Properti Termodinamika Refrigeran ANALISIS EKSERGI SISTEM REFRIGERASI KOMPRESI UAP

Gambar 5. Tabung refrigeran Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemakaianpemilihannya, selain safety dan ramah lingkungan, adalah physical properties, contohnya sistem pendingin yang didesain untuk R-134a tidak bisa dipakai untuk CO2, karena pada temperatur yang sama, tekanan CO2 sekitar delapan kali lebih besar daripada tekanan R-134a, juga vapor density CO2 sekitar enam kali lebih besar daripada R-134a, hal ini terkait dengan kemampuan kompresor pada sistem. Selain karakteristik fisik refrigeran yang berdampak pada kapasitas masing- masing komponen siklus refrigerasi, karakteristik kimia refrigeran juga sangat berpengaruh terhadap kelayakan penggantian refrigeran. Mengganti refrigeran dengan tipe yang berbeda perlu memperhatikan grafik untuk masing-masing refrigeran tersebut, terutama nilai P dan T evaporator saat penguapannya dan nilai P dan T saat kondensasinya. Juga perlu diperhatikan harga entalpi dan tekanan dalam diagram tekanan – entalpi P-h dari masing-masing refrigeran, karena hal tersebut akan menentukan kebutuhan kerja untuk kompresor, besarnya panas yang dibuang oleh kondensor atau panas yang diserap evaporator.

1. Properti Termodinamika Refrigeran

Substansi kerja dalam sistem refrigerasi disebut refrigeran. Refrigeran merupakan fluida kerja yang vital dalam refrigerasi, pengkondisian udara dan sistem pemompaan panas. Tabel 1. Desain standard refrigeran yang digunakan ASHRAE, 1993 Nomor refrigeran Nama kimia atau komponen Formula kimia Methana R12 R22 Dichlorodifluoromethane Chlorodifluoromethane CCl2F2 CHClF2 Ethana R134a 1,1,1,2-tetrafluoroethane CH2FCF3 Senyawa anorganik R717 Ammonia NH3 1.a. Refrigeran R717 Refrigeran R717 termasuk refrigeran yang sering digunakan baik di kalangan industri maupun masyarakat luas. Diantara refrigeran alami lainnya, R717 merupakan alternatif pertama sebagai pengganti R22 dan R502. Produksi refrigeran R717 di seluruh dunia mencapai 120 juta ton dan hanya sebagian kecil ± 5 digunakan dalam peralatan refrigerasi. Refrigeran R717 tidak menyebabkan menipisnya lapisan ozon ODP = 0 dan tidak secara langsung menyebabkan efek rumah kaca GWP = 0, selain itu uap refrigeran ammonia lebih ringan daripada udara 1.b. Refrigeran R12 Refrigeran R-12 merupakan refrigeran yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk memperoleh suhu yang rata-rata, Refrigeran ini termasuk dalam golongan CFC chlorofluorocarbon yang dapat menyebabkan kerusakan lapisan ozon yang tinggi ODP = 1 dan pemanasan global GWP = 8500. Refrigeran R-12 termasuk jenis refrigeran yang bersifat aman untuk digunakan dalam proses refrigerasi. Karakteristik dari refrigeran ini yaitu sifat kemudahan mengalirnya yang tinggi keadaan cair. Selain itu, refrigeran R12 tidak menyebabkan ledakan, tidak membawa aliran listrik dan berubah wujud di air. 1.c. Refrigeran R22 Refrigeran R22, difluorochloromethane termasuk ke dalam golongan HCFC hydrochlorofluorocarbon, dengan nilai ODP sebesar 0.05 dan menyebabkan pemanasan global yang tinggi dengan nilai GWP sebesar 1700. Jika dibandingkan dengan R12, refrigeran R22 tidak bagus bila bercampur dengan oli. Koefisien pindah panas refrigeran ini selama pendidihan dan pengembunan sebesar 25 – 30 lebih tinggi daripada R12. Refrigeran R22 memiliki tekanan kondensasi dan suhu keluar yang lebih tinggi dalam mesin refrigerasi. Toleransi konsentrasi refrigeran R22 di udara sebesar 3000 mgm 3 di bawah pencahayaan selama 1 jam. Refrigeran ini banyak digunakan untuk mendapatkan temperatur yang rendah pada saat proses kompresi, dalam sistem pengkondisian dan pompa panas. Gambar 6. Refrigeran R22 1.d . Refrigeran R134a Rumus kimia dari refrigeran R134a adalah CF 3 CFH 2, tetrafluoroethane. Molekul refrigeran R134a lebih kecil daripada molekul refrigeran R12 sehingga bersifat lebih aman digunakan. Refrigeran ini termasuk dalam golongan HFC hydrofluorocarbon dan bersifat tidak beracun. Karakteristik refrigeran R134a tidak digunakan pada temperatur yang tinggi, lebih rendah daripada refrigeran R12, yaitu hanya kira-kira 8 – 10 C. Selain itu, refrigeran ini juga tidak digunakan pada tekanan uap jenuh yang tinggi. Data-data energi refrigeran ini lebih buruk daripada refrigeran R12, diantaranya volume spesifik efek refrigerasi yang lebih rendah 6 pada suhu -18 C.

2. Aliran Refrigeran