Transaksi Bank melalui Internet dalam tinjauan hukum islam

z 1:?'0 / fliG'/ Js

TRANSAKSI BANK MELALUI INTERNET DALAM TINJAUAN
HUKUMISLAM

Siti Ncncng Habibah
Nim: I 02046125273

J(ONSENTRASI PERBANIpace),
melalui

internet

yang

mempergunakan

komunikasi

tanpa


kertas

(paperless

document). Sejarah menunjukkan bahwa sekitar tal1lm 1969 di Amerika Serikat,
dibentuk jaringan komputer di University of California di Los Angeles, University of

California di Santa Barbara. University of Utah dan Institut Penelitian Stanford.
Proyek ini didanai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama

Advances Researche Project Agence (ARPA) . .laringan Advances Researche Project
Agence (ARPA) atau ARPANET ini didisain untuk mengadakan sistem desentralisasi
internet. 1 Kemudian sekitar tahun 1980. Yayasan Nasional Ilmu Pengetahuan

(National Science Foundation) memperluas Arpanet
komputer seluruh dunia.

Internet.

untuk menghubungkan


termasuk electronic mail (E-Mail)

yang

berkembang sarnpai tahun 1994. pada saat ilmu pengetahuan memperkenalkan World

Wide Web. Seterusnya penggunaan web meluas ke kegiatan bisnis, industri, dan
rumah tangga di seluruh dunia.

1

l(esatuan siste111 internet dunia, ide a\va! oleh ProLWichlc Burk peneliti pada Internet Focus

Barkley University

14

15


Internet secara de.facto sudah menjadi landasan untuk melakukan bisnis. Ada
dua makna atau ai1i dari "Internet", yaitu teknologinya dan jaringannya. Teknologi
Internet adalah teknologi komunikasi yang berbasis kepada protocol TCP/IP yaitu
jaringan yang menyediakan fasilitas satelit internet..

Pada teknologi

Internet

mencakup penggunaan weh browser sebagai user interface. Sementara itu pengertian
Internet sebagai jaringan adalah Internet sebagai salah satu jaringan komputer yang
terbesar di dunia. (Ada jaringan komputer lain yang bukan Internet, seperti misalnya
jaringan privat dari beberapa perusahaan yang besar.) Jaringan Internet sendiri pada
mulanya hanya dapat digunakan untuk keperluan akaclemis (penelitian dan
pendidikan). Namun sejak tahun 1995 Internet sudah boleh dipergunakan untuk
keperluan bisnis. Sejak saat itulah Internet mulai menjacli media komunikasi data
yang populer.
Beberapa hal yang menyebabkan Janngan dan teknologi Internet populer
sebagai media komunikasi data antara lain :
I.


Cakupannya yang luas (seluruh dunia)

2.

lmplementasinya

relatif

menggunakan jaringan atau

lebih

murah

dibandingkan

dengan

fasilitas lainnya, misalnya menggunakan


Value Added Network (VAN) sendiri. Untuk menjadi bagian clari Internet
kita cukup dengan hanya menghubungkan sistem ke koneksi l nternet
terdekat, misalnya melalui lntemet Service Provider (ISP). Jika kita
menggunakan VAN, maka kita harus menggelar jaringan sendiri (dan ini
cukup mahal).

16

3.

Teknologi Internet yang terbuka (open standard) sehingga tidak
tergantung kepada satu vendor tertentu. Implementasi teknologi Internet,

TCP/IP, tersedia di semua platform komputer (Microsoft Windows,
Apple, UNIX, Linux, dan lain-lainnya).
-I.

Penggunaan web browser mempercepat pengembangan dan peluncuran


(deployment) aplikasi serta mengurangi learning rnrve dari pengguna.
Modal utama dari seorang pemakai adalah kemampuan menggunakan

weh hrowser.
5.

Teknologi Internet juga memungkinkan konvergensi berbagai aplikasi
menjadi satu. Sebagai contoh, saat ini telah dirnungkinkan untuk
mengirimkan data, suara, dan bahkan gambar melalui satu media
Internet. Hal ini sering disebut dengan istilah konvergensi. Implikasinya
adalah pernsahaan dapat menghemat biaya dan dapat mengintegrasikan
kesemua layanan dalam satu media.

Selain memiliki keuntungan-keuntungan di atas sebetulnya teknologi Internet
memiliki beberapa masalah. Beberapa masalah ini antara lain:
a.

Sifat aplikasi weh yang co1111eclio11/ess artinya setiap user memiliki perangkat
yang bisa tumpang tindih karena tidak adanya koneksi dari satelit. Banyak
aplikasi weh-hased bersifat co1111ectio11/ess sehingga agak sukar untuk aplikasiaplikasi yang membutuhkan sifat co1111eclio11-orie111ed seperti aplikasi yang

dibutuhkan oleh aplikasi dengan keamanan tinggi. Biasanya aplikasi yang
membutuhkan

keamanan

melakukan

a11the11ticatio11

pada

awal

ses111ya.

17

Kemudian untuk selanjutnya, selama sesi tersebut, pengguna dapat memberikan
perintah sesuai dengan level akses yang dimilikinya. Aplikasi semacam ini agak
sukar (bukannya tidak bisa, namun lebih sukar) diimplernentasikan dalam sistem

yang memiliki sifat connectionless seperti kebanyakan aplikasi web.
b. Tingkat keamanan yang dipertanyakan. Salah satu kendala dari layanan Internet

Banking adalah ketidakpercayaan akan keamanannya layanan ini. Hal ini berlaku
secara umum untuk layanan electronic commerce (e-commerce).
Roy Suryo. seorang pakar teknologi informasi, dalam salah satu penelitiannya
pernah rnengemukakan: kejahatan siber (cybercrime) kini rnarak di lima kota besar di
Indonesia dan dalam taraf yang cukup mengkhawatirkan serta dilakukan oleh para

hacker yang rata- rata anak muda yang kelihatannya kreatif, tetapi sesungguhnya
rnereka mencuri nomor kartu kredit melalui internet. 2
Oleh karena itu. agar suatu kemajuan teknologi (penemuan baru) dapat
dipergunakan ke arah kemajuan, karena memang itulah yang menjadi tujuan utama
lahirnya penemuan-penemuan baru. maka diharapkan inovasi akan di bawa/terjadi
pada masyarakat yang siap

untuk mengadakan kernajuan masyarakat yang

diinginkan. Tanpa predisposisi, tidak mudah untuk mengarahkan kemajuan teknik ke
arah kernajuan masyarakat. 3Internet merupakan suatu penemuan yang pada awalnya

berfungsi sebagai alat pertukaran data ilmiah dan akademik, namun kini telah
2

Harian Ko111pas, 19 Nove111ber 200 I. Pencurian dengan 1nenggunakan kartu kredit 1nilik
orang lain lazin1 disebut carding. Bentuk kejahatan ini sangat n1arak di Indonesia akhir- akhir ini,
terutan1a dilakukan oleh orang- orang yang hendak n1enggunakan sarana internet dengan 1ncncuri
110111or kartu kredit orang lain dan 1ne1nanfaatkannya untuk kepentingan si pelaku.
3
Astrid S. Susanto, Penganfar Sosio/ogi clan Perubahan Sosia/,(Jakarta: Putra Abardin, 1999)

him. 160.

18

berubah menjadi perlengkapan hidup sehari-hari dan dapat diakses dari berbagai
belahan dunia.

B. Transaksi Ekonomi dan Jenis- jenisnya Dalam Bank
Bermunculannya Bank-bank syariah ternyata tidak sen.amerta membuat Bankbank konvensional bantins_ setir untuk melebarkan sayap ke bisnis syari'ah yang
halal, aman dan menguntungkan. Sedangkan dalam bank syariah terdapat transaksi

yang dapat digolongkan menjadi dua.
I. Natural Certainty Contract

yaitu transaksi yang dapat memastikan basil

usahanya sendiri. Yang termasuk kedalam transaksi 1111 adalah, jual-beli,
murabahah, salam, istishna, ijarah.
2. Natural Uncertainty Contract yaitu transaksi yang tidak dapat memastikan
hasil usahanya .. yang termasuk kedalam transaksi ini adalah, musyarakah,
mudharabah, muzara'ah, musaqah. Selain itu, bank syari'ah memiliki produk
yang sifatnya titipan, seperti wakalah, kafalah,
Sejauh ini, terdapat tiga jenis praktik internet banking yang dapat diterapkan
perbankan yaitu informasi, komunikasi dan transaksi yang masing- masing memiliki
tingkat resiko yang berlainan.
a)

lnformasi, merupakan 1ems internet hanking dengan tingkat yang paling
dasar. Dalam praktiknya, bank menyajikan informasi pemasaran mengena1
produk dan jasa stand alone ser1•er, yang dapat dilakukan oleh bank sendiri
atau menggunakan jasa pihak lain. Resiko yang terkait relatif rendah, karena


19

sistem informasi tidak memiliki jalur antara server dan jaringan internal bank.
Namun demikian, i atau wehsite bersifat cukup rentan terhadap perubahan
yang diakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
b)

Komunikasi, memungkinkan terjadinya beberapa jenis transaksi antara bank
dan nasabah. lnteraksi dapat dibatasi hanya pada /\'.-Mail, acco11nl inq11i1y,
aplikasi kredit atau pengkinian data. Resiko yang terkait dengan jenis ini
relatif lebih tinggi karena i yang digunakan memiliki jalur ke jaringan internal
bank.

c)

Transaksi, memungkinkan nasabah melakukan transaksi, yang antara lain
mencakup akses ke rekening, pembayaran tagihan, transfer dana, dan
sebagainya. Tersedianya jalur yang menghubungkan server dan jaringan
internal bank ataupun jaringan internal pihak yang ditunjuk oleh bank.
Sehingga resiko yang terkandung menduduki tingkatan tertinggi.

Perkembangan teknologi internet diperkirakan akan mengubah wajah

ウケセ・ュ@

keuangan yang awalnya menempatkan bank sebagai mediator transaksi antara pelaku
bisnis ataupun konsumen perorangan. Seiring dengan globalisasi pemanfaatan
teknologi internet di masa mendatang yang memberikan banyak manfaat dan
kemudahan, internet portal akan berperan sebagai kunci bagi setiap interaksi bisnis.
Fenomena ini menuntut masing-masing pihak, baik pelaku bisnis, konsumen
individu, dan bank untuk membangun kapasitas jaringan on-line.
Teknologi internet juga dipandang sebagai sarana yang efisien dalam
mendisain,

memasarkan

serta

menjadi

saluran

distribusi

produk

dan _Jasa

20

dengan biaya yang relatif murah. Efisiensi biaya tersebut menjadi salah satu daya
tarik bagi perbankan untuk mengembangkan usahanya dengan menciptakan layanan
infernel banking.

C. Produk dan Jasa yang Ditawarkan Melalui Internet Banking

Dunia perbankan tidaklah berbeda dengan industri lainnya yang selalu
berupaya melakukan perkembangan-perkembangan yang selalu mengedepankan
kepuasan konsumen atau nasabahnya. Dalam perbankan perkembangan tersebut
diikuti dengan teknologi yang memanjakan nasabah dengan kemudahan-kemudahan
didalamnya, seperti fnlernet Banking yang didalamnya menawarkan banyak produk
dan jasa yang sangat mem.anjakan nasabahnya.
Inrernel Banking adalah salah satu pelayanan jasa Bank yang menrnngkinkan

nasabah untuk memperoleh informasi. rnelakukan komunikasi dan melakukan
transaksi perbankan rnelalui jaringan internet. dan bukan merupakan Bank yang
hanya rnenyelenggarakan layanan perbankan melalui internet, sehingga pendirian
dan kegiatan Internet Only Bank tidak diperkenankan.

4

Internet Banking dapat berupa informasi bahwa Internet Banking,
komunikasi Internet Banking dan transaksi Internet Banking. Informasi

Internet Banking adalah pelayanan jasa Bank kepada nasabah dalam bentuk

4

Red Chris, flukz1111 krn11pute Edisi ke 4 (Jakarta: RajaGrafindo) hlin 34

21

Jarmgan internet dan tidak melakukan eksekusi lTansaksi (execution of'

transaction).
Komunikasi Internet Ranking adalah pelayanan jasa Bank kepada
nasabah dalam bentuk komunikasi atau melakukan interaksi dengan Bank
penyedia layanan internet banking seeara terbatas dan tidak melakukan
eksekusi transaksi (execution of' transaction).Sedangkan, transaksi Internet

Banking adalah pelayanan jasa Bank kepada nasabah untuk melakukan
interaksi dengan Bank penyedia layanan internet banking dan melakukan
eksekusi tTansaksi (exec111ion ofiransaction).
Di Indonesia sekarang mulai ada bank yang pelayanannya menggunakan jasa
internet, contohnya seperti Bank Bali, Bank Mandiri dan Bank BCA. Bentuk produk
dan jasa bank melalui internet tersebut antara lain seperti pembelian pulsa,
pembayaran kartu kredit, transfer dana, pemindahan rekening, ganti pin dan lain-lain.
Kebutuhan akan adanya pelayanan internet melalui dunia perbankan makin
terasa mendesak, sekarang dengan banyaknya toko-toko on-line yang memanfaatkan
internet sebagai etalase untuk memamerkan barang dagangannya. Hal ini dikarenakan
perusahaan hanya cukup memasang gambar dan spesifikasi barang saja. Selain itu
kecepatan pengolahan data dan transmisi data yang cepat memberikan keuntungan

22

bagi pihak bank yang mempunyai Janngan informasi teknologi internet dalam ha!
transaksi. 5
Transaksi tersebut bisa berupa transfer rekening, pembayaran kartu kredit,
telepon, listrik, air, dan lain-lain, dengan begitu nasabah tidak perlu keluar rumah
atau kantor yang dapat menyita waktu, belum lagi masalah kemacetan lalu lintas di
Jakarta yang tak pernah ada habisnya. Nasabah hanya perlu duduk di depan komputer
untuk mengakses situs Bank yang dituju lalu dengan mudah nasabah memasukkan
nomor pin yang hanya diketahui nasabah setelah itu akan muncul data- data nasabah
yang bersangkutan disertai dengan berbagai macam pilihan produk dan jasa yang
ditawarkan oleh bank , tentu saja teknologi ini sangat mambantu nasabah.
Dalam buku yang berjudul Panduan Pengamanan Pe/ayanan Jasa Perbankan

E/elaronis disebutkan bahwa dalam sistem pelayanan jasa perbankan elektronis pada
dasarnya terdapat beberapa tahapan pokok yang masing-masing memerlukan
perhatian khusus dalam ha! kontrol dan pengamanannya, yaitu tahap-tahap
identifikasi, verifikasi, transfer dana, serta penyelesaian/se/l/emenl. Yang mendapat
perhatian besar bagi tulisan ini adalah tahap identifikasi.
Pemberian identifikasi kepada nasabah dapat diberikan dalam bentuk
karakteristik personal (sidik jari, suara), sesuatu yang diingat (password, nomor
rahasia/PIN, sandi-sandi lain) atau dalam bentuk fisik yang dapat dimasukkan ke

5

Majalah /11(0Ko111 edisi 86/Juli 2005

23

dalam sistem (Ka11u Plastik yang dilengkapi dengan pita magnetis/Kai1u Magnetis,
Kunci Khusus, atau identitas fisik lain).
Namun demikian, dalam buku panduan itu disebutkan bahwa dengan
mempertimbangkan kemudahan, efektifitas se11a faktor biaya, tampaknya identifikasi
dalam bentuk kombinasi Kartu Magnetis yang memuat informasi penting pemegang
serta Password/PIN merupakan pilihan yang paling populer digunakan.
Pernyataan seperti itu lebih mengacu pada transaksi dengan menggunakan
ATM. Padahal, untuk ATM, diberikan pembahasan khusus secara teknis dalam buku
panduan tersebut. Penerapan metode tersebut dalam kaitannya dengan transaksi
melalui Internet Banking justru tidak pernah diterapkan

Yang ada bukanlah

kombinasi Kartu Magnetis dengan PIN, melainkan penggunaan PIN saja. Hal tersebut
dirasakan kurang memadai, karena hanya merupakan metode "sesuatu yang diingat",
yang mana akan mudah diketahui oleh orang lain bila suatu waktu PIN itu dicatat di
suatu tempat ataupun diucapkan oleh orang tersebut.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini diberikan suatu rnasukan bagi semua pihak
(terutama Bank Indonesia) agar pelaksanaan Internet Banking dalarn penerapannya
tidak hanya menggunakan metode PIN, melainkan menggunakan metode tanda
tangan digital (digital signature), yang mana metode ini akan dapat menjamin
keabsahan akses oleh pengguna dan juga mencegah perubahan oleh pihak yang tidak
berwenang pada saat transfer data .. Juga penggunaan tanda tangan digital ini akan
meliputi pengamanan informasi dengan teknik enkripsi data (data enc1yptio11) dan

24

keabsahan transmisi informasi (message authenlicalion) yang digunakan secara
bersamaan.
Produk jasa yang clitawarkan oleh internet banking lebih kepacla nilai manfaat
yang akan cliclapat oleh nasabah, sebagian nasabah cenclerung menggunakan program

internet banking untuk lebih memuclahkan akses clengan bank yang bersangkutan.
Prociuk clan jasa yang ditawarkan oleh fnlernel banking antara lain: 6
1. Transfer Dana

Transfer antar Rekening, Transfer antar Bank Domestik, Daftar Transfer
Terjadwal
2. Pembayaran
Telkom & Telepon CDMA , Telepon GSM , Internet , Kabel TV , Kartu Kredit ,
Angsuran , Asuransi , Penclidikan . Airlines , Autodebit , Lain-lain
3. Pembelian
Pulsa Telepon CDMA, Pulsa Telepon GSM
4. Penempatan Deposito Be1jangka
Informasi Rekening & Kartu Kredit , Rek. Tabungan & GIRO , Posisi Saldo ,
Histori Transaksi , Daftar Rekening . Rek. Deposito , Rek. Pinjaman , Informasi
Kartu kredit
5. Fasilitas Layanan
Status Cek, Layanan Notifikasi SMS , Informasi Suku Bunga, Informasi Kurs

6

Internet Banking Afandiri calalogue cet April 2005 htin. 4.

25

6. Informasi Aktivitas Internet Banking
Fungsi Administrasi (e.g. pendaftaran rekening tujuan SMS Banking Mandiri dan
Call Mandiri. rubah alamat e-mail, ganti password) Personalisasi (e.g. transaksi
favorit. bahasa) 7

7

Internet Banking lv!andiri catalogue,op. cit., hln1 12.

BABIII
MEKANISME TRANSAKSI INTERNET BANKING DALAM TINJAUAN
HUKUM ISLAM

A. Dasar-dasar hukum Telematika tentaug Internet Banking
Terdapat korelasi antara telematika dengan sistem hukum nasional, yang
dapat ditarik titik temunya dengan melihat sejauh mana efektifitas suatu sistem
hukum dapat berlaku dengan baik ditengah-tengah masyarakatnya (social behaviour).
Dengan kata lain ilmu telematika dapat ditemukan dengan teori- teori berlakunya
hukum. Secara teoritis telematika akan dapat mempertemukan atau paling tidak
mengurangi ketimpangan antara mle of law dengan social behaviour yang seringkali
terjadi akibat tidak pernah terbangunnya komunikasi.
Selain itu, dengan pengembangan sistem informasi yang baik, tentunya sistem
pemerintahan juga akan menjadi transparan, dan mengingat akuntabilitasnya karena
pemerintah mampu menangkapfeedback dan meningkatkan peran serta dan aktif dari
masyarakatnya. Walhasil, terbentuknya sesuatu good governance merupakan wujud
dari cita- cita dari suatu negara yang berdasarkan alas hukum karena masyarakatnya
mampu melaksanakan se{f regulatmy society dengan baik. Nantinya, pemerintah
sudah dapat mereduksi pekerjaannya karena ia hanya tinggal membina dan
mengawasi sejauh mana visi dan misi bangsa telah diimplementasikan dengan baik
dalam seluruh sendi-sendi kenegaraan kita melalui pemantauan dari masalah-

27

masalah hukum yang timbul dan menindak lanjuti komplain- komplain yang mengalir
dari masyarakat.
Kesimpulannya adalah kita perlu melihat sejauh mana pemerintah dan
masyarakat kita sadar berinformasi dan berkomunikasi, dan sejauh mana kita mampu
mengembangkan dan

menguasai

serta membina dan

mangendalikan selurnh

infrastrnktur informasi nasional maupun global agar keberadaannya dapat sesua1
dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat itu sendiri.
Umumnya, masyarakat juga telah mengenal adanya dua bidang besar hukum,
yakni hukum publik dan hukum perdata. Esensinya adalah hukum publik akan lebih
menekankan kepada hubungan hukum dalam lingkup publik antara warga negara
dengan negaranya sehingga akan mencakup: (i) struktur, kekuasaan/kewenangan dan
pengimplementasiannya

serta pelaksanaannya oleh

pemerintah;

(ii)

hak

dan

kewajiban dari warga negara terhadap pemerintahnya; clan (iii) hubungan antara
bangsa dan negara di dunia. Oleh karena itu, hukum publik akan dibedakan lagi
dalam pembidangan hukum tata negara
negara

(administrative

/cm),

hukum

(co11stit11tio11al law), hukum administrasi
pidana

(criminal

la11)

dan

hukum

antarbangsa/internasional (illlemational law). Sementara itu, hukum perdata akan
lebih menekankan kepada hubungan hukum antara sesama anggota masyarakat atau
antara warga negara.
Berbicara mengenai transaksi, umumnya orang akan mengatakan bahwa ha!
tersebut adalah perjanjian jual beli diantara pihak yang bersepakat. Dalam lingkup

28

hukum, sebenarnya istilah transaksi adalah keberadaan suatu perikatan atau hubungan
hukum yang te1jadi antara para pihak. 1
Jadi, jika kita berbicara mengenai transaksi sebenarnya kita berbicara
mengenai aspek hukum materil yang disepakati oleh para pihak. Sehingga sepatutnya
bukan berbicara mengenai hukum formil kecuali untuk melakukan hubungan hukum
yang menyangkut benda tidak bergerak.
Dalam lingkup komunikasi ataupun teknologi sistem komunikasi, keberadaan
transaksi dipahami sebagai suatu perikatan, dimana perikatan didefinisikan sebagai
hubungan antara dua pihak atau lebih, dimana pihak yang satu dengan yang lainnya
berkewajiban memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing. 2
Berdasarkan Buku Ill B.W. tentang Perikatan, sumber perikatan adalah
Undang-Undang, perjanjian dan kebiasaan- kebiasaan yang berkembang. Pada
dasarnya, perikatan yang berdasarkan Undang-Undang berbicara mengenai hak dan
kewajiban warga negara kepada masyarakatnya atau negaranya yang didasarkan atas
diberlakukannya suatu Undang-Undang yang telah ada.
Hal yang perlu diperhatikan disini adalah keberadaan Buku III B. W. bersifat
terbuka yang artinya dimungkinkan adanya jenis- jenis perikatan selain yang diatur
dalam Buku III B.W. Jenis perikatan yang diatur dalam Buku III disebut Perikatan

1

Edmon Makarim, S.Kom., Pengantar Hukum Te/ematika, (Jakarta: RajaGrafindo, 2005) him

167
2

Makalah seminar Pengen1bangan sisite111 i11for1nasi perbankan, Universitas Nasional Jakarta
yang diselenggarakan pada tanggal I 0 Juni 2006

29

Nominal, sedangkan yang tidak diatur dalam Buku III B.W. adalah disebut Perikatan
lnnominat. 3
Kajian hukum internet banking antar lain: kajian aspek hukum kearsipan dan
dokumentasi perusahaan, kajian aspek hukum perlindungan data dan privasi, kajian
aspek hak atas kekayaan intelektual (intellectual property), kajian aspek hukum
per! ind ungan konsumen, kaj ian aspek persaingan usaha, kaj ian aspek hukum pidana,
kajian aspek hukum acara dan pembuktian, kajian aspek hukum perpajakan, kajian
aspek hukum asuransi, kajian aspek hukum internasional, kajian aspek hukum
administrasi negara dan kebijakan publik, dan kajian standar pemeriksaan hukum
terhadap sistem informasi.
Transaksi bank melalui internet dapat dikategorikan sebagai Innominat, ha! ini
dikarenakan dalam Buku III B.W. tidak dijelaskan secara spesifik bagaimana kita
bertransaksi melalui internet. Hukum mengenai internet banking lahir atas keadaan
dan sebuah keharusan dalam hukum untuk mengakomodir setiap kegiatan yang
memiliki konsekwensi hukum.
Undang -undang mengenai internet banking saat ini masih dalam rancangan
undang-undang yang masih menunggu penetapan dari dewan perwakilan. Untuk saat
ini internet banking masih diatur oleh surat edaran yang dikeluarkan oleh Bank

3

Edmon Makarim, S.Kom., op.cit, him 248, Nominal adalah setiap peraturan perikatan yang
diatur atau disebut dalam buku III B.W. seperti, jula-beli, sewa-menyewa, hutang-piutang, sedangkan
lnnominat adalah peraturan mengenai perikatan yang tidak atau disebut dalam buku lII KUHPerdata
seperti, leasing, pajak, perbankan dll.(lihat buku lnnominat dan Nominaat:sebuah pengenalan,
CV.Aneka llmu)

30

Indonesia yang didalamnya diatur

mengenai

manjemen

resiko

yang

harus

diperhatikan oleh pihak bank yang akan menyelenggarakan Internet Banking

Internet Banking merupakan sebuah produk yang ditawarkan oleh bank atas
kemudahan-kemudahan bagi nasabah. Akan tetapi, Bank Indonesia sebagai regulator
tunggal dalam hal moneter memberikan kebijakan berupa partisipasi aktif dari
masyarakat apabila dirugikan dengan transaksi Internet Banking Hal ini dibuktikan
dengan keluarnya Peraturan Bank Indonesia No.7/2005 tentang Penyelesaian
pengaduan nasabah.

B. Batasan Transaksi Melalui Internet Menurut Peraturan Bank Indonesia

Internet Banking kini bukan lagi istilah yang asing bagi masyarakat Indonesia
khususnya yang tinggal di wilayah perkotaan. Hal tersebut disebabkan semakin
banyaknya perbankan nasional yang menyelenggarakan layanan tersebut. Di masa
mendatang, layanan ini tampaknya sudah bukan lagi sebuah layanan yang akan
memberikan

Competitive

Adva11tagebagi

bank

yang

menyelenggarakannya.

Keadaannya akan sama seperti pemberian fasilitas ATM. Semua bank akan
menyediakan fasilitas tersebut.
Namun demikian, tampaknya di balik perkembangan ini terdapat berbagai
permasalahan hukum yang mungkin di kemudian hari dapat merugikan masyarakat
jika tidak diantisipasi dengan baik. Dengan mencoba mengidentifikasi berbagai
permasalahan tersebut dan alternatif pemecahannya. Bisnis perbankan pada dasarnya
merupakan bisnis yang berisiko tinggi. Terdapat sedikitnya delapan macam risiko

31

utama yang berkaitan dengan aktivitas perbankan, yaitu strategi, reputasi, operasional
(termasuk yang disebut risiko transaksi dan legal), kredit, harga, kurs, tingkat bunga,
dan likuiditas. Penyelenggaraan Internet Bankingyang sangat dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi informasi, dalam kenyataannya pada satu sisi membuat
jalannya transaksi perbankan semakin mudah, akan tetapi di sisi yang lain
membuatnya juga semakin berisiko.
Dengan kenyataan sepe11i ini, faktor keamanan harus menjadi faktor yang
paling perlu diperhatikan. Bahkan mungkin faktor keamanan ini dapat menjadi salah
satu fitur unggulan yang dapat ditonjolkan oleh pihak Bank
Sepe11i dijelaskan diatas, bahwa Bank Indonesia telah mengeluarkan surat
edaran mengenai pelayanan internet hanking oleh pihak bank. Isi dari surat edaran itu
adalah bank yang melayani program Internet Banking wajib memenuhi kriteria dari
manajemen resiko dimana pihak bank mengenal dengan baik nasabah yang akan
mengaktivasi Internet Banking. Keputusan ini guna meminimalisir kasus-kasus
tindak kejahatan dunia perbankan.
Sedangkan, nasabah sebagai pengguna program diberikan jaminan oleh Bank
Indonesia dalam bertransaksi melalui internet, dengan dikeluarkannya PBI/7/2005
tentang penyelesaian pengaduan nasabah bank. Selain itu pula, pemerintah dan telah
mengeluarkan Undang-Undang Perlindungan konsumen yang akan memihak kepada
nasabah apabila dirugikan oleh pihak bank, baik dari segi produk, ataupun jasa yang
ditawarkan, tidak terkecuali bagi Internet Banking.

32

Batasan-batasan yang diberikan oleh Bank Indonesia dalam transaksi melalui

internet banking lebih kepada aspek-aspek perlindungan konsumen. Dimana setiap
bank wajib memberikan informasi secara sempurna kepada para nasabah yang
menggunakan internet banking. Selain itu, bank harus menyelenggarakan system
keamanan internal bank itu sendiri. Hal ini sesuai den