15
Moh. Taofik Hidayat, 2014 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS BERBASIS PENGALAMAN HISTORIS SISWA MELALUI
METODE INVESTIGASI KELOMPOK Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimanakah proses pembelajaran sejarah menggunakan metode investigasi
kelompok dalam upaya pengembangan kemampuan menulis berbasis pengalaman historis siswa ?
3. Kendala apa yang dihadapi dalam pembelajaran sejarah menggunakan
metode investigasi kelompok dalam upaya pengembangan kemampuan menulis berbasis pengalaman historis siswa?
4. Bagaimanakah hasil pembelajaran sejarah menggunakan metode investigasi
kelompok dalam upaya pengembangan kemampuan menulis berbasis pengalaman historis siswa ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mengembangkan kemampuan menulis siswa berbasis pengalaman historis
dengan menggunakan metode investigasi kelompok. 1.
Mengetahui bagaimanakah perencanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode investigasi kelompok dalam upaya pengembangan
kemampuan menulis berbasis pengalaman historis siswa? 2.
Mendeskripsikan bagaimanakah
proses pembelajaran
sejarah menggunakan metode investigasi kelompok dalam upaya pengembangan
kemampuan menulis berbasis pengalaman historis siswa? 3.
Mengetahui kendala yang dihadapi dalam pembelajaran sejarah menggunakan metode investigasi kelompok dalam upaya pengembangan
kemampuan menulis berbasis pengalaman historis siswa? 4.
Mendeskripsikan bagaimanakah hasil pembelajaran sejarah menggunakan metode investigasi kelompok dalam upaya pengembangan kemampuan
menulis berbasis pengalaman historis siswa?
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberi masukan dan informasi yang lengkap bagi guru serta sekolah
sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan
16
Moh. Taofik Hidayat, 2014 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS BERBASIS PENGALAMAN HISTORIS SISWA MELALUI
METODE INVESTIGASI KELOMPOK Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
mutu pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode investigasi kelompok berbasis pengalaman historis siswa.
2. Menambah wawasan pengetahuan akademik, terutama dalam
pembelajaran Sejarah, yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan menulis berbasis pengalaman historis melalui penggunaan metode
investigasi kelompok. 3.
Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mencari, mengolah, mengemas dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk karya tulis
ilmiah. 4.
Memperluas wawasan pengetahuan dalam bidang studi Sejarah maupun IPS sebagai bahan kajian dalam kegiatan MGMP di tingkat Kabupaten
Majalengka.
1.5 Penjelasan Konsep
Untuk memperjelas makna istilah-istilah dalam judul, maka akan dijelaskan di bawah ini.
1. Kemampuan Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang
lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menurut Tabroni 2007:12, menulis pada dasarnya merupakan upaya mengkomunikasikan
gagasan, ide, pikiran, pendapat, opini dan lain sebagainya melalui media tertulis. Kemampuan menulis dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis sejarah
yang merupakan suatu kegiatan intelektual dan ini merupakan suatu cara yang utama untuk memahami sejarah Veyne, 1971. Tosh, 1985, dalam Sjamsuddin,
2012:121. Lebih lanjut Sjamsuddin 2012:121, mengungkapkan bahwa Sejarawan
mengarahkan daya pikirnya bukan hanya berupa cara teknis penggunaan kutipan-
17
Moh. Taofik Hidayat, 2014 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS BERBASIS PENGALAMAN HISTORIS SISWA MELALUI
METODE INVESTIGASI KELOMPOK Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kutipan, catatan-catatan tetapi terutama pemikiran-pemikiran kritis, serta analisis yang luas yang menghasilkan sintesis dari seluruh kegiatan penelitian ke dalam
sebuah penulisan yang utuh. Hal itulah yang kemudian diartikan sebagai historiografi.
2. Pengalaman Historis Siswa
Pada dasarnya setiap siswa dapat melakukan proses sejarah atau doing history jika guru memberikan kesempatan bagi mereka mendekonstruksi suatu
peristiwa sejarah Supriatna, 2007:185, Becker dalam Sjamsuddin 2007:122, mengungkapkan bahwa setiap orang adalah sejarawan untuk dirinya sendiri,
artinya setiap orang ‘normal’ adalah ‘sejarawan’, namun yang disebut sejarawan sebenarnya terbatas karena termasuk suatu profesi akademik. Sedangkan
Wineburg 2006:126 memaknai pendapat Carl Becker tersebut sebagai ajakan bagi kita untuk ikut berpikir sejarah, untuk melihat motivasi manusia dalam teks
yang kita baca. Dalam penelitian ini peneliti berpendapat bahwa setiap siswa dapat memperoleh pengalaman sejarah dari setiap pengalaman hidup yang ia lalui.
Pengalaman historis tersebut dapat mereka peroleh dari lingkungan tempat siswa belajar, lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Pengalaman historis
siswa juga dapat terbentuk ketika mereka melakukan proses inkuiri atau penelitian sejarah, kemudian pengalaman mereka sebagai seorang sejarawan tersebut
dituangkan kedalam suatu karya historiografi. Menurut pendapat Costa dalam http:siswa-goblog.blogspot.com201209
pengertian-sejarah-menurut-beberapa-ahli.html sejarah
dapat didefinisikan
sebagai record of the whole human experience. Dimana pada hakikatnya sejarah merupakan catatan seluruh pengalaman, baik secara individu maupun kolektif
bangsanation dimasa lalu tentang kehidupan umat manusia. Dengan demikian maka seluruh pengalaman hidup manusia merupakan bagian dari sejarah, adapun
pengalaman historis atau pengalaman sejarah dalam penelitian ini dapat dimaknai sebagai segala pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh peserta didik secara
langsung sebagai bagian dari realitas sosial budayanya.
18
Moh. Taofik Hidayat, 2014 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS BERBASIS PENGALAMAN HISTORIS SISWA MELALUI
METODE INVESTIGASI KELOMPOK Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3. Metode Investigasi Kelompok
Metode Pembelajaran Investigasi Kelompok Group Investigation merupakan pengembangan dari pembelajaran kooperatif cooperative learning
yang dikembangkan oleh Roger Johnson dan Robert Slavin dengan menggunakan strategi yang sedikit berbeda yang merupakan satu rangkaian investigasi yang
secara langsung menguji asumsi mengenai model pengajaran sosial keluarga. Penelitian mereka kemudian dikembangkan oleh Sharan dan beberapa koleganya
yang telah meneliti banyak hal mengenai beberapa cara untuk membuat dinamika model kerja serta pengaruhnya dalam prilaku kerja sama, hubungan antar
kelompok dan prestasi yang diperoleh Joyce dan Weil, 2009:302-303. Secara sederhana Investigasi Kelompok dapat diartikan sebagai satu tipe
pembelajaran dimana guru dan siswa sama-sama membangun pembelajaran. Proses dalam perencanaan bersama didasarkan pada pengalaman masing-masing
siswa, kapasitas, dan kebutuhan. Siswa aktif berpartisipasi dalam semua aspek, membuat keputusan untuk menetapkan arah tujuan yang mereka kerjakan. Dalam
hal ini kelompok merupakan wahana sosial yang tepat untuk proses ini. Perencanaan kelompok merupakan salah satu metode untuk menjamin
keterlibatan siswa secara maksimal. Metode investigasi kelompok adalah perpaduan sosial dan kemahiran berkomunikasi dengan intelektual pembelajaran
dalam menganalisis dan mensintesis. Investigasi kelompok tidak dapat diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan yang tidak ada dukungan dialog
dari setiap anggota atau mengabaikan dimensi afektif-sosial dalam pembelajaran kelas Suhaida Abdul Kadir, 2002, dalam http:zaifbio.wordpress.com
20130904metode-pembelajaran-gi-group-investigation.
62
Moh. Taofik Hidayat, 2014 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS BERBASIS PENGALAMAN HISTORIS SISWA MELALUI
METODE INVESTIGASI KELOMPOK Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian
adalah suatu
cara yang
digunakan untuk
mengumpulkan, menyusun data, analisis dan interpretasi mengenai arti data yang diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metodedesain Penelitian Tindakan Kelas PTK. Pada Bab ini diuraikan mengenai pelaksanaan penelitian, yakni : Pendekatan Penelitian,