45
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian dengan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Robert Donmoyer dalam Given,
2008:731 adalah pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk numerik. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data panel atau pool data. Data panel adalah data kombinasi antara data runtut waktu time series dan data silang tempat cross
section yang terdiri dari 26 provinsi di Indonesia setelah pelaksanaan otonomi daerah tahun 2001 - 2012.
Pada masa setelah otonomi daerah, terjadi fenomena pemekaran wilayah yang menyebabkan terbentuknya provinsi-provinsi baru seperti Kepulauan Riau,
Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku Utara dan Papua Barat. Akan tetapi, provinsi-provinsi baru tersebut dalam penelitian ini
tidak dimasukkan karena provinsi-provinsi tersebut masih membutuhkan waktu untuk berkembang apabila dibandingkan dengan provinsi-provinsi yang telah
lama terbentuk.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari dua variabel, yaitu: variabel terikat dependen dan variabel bebas independen. Adapun variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
46
3.2.1 Variabel Dependen
Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pendapatan domestik regional
bruto PDRB per kapita seluruh provinsi di Indonesia atas dasar harga konstan ADHK 2000.
3.2.2 Variabel Independen
Variabel bebas adalah variabel penjelas dari variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendapatan domestik regional bruto
PDRB per kapita awal atas dasar harga konstan ADHK 2000, penanaman modal asing PMA, pengeluaran pemerintah untuk daerah GI dalam hal ini
adalah dana perimbangan dan indeks pembangunan manusia IPM.
3.2.3 Variabel Operasional
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pendapatan domestik regional bruto PDRB per kapita, sedangkan variabel independen yang digunakan
adalah pendapatan domestik regional bruto PDRB per kapita awal, pengeluaran pemerintah untuk daerah Gi, penanaman modal asing PMA dan indeks
pembangunan manusia IPM. Berikut definisi operasional variabel pada penelitian ini:
1. Pendapatan domestik regional bruto PDRB per kapita atas dasar harga
konstan ADHK 2000, variabel ini mencerminkan tingkat pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk di seluruh provinsi berdasarkan atas
harga-harga tahun 2000 yang diukur dengan satuan rupiah.
47
2. Pendapatan domestik regional bruto PDRB per kapita awal atas dasar
harga konstan ADHK 2000. Variable ini mencerminkan tingkat pendapatan awal yang diterima oleh setiap penduduk di seluruh provinsi
berdasarkan atas harga-harga tahun 2000 yang diukur dengan satuan rupiah.
3. Penanaman modal asing PMA, variabel ini mencerminkan besaran
investasi asing yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang diukur dengan satuan dolar.
4. Pengeluaran pemerintah untuk daerah Gi khusus dalam penelitian ini
adalah dana perimbangan yang diterima oleh seluruh provinsi di Indonesia. Variabel ini mencerminkan tingkat penerimaan pemerintah daerah dari
pemerintah pusat yang didasarkan atas pelaksanaan otonomi daerah serta bagi hasil atas sumber daya alam dan pajak yang diukur dengan satuan
rupiah. 5.
Indeks pembangunan manusia IPM, variabel ini mencerminkan kualitas sumber daya manusia yang dapat meningkatkan pendapatan dan
perekonomian melalui peningkatan produksi yang lebih efisien dan memiliki daya saing. Indeks ini diukur dengan satuan persen.
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel