3.4.2 Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan terwawancara Moleong, 2011:186. Cara
pembagian jenis wawancara menurut Guba dan Lincoln 1981 : 160-170 sebagai berikut; 1 wawancara oleh tim atau panel; 2 wawancara tertutup dan
wawancara terbuka; 3 wawancara riwayat secara lisan; dan 4 wawancara terstruktur dan tak terstruktur dalam Moleong, 2011:188.
Wawancara dalam panelitian ini ditujukan kepada penyandang autisyang menjadi anggota dalam band autis dan guru musik. Wawancara kepada siswa
bertujuan untuk mengetahui apa yang dirasakan setelah bermain musik yang nantinya berhubungan dengan faktor-faktor band dipilih sebagai alternatif media
terapi dan proses terapinya. Selain itu, wawancara kepada guru juga memiliki tujuan untuk mengetahui
faktor apa saja yang membuat band dipilih sebagai media terapi musik di SLB Negeri Semarang, proses terbentuknya Band Autis, dan proses terapi musik band.
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur, yaitu pewawancara menulis pertanyaan yang akan diajukan untuk wawancara kepada pihak terkait,
dalam hal ini Kepala SLB Negeri Semarang, Guru Musik di SLB Negeri Semarang dan salah satu siswa penyandang autisme di SLB Negeri Semarang.
3.4.3 Studi Dokumen
Dokumentasi menurut Moleong 2000:161 adalah bahan menulis atau film lain dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang
penyidik. Bagi peneliti, selain untuk mendukung kelancaran penelitian,
dokumentasi juga berguna untuk mendukung data hasil observasi dan wawancara seperti laporan, surat-surat resmi, catatan harian.
Studi dokumen terkait penelitian musik band sebagai media terapi pada penyandang autisme di SLB Negeri Semarang adalah data siswa, data guru, data
sarana dan media pembelajaran alat musik dalam bentuk naskah, video terapi musik dan video pentas, serta gambar-gambar pendukung hasil penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data