penelitian ini peneliti mengambil dokumen dalam bentu foto atau gambar, modul menjahit, berita dari media masa dan lain sebagainya.
3.7 Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada
empat kriteria yang digunakan, seperti yang diungkapkan oleh Moleong 2007:324 yaitu: derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, ketergantungan
dependability dan kepastian confirmability. Adapun teknik-teknik pemeriksaan keabsahan data menurut Moleong
2007:328 antara lain: 1 perpanjangan keikutsertaan, 2 ketekunan pengamatan, 3 triangulasi, 4 pengecekan sejawat, 5 kecukupan referensial, 6 kajian kasus
negatif, 7 pengecekan anggota. Metode pengukuran data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif Patton, 1987:331.
Teknik triangulasi menurut Patton dapat dicapai dengan cara sebagai berikut: 3.7.1 Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
3.7.2 Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3.7.3 Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
3.7.4 Membandingkan keadaan dan persektif seseorang dengan berbagai pendapat pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah
atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. 3.7.5 Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Akan tetapi dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan kelimanya untuk membandingkan. Peneliti hanya menggunakan 1 membandingkan data hasil
pengamatan dengan data hasil wawancara, sumber data berasal dari pedoman wawancara dibandingkan antara pengamatan di lapangan dengan hasil wawancara
itu sendiri dengan tujuan untuk menemukan kesamaan dalam mengungkap dan 2 membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu Denzin dan Moleong 2007:330 membedakan empat triangulasi:
3.7.1 Triangulasi Sumber, berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat di capai dengan jalan : a.
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. b.
Membandingkan apa yang diketahui instruktur bimbingan, instruktur keterampilan dan siswa asuh.
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang, seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan tinggi, orang beradab atau pemerintah.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan. 3.7.2 Triangulasi Metode, menurut Patton dan Maleong 2001:178 terdapat 2 dua
strategi, yaitu : a.
Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan.
b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode
yang sama. 3.7.3 Triangulasi Teori, adalah membandingkan teori yang ditemukan berdasarkan
kajian lapangan dengan teori-teori yang telah ditemukan oleh para pakar ilmu sosial sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab landasan teori yang telah
ditemukan. Untuk membuktikan keabsahan data dalam penelitian ini hanya digunakan
triangulasi sumber, hal ini dilakukan agar data yang disajikan sebagai hasil penelitian nanti benar-benar objektif. Keabsahan data dilakukan peneliti dengan cara
membandingkan hasil wawancara yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada instruktur, dilanjutkan siswa asuh. Prosedur dalam penggunaan
triangulasi sumber adalah sebagai berikut: 1.
Peneliti membandingkan data hasil pengamatan atau observasi di PKBM Citra Ilmu tentang strategi pembelajaran kursus menjahit berbasis kewirausahaan
bagi warga belajar kursus dengan wawancara langsung kepada pihak-pihak yang terlibat antara lain: tutor dan warga belajar.
2. Peneliti membandingkan apa yang diketahui warga belajar dalam proses
pembelajaran kursus menjahit. 3.
Peneliti membandingkan hasil wawancara tutorkursus menjahit dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan kursus menjahit.
4. Peneliti membandingkan hasil wawancara tutorkursus dengan isi suatu
dokumen yang berkaitan dengan macam-macam kursus menjahit yang ada di LPK.
3.8 Teknik Analisis Data