Pengujian JST Pendugaan jenis kelamin ikan koi dengan JST

Dari beberapa pelatihan ikan koi jantan maupun betina yang dilakukan kemudian diambil masing – masing tiga tipe pelatihan terbaik Tabel 2. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa semua JST memerlukan nilai perubahan bobot neuron momentum yang seimbang yaitu 0.5 artinya kecepatan perubahan bobot antara neuron yang satu dengan neuron pada lapisan berikutnya tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat. Jumlah neuron tersembunyi yang dibutuhkan berkisar antara 2 – 3 kali banyaknya jumlah input. Tabel 2: Tipe jaringan syaraf tiruan ikan koi jantan dan betina pada proses pelatihan Jantan Betina Momentum 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 Learning Rate 0,3 0,5 0,9 0,3 0,5 0,9 Iterasi 3000 5000 10000 3000 5000 10000 Neuron hidden 39 39 39 26 39 39 Akurasi 100 100 100 100 100 100

4.8.2 Pengujian JST

Pengujian oleh JST dilakukan setelah didapatkan nilai–nilai bobot yang stabil pada proses pelatihan. Dari ke enam tipe pelatihan JST yang dilakukan kemudian dilakukan pengujian terhadap data yang belum pernah diberikan kepada masing- masing tipe JST. Data pengujian ini dipilih secara acak sebanyak 10 set data baik ikan jantan maupun ikan betina Lampiran 4. Rancangan tampilan modul pengujian atau aktivasi untuk validasi ini terlihat seperti Gambar 45 . Perbedaan utama perancangan modul ini dengan modul pelatihan yaitu pada modul ini hanya melibatkan algoritma panjar maju saja, tanpa adanya algoritma propagasi balik dalam merambatkan nilai bobot input. Gambar 42. Tampilan form Aktivasi JST Hasil dugaan oleh masing–masing tipe JST dengan berbagai variasi parameter pelatihannya adalah sebagai berikut: 1. Pendugaan ikan jantan a. Pendugaan oleh tipe JST pertama ikan koi jantan Pendugaan yang dilakukan ini didasarkan pada nilai bobot yang dihasilkan oleh tipe JST pertama pada ikan koi jantan dengan parameter momentum sama dengan 0.5, laju pembelajaran sama dengan 0.3 , jumlah neuron hidden sama dengan 39 dan iterasi sebanyak 3,000 kali. Pada tipe JST ini dari 10 data ikan jantan yang diuji ada 6 data ikan jantan yang dapat diduga dengan benar, artinya tingkat akurasi JST pada tipe JST ini sebesar 60. Tabel 3. Hasil dugaan JST pada tipe pertama JST ikan koi jantan Data ke - Dugaan Target Error Keputusan 1 0,6103 1 0,3897 Jantan 2 0,4774 1 0,5226 Betina 3 0,5609 1 0,4391 Jantan 4 0,4851 1 0,5149 Betina 5 0,5518 1 0,4482 Jantan 6 0,6000 1 0,4 Jantan 7 0,4818 1 0,5182 Betina 8 0,4637 1 0,5363 Betina 9 0,5363 1 0,4637 Jantan 10 0,5503 1 0,4497 Jantan Benar 6 Salah 4 Akurasi 60 Keterangan = Dugaan salah b. Pendugaan oleh tipe JST kedua ikan koi jantan Pendugaan yang dilakukan ini didasarkan pada nilai bobot yang dihasilkan oleh tipe JST kedua pada ikan koi jantan dengan parameter momentum sama dengan 0.5, laju pembelajaran sama dengan 0.5 , jumlah neuron hidden sama dengan 39 dan iterasi sebanyak 3,000 kali. Hasil dugaan Tipe JST ini menghasilkan tingkat akurasi 50 dengan 5 data ikan jantan yang ditebak dengan benar dan 5 data lain yang ditebak dengan salah. Tabel 4. Hasil dugaan JST pada tipe kedua JST ikan koi jantan Data ke - Dugaan Target Error Keputusan 1 0,52 1 0,48 Jantan 2 0,5084 1 0,4916 Jantan 3 0,5662 1 0,4338 Jantan 4 0,4277 1 0,5723 Betina 5 0,579 1 0,421 Jantan 6 0,4746 1 0,5254 Betina 7 0,4211 1 0,5789 Betina 8 0,4364 1 0,5636 Betina 9 0,4492 1 0,5508 Betina 10 0,5797 1 0,4203 Jantan Benar 5 Salah 5 Akurasi 50 Keterangan : Dugaan salah Tipe jaringan ini memberikan nilai akurasi yang kurang baik bila dibandingkan dengan JST tipe pertama ya itu hanya 50 , hal ini disebabkan oleh jumlah iterasi yang kurang banyak, sebaiknya iterasi dilakukan pada kisaran 3,500– 4,500 kali iterasi. c. Pendugaan oleh tipe JST ketiga ikan koi jantan Pendugaan yang dilakukan ini didasarkan pada nilai bobot yang dihasilkan oleh tipe JST ketiga pada ikan koi jantan dengan parameter momentum sama dengan 0.5, laju pembelajaran sama dengan 0.9 , jumlah neuron hidden sama dengan 39 dan iterasi sebanyak 10,000 kali. Tipe JST ini memberikan hasil yang terbaik pada kesepuluh data dugaan dengan tingkat akurasi yang dihasilkan sebesar 70 dengan 7 data ikan jantan dapat ditebak dengan benar dan 3 data tidak dapat ditebak dengan benar. Tipe jaringan ini merupakan tipe jaringan yang paling stabil, ini terlihat dari 10,000 kali iterasi yang disediakan, pada iterasi ke 8973 kali Tipe JST ini telah memenuhi syarat yang diperlukan oleh jaringan. Tabel 5. Hasil dugaan JST pada tipe ketiga JST ikan koi Jantan Data ke - Dugaan Target Error Keputusan 1 0,58221 1 0,41779 Jantan 2 0,58668 1 0,41332 Jantan 3 0,5007 1 0,4993 Jantan 4 0,5432 1 0,4568 Jantan 5 0,5447 1 0,4553 Jantan 6 0,4876 1 0,5124 Betina 7 0,474 1 0,526 Betina 8 0,5008 1 0,4992 Jantan 9 0,5154 1 0,4846 Jantan 10 0,4902 1 0,5098 Betina Benar 7 Salah 3 Akura si 70 Keterangan : Dugaan salah 2. Pendugaan ikan betina a. Pendugaan oleh tipe JST pertama ikan koi betina Pendugaan yang dilakukan ini didasarkan pada nilai bobot yang dihasilkan oleh tipe JST tipe kedua pada ikan koi betina dengan parameter momentum sama dengan 0.5, laju pembelajaran sama dengan 0.3 , jumlah neuron hidden sama dengan 26 dan iterasi sebanyak 10,000 kali. Tipe jaringan ini cukup stabil dengan tingkat akurasi sebesar 70 dari 10 data validasi yang diberikan 7 data dapat ditebak dengan benar. Jaringan ini cukup stabil disebabkan nilai laju pembelajaran yang rendah dengan jumlah iterasi yang banyak sehingga penurunan nilai galat yang terjadi cukup stabil. Tabel 6. Hasil dugaan JST pada tipe pertama JST ikan koi betina Data ke - Dugaan Target Error Keputusan 1 0,3623 0,3623 Betina 2 0,3662 0,3662 Betina 3 0,4917 0,4917 Betina 4 0,4392 0,4392 Betina 5 0,4977 0,4977 Betina 6 0,5446 0,5446 Jantan 7 0,4866 0,4866 Betina 8 0,5109 0,5109 Jantan 9 0,5028 0,5028 Jantan 10 0,40593 0,40593 Betina Benar 7 Salah 3 Akurasi 70 Keterangan : Dugaan salah b. Pendugaan oleh tipe JST kedua ikan koi betina Pendugaan yang dilakukan ini didasarkan pada nilai bobot yang dihasilkan oleh tipe JST kedua pada ikan koi betina dengan parameter momentum sama dengan 0.5, laju pembelajaran sama dengan 0.5 , jumlah neuron hidden sama dengan 39 dan iterasi sebanyak 5,000 kali. Tipe JST ini memberikan tingkat akurasi sebesar 60 dengan 6 data dugaan benar dan 4 data dugaan salah. Tingkat akurasi JST ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat akurasi JST tipe pertama hal ini disebabkan oleh nilai laju pembelajaran yang lebih besar bila dibandingkan dengan JST tipe pertama, menyebabkan perubahan nilai bobot jaringan yang tidak stabil walaupun pada tipe JST kedua ini jumlah neuron hidden-nya lebih banyak hal ini ternyata tidak memperbaiki kinerja jaringan. Tabel 7. Hasil dugaan JST pada tipe kedua JST ikan koi betina Data ke - Dugaan Target Error Keputusan 1 0,5362 0,5362 Jantan 2 0,4977 0,4977 Betina 3 0,40023 0,40023 Betina 4 0,4843 0,4843 Betina 5 0,4977 0,4977 Betina 6 0,5446 0,5446 Jantan 7 0,5843 0,5843 Jantan 8 0,4799 0,4799 Betina 9 0,5238 0,5238 Jantan 10 0,4503 0,4503 Betina Benar 6 Salah 4 Akurasi 60 Keterangan : Dugaan salah c. Pendugaan oleh tipe JST ketiga ikan koi betina Pendugaan yang dilakukan ini didasarkan pada nilai bobot yang dihasilkan oleh tipe JST ketiga pada ikan koi betina dengan parameter momentum sama dengan 0.5, laju pembelajaran sama dengan 0.9 , jumlah neuron hidden sama dengan 39 dan iterasi sebanyak 10,000 kali. Tipe JST ini hanya mampu memberikan tingkat akurasi sebesar 60, dari 10 data yang diberikan 6 data dapat di duga dengan benar dan 4 data diduga dengan salah. Tipe JST ini memberikan hasil yang sama dengan JST tipe kedua, dari hasil ini terlihat bahwa dengan nilai laju pembelajaran yang lebih besar akan memberikan nilai akurasi yang sama dengan JST dengan nilai laju pembelajaran yang lebih kecil walaupun jumlah iterasi yang diberikan lebih besar. Tabel 8. Hasil dugaan JST pada tipe ketiga JST ikan koi betina Data ke - Dugaan Target Error Keputusan 1 0,3962 0,3962 Betina 2 0,4598 0,4598 Betina 3 0,6134 0,6134 Jantan 4 0,4538 0,4538 Betina 5 0,6074 0,6074 Jantan 6 0,4151 0,4151 Betina 7 0,5659 0,5659 Jantan 8 0,4124 0,4124 Betina 9 0,4341 0,4341 Betina 10 0,5706 0,5706 Jantan Benar 6 Salah 4 Akurasi 60 Keterangan : Dugaan salah Nilai laju pembelajaran yang besar menyebabkan JST tipe ketiga ini kurang stabil walaupun jumlah iterasi yang diberikan cukup besar bila dibandingkan dengan tipe JST kedua dan bila dibandingkan dengan tipe JST pertama maka nilai laju pembelajaran yang tidak stabil ini lebih berpengaruh terhadap tingkat akurasi jaringan walaupun jumlah neuron hidden pada JST tipe ketiga ini lebih banyak bila dibandingkan dengan JST tipe pertama dengan jumlah iterasi yang sama.

4.9 Keunggulan metode JST dibandingkan metode histologi dan morfologi