Validitas Realibilitas Analisis Uji Alat Tes

Estu Niana Syamiya, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Alat Test

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kemampuan berpikir kritis dimana tujuanya auntuk mengukur sejauh mana penggunaan pembelajaran metode Problem Based Learning dan metode Discoery dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa tes awal pretest dan tes akhir posttest. Tes diadakan dalam bentuk pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum perlakuan dengan tujuan mengetahui skor hasil belajar awal siswa sebelum perlakuan pada kelompok eksperimen. Sementara posttest diberikan setelah perlakuan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan skor hasil belajar siswa setelah perlakuan pada kelompok eksperimen, sehingga diperoleh gain, yaitu selisih antara skor pretest dan skor posttest.

3.5 Analisis Uji Alat Tes

Untuk mengetahui kualitas instrumen tes tersebut, maka sebelumnya dilakukan uji coba instrumen terhadap siswa. Instrumen tes yang berkualitas dapat ditinjau dari beberapa hal diantaranya validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda. Adapun penjelasan dari hal tersebut adalah:

3.5.1 Validitas

Pengujian validitas alat tes dilakukan untuk mengetahui ketepatan alat tes dalam mengukur kemampuan berpikir kritis siswa yang disesuaikan dengan indikator yang ada. Sugiyono 2008:137 menjelaskan bahwa “instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrument yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.” Data soal diuji coba dengan program SPSS versi 17.0 sehingga diperoleh nilai koefesien korelasi validitas butir. Adapun jumlah soal adalah 24 soal dengan sampel 36 siswa. Berkenaan dengan rumus validitas yaitu df = 36-2 = 34, maka r tabel adalah 0.329. adapun data keseluruhan dari validitas soal adalah sebagai berikut : Estu Niana Syamiya, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4 Uji Validitas Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis No Soal r Hitung r table Keterangan 1 0.354 0.329 VALID 2 0.359 0.329 VALID 3 0.341 0.329 VALID 4 0.069 0.329 TIDAK VALID 5 0.377 0.329 VALID 6 0.359 0.329 VALID 7 0.492 0.329 VALID 8 0.382 0.329 VALID 9 0.471 0.329 VALID 10 0.409 0.329 VALID 11 0.370 0.329 VALID 12 0.408 0.329 VALID 13 0.344 0.329 VALID 14 0.335 0.329 VALID 15 0.007 0.329 TIDAK VALID 16 0.413 0.329 VALID 17 0.418 0.329 VALID 18 0.384 0.329 VALID 19 0.394 0.329 VALID 20 0.339 0.329 VALID 21 0.397 0.329 VALID 22 0.443 0.329 VALID 23 0.335 0.329 VALID 24 0.373 0.329 VALID Sumber : Lampiran C1 Uji coba soal tes kemampuan berpikir terdiri 24 soal pada awalnya dengan bentuk pilihan berganda beralasan. Berdasarkan hasil validitas soal, terdapat 15 soal yang valid dan p soal tidak valid. 15 soal yang telah valid akan dipergunakan untuk pretest dan posttest.

3.5.2 Realibilitas

Menurut Kusnendi 2008:96 koefisien alpha Cronbach merupakan statisitk uji yang paling umum digunakan para peneliti untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Dilihat menurut statistik alpha Cronbach, suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki reliabilitas yang memadai jika koefesien alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: r n n 1 1 S i 2 S t 2 Estu Niana Syamiya, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: r = Koefisien realibilitas n = Jumlah soal S 1 2 = Variansi skor soal tertentu soal ke 1 ΣS i 2 = Jumlah varians skor seluruh soal menurut skor soal tertentu S t 2 = Varians skor seluruh soal menurut skor siswa perorangan Tabel 3. 5 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas 0,90 r ≤1,00 Sangat tinggi 0,70 r ≤ 0,90 Tinggi 0,40 r ≤ 0,70 Sedang 0,20 r ≤ 0,40 Rendah r ≤ 0,20 Sangat rendah Nilai r yang diperoleh dari perhitungan ditafsirkan dengan menggunakan interpretasi nilai r dari Guilford dan data yang diperoleh dianalisis dengan SPSS 17 untuk mengetahui nilai Alpha. Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh koefesien realiabilitas soal tes pilihan berganda beralasan sebesar 0.589 yang berarti soal-soal yang diujicobakan termasuk dalam klasifikasi tingkat realibilitas sedang Tabel 3.6 HASIL UJI REALIBILITAS Cronbachs Alpha N of Items .697 24 3.5.3 Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran butir soal item merupakan rasio antar penjawab item dengan benar dan banyaknya penjawab item Arikunto, 2010:128. Tingkat kesukaran merupakan suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Estu Niana Syamiya, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu P = Keterangan : P : IndeksKesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar J s : Jumlah seluruh siswa peserta tes Untuk mengklasifikasikan tingkat kesukaran soal, digunakan interpretasi tingkat kesukaran dikemukan oleh Suherman dan Kusumah 2003. Interpretasi tersebut disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3. 7 Interpretasi Tingkat Kesukaran Harga TK Klarifikasi TK = 0,00 Soal terlalu sukar 0,00 TK ≤ 0,30 Soal Sukar 0,30 TK ≤ 0,70 Soal Sedang 0,70 TK 1,00 Soal Mudah TK = 1,00 Soal terlalu mudah Estu Niana Syamiya, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rangkuman hasil perhitungan uji tinkat kesukaran untuk tiap soal dapat lihat pada tabel 3.8 berikut Tabel 3.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis NO SOAL JBA JBB JSA 2.JSA TK KETERANGA N 1 8 2 18 36 0.27 SUKAR 2 14 4 18 36 0.5 SEDANG 3 20 4 18 36 0.66 SEDANG 5 9 18 36 0.25 SUKAR 6 17 5 18 36 0.61 SEDANG 7 21 3 18 36 0.66 SEDANG 8 24 11 18 36 0.97 MUDAH 9 30 12 18 36 0.88 MUDAH 10 22 4 18 36 0.72 MUDAH 11 16 4 18 36 0.55 SEDANG 12 19 6 18 36 0.69 SEDANG 13 24 7 18 36 0.86 MUDAH 14 17 2 18 36 0.52 SEDANG 16 19 6 18 36 0.69 MUDAH 17 26 6 18 36 0.94 MUDAH 18 25 10 18 36 0.97 MUDAH 19 20 6 18 36 0.72 MUDAH 20 17 9 18 36 0.72 MUDAH 21 14 3 18 36 0.47 SEDANG 22 20 5 18 36 0.69 MUDAH 23 21 8 18 36 0.81 MUDAH 24 23 12 18 36 0.97 MUDAH Sumber : Lampiran C3 Hasil uji tingkat kesukaran soal menunjukan bahwa 1 soal termasuk dalam kriteria sukar, 4 soal termasuk soal tingkat sedang, 10 soal termasuk soal mudah.

3.5.4 Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METODE DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL

2 22 230

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Ak

0 3 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntans

0 2 17

Pengaruh Metode Problem Based Introduction (PBI) dan Metode Discovery Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Pengantar Ekonomi Kompetensi Dasar Elastisitas Permintaan dan Penawaran di Kelas X Jurusan A

0 0 47

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING DAN METODE DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 1 30

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DILIHAT DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA: studi kuasi eksperimen pada materi elastisitas permintaan mata pelajaran pengantar ekonomi dan bisnis di kelas X SMK pasundan 1 kota bandung.

0 3 50

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Studi Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Konsep ManajemenPada Si

0 0 6

Pengaruh Penerapan Metode Problem-Based Learning dan Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik (Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Peserta Didik Kelas X SMA Laboratorium-Percontohan UPI).

2 58 51

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi

0 7 77

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis) | - | Prosiding Seminar Pendidikan Ekonomi dan Bisnis 10645

0 0 8