Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan guna menambah bekal ilmu pengetahuan yang telah penulis peroleh pada
perkuliahan.
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi initerdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir skripsi. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut :
1.5.1 Bagian awal skripsi
Bagian awal skripsi yang terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, halaman kelulusan, pernyataan, motto dan persembahan, kata
pengantar, sari, dan daftar isi.
1.5.2 Bagian inti skripsi
Bagian inti penulisan skripsi ini dapat dibagi menjadi lima 5 Bab yaitu: Pada Bab I PENDAHULUAN berisi latar belakang, batas
permasalahan yang dihadapi, tujuan dan kegunaan penelitian, sistematika penulisan skripsi.
Sedangkan pada Bab II PENELAAHAN KEPUSTAKAAN berisi kerangka pemikiran atau teori-teori yang berkaitan dengan pokok bahasan
mengenai pelaksanaan perjanjian sewa menyewa yaitu tinjauan tentang perjanjian pada umumnya dan, tinjauan tentang sewa menyewa rumah
menurut KUHPerdata dan Hukum Adat.
Selanjutnya pada Bab III METODE PENELITIAN berisi dasar penelitian, lokasi penelitian, focus penelitian, sumber data penelitian,
metode pengumpulan data, validitas data dan, metode analisa data. Selanjutnya pada Bab IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN yang memuat tentang hasil penelitian dan pembahasan. Akhirnya pada Bab V PENUTUP berisi kesimpulan dari
keseluruhan bab-bab yang ada. Juga diberikan saran-saran yang diharapkan membantu memecahkan permasalahan.
1.5.3 Bagian akhir skripsi
Bagian akhir skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan, lampiran- lampiran.
BAB II PENELAAHAN KEPUSTAKAAN
Landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
2.1 Tinjauan Tentang Perjanjian Pada Umunya 2.1.1 Pengertian perjanjian
1. Pengertian perjanjian menurut Kitab Undang Undang Hukum Perdata
Perjanjian pada umumnya diatur dalam Bab II, ketentuan khusus diatur dalam Bab V sampai dengan Bab XVII ditambah Bab VIIA.
Perjanjian menurut Pasal 1313 Kitab Undang Undang Hukum Perdata yang berbunyi : “Suatu Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana
satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”.
Perjanjian yang diatur pasal 1313 KUHPerdata adalah perjanjian obligator, yaitu perjanjian yang memberi hak dan kewajiban kepada
kedua belah pihak. Definisi perjanjian menurut Rutten adalah perbuatan hukum
yang terjadi sesuai dengan formalitas-formalitas dari peraturan hukum yang ada, tergantung dari persesuaian pernyataan kehendak dua atau
lebih orang-orang yang ditujukan untuk timbulnya akibat hukum demi kepentingan salah satu pihak atas beban pihak lain atau demi
kepentingan dan atas beban masing-masing pihak secara timbal balik. Poerwahid. 1994: 46.