pembinaan kekayaan, inventarisasi, sarana dan prasarana fisik pelayanan umum.
4.1.4 Prosedur perjanjian sewa menyewa rumah di Kecamatan Kesesi
Di dalam KUHPerdata tidak ditentukan secara tegas tentang bentuk perjanjian sewa menyewa yang dibuat oleh para pihak. Oleh karena itu,
perjanjian sewa menyewa dapat dibuat dalam bentuk tertulis dan lisan. Akan tetapi, yang paling dominant dalam menentukan substansi kontrak
adalah dari pihak yang menyewakan, sehingga pihak penyewa berada pada pihak yang lemah. Dengan demikian, semua persyaratan yang diajukan
oleh pihak yang menyewakan tinggal disetujui atau tidak oleh pihak penyewa. Salim. 2003: 59.
Berdasarkan hasil penelitian, prosedur perjanjian sewa menyewa rumah yang biasanya dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Kesesi
adalah dengan diadakannya perundingan terlebih dahulu antara pihak penyewa dengan pihak pemilik rumah untuk membuat suatu kesepakatan,
yaitu tentang kesepakatan apakah si penyewa itu jadi menyewa rumah atau tidak. Jadi disini dalam membuat perjanjian sewa menyewa antara pihak
yang menyewakan dengan pihak yang menyewa itu saling terlibat dalam pembuatan sewa menyewa rumah tersebut. Jadi dalam pembuatan
perjanjian sewa menyewa disini tidak ada perantaranya, yaitu hanya pihak pemilik rumah dan penyewa rumah. Setelah kedua belah pihak sepakat
lalu dibuat perjanjian atau persetujuan yang isinya mengenai, hal-hal sebagai berikut :
1. Ketentuan waktu dalam sewa menyewa rumah Berdasarkan hasil penelitian, ketentuan waktu dalam sewa menyewa
rumah baik di Desa Krandon, desa Kaibahan, Desa Watupayung, Desa Ponolawen, dan di Desa Karangrejo ditentukan waktunya oleh pemilik
rumah. Biasanya ketentuan waktu dalam sewa menyewa rumah tersebut tidak ada ketentuannya, maksudnya apabila penyewa ingin
menyewa rumah dalam waktu satu bulan, satu tahun, dua tahun, lima tahun itu tidak apa-apa karena tidak ada batas waktu menyewakan bagi
si pemilik rumah atau yang menyewakan. Tetapi meskipun emikian biasanya ketentuan waktu dalam sewa menyewa rumah itu
disepakatibersama yaitu, antara pihak pemilik rumah dan pihak penyewa rumah jadi bila si penyewa inginnya satu tahun tidak apa-apa
sebatas si pemilik rumah itu engiyakan satu tahun. Disini Ny. Lilis Marsihem ingin menyewa rumah Pak Faelasuf untuk waktu satu tahun,
Ny. Sunarti menyewa rumah Pak Sukisno dengan waktu sewa lima tahun, Bapak Sahroni menyewa rumah Ny. Sopiyah dengan ketentuan
waktui yaitu lima tahun, Bapak adi KIswanto menyewa rumah Bapak Achzin Endarto dengan ketentuan waktu sewa dua tahun, Bapak
Wardaan menyewa rumah Bapak Agus Budiyono dengan ketentuan waktu sewa satu tahun, Ny. Tumirah menyewa rumah Bapak
Tarkimun dengan ketentuan waktu sewa yaitu dua tahun. Jadi apabila
nanti para penyewa rumah itu akan memperpanjang waktu sewanya misalnya, yang tadinya waktu sewanya satu tahun jadi dua tahun. Di
dalam perpanjangan waktu sewa menyewa rumah tersebut dapat ditetapkan kembali oleh para pihak pemilik dan pihak penyewa rumah.
2. Harga sewa rumah Berdasarkan hasil penelitian, harga sewa rumah yang hanya
ditentukan oleh pemilik rumah saja baik di Desa Krandon, Desa Kaibahan, Desa Karangrejo, Desa ponolawen, dan Desa Watupayung
hal ini jarang terjadi, karena biasanya terjadi tawar menawar terlebih dahulu antara pihak pemilik rumah dengan pihak penyewa rumah. Jadi
disini harga sewa rumah ditentukan bersama-sama yaitu antara pemilik rumah dengan penyewa rumah. Di Desa Krandon perjanjian antara Pak
Faelasuf dengan Ny. Lilis Marsihem yang membahas harga sewa rumah pada tahun 1999 itu mereka menyepakati untuk harga sewa
rumah dengan satu bulannya Rp 70.000.00 tujuh puluh ribu rupiah, jadi untuk waktu sewa satu tahun adalah sebesar Rp 840.000.00
delapan ratus empat puluh ribu rupiah, perjanjian antara Pak Sukisno dengan Ny. Sunarti untuk harga sewa rumah pada tahun 1998 satu
tahunnya Rp 780.000.00 tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah, jadi untuk sewa lima tahun adalah sebesar Rp 3.900.000.00 tiga juta
sembilan ratus ribu rupiah. wawancara dengan Bpk Sukisno: Petani dan Bpk Faelasuf: Guru SLTP N 2 Kesesi, pada tanggal 28 Juni 2004.
Perjanjian yang dilakukan oleh Ny. Sopiyah dengan Bapak Sahroni di Desa Kaibahan harga sewa rumah pada tahun 1997 itu
untuk satu tahunnyaRp 790.000.00 tujuh ratus sembilan puluh ribu rupiah, jadi untuk waktu sewa lima tahun adalah sebesar Rp
3.950.00.00 tiga juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah. wawancara dengan Ny. Sopiyah: Wiraswasta, pada tanggal 4 Juli
2004. Di desa Watupayung perjanjian untuk harga sewa rumah yang
dilakukan oleh Bpk Achzin Endarto dengan Bpk Adi Kiswanto, untuk harga sewa pada tahun 2001 itu satu tahunnya Rp 1.000.000.00 satu
juta rupiah, jadi untuk waktu sewa dua tahun adalah sebesar Rp 2.000.000.00 dua juta rupiah. wawancara dengan Bpk Achzin
Endarto: Krtua Rw IX di Desa Watupayung, pada tanggal 12 Juli 2004.
Harga sewa rumah di Desa Ponolawen yang sudah disepakati antara Bpk Agus Budiyono dengan Bpk Wardaan adalah untuk harga
sewa rumah pada tahun 1999 yaitu satu bulannya Rp 85.000.00 delapan puluh lima ribu rupiah, jadi untuk waktu sewa satu tahun
adalah sebesar Rp 1.020.000.00 satu juta dua puluh ribu rupiah. wawancara dengan Bpk Agus Budiyono: Wiraswasta, pada tanggal 10
Juli 2004. Untuk harga sewa rumah yang disepakati oleh Bpk Tarkimun
dengan Ny. Tumirah, yaitu untuk harga sewa rumah di desa
Karangrejo pada tahun 1997 itu untuk satu tahunya Rp 970.000.00 sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah, jadi untuk waktu sewa dua
tahun adalah sebesar Rp 1.950.000.00 satu juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah. wawancara dengan Bpk Tarkimun: Sekretais Desa
di Desa Karangrejo, pada tanggal 15 Juli 2004. Berdasarkan hasil penelitian, dari semua perjanjian yang
dilakukan oleh pata pihak yaitu pihak pemilik rumah dan pihak penyewa tersebut, membahas juga fasilitas yang diberikan oleh pemilik
rumah kepada penyewa rumah. Dengan fasilitas yang diberikan kepada pihak penyewa adalah dua kamar tidur, satu kamar mandi, satu ruang
tamu dan, satu lemari baju. 3. Ketentuan dalam pembayaran uang sewa rumah.
Berdasarkan hasil penelitian, mengenai ketentuan pembayaran uang sewa rumah dilakukan pada tiap-tiap bulan atau pada tiap-tiap
tahun tergantung lamanya waktu untuk menyewa rumah tersebut kalau si penyewa dalam menyewa rumah itu waktunya satu tahun atau lebih
maka pembayarannya bisa tiap tahun. Jadi tergantung ketentuan perjanjian yang mereka sepakati bersama. Dalam perjanjian sewa
menyewa rumah antara Bpk Faelasuf dengan Ny. Lilis Marsihem disepakati pembayaran uang sewa rumah yaitu pada tanggal 18
Oktober 1998, yaitu dibayar secara kontan sebesar Rp 840.000.00 delapan ratus empat puluh ribu rupiah untuk waktu sewa rumah satu
tahun. wawancara dengan Bpk Faelasuf: Guru SLTP N 2 Kesesi, pada tanggal 28 Juni 2004.
Dalam perjanjian sewa menyewa rumah antara Bpk Sukisno dengan Ny. Sunarti disepakati pembayaran uang sewa rumah yaitu
setiap tanggal 10 Agustus tiap tahunnya dan pembayaran uang sewa rumah tersebut paling lambat saru bulan dari ketentuan tanggal
tersebut. Maka jumlah uang sewa yang harus dibayarkan pada pemilik rumah tiap tahunnya adalah sebesar Rp 780.000.00 tujuh ratus
delapan t puluh ribu rupiah. Jadi karena Ny. Sunarti dalam menyewa rumah itu untuk jangka waktu lima tahun maka pembayaran uang sewa
yang harus diterima oleh pemilik rumah tersebut kalau dijumlahkan maka sebesar Rp 3.900.000.00 tiga juta sembilan ratus ribu rupiah.
wawancara dengan Bpk Sukisno: Petani, pada tanggal 28 Juni 2004. Perjanjian sewa menyewa rumah antara Ny. Sopiyah dengan
Bpk Sahroni disepakati pembayaran uang sewa rumah yaitu setiap tahun di bulan Juni pada tanggal 8 dan paling lambat untuk melunasi
uang pembayaran sewa rumah ialah dua bulan satu minggu dari bulan Juni. Maka jumlah uang sewa yang harus dibayarkan pada pemilik
rumah tiap tahunnya adalah sebesar Rp 790.000.00 tujuh ratus sembilan puluh ribu rupiah. Jadi karena Bpk Sahroni dalam menyewa
rumah itu untuk jangka waktu lima tahun dan disepakati pembayaran nya diangsur setiap tahunnya Rp 790.000.00 tujuh ratus sembilan
puluh ribu rupiah. wawancara dengan Ny. Sopiyah: Wiraswasta, pada
tanggal 4 Juli 2004. Perjanjian sewa menyewa rumah antara Bpk Achzin Endarto dengan Bpk Adi KIswanto yang telah mereka sepakati
untuk pembayaran uang sewa rumah yaitu pada tanggal 11 di bulan Juli dan pada tiap tahunnya uang sewa yang harus dibayarkan adalah
sebesar Rp 1.000.000.00 satu juta rupiah. Jadi karena Pbk Adi KIswanto menyewa rumahnya itu untuk satu tahun maka kalau
dijumlah uang yang akan diterima oleh si pemilik rumah adalah sebesar Rp 2.000.000.00 dua juta rupiah. Di sini disepakati untuk
waktu pembayaran uang sewa paling lambat dibayarkan yaitu pada akhir tanggal di bulan Juli. wawancara dengan Bpk Achzin Endarto:
Ketua Rw IX Di desa Watupayung, pada tanggal 12 Juli 2004. Dalam perjanjian sewa menyewa rumah antara Bpk Agus
Budiyono dengan Bpk Wardaan yang sudah mereka disepakati untuk pembayaran uang sewa rumah yaitu setiap bulan pada tanggal 5 dan
paling lambat tanggal 15 dengan pembayaran uang sewa rumah setiap bulannya sebesar Rp 85.000.00 delapan puluh lima ribu rupiah. Jadi
karena Bpk Wardaan menyewa rumah itu untuk jangka waktu satu tahun maka untuk harga sewa satu tahunnya adalah Rp 1.020.000.00
satu juta dua puluh ribu rupiah. wawancara dengan Bpk Agus Budiyono: Wiraswasta, pada tanggal 10 Juli 2004.
Di sini perjanjian sewa menyewa rumah antara Bpk Tarkimun dengan Ny. Tumirah telah disepakati untuk pembayaran uang sewa
rumah yaitu setiap tanggal 15 April pada setiap tahunnya dan
pembayaran uang sewa rumah tersebut sebesar Rp 970.000.00 sembilan ribu tujuh puluh ribu rupiah. Dengan ketentuan pembayaran
uang sewa rumah diserahkan paling lambat tiga minggu dari tanggal 15 April. wawancara dengan Bpk Tarkimun: Sekretaris Desa di Desa
Karangrejo, pada tanggal 15 Juli 2004.
4. Berakhirnya waktu sewa menyewa rumah Berdasarkan hasil penelitian, berakhirnya waktu sewa
menyewa rumah antara bpk Faelasuf dengan Ny. Lilis Marsihem yaitu sekira bulan September 1999, antara Bpk Sukisno dengan Ny. Sunarti
yaitu sekira bulan Juli 2003, antara Ny. Sopiyah dengan Bpk Sahroni yaitu sekira bulan Mei 2002, antara Bpk Achzin endarto dengan Bpk
Adi KIswanto yaitu sekira bulan Juni 2002, antara Bpk Agus Budiyono dengan Bpk Wardaan yaitu sekira bulan April 2000,
berakhirnya waktu sewa menyewa rumah antara Bpk Tarkimun dengan Ny. Tumirah yaitu sekira bulan Maret 1998.
Jadi berdasarkan hasil penelitian, meskipun waktunya telah ditentukan tetapi tidak dibuat secara tertulid, maka perjanjian sewa
menyewa rumah tidak berakhir tepat pada waktunya. Tetapi berakhirnya setelah ada pemberitahuan dari pemilik rumah kepada
pihak yang menyewa rumah tersebut. Maksudnya adalah apabila mereka, yaitu pihak pemilik rumah dan pihak penyewa rumah sudah
saling menyepakati perjanjian sewa menyewa tersebut dengan
berdasarkan rasa saling percaya. Maka pemilik rumah sudah tidak lagi merasa perlu menggunakan bukti tertulis yaitu surat perjanjian sewa
menyewa rumah. Meskipun berdasarkan hukum hal seperti itu tidaklah baik, karena merugikan kedua belah pihak dan apabila terjadi sengketa
tentang sewa menyewa rumah itu maka tidak ada bukti secara tertulis yang dapat dijadikan pedoman dalam penyelesaian tersebut.
4.1.5 Hak dan kewajiban pihak yang menyewakan dan pihak penyewa