Analisis Regresi Hasil Penelitian

tingkat kepercayaan 5 α = 0,05. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil Uji Glesjer : Tabel 4.6 Hasil Uji Glesjer Setelah Ln Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -789334.882 3.628E6 -.218 .829 LnPAD -66983.650 102805.379 -.149 -.652 .520 LnDAU -46621.069 200424.486 -.048 -.233 .818 LnDAK 118551.853 341804.507 .074 .347 .731 LnDBH 139705.788 112563.089 .323 1.241 .225 Dependent Variable : abresid Sumber : Output SPSS

4.1.6. Analisis Regresi

Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linier berganda. Hal ini dimaksudkan untuk menguji kandungan LnPAD, LnDAU, LnDAK, dan LnDBH terhadap LnBM dengan melihat kekuatan hubungan antar LnBM dengan LnPAD, LnDAU, LnDAK, dan LnDBH. Model regresi linier berganda tersebut adalah : LnBM = a + b 1 LnPAD + b 2 LnDAU + b 3 LnDAK + b 4 LnDBH + e Berikut ini adalah hasil uji analisis regresi : Tabel 4.7 Hasil Uji Analisis Regresi Setelah Ln Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1931207.877 1485619.198 -1.300 .205 LnPAD 65613.275 42096.081 .157 1.559 .131 LnDAU -393242.479 82068.522 -.440 -4.792 .000 LnDAK 432503.564 139959.898 .289 3.090 .005 LnDBH 196469.925 46091.605 .490 4.263 .000 Dependent Variable: LnBM Sumber : Output SPSS dalam jutaan rupiah Dari Tabel 4.7 diatas dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut: LnBM= -1931207,877 + 65613,275 LnPAD – 393242,479 LnDAU + 432503,564 LnDAK + 196469,925 LnDBH + e Model regresi tersebut bermakna : 1. Nilai konstanta sebesar -1931207,877 artinya apabila nilai variabel LnPAD, LnDAU, LnDAK, dan LnDBH bernilai 0, maka anggaran belanja modal bernilai semakin berkurang. 2. Variabel LnPAD menunjukkan ada pengaruh terhadap belanja modal dan berpola positif sehingga semakin bertambah LnPAD maka semakin tinggi belanja modal. PAD berpengaruh terhadap belanja modal dengan nilai koefisien sebesar 65613,275 artinya setiap pertambahan 1 Rupiah variabel PAD akan menaikkan belanja modal sebesar 65,6 Milyar. 3. Variabel LnDAU menunjukkan ada pengaruh terhadap belanja modal dan berpola negatif sehingga semakin bertambah LnDAU maka semakin rendah belanja modal. DAU berpengaruh terhadap belanja modal dengan nilai koefisien sebesar -393242,479 artinya setiap pertambahan 1 Rupiah variabel DAU akan menurunkan belanja modal sebesar -393,2 Milyar. 4. Variabel LnDAK menunjukkan ada pengaruh terhadap belanja modal dan berpola positif sehingga semakin bertambah LnDAK maka semakin tinggi belanja modal. DAK berpengaruh terhadap belanja modal dengan nilai koefisien sebesar 432503,564 artinya setiap pertambahan 1 Rupiah variabel DAK akan menaikkan belanja modal sebesar 432,5 Milyar. 5. Variabel LnDBH menunjukkan ada pengaruh terhadap belanja modal dan berpola positif sehingga semakin bertambah LnDBH maka semakin tinggi belanja modal. DBH berpengaruh terhadap belanja modal dengan nilai koefisien sebesar 196469,925 artinya setiap pertambahan 1 Rupiah variabel DBH akan menaikkan belanja modal sebesar 196,4 Milyar.

4.1.7. Uji Statistik t

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dana Bagi Hasil (Dbh), Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengalokasian Be

0 2 17

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA BAGI HASIL (DBH), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Bagi Hasil (Dbh), Dana Alokasi Umum (Dau), Dan Dana Alokasi Khusus (Dak) Terhadap Pengalokasian Belanja Modal (Studi Em

0 3 17

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA BAGI HASIL (DBH), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Bagi Hasil (Dbh), Dana Alokasi Umum (Dau), Dan Dana Alokasi Khusus (Dak) Terhadap Pengalokas

0 2 11

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DANA BAGI HASIL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Pengalokasian Belanja Mod

0 3 20

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DANA BAGI HASIL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Pengalokasian Belanja Mod

0 0 16