Uji Hipotesis Uji t

Estu Niana Syamiya, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu g. Menentukan nilai Chi-Kuadrat pada daftar nilai ditentukan h. Menentukan kriteria uji normalitas Jika hitung tabel maka data distribusi normal dan jika diluar kriteriatersebut maka data tidak terdistibusi normal.

3.6.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dua buah varian dilakukan apakah kedua populasi mempunyai varians yang homogeny atau heterogen. Tes uji homogen dua buah varians ini dilakukan bila dua kelompok data ternyata berdisribusi normal. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Menentukan varians data penelitian 2. Menghitung nilai F dengan rumus : Dimana : F : nilai terbesar uji homogenitas : varians terbesar : varians terkecil 3. Menentukan derajat kebebasan dk dengan rumus : = 4. Mnentukan kriteria pengujian homogeitas Jika F hitung F tabel maka data terdistribusi homogen dan jika diluar kriteria tersebut maka data tida terdistribusi homogeny.

3.6.3 Uji Hipotesis Uji t

Uji hipotesis dalam penelitian di dasarkan pada data peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep ekonomi, yaitu data selisih nilai pre-test dan post- test.Pengujian hipotesis tersebut menggunakan uji-t independen dua arah t- test independent. Uji t independen dua arah ini digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan rata- rata mean yang terdapat pada program pengolahan data. Pengujian uji dua arah ini dilakukan karena tidak mengetahui kemana arah kurva hasil penelitian yang akan dilakukan arah positif + atau negatif -. Adapun yang Estu Niana Syamiya, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diperbandingkan pada pengujian hipotesis ini adalah skor gain post-test dan pre-test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, baik secara keseluruhan maupun setiap ranah. kriteria pengujian untuk hipotesis ini adalah H : µ 1 = µ 2 H 1 : µ 1 ≠ µ 2 Dimana : µ 1 = skor gain kelompok ekperimen µ 2 = skor gain kelompok Kontrol jika dibandingkannya dengan T table , maka : - Jika T hitung T tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima - Jika T hitung ≤ T tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak Berikut merupakan gambaran daerah penolakan dan penerimaan H Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 Daerah penerimaan d 1 T tabel minimum d 2 T tabel maksimum Gambar 3.1 Daerah penolakan dan penerimaan H0 Selanjutnya selisih gain kontrol dan eksperimen tersebut dihitung Normalized Gain N-Gain. Untuk menghitung Normalized Gain N-Gain pada table di atas digunakan rumus sebagai berikut: test pre skor maksimum skor test pre skor test post skor Gain N     Suharsimi Arikunto, 2006:126 Penelitian ini hipotesis akan disimbolkan dengan hipotesis alternatif H A dan hipotesis nol H . Agar tampak ada dua pilihan, hipotesis ini perlu didampingi oleh pernyataan lain yang isinya berlawanan. Pernyataan ini merupakan hipotesis tandingan antara H A terhadap H . Hipotesis yang diuji adalah: Estu Niana Syamiya, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. H : μ 1 μ 2 Tidak Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning. H 1 : μ 1 ≠ μ 2 Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning. dengan kriteria : H : µ 1 = µ 2 H 1 : µ 1 ≠ µ 2 Dimana : µ 1 = N-Gain kelompok ekperimen µ 2 = N- Gain kelompok Kontrol jika dibandingkannya dengan T table , maka : - Jika T hitung T tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima - Jika T hitung ≤ T tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak 2. H : μ 1 μ 2 Tidak Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning. H 1 : μ 1 ≠ μ 2 Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning. dengan kriteria : H : µ 1 = µ 2 H 1 : µ 1 ≠ µ 2 Dimana : µ 1 = N-Gain kelompok ekperimen µ 2 = N- Gain kelompok Kontrol jika dibandingkannya dengan T table , maka : - Jika T hitung T tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima - Jika T hitung ≤ T tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak Estu Niana Syamiya, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. H : μ 1 μ 2 Tidak Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara pembelajaran menggunakan metode PBL dengan kelas yan menggunakan metode pembelajaran konvensional. H 1 : μ 1 ≠ μ 2 Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara pembelajaran menggunakan metode PBL dengan kelas yan menggunakan metode pembelajaran konvensional. dengan kriteria : H : µ 1 = µ 2 H 1 : µ 1 ≠ µ 2 Dimana : µ 1 = N-Gain kelompok ekperimen µ 2 = N- Gain kelompok Kontrol jika dibandingkannya dengan T table , maka : - Jika T hitung T tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima - Jika T hitung ≤ T tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak 4. H : μ 1 μ 2 Tidak Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara metode pembelajaran Discovery learning dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. H 1 : μ 1 ≠ μ 2 : Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara metode pembelajaran Discovery learning dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. dengan kriteria : H : µ 1 = µ 2 H 1 : µ 1 ≠ µ 2 Dimana : µ 1 = N-Gain kelompok ekperimen µ 2 = N- Gain kelompok Kontrol Estu Niana Syamiya, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu jika dibandingkannya dengan T table , maka : - Jika T hitung T tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima - Jika T hitung ≤ T tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak 5. H : μ 1 μ 2 Tidak Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis antara pembelajaran dengan metode pembelajaran PBL dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning. H 1 : μ 1 ≠ μ 2 Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis antara pembelajaran dengan metode pembelajaran PBL dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning. dengan kriteria : H : µ 1 = µ 2 H 1 : µ 1 ≠ µ 2 Dimana : µ 1 = N-Gain kelompok ekperimen µ 2 = N- Gain kelompok Kontrol jika dibandingkannya dengan T table , maka : - Jika T hitung T tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima - Jika T hitung ≤ T tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak Artinya antara metode pembelajaran problem based learning dan discovery learning akanada yang lebih unggul dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran pengantar ekonomi siswa di kelas X PM. Estu Niana Syamiya, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METODE DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL

2 22 230

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Ak

0 3 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntans

0 2 17

Pengaruh Metode Problem Based Introduction (PBI) dan Metode Discovery Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Pengantar Ekonomi Kompetensi Dasar Elastisitas Permintaan dan Penawaran di Kelas X Jurusan A

0 0 47

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING DAN METODE DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 1 30

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DILIHAT DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA: studi kuasi eksperimen pada materi elastisitas permintaan mata pelajaran pengantar ekonomi dan bisnis di kelas X SMK pasundan 1 kota bandung.

0 3 50

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Studi Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Konsep ManajemenPada Si

0 0 6

Pengaruh Penerapan Metode Problem-Based Learning dan Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik (Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Peserta Didik Kelas X SMA Laboratorium-Percontohan UPI).

2 58 51

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi

0 7 77

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis) | - | Prosiding Seminar Pendidikan Ekonomi dan Bisnis 10645

0 0 8