Perancangan Sistem Entity Relationship Diagram ERD Normalisasi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

3.1 Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user pemakai mengenai gambaran yang jelas tentang perancangan sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan. Perancangan sistem adalah suatu upaya untuk membuat suatu sistam yang baru atau memperbaiki sistem yang telah ada. Desain sistem secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara terinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik ahlinya yang akan mengimplementasikan sistem.

3.2. Entity Relationship Diagram ERD

Entity Relationship Diagram ERD tersusun atas 3 komponen yaitu entitas, atribut dan kerelasian antar entitas. Secara garis besar entitas merupakan objek yang terlibat dalam sebuah system. Atribut berperan sebagai penjelas entitas dan kerelasian menunjukkan hubungan yang terjadi antara dua entitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Entity Relationship Diagram KETERANGAN : Produk : {id_berita, judul_berita, isi_berita} User : {id_user, username, password, status} Motor : {id_motor, nama_motor, id_merk, id_category, stok_motor, harga_motor, foto_motor, ket_motor} Merk : {id_category, nama_category, ket_category} Category : {id_category, nama_category, ket_category} Berita Akses User Mengisi Motor Punya Merk M 1 M N 1 N N N Punya Category Universitas Sumatera Utara

3.3 Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut Abdul Kadir, 2002: 52. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan tidak normal apabila dilakukan penghapusan delete, pengubahan update dan pembacaan retrieve pada suatu basis data. Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga tahap normalisasi antara lain : a Bentuk Tidak Normal Unnormalized Form Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput. Untuk mentransformasikan tabel yang belum ternomalisasi di atas menjadi tabel yang memenuhi kriteria 1NF adalah kita harus merubah seluruh atribut yang multivalue menjadi atribut single value, dengan cara menghilangkan repeating group pada tabel di atas. b Bentuk Normal ke Satu First Normal Form 1 NF Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic bersifat atomic value. Atom Universitas Sumatera Utara adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya. Syarat normal ke satu 1-NF antara lain: 1. setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”. 2. tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda. 3. telah ditentukannya primary key untuk tabel relasi tersebut. 4. tiapatribut hanya memiliki satu pengertian. c Bentuk Normal ke Dua Second Normal Form 2 NF Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency ketergantungan fungsional sepenuhnya yang dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah atribut- atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset himpunan bagian dari A. Syarat normal kedua 2-NF sebagai berikut. 1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. 2. Atribute bukan kunci non-key haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya fully functional dependency pada kunci utama primary key. Universitas Sumatera Utara d Bentuk Normal ke Tiga Third Normal Form 3 NF Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1- NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan update terhadap relasi tersebut. Jika kita hanya meng-update satu baris saja, sementara baris yang lainnya tidak, maka data didalam database tersebut akan inkonsisten tidak teratur. Anomaly update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif transitive dependency. Kita harus menghilangkan ketergantungan tersebut dengan melakukan normalisasi ketiga 3-NF. Syarat normal ketiga Third Normal Form 3 NF sebagai berikut. 1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. 2. Atribute bukan kunci non-key harus tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci non_key tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional functional dependency terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja. Universitas Sumatera Utara

3.3.1 Perancangan Tabel Normalisasi

1. Entitas Normalisasi Motor

Bentuk Tabel Tidak Normal Tabel 3.1 Entitas Normalisasi Motor Motor Id_motor Nama_motor Id_merk Id_category Stok_motor Harga_motor Foto_motor Ket_motor Id_category Nama_category Ket_category Id_merk Nama_merk Ket_merk Universitas Sumatera Utara Bentuk Normal Pertama 1 NF Motor Ket Id_motor Id_category Id_merk Nama_motor Stok_motor Harga_motor Foto_motor Ket_motor Nama_category Ket_category Nama_merk Ket_merk Category Ket Id_category Nama_category Ket_category Tabel 3.2 Entitas Normalisasi Motor Universitas Sumatera Utara Bentuk Normal Kedua 2NF Tabel 3.3 Entitas Normalisasi Motor Motor Ket Id_motor Id_category Id_merk Nama_motor Stok_motor Harga_motor Foto_motor Ket_motor Nama_category Ket_category Nama_merk Ket_merk Category Ket Id_category Nama_category Ket_category Merk Ket Id_merk Nama_merk Ket_merk Universitas Sumatera Utara

3.4 Data Flow Diagram DFD