Populasi dan Contoh Uraian Materi

227 teknik maupun metode yang digunakan maka akan mewakili populasi begitu pula sebaliknya. Namun pengambilan sampel perlu diperhatikan dari segi biaya. Jika sampel terlalu sedikit maka tidak mewakili poulasi sebaliknya jika sampel banyak maka akan mewakili populasi namun masalahnya biaya pengambilan sampel dan pengujian sampel akan mahal. Petugas pengambil contoh harus menentukan berapa cantoh yang diambil sehingga tidak terlalu mahal namun tetap mewakili populasi. Contoh yang diambil dari populasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu contoh benar, contoh bias dan contoh palsu. Gambar 64. Grafik populasi dan berbagai grafik contoh 228 LEMBAR TUGAS a. Timbanglah 1 jenis produk kemasan sachet botol dalam ukuran yang sama dengan ketelitian miligram sejumlah 30 kemasan b. Hitung rata-rata beratnya c. Kelompokkan data hasil penimbangan yang lebih rendah dari rata-rata dan yang lebih tinggi dari rata-rata No kemasan Berat mg Nilai tengah Dibawah nilai tengah Diatas nilai tengah 1 2 dst d. Gambarlah grafik kartesius dari data tersebut e. Diskusikan dalam kelompok anda sebaran data di bawah dan diatas rata-rata f. Tanyakan kepada guru tentang sebaran data pada distribusi normal g. Presentasikan di depan kelas hasil pengamatan dan kesimpulan diskusi kelompok 229 3 Jenis-jenis Sampling Banyak metode sampling yang dapat digunakan untuk menentukan mutu, beberapa diantaranya yang banyak digunakan adalah : a Pemeriksaan 100 persen Pelaksanaan sampling dengan menggunakan metode pemeriksaan 100 persen membutuhkan waktu, tenaga dan biaya besar, namun tidak selalu diimbangi dengan 100 persen keberhasilan. b Samping berdasarkan teori statistik Pelaksanaan sampling berdasarkan teori statistik membutuhkan biaya lebih rendah dibandingkan metode pemeriksaan 100 persen. Metode sampling ini menggunakan teori statistik dalam pelaksanaannya, sehingga dapat memperkecil terjadinya resiko. Metode sampling berdasarkan teori statistik memposisikan produser sebagai penanggungjawab produk. Denagn demikian, produser harus mempertahankan mutu produk agar selalu baik. Bila tidak, akan timbul permasalahan dan kerugian yang diakibatkan penolakan produk oleh konsumen. c Sampling tidak berdasarkan teori statistik Metode sampling yang tidak berdasarkan teori statistik umumnya tidak direkomendasi karena tidak memiliki dasar yang logis dalam pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak suatu produk. Hal ini dikarenakan tidak terdeteksinya resiko dari sampling, menghasilkan fluktuasi mutu yang tinggi, dan keluar dari batas mutu yang dipersyaratkan

b. Prinsip dasar sampling

Seorang pengontrol mutu quality control yang bertugas melakukan pembelian bahan baku bagi industri bahan pangan memiliki tanggung 230 jawab besar terhadap kegiatan industrinya. Penolakan terhadap bahan baku yang ditawarkan berarti industrinya tidak akan berjalan karena tidak memiliki bahan baku, akan tetapi penerimaan bahan baku dengan kualitas yang kurang baik akan berpengaruh terhadap mutu produk yang dihasilkan dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap daya saing produknya di pasaran. Untuk menghindari kejadian tersebut, seorang pengontrol mutu harus memperhatikan prinsip pengambilan sampel. Prinsip yang mendasari pengambilan sampel adalah memperhatikan dan mengingat bahwa sumberdaya keuangan adalah tidak tak terbatas dan nilai produk harus merefleksikan biaya pemeriksaan dan biaya produksi. Prinsip dasar pengambilan sampel lebih ditujukan untuk menentukan :  penerimaan atau penolakan terhadap mutu suatu bahan baku yang didasari oleh seleksi ukuran, warna, kematangan dan lain-lain, kebebasan dari kontaminasi dan kerusakan biologis atau kimiawi. Bahan baku yang bermutu rendah berdasarkan seleksi, tingkat kontaminasi, dan kerusakan harus ditolak karena akan berpengaruh terhadap mutu produk yang dihasilkan ;  menentukan pembayaran. Hasil sampling terhadap bahan baku menunjukkan bahwa bahan baku yang ditawarkan sudah tidak segar namun masih memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh perusahaan. Dalam kondisi seperti ini pengambilan sampel bukan untuk penolakan, tetapi untuk menentukan nilai yang harus dibayarkan atas bahan baku yang ditawarkan; dan  untuk menentukan mutu total dari produk akhir. Pengambilan sampel juga dilakukan pada akhir proses produksi. Pengambilan sampel pada tahap ini lebih ditujukan untuk menentukan mutu total dari produk yang dihasilkan. Apakah mutu sesuai dengan yang diharapkan atau menyimpang. 231 LEMBAR TUGAS 1. Cari informasi pustaka melalui internet buku tentang Standar Nasional Indonesia SNI berkaitan dengan Petugas Pengambil Contoh 2. Diskusikan informasi yang telah anda peroleh dalam kelompok dan buat rangkuman kesimpulan dari diskusi anda 3. Presentasikan hasil diskusi kelompok di dalam kelas No Nomor SNI Tahun terbitan Syarat PPC 1

c. Petugas Pengambil Contoh

Kebenaran hasil pengujian laboratorium sangat dipengaruhi oleh kebenaran dalam pengambilan contoh oleh petugas pengambil contoh PPC. Seorang Petugas Pengambil Contoh harus mempunyai visi, kebijakan, sikap dan pengetahuan yang benar dalam melakukan pengambilan contoh.  Visi PPC dalam melakukan teknik pengambilan contoh harus mempunyai visi yaitu mengambil contoh sesuai dengan kaidah yang berlaku dan dilaksanakan secara benar sesuai standar yang berlaku tersebut. Beberapa kaidah dalam pengambilan sampel termuat dalam standar pengambilan contoh diantaranya adalah: a. SNI 0429-1998 - A: Petunjuk pengambilan contoh cairan dan semi padat b. SNI 0428-1998 - A: Petunjuk pengambilan contoh padatan c. SNI 03-7016-2004 - Tata Cara Pengambilan Contoh Dalam RangkaPemantauan Kualitas Air Pada Suatu Daerah Pengaliran Sungai.