penyaring air. Dalam bentuk amorph. Precipitated silica ini berfungsi sebagai silica gel.
Indonesia masih melakukan impor precipitated silica untuk mencukupi kebutuhan lokal meskipun bahan kimia ini sudah dapat diproduksi di dalam
negeri. Oleh karena itu, pendirian pabrik precipitated silica di Indonesia diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri pemakaian precipitated silica
lokal dan menembus pasar ekspor.
1.2. Penentuan Kapasitas Pabrik
Kapasitas produksi suatu pabrik yang akan didirikan ditentukan oleh beberapa pertimbangan, yaitu :
a. Proyeksi kebutuhan precipitated silica b. Kapasitas produksi pabrik komersial yang sudah ada
c. Ketersediaan bahan baku.
1.2.1. Proyeksi Kebutuhan Precipitated Silica
Perkembangan produksi precipitated silica di Indonesia pada tahun 1998 menurun tajam. Kemudian setelah tahun 2000 menunjukkan fluktuasi cenderung
meningkat. Impor precipitated silica didatangkan dari berbagai negara pada tahun 2000, tidak kurang dari 21 negara pemasok precipitated silica ke Indonesia.
Negara yang pemasokannya cukup besar antara lain : Cina sebesar 3.965 ton, disusul Korea sebesar 3.839 ton, kemudian Taiwan sebesar 2.104 ton.
Ekspor precipitated silica Indonesia belum maksimal karena harga dari precipitated silica yang belum mampu bersaing dengan produk China dan
Thailand. PT. Crossfield Indonesia mulai mengembangkan ekspor precipitated silica setelah tahun 1998. Pada tahun 2000 ada beberapa Negara yang mengimpor
precipitated silica produksi Indonesia, beberapa Negara diantaranya adalah Filipina 434 ton, Vietnam 332 ton, India 254 ton dan Saudi Arabia 214 ton.
Pada tahun 1998, konsumsi precipitated silica menurun karena terjadi krisis ekonomi nasional. Laju perkembangan konsumsi bahan kimia tersebut
sebesar minus 1,7 pertahun. Setelah memasuki tahun 1999, konsumsi
precipitated silica mulai membaik. Perkembangan produksi,konsumsi, impor dan ekspor dari tahun 1996 hingga tahun 2000 diperlihatkan oleh tabel berikut :
Tabel 1.1. Perkembangan Precipitated Silica di Indonesia pada Tahun 1996- 2000 dalam ton
Tahun Produksi Konsumsi
Import Eksport Kenaikan
1996 6.515 24.429 17.916 2
- 1997 6.045 23.434 17.390
1 -4.1
1998 2.819 15.214 12.435 40
-35.1 1999 7.126 18.220 13.282
2.188 19 2000 7.579 21.532 18.983
2.030 18.82 Jumlah Pertumbuhan Rata-rataTahun
-0.3 Sumber CIC 323 1 Agustus 2003
Permintaan terhadap precipitated silica mengalami penurunan yang sangat tajam pada tahun 1998 dan mulai meningkat dua tahun berikutnya pada tahun
2000. Beberapa industri yang mengkonsumsi precipitated silica antara lain industri sepatu olah raga, pasta gigi, industri ban, mechanical rubber goods serta
industri konsumen. Tabel 1.2 dan 1.3 menunjukkan besarnya presentase pertambahan konsumsi precipitated silica di Indonesia sepanjang tahun 2001
hingga 2005
Tabel 1.2. Proyeksi Kenaikan Konsumsi Precipitated silica di Indonesia Periode Tahun 2001-2005 dalam prosentase
Industri Pemakai Tahun
Sepatu Pasta Gigi
Ban MRG Lainnya
2001 5 3.5 5
3.5 5 2002 7.5 7.5 7
6.5 5 2003 9.5 10
9 9
5 2004 12.5 12.5 11.5 11.5 5
2005 15 15
13 13.5 5 Sumber : CIC No. 323 1 Agustus 2003
Proyeksi konsumsi precipitated silica dalam bentuk angka adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3. Proyeksi Konsumsi Precipitated Silica di Indonesia Periode Tahun 2001-2005
Industri Pemakai Tahun
Sepatu Pasta Gigi
Ban MRG Lainnya
Total Ton
2000 13.602 2.058 1.967 1.627 2.278 21.532
2001 14.282 2.130 2.065 1.684 2.392 22.533
2002 15.353 2.290 2.210 1.793 2.511 24.157
2003 16.815 2.519 2.409 1.995 2.637 26.332
2004 18.913 2.834 2.686 2.179 2.769 29.381
2005 21.750 3.259 3.049 2.463 2.907 33.428
Sumber : CIC No. 323 1 Agustus 2003
1.2.2. Kapasitas produksi pabrik komersial yang sudah ada