11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Filariasis
Filariasis adalah suatu infeksi sistemik yang disebabkan oleh cacing filaria yang cacing dewasanya hidup dalam kelenjar limfe dan darah
manusia, ditularkan oleh serangga nyamuk secara biologik, penyakit ini bersifat menahun kronis dan bila tidak mendapatkan pengobatan akan
menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki disebut elephantiasis kaki gajah, pembesaran lengan, payudara dan alat kelamin
wanita maupun laki-laki Akhsin Zulkoni, 2011:55.
2.1.2 Siklus Hidup
Semua parasit filaria yang hidup dalam tubuh manusia mempunyai siklus hidup yang sama yaitu mempunyai 5 tingkat perkembangan larva:
tiga pada hospes perantara yaitu nyamuk dan dua pada manusia. Masing- masing tingkat perkembangan ditandai dengan adanya pertumbuhan dan
pertukaran kulit. Cacing betina dewasa dapat menghasilkan 50.000 mikrofilaria
setiap hari. Apabila mikrofilaria termakan oleh nyamuk yang cocok, mereka dengan cepat akan menembus dinding lambung nyamuk dan
berpindah melalui jaringan sehingga mencapai sel yang cocok untuk perkembangannya. Seperti larva W.bancrofti, hanya akan berkembang
pada otot dada nyamuk. Disini, dalam waktu 12 hari, terbentuk
mikrofilaria yang hasil dengan panjang 250 µm, kemudian berubah menjadi larva tingkat tiga yang infektif dengan panjang 1500 µm. Pada
saat ini nyamuk menjadi infektif dan bila menggigit manusia, larva yang infeksius secara aktif akan menembus kulit di tempat gigitan da dengan
cepat akan sampai ke saluran limfe, dalam beberapa bulan akan mengalami dua kali pergantian kulit sebelum menjadi dewasa.
Ini berbeda dengan malaria, sporozoit masuk ke dalam tubuh manusia secara pasif yaitu sewaktu nyamuk menggigit manusia, sporozoit
disemprotkan bersama ludah nyamuk ke dalam pembuluh darah. Tidak ada multiplikasi cacing filaria pada manusia, sehingga banyaknya cacing dan
beratnya infeksi secara proporsional bergantung kepada banyaknya larva yang infektif. Keadaan ini biasanya terjadi dalam waktu yang lama. Jadi
kronisitas dan komplikasi elephantiasis pada lymphatic filariasis dan kebutaan pada onchocerciasis hanya terlihat pada orang yang tinggal di
daerah endemik dalam waktu yang lama Sumarmo S. Pooewo Soediarmo dkk, 2012:400.
2.1.3 Gejala Klinis