Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

2.6. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

2.6.1. Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Citra Rumah Sakit

Pelayanan yang bermutu atau berkualitas penting dilakukan sebab pelayanan yang berkualitas akan berdampak pada citra rumah sakit. Pendapat tersebut didukung Tjiptono 2005:63, bahwa persepsi pelanggan terhadap kualitas total akan mempengaruhi citra perusahaan dalam benak pelanggan. Gonroons 2000:156 juga menyebutkan bahwa citra rumah sakit merupakan wujud nyata dari persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan melalui apa yang diperoleh pelanggan sebagai hasil dari transaksi antara penyedia dan pengguna jasa serta bagaimana pelanggan memperoleh jasa tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Marzaweny 2011:564, menunjukkan, kualitas pelayanan memiliki pengaruh langsung dan positif terhadap citra rumah sakit Arifin Achmad Pekanbaru. Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Ryu, Lee dan Woo 2012:223, juga membuktikan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra restoran. Penelitian yang dilakukan oleh Nguyen dan LeBlanc 1998:65 juga menunjukkan hal yang sama, bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan, namun demikian penelitian yang dilakukan oleh Nasir 2011:630 memberikan bukti, bahwa tidak sepenuhnya kualitas pelayanan dapat meningkatkan citra perusahaan.

2.6.2. Hubungan Kepuasan Pasien dengan Citra Rumah Sakit

Kepuasan adalah perasaan senang seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap barang atau jasa dengan harapan- harapannya. Apabila kenyataan sama dengan harapan, maka layanan disebut memuaskan, dan sebaliknya, apabila kenyataan lebih rendah dari pada harapan maka layanan disebut tidak memuaskan Lupiyoadi, 2001:148; Tjiptono, 2005:63. Memberikan layanan yang berkualitas tinggi dapat meningkatkan manfaat benefit melalui kepuasan pelanggan, karena secara empiris ada hubungan antara kepuasan pelanggan dan benefit. Pelanggan yang merasa puas dan melakukan pembelian ulang, akan meningkatkan benefit, sehingga akan terbentuk citra image yang baik terhadap rumah sakit Cronin, et al., 2000:68, Kang, et al., 2004:227. Beberapa hasil penelitian terdahulu juga memberikan bukti yang sama, Penelitian lain yang dilakukan oleh Marzaweny 2011:564, juga menunjukkan, bahwa kepuasan pasien memiliki pengaruh langsung dan positif terhadap citra rumah sakit Arifin Achmad Pekanbaru. Penelitian lain yang dilakukan oleh Andaleeb 1998:187 juga membuktikan bahwa kepuasan berpengaruh terhadap citra perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Nguyen dan LeBlanc 1998:65 juga menunjukkan hal yang sama, bahwa kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan, namun demikian penelitian yang dilakukan oleh Woodruff 1997:153 menunjukkan hal yang berbeda, bahwa kepuasan konsumen tidak sepenuhnya berpengaruh terhadap citra perusahaan, maupun loyalitas terhadap perusahaan.

2.6.3. Hubungan Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien dengan Citra

Rumah Sakit Usaha membangun citra positif rumah sakit dapat dilakukan melalui dua hal, yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan, dan meningkatkan kepuasan pasien yang berkunjung. Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Tjiptono 2005:63, bahwa persepsi pelanggan terhadap kualitas total akan mempengaruhi citra perusahaan dalam benak pelanggan. Gonroons 2000:156 juga menyebutkan, bahwa citra rumah sakit merupakan wujud nyata dari persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan melalui apa yang diperoleh pelanggan sebagai hasil dari transaksi antara penyedia dan pengguna jasa serta bagaimana pelanggan memperoleh jasa tersebut. Pendapat yang sama juga dikemukan oleh Puspita 2009:20, bahwa pelayanan kesehatan yang dimiliki dan diberikan kepada pengguna jasa oleh suatu institusi seperti rumah sakit akan berpengaruh pada citra rumah sakit tersebut. Ditambahkan oleh Cronin; et al 2000:68, dan Kang; el al 2004:277, bahwa memberikan layanan yang berkualitas tinggi dapat meningkatkan manfaat benefit melalui kepuasan pelanggan, karena secara empiris ada hubungan antara kepuasan pelanggan dan benefit. Pelanggan yang merasa puas dan melakukan pembelian ulang, akan meningkatkan benefit, sehingga akan terbentuk citra image yang baik terhadap rumah sakit. Pendapat-pendapat tersebut di atas juga sejalan dengan beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan peneliti sebelumnya. Penelitian yang Demirgüneş 2014: 57 tentang kepuasan konsumen dan citra menunjukkan bahwa ada pengaruh yang erat antara citra toko dengan kepuasan konsumen. Penelitian lain yang dilakukan oleh Marzaweny 2011:564, juga menunjukkan, bahwa kepuasan pasien dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh langsung dan positif terhadap citra rumah sakit Arifin Achmad Pekanbaru. Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Ryu, Lee dan Woo 2012:223, juga membuktikan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra restoran. Penelitian lain yang dilakukan oleh Andaleeb 1998:187 juga membuktikan bahwa kepuasan berpengaruh terhadap citra perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Nguyen dan LeBlanc 1998:65 juga menunjukkan hal yang sama, bahwa kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan, namun demikian penelitian yang dilakukan oleh Woodruff 1997:153 menunjukkan hal yang berbeda, bahwa kepuasan konsumen tidak sepenuhnya berpengaruh terhadap citra perusahaan, maupun loyalitas terhadap perusahaan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Nasir 2011:630 juga memberikan bukti, bahwa tidak sepenuhnya kualitas pelayanan dapat meningkatkan citra perusahaan.

2.6.4. Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan argumen-argumen tersebut di atas maka model kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1. Model Kerangka Pemikiran Teoritis Kualitas Pelayanan X1 Kepuasan Pasien X2 Citra RSUD Salatiga Y Sumber: Tjiptono 2005:63, Gonroons 2000:156, Puspita 2009:20, Cronin; et al 2000:68, dan Kang; el al 2004:277

2.7. Pengembangan Hipotesis