1.7. Hipotesis
Moh. Pabundu Tika 2005:20, menyebutkan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu
diuji kebenarannya. Berdasarkan permasalahan dan didukung dengan telaah pustaka yang ada, muncul hipotesis sebagai berikut:
1. Identifikasi karakteristik pekerja seni tradisional kethoprak di Kabupaten Pati dan Kota Surakarta adalah:
a. Sebagian besar Pekerja seni tradisional kethoprak baik dari Kabupaten Pati maupun Kota Surakarta berusia produktif.
b. Sebagian besar Pekerja seni tradisional kethoprak baik dari Kabupaten Pati maupun Kota Surakarta sebagian besar berstatus kawin.
c. Jumlah tanggungan keluarga pekerja seni tradisional kethoprak baik Kabupaten Pati maupun Kota Surakarta memiliki jumlah tanggungan
keluarga 5 orang. d. Sebagian besar Pekerja seni tradisional kethoprak baik Kabupaten Pati
maupun Kota Surakarta berasal dari Pati untuk yang Kabupaten Pati dan dari Solo untuk yang dari Kota Surakarta.
e. Tingkat pendidikan pekerja seni tradisional kethoprak baik Kabupaten Pati maupun Kota Surakarta memiliki pendidikan SLTA ke bawah.
f. Tingkat pendapatan Pekerja seni tradisional kethoprak untuk Kabupaten Pati memiliki pendapatan dibawah upah minimum regional
Jawa Tengah 2006. 2. Faktor penyebab pekerja seni tradisional kethoprak baik Kabupaten Pati
maupun Kota Surakarta mempertahankan profesinya adalah antara lain karena pelestarian kebudayaan.
3. Strategi yang dominan diambil untuk mempertahankan kelangsungan hidup adalah pemanfaatan sumber daya rumah tangga.
1.8. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu penelitian dengan menggunakan sampel yang diambil dari populasi, untuk
selanjutnya sampel tersebut sebagai responden, tahap yang dilakukan dalam metode penelitian survei adalah sebagai berikut:
1. Penentuan Daerah Penelitian Penentuan daerah penelitian dengan metode purposive sampling
menurut Masri Singarimbun 1987, pengertiannya adalah penentuan daerah dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini penulis
memilih beberapa kelompok kethoprak yang ada dan masih memilih kethoprak sebagai profesi utama yaitu, Kethoprak Konyik Cs serta
Kethoprak Seniman Muda Surakarta Balekambang di Surakarta sebagai daerah penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Kelompok-kelompok kethoprak tersebut masih tumbuh dan berkembang dengan karakteristik masing-masing
kelompok atau individu sebagai sebuah identitas. b. Frekuensi pementasan yang hampir setiap hari
menunjukkan bahwa “bermain” kethoprak merupakan profesi.
c. Letak yang strategis dan mudah dijangkau. 2. Penentuan Responden
Responden dalam penelitian ini adalah para pekerja seni kethoprak. Di dua kelompok kethoprak yaitu Kethoprak Markonyik CS
berjumlah 43 orang dan kelompok kethoprak Kerabat Kerja Seniman Muda Surakarta Balekambang di Surakarta sejumlah 36 orang.
Responden diambil dengan metode sensus artinya semua responden yang ada diambil semua yaitu berjumlah 79 responden. Di Kabupaten Pati ada
beberapa kelompok kethoprak, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah Kethoprak Markonyik Cs. Di Kota Surakarta juga ada beberapa
kelompok kethoprak, sampel yang diambil adalak Kerabat Kerja Seniman Muda Surakarta Balekambang. Metode penentuan sampel adalah
Purposional Random Sampling. Dua kelompok tersebut dipilih karena, untuk Kethoprak Markonyik Cs yang dari Kabupaten Pati adalah karena
sistem menajemen pertunjukannya sudah menggunakan manajemen
pertunjukan modern, sehingga secara profesionalitas terjaga. Untuk Kota Surakarta, Kerabat Kerja Seniman Muda Surakarta dipilih karena selain
Surakarta sebagai Kota Budaya juga karena kethoprak sebagai pekerjaan utama para pekerja seninya.
Tabel 1.3. Jumlah Responden
No Nama Kelompok
Jumlah anggota orang
1 Kethoprak Markonyik CS
Kabupaten Pati 43
2 Kerabat Kerja
Seniman Muda Surakarta Kota
Surakarta 36
Jumlah 79
Sumber: Data Primer 2006 3. Pengumpulan data
Di dalam penelitian ini menurut cara memperolehnya ada 2 data, yaitu:
a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden yang meliputi karakteristik sosial, ekonomi, demografi dan data tentang
strategi kelangsungan hidup pekerja seni tradisional kethoprak b. Data sekunder diperoleh dari catatan yang terdapat di kantor atau
instansi dan berhubungan dengan data yang diperlukan dalam penelitian, yaitu :
a Data letak, luas dari Kabupaten Pati dan Kota Surakarta. b Data jumlah penduduk menurut umur, jenis kelamin dan mata
pencaharian dari Kabupaten Pati dan Kota Surakarta. 4. Analisis data
Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis tabel frekuensi. Tabel frekuansi untuk mengetahui ciri-ciri variabel sosial
ekonomi dan demografi. Variabel sosial yaitu tingkat pendidikan, variabel demografi yaitu umur, tanggungan keluarga, daerah asal, status kawin dan
variabel ekonomi yaitu tingkat pendidikan. Demikian juga untuk menganalisis mengenai strategi yang dominan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup.
1.9. Batasan Operasional