BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis prioritas masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Ketut Seria, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman
keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah
keluarga Bapak Ketut Seria seperti mengenai program KKN terutama program Keluarga Dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana
tempat tinggal dari Bapak Ketut Seria.
1.1 Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 26 kali pertemuan dengan Bapak Ketut Seria. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang
dikeluhkan oleh keluarga Bapak Ketut Seria. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis yang dilihat dari sudut perekonomian
keluarga, kesehatan, masalah kebersihan lingkungan, dan akses air bersih keluarga.
1.1.1 Ekonomi Keluarga
Keluarga Bapak Ketut Seria, tergolong keluarga yang tidak mampu. Bapak Ketut Seria hanya mampu menjadi buruh bangunan karena pendidikan yang kurang. Untuk biaya kebutuhan
sehari-hari keluarga ini ditanggung oleh Bapak Ketut Seria dan Anak pertamanya, yang juga dibantu oleh istri dan menantunya. Anak pertama dari Bapak Ketut Seria mampu memiliki
penghasilan sebesar Rp. 100.000,00 per hari apabila ada orang yang membutuhkan jasanya sebagai buruh bangunan. Dari penghasilan tersebut, maka dapat dikatakan kurang untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. 1.1.2
Masalah Pendidikan Bapak Ketut Seria memiliki masalah dalam pendidikan, dikarenakan anak beliau tidak
dapat melanjutkan sekolah karena keadaan ekonomi keluarga yang kurang dan keadaan yang memaksa anak pertama dari Bapak Ketut Seria hanya menyelesaikan pendidikan hingga Sekolah
Dasar saja. Sebagai seorang anak pun, Wayan Mandiasa juga tidak bisa melakukan apa-apa. Ia juga ingin melanjutkan sekolah namun keadaan membuatnya harus bekerja dan membantu
keuangan keluarga untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Namun, Bapak Ketut Seria menaruh harapan pada anak keduanya, yang saaat ini masih bersekolah di SD 3 Sinabun dan duduk di
kelas 2. 1.1.3
Kesehatan Keluarga Bapak Ketut Seria sendiri tidak memiliki masalah kesehatan tertentu yang membuat
beliau beserta anaknya harus berobat secara rutin ke pusat pelayanan kesehatan. Namun bila sakit, Bapak Ketut Seria akan mendatangi puskesmas yang terletak di Sangsit. Sedangkan, anak
beliau, Wayan Mandiasa biasanya memeriksa kesehatannya pada saat ada Posyandu di Bale Banjar Dusun Menasa dengan membayar Rp 10.000,00. Hal ini mengakibatkan keluarga beliau
tidak akan memeriksakan kesehatan apabila tidak benar-benar sakit dan mengganggu pekerjaan mereka.
Kebutuhan pangan keluarga Bapak Ketut Seria dapat dikatakan kurang mencukupi karena kurangnya pendapatan apabila tidak ada orang yang membutuhkan jasanya. Sedangkan,
untuk kebutuhan pakaian, beliau dan anaknya menggunakan pakaian seadanya saja karena tidak mampu membeli pakaian baru dan bersih.
1.1.4 Kesehatan Tempat Tinggal
Rumah tempat tinggal Bapak Ketut Seria sangat sederhana berukuran kira-kira 4 x 5 meter tanpa lantai yang hanya terdiri dari 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi dan dapur yang
terpisah dari rumahnya. Namun karena tempat yang tidak mencukupi terkadang Bapak Ketut Seria beserta istri tidur di kamar darurat yang terbuat dari terpal, yang didalamnya berisi kasur
saja. Hal ini sangat tidak layak karena tembok yang terbuat dari terpal dapat menyebabkan kedinginan saat tidur di malam hari.
Di sebelah utara rumah Bapak Ketut Seria terdapat kandang babi, yang menimbulkan bau tidak sedap, dan keadaannya yang cukup buruk. Ditambah pula terdapat kolam yang dulunya
dipakai untuk menampung air, yang keadaanya sangat kotor. Yang dapat menimbulkan jentik- jentik nyamuk demam berdarah.
1.1.5 Kebersihan Lingkungan
Kebersihan Lingkungan pekarangan rumah Bapak Ketut Seria dapat dikatakan cukup baik. Menantu beliau, Nyoman Noviyanti, juga sangat rajin membersihkan pekarangan rumah
ibu mertuanya. Namun, pada saat memberi makan babi Ibu Ketut Redani tidak memiliki tempat untuk memberi makan, maka makan dan kotoran babi akan tercampur, sehingga menimbulkan
bau tidak sedap. 1.1.6
Akses Air Bersih Keluarga Untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang menggunakan air untuk minum, keluarga
Bapak Ketut Seria sudah memiliki penyediaan air. Beliau biasanya menggunakan air bersih yang memanfaatkan sumber air yang sudah dikelolah oleh desa, dimana air tersebut juga digunakan
untuk memasak, mandi dan mencuci.
1.2 Masalah Prioritas