Lembar Observasi Pedoman Wawancara

Idrus Alhaddad, 2014 Peningkatan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis serta self-regulated learning mahasiswa melalui pembelajaran model treffinger Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 12 0,409 0,009 Valid Dipakai 13 0,538 0,000 Valid Dipakai 14 0,634 0,000 Valid Dipakai 15 0,538 0,000 Valid Dipakai 16 0,487 0,001 Valid Dipakai 17 0,375 0,017 Valid Dipakai 18 0,556 0,000 Valid Dipakai 19 0,538 0,000 Valid Dipakai 1 2 3 4 5 6 20 0,464 0,003 Valid Dipakai 21 0,407 0,009 Valid Dipakai 22 0,497 0,001 Valid Dipakai 23 0,360 0,023 Valid Dipakai 24 0,513 0,001 Valid Dipakai 25 0,533 0,000 Valid Dipakai 26 0,495 0,001 Valid Dipakai 27 0,411 0,008 Valid Dipakai 28 0,384 0,015 Valid Dipakai 29 0,428 0,006 Valid Dipakai 30 0,486 0,001 Valid Dipakai 31 0,478 0,002 Valid Dipakai 32 0,229 0,155 Tidak Valid Dikeluarkan 33 0,333 0,036 Valid Dipakai 34 0,346 0,029 Valid Dipakai 35 0,393 0,012 Valid Dipakai 36 0,509 0,001 Valid Dipakai 37 0,396 0,011 Valid Dipakai 38 0,429 0,006 Valid Dipakai Setelah dua item dikeluarkan item No. 7 dan 32, selanjutnya ke-36 item terpilih dipakai dalam penelitian. Hasil kuesioner sebagai data ordinal ditransformasikan menjadi data interval dengan menggunakan Method of Successive Interval MSI, agar proses analisisnya memenuhi syarat pengolahan data. Data lengkap hasil analisis kuesioner ditunjukkan dalam lampiran B.4.

5. Lembar Observasi

Idrus Alhaddad, 2014 Peningkatan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis serta self-regulated learning mahasiswa melalui pembelajaran model treffinger Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengamati aktivitas pembelajaran digunakan instrumen nontest berupa lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang suasana dan kualitas dalam proses perkuliahan yang dilaksanakan serta aktivitas mahasiswa selama proses perkuliahan berlangsung. Lembar observasi dibuat dalam dua bentuk, yaitu: 1 observasi aktivitas dosen dalam perkuliahan pembelajaran; 2 observasi aktivitas mahasiswa dalam perkuliahanpembelajaran. Aspek yang diobservasi pada aktivitas dosen dibagi dalam lima bagian, yaitu: A kegiatan pendahuluan; B kegiatan inti; C kegiatan penutup; D pengelolaan waktu; dan E suasana kelas. Untuk aktivitas mahasiswa, aspek yang diobservasi dibagi dalam tiga bagian, yaitu: A aktivitas mahasiswa dalam merespon petunjukpertanyaan dari dosen; B aktivitas mahasiswa dalam kegiatan diskusi kelompok dan diskusi kelas; C perilaku yang kurang relevan dalam kegiatan pembelajaran. Hasil observasi aktivitas dosen dan mahasiswa tersebut memberikan gambaran tentang kualitas pelaksanaan proses perkuliahan dengan pembelajaran model Treffinger.

6. Pedoman Wawancara

Mendalami kemampuan komunikasi matematis, pemecahan masalah matematis dan self-regulated learning mahasiswa yang tidak dapat diungkapkan melalui TKKM, TKPM, angket self-regulated learning, serta pedoman observasi, dilakukan wawancara mendalam in-depth interview dengan mahasiswa. Mahasiswa yang diwawancarai mewakili kelas sampel untuk setiap kategori KAM, yaitu 3 orang mahasiswa pada tiap level KAM sehingga pada kelas eksperimen ada 9 orang mahasiswa dan kelas kontrol ada 9 orang mahasiswa yang diwawancarai. Jumlah mahasiswa yang diwawancarai sebanyak 18 orang. Pemilihan mahasiswa yang diwawancarai didasarkan pada pertimbangan: a. Memilih mahasiswa berdasarkan tingkat kemampuan mereka dalam menjawab soal-soal yang diberikan tinggi, sedang, dan rendah. b. Memperhatikan jawaban mahasiswa terhadap tes yang diberikan. Idrus Alhaddad, 2014 Peningkatan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis serta self-regulated learning mahasiswa melalui pembelajaran model treffinger Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Meminta mahasiswa mencermati kembali jawaban dari soal yang tidak tuntas, salah menggunakan konsep dan operasi, atau jawaban akhir yang salah. d. Berdiskusi dengan mahasiswa, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan: 1 Mengapa soal ini tidak dapat dijawab dengan tuntas? 2 Di mana letak kesulitannya? 3 Mengapa menggunakan cara tersebut? Apakah ada cara lain? 4 Mengapa mengambil sikap “seperti ini” ketika berinteraksi dengan mahasiswa lain atau guru di kelas matematika? Meskipun demikian, bentuk pertanyaan berkembang selama wawancara sesuai dengan temuan di lapangan ketika melakukan diskusi dengan mahasiswa. e. Mencatat hasil wawancara dalam format wawancara. Pedoman wawancara disusun dalam dua bagian, yaitu: 1 terkait jawaban mahasiswa terhadap soal-soal tes yang diberikan; dan 2 terkait dengan model pembelajaran Treffinger yang digunakan. Data hasil wawancara kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan dituangkan dalam bentuk narasi. Pedoman wawancara dengan mahasiswa tersebut secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran B-3.

7. Dokumen

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran treffinger terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa

2 39 0

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMK MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL.

0 7 38

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH, KOMUNIKASI, DAN SELF- EFFICACY MATEMATIS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METACOGNITIVE SCAFFOLDING.

6 25 88

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-REGULATED LEARNING MELALUI PENDEKATAN PROBLEM-CENTERED LEARNING DENGAN HANDS-ON ACTIVITY.

0 3 43

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH SERTA DISPOSISI MATEMATIS MAHASISWA PGSD MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 0 48

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SERTA SELF-REGULATED LEARNING MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL TREFFINGER - repository UPI D MTK 1103919 Title

0 0 3

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA SMA

0 0 10

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL TREFFINGER

0 0 10