General Theory Keynes LANDASAN TEORI

2. Non Prohibited Area Di luar Prohibited Area, perubahan tarif pajak akan berbanding lurus dengan penerimaan pajak dalam arti penurunan tarif pajak akan menyebabkan turunnya penerimaan pajak dan sebaliknya kenaikan tarif pajak akan menyebabkan naiknya penerimaan tarif pajak. Menurut Tursilo 2007, perubahan tarif pajak bagi badan hukum juga akan mempengaruhi terhadap laba setelah pajak. Ada tiga pilihan dalam penggunaan laba setelah pajak ini. Pertama, laba setelah pajak dipakai untuk modal usaha lagi yang pada akhirnya akan mempengaruhi konsumsi nasional dan bermuara pada perubahan pendapatan nasional. Kedua, laba setelah pajak digunakan untuk investasi yang pada akhirnya juga bermuara pada perubahan pendapatan nasional. Ketiga, laba setelah pajak dibagikan dalam bentuk deviden yang akan menambah disposable income masyarakat penerimaan deviden orang pribadi ataupun menambah modal perusahaan penerima deviden adalah badan hukum.

2.2 General Theory Keynes

Teori ini diungkapkan oleh John Maynard Keynes dari Cambridge University di Inggris pada tahun 1936 dalam bukunya yang berjudul The General Theory of Employment, Interest, and Money . Teori tersebut menyatakan bahwa perekonomian dapat terjebak pada tingkat output jauh di bawah tingkat potensial, sehingga diperlukan peranan pemerintah untuk meningkatkan permintaan agregat dalam rangka mendorong output dan employment. Keynes berpendapat bahwa permintaan agregat berfluktuasi karena adanya gelombang pesimisme dan optimisme yang sebagian besar tidak masuk akal. Ketika pesimisme menghantui masyarakat, rumah tangga akan mengurangi pembelanjaan konsumsinya dan perusahaan pun akan mengurangi pembelanjaan investasinya. Akibatnya terjadilah penurunan permintaan agregat, anjloknya produksi, dan melonjaknya pengangguran. Sebaliknya ketika masyarakat diliputi optimisme, rumah tangga dan perusahaan sama-sama meningkatkan jumlah pembelanjaannya. Hasilnya adalah kenaikan permintaan agregat, peningkatan produksi, dan merebaknya tekanan yang mendorong inflasi. Perhatikan bahwa sampai batas tertentu, perubahan sikap ini terpenuhi karena masyarakat sendiri yang mengharapkannya Mankiw, 2006:347. Pada prinsipnya, pemerintah dapat menyesuaikan kebijakan moneter dan fiskalnya untuk menanggapi munculnya gelombang pesimisme dan optimisme, dengan demikian dapat menstabilkan perekonomian. Saat perekonomian Indonesia terpuruk akibat dampak krisis global pada tahun 2008, pemerintah segera mengambil kebijakan fiskal maupun moneter. Salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan penurunan tarif pajak individu maupun badan. Dengan adanya penurunan tarif pajak tersebut maka rumah tangga maupun perusahaan akan mempunyai tambahan disposable income sehingga dapat digunakan rumah tangga dan perusahaan untuk meningkatkan jumlah pembelanjaannya. Hasilnya adalah kenaikan permintaan agregat sehingga dapat mendorong tambahan output maupun lapangan pekerjaan.

2.3 Kinerja Keuangan Perusahaan

Dokumen yang terkait

LABA PADA PERUSAHAAN KEUANGAN DAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2011” Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Keuangan Dan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2011.

0 1 16

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

PENDAHULUAN Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 4

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 20

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2007-2009).

0 1 12

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007 – 2009.

0 0 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 21

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIC PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIC di BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2004-2006).

0 1 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 109

Pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan Manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 102