METODE PENELITIAN POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG DENGAN LUPUS (ODAPUS) Pola Komunikasi Interpersonal Orang Dengan Lupus (Odapus) Dalam Masyarakat (Studi Fenomenologi Pola Komunikasi Interpersonal Odapus Pada Komunitas Griya Kupu Solo Dalam Masyarak
sudut pandang mereka masing-masing Sobur, 2013: 427.
Subjek penelitian ini adalah tiga odapus yang tergabung dalam Komunitas
Griya Kupu Solo dan sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan peneliti.
Pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling.
Dalam penelitian
ini, peneliti
menggunakan dua teknik pengumpulan data, yakni observasi dan wawancara.
Observasi disini disebut overt-participant, atau partisipan yang tampak. Subjek yang
diteliti mengetahui kehadiran penulis, namun dalam situasi ini penulis seakan-
akan tidak
sedang mengobservasi,
melainkan sebagai partisipan. Wawancara
menggunakan interview guide, agar alur wawancara tetap
fokus pada tema yang akan dibahas sehingga tidak melebar dan keluar dari
topik penelitian. Selain itu wawancara juga dilakukan
dalam kondisi
non-formal dimana pertanyaan-pertanyaan dilontarkan
dalam setiap
kesempatan yang
memungkinkan peneliti dan subjek untuk melakukan sesi Tanya-jawab secara santai
dan akrab. Teknik
analisis data
dalam penelitian ini adalah teknik analisis data
fenomenologi Moustakas, 1994: 119-153 dalam Sudarsyah, 2013:
1. Mendaftar ekspresi-ekspresi
yang relevan
dengan pengalaman,
yaitu daftar
jawaban subjek
penelitian horizonalization
2. Reduksi dan Eliminasi
Menguji setiap ekspresi yang ada dengan dua syarat, yakni:
a. Apakah
ekspresi tersebut
mengandung pengalaman penting dan
unsure pokok yang cukup baik
untuk memahami
fenomena? b.
Apakah ekspresi
tersebut memungkinkan
untuk dikelompokkan dalam kelompok besar kategori?
3. Membuat
klaster dan
menuliskan tema
terhadap ekspresi yang konsisten dan
memperlihatkan kesamaan.
Klaster dan pemberian tema merupakan
tema inti
pengalaman hidup subjek. 4.
Melakukan validasi
terhadap ekspresi-ekspresi,
dengan cara: a.
Apakah ekspresi
tersebut eksplisit
pada transkrip wawancara?
b. Jika
tidak diekspresikan
secara eksplisit, apakah sesuai
dengan konteks
dalam transkrip?
c. Apabila
tidak dinyatakan secara eksplisit
dan tidak cocok, maka dinyatakan tidak relevan
dan harus dihapus tidak digunakan.
5. Membuat
Individual Textural Description ITD
Memaparkan ekspresi-ekspresi yang tervalidasi sesuai dengan
tema dilengkapi dengan kutipan verbatim hasil
wawancara. Teknik
validitas data
dalam penelitian ini menggunakan validitas
intrasubjektif, peneliti
menghadirkan beberapa uraian menenai perilaku maupun
pengalaman yang sama dan muncul dalam situasi berbeda kemudian membandingkan
uraian-uraian tersebut. Apabila gambaran pada uraian-uraian tersebut sama, maka
bisa dikatakan valid Sobur, 2013: 426.