terintegrasi pendidikan karakter mengalami
peningkatan. Menurut Waluyo (2014) panduan praktikum IPA terpadu berbasis
inkuiri terbimbing tema fotosintesis memenuhi kriteria standar kelayakan bahan
ajar dari BSNP untuk digunakan dalam proses pembelajaran dan mampu
menumbuhkan keterampilan kerja ilmiah siswa serta meningkatkan hasil belajar
siswa. Berdasarkan penelitian Pratiwi (2015) media pembelajaran berupa media
pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga untuk
peserta didik SMA kelas XI SMA semester 2 dapat dikembangkan melalui
metode penelitian dan pengembangan.
Berdasarkan
permasalahan
di
atas,
peneliti
bermaksud
untuk
mengembangkan penuntun praktikum kimia dasar I di Perguruan Tinggi
khususnya di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan dengan pendekatan
inkuiri.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Pengembangan penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan
inkuiri.
2. Kurangnya persiapan dan pengalaman pada diri mahasiswa dalam melakukan
percobaan.
3. Efektifitas dan efisiensi buku penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi
pendekatan inkuiri terhadap sikap, keterampilan dan pengetahuan mahasiswa.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas perlu dibuat batasan masalah agar
penelitian ini tidak terlalu luas,adapun batasan masalah yaitu :
1. Penuntun praktikum yang dikembangkan berfokus pada penuntun praktikum
kimia dasar I.
2. Lokasi dibatasi hanya di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
3. Uji coba terbatas buku penuntun praktikum dilakukan di laboratorium kimia
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
4. Mengembangkan penuntun praktikum kimia disertai dengan pendekatan
inkuiri.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
di atas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apakah penuntun praktikum kimia dasar I yang ada di Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan sesuai dengan silabus matakuliah
praktikum kimia dasar I di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ?.
2.
Apakah penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri
telah sesuai dengan silabus matakuliah praktikum kimia dasar I di Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan ?.
3.
Apakah penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri
sudah layak digunakan ?.
4.
Apakah penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri
sudah dipahami dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa ?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan penuntun praktikum
kimia agar dapat dipakai sebagai acuan dosen untuk membimbing para peserta
didik di laboratorium, sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui penuntun praktikum kimia dasar I yang ada di Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan sesuai dengan silabus matakuliah praktikum
kimia dasar I di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
2. Memperoleh penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan Inkuiri
yang sesuai dengan silabus matakuliah praktikum kimia dasar I di Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
3. Mengetahui penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatakan
inkuiri sudah layak digunakan.
4. Mengetahui penuntun praktikum imia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri
sudah dipahami dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
1.6. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Dapat membantu dosen dalam membimbing dan mengarahkan mahasiswa
melaksanakan praktikum,dan mahasiswa bisa memperoleh tantangan baru
dalam hal bereksperimen yang lebih variatif sehingga praktikum lebih
bermakna.
2. Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk menyusun penuntun
praktikum kimia yang sesuai digunakan di Universitas Muhammadiyah
Tapanuli Selatan.
3. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai desain penuntun praktikum yang
sesuai dan dapat digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran di
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan penelitisn dapat disimpulkan bahwa :
1.
Penuntun praktikum kimia dasar I yang ada di Universitas Muhammadiyah
Tapanuli Selatan belum sesuai dengan silabus matakuliah praktikum kimia
dasar I di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Hal ini terbukti dari
hasil analisis dengan nilai rata-rata sebesar 2,5 adalah tidak valid, yang
artinya kurang layak dan perlu direvisi.
2.
Diperoleh penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri
yang sesuai dengan silabus matakuliah praktikum kimia dasar I Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
3.
Penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri sangat
layak digunakan. Hal ini dibuktikan dari hasil validasi yang memiliki ratarata sebesar 3,85 yang artinya penuntun praktikum tersebut layak digunakan.
4.
Penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri mudah
dipahami mahasiswa. Hal ini terlihat dari hasil penilaian afektif dan
psikomotorik mahasiswa tergolong baik dengan rata –rata penilaian afektif
sebesar 2,5 dan rata-rata dan rata-rata aspek psikomotrik sebesar 2,34. Hasil
belajar pada aspek kognitif mahasiswa didapatkan rata-rata pretes sebesar
69,31 dan rata-rata postes sebesar 82,73. Hal ini membuktikan bahwa
penggunaan
penuntun
paktikum
kimia
dasar
I
terintegrasi
dapat
meningkatkan hasil belajar mahasiwa baik dalam aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti memberikan
beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat yaitu
1.
Peneliti mengharapkan supaya dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk
mengatasi kelemahan yang terjadi dalam penelitian ini.
2.
Perlu adanya beberapa kali latihan agar mahasiswa dapat terbiasa melakukan
kegiatan praktikum dengan menggunakan penuntun praktikum terintegrasi
pendekatan inkuiri.
3.
Perlu adanya pengembangan penuntun praktikum terintegrasi pendekatan
inkuiri pada mata kuliah praktikum yang lainnya.
4.
Perlu adanya tindak lanjut atau eksperimen untuk mengukur penguasaan
materi dan peningkatan kemampuan proses serta kemampuan ilmiah yang
dimiliki mahasiswa ketika praktikum yang dilakukan menggunakan produk
ini.
1
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, (2010). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Arifah,Isnaeni,dkk.,(2014),Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Berbasis
Guided Inquiry untuk Mengoptimalkan Hands On Mahasiswa Semester
II Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah
Purworejo Tahun Akademik 2013/2014, Radiasi 5 (1) : 24-28.
Asyari,Ardian,(2014), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Sma
Berbasis Inkuiri Terbimbing Terintegrasi Pendidikan Karakter, Jurnal
Inkuiri 3 (1) : 62-75 : UNS
Bagci, N., &Simsek, S. (1999). The influence of different teaching methods in
teaching physics subjects on student’s success, TheJournal of Gazi
Education Faculty. 19(3), 7988 Situmorang (2009)
Bentley, J.W., Mele, P.V., dan Acheampong, G.K., (2010), Experimental by
Nature: Rice Farmers in Ghana, Human Organization, 69(2): 129-138.
Bryant,R.J.,&Edmunt, A. M. (1987).They
TheScienceTeacher, 54(8), 42-45.
like
lab-centered
science.
Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1983). Educational Research: An
Introduction,Fifth Edition. Longman : New York.
Colburn, Alan. (2000). An Inquiry Primer.Science Scope.23 (6):42−44.
Daniel L. Schacter, Daniel T. Gilbert, Daniel M. Wegner (2011). Psychology, 2nd
edition.Worth Publishers.p. 264. ISBN 978-1-4292-3719-2
Dimyati, (2006), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,
Jakarta : Bumi Aksara
Departemen Pendidikan Nasional, Badan Standar Nasional Pendidikan, (2008),
Pengembangan Bahan Ajar, Depdiknas : Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional, Standar Nasional Pendidikan, Peraturan
Pemerintah tentang Sistem Pendidikan (2015), Depdiknas : Jakarta
Djamarah,Syariful Bahri dan Zain,(2011),Strategi Belajar Kimia.
Jakarta : Bineka Cipta
Faturohman, P., and Sobry S., (2007), Strategi Belajar Mengajar, Refika
Aditama, Bandung.
Fauzi, Ahmad. (2015). Pengembangan penuntun praktikum kimia sma kelas xi
pada materi hidrolisis garam sesuaimodel pembelajaran penemuan dan
2
Berbasis proyek.Tesis.Unimed Press.Fitrian, S. 2014. Pengembangan
Prodesur Praktikum Katalis terhadap Laju reaksi Berbasis Green
Chemistry. Lampung. Digilib UNILA.
Gay, L.R. (1990). Educational Evaluation and Measurement: Com-petencies for
Analysis and Application. Second edition. New York: Macmillan
Publishing Company.
Hake,R.R., (1998), Interactive-Engagement Versus Tradisional Methods : A SixThousand-Student-Survey of Mechanics Tes Data for Introductory Physics
Course,Am.J.Phys,66(1) : 64-74
Hamzah,(2008), Model Pembelajaran.Jakarta : Kencana Aksara
Handayani,Lena Putri,dkk.,(2014),Pengembangan Buku Penuntun Praktikum IPA
Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk SMP Kelas VII Semester II, Jurnal
Pendidikan Biologi : Universitas Negeri Padang.
Hidayah,Malikhatul,(2007),Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kimia
SMA Berbasis Empat Pilar Pendidikan Melalui Kegiatan Laboratorium,
Tesis,Universitas Negeri Semarang: Semarang
Hofstein A & Rachel M N(2007),The Laboratory in Science Education The Mate
of the Art. Journal of Chemistry Education Reasearch and Practice 8 (2) :
105-107.
Ibrahim,Muslimin,dkk,(2003),Pembelajaran Kooperatif.
Surabaya : UNESA University Pres.
Jahro, Iis Siti, (2009),Analisis Penerapan Metode Praktikum pada Pembelajaran
Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas : Jurnal Pendidikan Kimia,I(4):2026.
Johnstone, A.H., dan Al-Shuaili, A. (2001).Learning in the Laboratory. The Royal
Society of Chemistry, 5 (2): 42--91.
Line,W.M.,Sampson,M.B.,Gomez,K.A,Linder,P.E., dan Torti,.C, (2009), Middle
School Alternatively Certified Science Teacher : Resources, Teacher
Choices and Student Achievement, The Journal of Educational 102(6):2026.
Magfiral,Ulfa Saila,dkk.,(2015), Penerapan Metode Praktikum Berbasis Inkuiri
Terbimbing Pada Materi Larutan Penyangga Kelas XI IPA SMA, Jurnal
Pendidikan Kimia : UNTAN.
Mc.Donnel,Claire,(2012), Developing practical chemistry skills by means of
student-driven problem based learning mini-projects, Chemistry
Education Research and Practice, 2007, 8 (2), 130-139
3
Muhibbin,(2003),Psikologi Pendidikan dengan Strategi Baru. Jakarta : Bumi
Aksara
Mulyasa,(2008),Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta : Bumi Aksara.
Munika,dkk,(2015). Pengembangan Petunjuk Praktikum Larutan Asam Basa
Berbasis Inquiry Pada Mata Kuliah Praktikum Kimia Dasar II di FKIP
Universitas Sriwijaya. Jurnal Pendidikan Kimia : UNSRI.
Pratiwi,Dilla Mulya,dkk.,(2015),Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri
Terbimbing Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga Kelas XI IPA
SMA, Jurnal Pendidikan Kimia 4 (2) : 32-37.
Sanjaya,(2006),Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan.
Kencana Prenada Media : Jakarta
..........., (2009), Strategi Pembelajaran. Kencana Prenada Media : Jakarta
Sembiring, Rahman Hakim,(2011), Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia
Kelas XII SMA Berdasarkan Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan,Tesis, FMIPA Unimed : Medan.
Setyosari,H., (2012), Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta
Slameto,(2010),Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara
Soyibo, K., (1998), An Assessment of Caribbean Integrated Science Textbooks'
Practical Tasks,Research in Science & Technological Education 16(1): 3141.
Sugiyono,(2010),Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan RnD. Alfabeta :
Bandung
Sund, R dan Trowbridge, L. (1989). Teaching Sciences by Inquiry in The
Secondary School. Ohio: Bell and Howell Company.
Suyanti,Retno Dwi,(2010),Strategi Pembelajaran Kimia.
Yogyakarta
Graha Ilmu :
Tatli Z. (2011). Development, Application and Evaluation of Virtual Chemistry
LaboratoryExperiments for "Chemical Changes" Unit at Secondary
School 9th Grade Curriculum.PhD. Karadeniz Technical University.
4
Tatli, Z., & Ayas, A., (2012), Virtual Chemistry Laboratory : Effect of
constructivist Learning Environment, Turkish Online Journal of Distance
Education, 13: 1-12
Tezcan, H., & Bilgin, E. (2004).Affects of laboratory method and other factors on
the student success in the teaching of the solvation subject at the high
schools. J Gazi Educ Fac ,24:175-191.
Tobing, F., (2012), Pengembangan Penuntun Praktikum Untuk Kelas X SMA
Sesuai dengan Tuntutan KTSP, Medan, Tesis, Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Tuysuz, C. (2010). The Effect of the Virtual Laboratory on Students’ Achievement
and Attitude in Chemistry. IOJES 2(1): 37-53
Trianto,(2008),Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek.
Prestasi Pustaka : Jakarta
Widoyoko, Eko Putro., (2012), Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.