IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PROPERTI TERMODINAMIKA REFRIGERAN
Refrigeran merupakan substansi kerja dalam sistem refrigerasi. Setiap refrigeran memiliki properti termodinámika yang berbeda dengan lainnya.
Dalam penelitian ini, beberapa data properti termodinámika refrigeran dimasukkan ke dalam grafik program aplikasi curve expert sehingga dapat
diperoleh persamaan-persamaan. Kemudian persamaan tersebut disusun ke dalam program analisis eksergi dengan menggunakan program Visual Basic.6
VB. 6.0.
Grafik hubungan suhu T terhadap tekanan P beberapa refrigeran
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
9000 10000
11000
200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400
T K P k
Pa
R717 R12
R22 R134a
Gambar 10. Grafik hubungan suhu terhadap tekanan
Grafik hubungan suhu T terhadap entalpi cairan hf beberapa refrigeran
-50 50
150 250
350 450
550 650
750 850
950
180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400
T K h
f kJ
kg
R717 R12
R22 R134a
Gambar 11. Grafik hubungan suhu terhadap entalpi cairan
Grafik hubungan suhu T terhadap entalpi gas hg beberapa refrigeran
100 300
500 700
900 1100
1300 1500
203 223 243
263 283 303
323 343
363 383 403
T K hg
k J
k g
R717 R12
R22 R134a
Gambar 12. Grafik hubungan suhu terhadap entalpi gas
Grafik hubungan suhu T terhadap entropi cairan sf beberapa refrigeran
-0.05 0.45
0.95 1.45
1.95 2.45
2.95 3.45
203 223
243 263
283 303
323 343
363 383
403
T K sf
k J
kg .K
R717 R12
R22 R134a
Gambar 13. Grafik hubungan suhu terhadap entropi cairan
Grafik hubungan suhu T terhadap entropi gas sg beberapa refrigeran
1 2
3 4
5 6
7
200 220
240 260
280 300
320 340
360 380
400
T K sg
kJ kg
.K
R717 R12
R22 R134a
Gambar 14. Grafik hubungan suhu terhadap entropi gas
Grafik hubungan suhu T terhadap volume spesifik cairan vf beberapa refrigeran
0.0005 0.0015
0.0025 0.0035
200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 T K
v f
L k
g
R717 R12
R22 R134a
Gambar 15. Grafik hubungan suhu terhadap volume spesifik cairan
Grafik hubungan suhu T terhadap volume spesifik gas vg beberapa refrigeran
0.01 0.51
1.01 1.51
2.01 2.51
3.01 3.51
4.01 4.51
5.01
150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400 425 450
T K vg
L k
g
R717 R12
R22 R134a
Gambar 16. Grafik hubungan suhu terhadap volume spesifik gas
Grafik hubungan suhu T terhadap panas spesifik cpg beberapa refrigeran
1 2
3 4
5 6
7
170 190 210 230 250 270 290 310 330 350 370 390 410
T K cp
g k
J kg
.K
R717 R12
R22 R134a
Gambar 17. Grafik hubungan suhu terhadap panas spesifik
Grafik hubungan suhu T terhadap v olume spesifik udara
T K vo
lu m
e sp
es if
ik L
kg
225.2 241.2
257.1 273.1
289.1 305.1
321.1 0.
63 0.
69 0.
75 0.
81 0.
87 0.
93 0.
99
Gambar 18. Grafik hubungan suhu terhadap volume spesifik udara Dari grafik hubungan suhu terhadap volume spesifik udara vu,
seperti yang terlihat pada Gambar 18 diperoleh persamaan polinomial orde 4 sebagai berikut vu = 19.882016 – 0.30710868 T + 0.0018130993 T
2
– 4.7192999 10
-6
T
3
+ 4.6139788 10
-9
T
4
Refrigeran R717, refrigeran R12, refrigeran R22 dan refrigeran R134a merupakan refrigeran yang dapat digunakan pada siklus kompresi uap seperti
yang digambarkan dalam Gambar 1 dan 2. Data properti refrigeran-refrigeran ini juga dapat diperoleh dari software Refrigerant Properties yang
dikembangkan oleh software NIST National Institute of Standards and Technology
. Bentuk kurva keadaan jenuh refrigeran akan mempengaruhi besarnya eksergi yang dapat diperoleh.
Gambar 19. Diagram
s T
−
refrigeran R717
Gambar 20. Diagram
s T
−
refrigeran R12
Gambar 21. Diagram T-s Refrigeran 22
Gambar 22. Diagram T-s Refrigeran-134a
B. ALIRAN REFRIGERAN 1. Tekanan Evaporasi dan Tekanan Kondensasi