Siska Manda Sari dkk., 2013 mengenai Hambatan yang Dialami Guru BK Khotimah 2013 mengenai Pelaksanakan Kunjungan Rumah Home Visit di

9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian mengenai kunjungan rumah home visit oleh guru bimbingan dan konseling di SMA Negeri se-Kota Semarang. Berikut dikutip beberapa hasil penelitian yang terkait dengan kunjungan rumah.

2.1.1 Siska Manda Sari dkk., 2013 mengenai Hambatan yang Dialami Guru BK

dalam Pelaksanaan Kegiatan Kunjungan Rumah di SMP dan SMA Negeri Kota Payakumbuh. Jurnal ini dibuat untuk menjabarkan hambatan apa saja yang dihadapi oleh guru BK atau konselor dalam mengimplementasikan Home Visit. Hambatan tersebut dapat berupa hambatan yang terjadi pada saat proses perencanaan, pelaksanaan sekaligus pada proses lanjutan dari hasil yang didapat saat penelitian. Dari hasil yang dikemukakan dalam jurnal, diketahui bahwa hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru BK cukup mengganggu dalam usaha penyelesaian masalah yang dihadapi oleh siswa di kota Payakumbuh, khususnya pada tingkat sekolah menengah pertama dan menengah atas. Untuk itu, peneliti juga akan mencari tahu serta nantinya menjabarkan faktor determinan penghambat operasionalisasi Home Visit yang dilakukan oleh guru BK di SMA Negeri yang berada di kota Semarang. Sehingga nantinya dapat dilakukan pembenahan maupun upaya lebih lanjut untuk membuat kegiatan Home Visit lebih efektif lagi.

2.1.2 Khotimah 2013 mengenai Pelaksanakan Kunjungan Rumah Home Visit di

SMA Negeri se-Kabupaten Jombang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak kemiripan pada proses pelaksanaan, yang membedakan hanya pada tahap persiapan. Pada tahap pelaksanaan semua sekolah sama, setiap guru bimbingan dan konseling yang melaksanakan kunjungan telah memiliki keterampilan yang baik sehingga hubungan yang terjalin dengan orang tua juga baik, selain itu respon yang diberikan orang tua terhadap kunjungan rumah ini juga baik karena konselor mampu menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya kerumah dengan baik. Dalam tahap tindak lanjut, setiap guru bimbingan dan konseling memiliki cara yang berbeda-beda disesuaikan dengan permasalahan dari setiap siswa. Dalam hal pelaporan, konselor membuat laporan tertulis sebagai bentuk laporan kepada kepala sekolah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kunjungan rumah di SMA Negeri se- Kabupaten Jombang belum sesuai dengan konsep bimbingan konseling mengenai pelaksanaan kunjungan rumah. Berdasarkan uraian beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan kunjungan rumah dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kunjungan rumah belum dapat dilaksanakan secara optimal serta terdapat hambatan dalam pelaksanaannya. Keterkaitan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah penelitian ini dapat melengkapi penelitian sebelumnya serta menjadi bahan evaluasi mengenai pelaksanaan kunjungan rumah.

2.1.3 Yan Ermawan 2014 mengenai Pelaksanaan Home Visit oleh Guru