commit to user
24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sistem tanggap darurat yang diterapkan di RSUD Dr. Moewardi berupa sistem kewaspadaan bencana. Menurut RSUD Dr. Moewardi, Sistem
kewaspadaan bencana adalah tanda-tanda atau sistem yang ada yang dirancang sebagai tanda, peringatan dan fasilitas bila terjadi kebakaran atau
bencana. Adapun sistem kewaspadaan bencana yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi meliputi :
1. Persiapan Awal Menghadapi Keadaan Darurat
a. Sarana dan Fasilitas Penunjang Keadaan Darurat
1 Sarana Komunikasi
a Sarana Komunikasi Internal
Sarana komunikasi
telepon internal
telah didistribusikan ke setiap bagian di rumah sakit dan nomor-
nomor emergency telah disediakan di setiap unit kerja untuk
memudahkan karyawan
jika sewaktu-waktu
menemukan keadaan darurat. Sarana komunikasi internal lain berupa sistem audio sentral yang berfungsi untuk
pengeras suara dalam pembacaan informasi-informasi
commit to user 25
penting, serta menginformasikan kejadian keadaan darurat ke seluruh unit kerja untuk mempermudah proses evakuasi.
b Sarana Komunikasi Eksternal
Sarana komunikasi eksternal menggunakan telepon yang langsung bisa berhubungan dengan telepon lain di luar
instansi ataupun telepon seluler. Untuk sarana komunikasi keluar masuk dapat menggunakan radio panggil dengan
gelombang yang ada di IGD Instalasi Gawat Darurat pada frekuensi 14477 serta layanan telepon gawat darurat bebas
pulsa dipakai 118 di IGD. 2
Sistem Alarm Kebakaran Sistem alarm kebakaran di RSUD Dr. Moewardi
dipasang pada empat titik yaitu di selasar gedung instalasi gizi, ruang IPI Instalasi Perawatan Intensif, Ruang Mawar 1 dan
IGD serta gedung Aster. Pemeriksaan dilakukan setiap satu tahun sekali meliputi pengecekan kerja sistem alarm dan
instalasi jaringannya oleh IPSRS Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.
3 Fasilitas Pemadam Kebakaran
Fasilitas pemadam kebakaran yang disediakan RSUD Dr. Moewardi antara lain :
a Alat Pemadam Api Ringan APAR
commit to user 26
APAR yang disediakan di RSUD Dr. Moewardi adalah jenis powder. APAR ini disediakan di setiap
ruangan. Untuk pemasangannya terlalu tinggi, yaitu sekitar 2 meter dari lantai dan jarak antar APAR kurang dari 15
meter. Pemeriksaan APAR rutin dilakukan oleh bagian Rumah Tangga RT setiap menjumpai APAR yang
meliputi pemeriksaan fisik dan tekanan APAR. Sedangkan untuk pemeriksaan bagian dalam, seperti sparepart APAR
dan pengisian ulang dibagi dalam dua periode dalam satu tahun pada bulan Maret dan September oleh pihak ketiga
yaitu CV. Kencana Tehnik. Hal itu dimaksudkan agar pada saat pengisian ulang, masih ada APAR yang stand by. Pada
setiap APAR dilengkapi dengan keterangan jenis APAR, tanggal pemeriksaan dan tanggal kadaluarsa, serta petunjuk
pemakaian. b
Hydrant Hydrant yang digunakan di RSUD Dr. Moewardi
berupa hydrant gedung dan halaman. Penempatan hydrant gedung disediakan di setiap lantai gedung dan untuk
hydrant halaman ditempatkan di halaman rumah sakit. Pemeriksaan hydrant dilakukan setiap satu tahun sekali
meliputi pemeriksaan pada rumah, selang dan peralatan perlengkapannya oleh bagian IPSRS.
commit to user 27
c Smoke Detector
Smoke detector baru dipasang pada gedung baru, yaitu gedung Aster. Untuk pemeriksaan dilakukan oleh
IPSRS mengenai sistem kerja smoke detector. d
Sprinkler System Di RSUD Dr. Moewardi, sistem sprinkler hanya
dipasang pada bagian Instalasi Gizi dapur dan digunakan jika terjadi kebakaran pada kompor. Sistem kerjanya adalah
dengan membuka valve pengaman, air akan keluar dan memadamkan
api. Pemeriksaan
terhadap sprinkler
dilakukan setiap satu tahun sekali
oleh IPSRS yang meliputi pengecekan bentuk dan tekanan sprinkler
. 4
Jalur Evakuasi Jalur evakuasi merupakan jalur yang dipakai untuk
mengevakuasi orang-orang jika terjadi keadaan darurat. Jalur evakuasi dibuat tidak satu arah saja tetapi beberapa arah, ada
yang langsung mengarah ke tempat evakuasi aman dan ada yang mengarah ke tempat evakuasi sementara sebelum ke tempat
evakuasi aman. Hal ini dibuat untuk mempermudah dan mempercepat proses evakuasi.
Jalur evakuasi dilengkapi penunjuk arah keluar yang dipasang di seluruh tempat di rumah sakit yang mengarah ke
tempat evakuasi jika terjadi keadaan darurat. Penunjuk arah
commit to user 28
keluar dipasang di tempat-tempat yang mudah terlihat. Untuk tempat yang gelap, dilengkapi penunjuk arah yang bisa menyala
atau terlihat dalam gelap. 5
Peta evakuasi Disediakan juga fasilitas peta evakuasi pada setiap
bagian gedung rumah sakit. Akan tetapi karena program pengecatan rutin dinding rumah sakit, maka peta yang
seharusnya dipasang, dilepas oleh petugas pengecatan dan tidak dipasang kembali.
6 Lift, Pintu dan Tangga Darurat
Di RSUD Dr. Moewardi, untuk mengevakuasi pasien beroda atau tidak bisa jalan digunakan lift. Lift yang digunakan
merupakan lift yang aman, yaitu lift yang berada bukan di tempat kejadian lift gedung lain. Semua lift di rumah sakit
telah dilengkapi dengan ARD Automatic Rescue Device yang berfungsi untuk mencari pintu keluar terdekat jika terjadi listrik
mati. Untuk pintu dan tangga darurat telah dirancang sedemikian rupa dan bebas dari segala rintangan serta dilengkapi penunjuk
arah keluar yang jelas seperti papan bertuliskan exit atau keluar. Di beberapa titik, terdapat tangga darurat yang dipakai untuk
gudang sehingga tidak bisa dipakai. Tersedia juga Ram atau jalan miring di gedung IBS Instalasi Bedah Sentral lantai 2
commit to user 29
yang berhubungan dengan ruang perawatan atau bangsal untuk mengevakuasi pasien beroda atau tidak bisa berjalan.
7 Tempat Evakuasi Sementara
Merupakan tempat evakuasi sementara yang bebas dari pengaruh bencana sebagai tempat berkumpul bagi orang-orang
sebelum ke tempat evakuasi aman. Tempat evakuasi sementara di RSUD Dr. Moewardi adalah di halaman depan rumah sakit
dan halaman depan gudang. 8
Tempat Evakuasi Aman Merupakan tempat yang mutlak bebas dari pengaruh
bencana sebagai tempat berkumpul bagi orang-orang yang dievakuasi. Tempat evakuasi aman di RSUD Dr. Moewardi
adalah di basemen bawah masjid di belakang rumah sakit dan di tempat tersebut dilengkapi rambu petunjuk yang bertuliskan
commit to user 30
10 Alat Pelindung Diri APD
Di RSUD Dr. Moewardi, alat pelindung diri dan pakaian kerja bagi petugas tanggap darurat tidak disediakan. Sehingga
pada saat upaya penanggulangan keadaan darurat, petugas hanya mengenakan pakaian kerja atau seragam tim P2K3.
11 Instalasi Gawat Darurat
Jika terjadi keadaan darurat di RSUD Dr. Moewardi, korban yang timbul dibawa ke IGD untuk mendapat perawatan
dan penanganan lebih lanjut. b.
Tim Penanggulangan Keadaan Darurat Dalam upaya untuk menjaga keamanan, mencegah
kebakaran, persiapan menghadapi bencana serta untuk menjamin dan menjaga keselamatan hidup pasien, karyawan dan pengunjung di
RSUD Dr. Moewardi maka dibentuk Panitia Pembina Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana P2K3. Adapun
struktur organisasi P2K3 dibagi menjadi 3 bidang, yaitu : 1
Bidang pengamanan peralatan medik dan non medik 2
Bidang pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan sanitasi
3 Bidang pengamanan keselamatan bangunan, kewaspadaan
bencana dan evakuasi.
commit to user 31
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi P2K3 RSUD Dr. Moewardi Sumber : Bagian K3 RSUD Dr. Moewardi Surakarta, 2011
Dalam pelaksanaannya, tim P2K3 dibantu oleh tenaga pendukung tenaga yang melakanakan fungsi K3 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang terdiri dari Pejabat Struktural, Kepala Instalasi, Koordinator, Kepala Ruang, Ketua SMF, Ketua
TimKomite serta tim IGD dalam melakukan penanggulangan dan penyelamatan. Bila diperlukan, Tim K3 menghubungi Kantor
Pemadam Kebakaran Kota Surakarta, Tim SAR, PMI Palang Merah Indonesia dan Kepolisian Polsek Jebres dalam menangani keadaan
darurat.
DIREKTUR
KETUA P2K3RS
SEKRETARIS WADIR
KEUANGAN WADIR
UMUM WADIR
PELAYANAN
BIDANG PENGAMANAN
PERALATAN MEDIK DAN NON MEDIK
KEPALA BIDANG
KEPALA BAGIAN KEPALA INSTALASI
KEPALA BIDANG KEPALA INSTALASI
BIDANG PENGAMANAN KESELAMATAN
BANGUNAN, KEWASPADAAN
BENCANA DAN EVAKUASI.
BIDANG PELAYANAN KESEHATAN KERJA,
PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT
KERJA, DAN SANITASI
UNIT KERJA
commit to user 32
c. Pelatihan
Pelatihan yang sudah dilakukan RSUD Dr. Moewardi dalam mengatasi keadaan darurat adalah pelatihan pemadaman kebakaran
dan pelatihan evakuasi. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh instalasi yang ada di rumah sakit.
1 Pelatihan Pemadaman Kebakaran
Pelatihan ini dilakukan setiap satu tahun sekali. Dalam prakteknya, digunakan alat pemadam api tradisional karung
goni dan modern APAR. Adapun tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk melatih keterampilan dan ketangkasan
karyawan dalam mengoperasikan alat pemadam kebakaran serta dapat melakukan tindakan awal untuk memadamkan api apabila
terjadi kebakaran. 2
Pelatihan Evakuasi Pelatihan ini baru dilaksanakan pada tahun 2004, 2008
dan 2009. Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah agar karyawan dapat membantu proses evakuasi jika terjadi keadaan
darurat. Pada tahun 2004 dilakukan pelatihan simulasi tanggap
darurat secara besar-besaran untuk menghadapi kebakaran, bencana dan teror bom. Pelatihan yang dilakukan meliputi penggunaan
hydrant, alarm system, springkler serta pelatihan evakuasi bagi karyawan.
commit to user 33
2. Pelaksanaan Penanggulangan Keadaan Darurat
a. Tujuan :
1 Melaksanakan pemadaman, menyelamatkan jiwa pasien,
karyawan dan pengunjung. 2
Menyelamatkan sarana, prasarana dan alat yang ada di RSUD Dr. Moewardi.
3 Merencanakan tindak Ianjut untuk pelayanan pasien.
b. Pelaksanaan :
1 Penanggulangan Bencana
a Aktivasi Tim P2K3, Tim Brigade Siaga Bencana, Tim IGD,
staf dan tenaga pendukungnya di masing-masing unit kerja serta satpam.
b Penentuan jenis bencana, jumlah korban dan lokasi bencana
bila terjadi bencana. c
Penentuan status bencana dengan merujuk ketentuan sebagai berikut :
1 Siaga I
: korban 20-30 orang 2
Siaga II : korban 31-50 orang 3
Siaga III : korban 51-75 orang 4
Siaga IV : korban lebih dari 75 orang. d
Komunikasi dan koordinasi Tim baik internal maupun eksternal.
commit to user
commit to user 35
a Kantor Pemadam Kebakaran PMK Kota
Surakarta 0271 655772 b
Tim SAR UNS 0271 660880 dan 0271 642640 PMI 0271 642640
c Kepolisian Polsek Jebres 0271 644506
5 Kepala Bidang lnstalasi Bagian Sub Bagian
Koordinator ruang mengkoordinir dan melaksanakan instruksi bersama sama dengan tim K3, Satpam, staf
lain dan tenaga pendukung K3 di ruang yang bersangkutan.
6 Staf, satpam, tenaga pendukung Tim PMK, SAR,
Kepolisian melaksanakan : a
Pemadaman kebakaran b
Evakuasi dan pertolongan pertama c
Mengamankan lokasi dan peralatan d
Melaksanakan instruksi dan penanganan tindak lanjut e
Laporan 7
Aktivasi seluruh petugas rumah sakit terutama pada tenaga pendukung di unit kerja terkait :
a Satpam, dibantu petugas unit terkait segera
melakukan pemadaman dengan alat pemadam terdekat atau alat pemadam lain.
commit to user 36
b Petugas sarana petugas lain segera memadamkan
aliran listrik. c
Dinas PMK bila telah tiba segera melakukan pemadaman sesuai dengan ketentuan.
d Perawat dibantu penunggu pasien melakukan
evakuasi, dijauhkan dari lokasi kebakaran ke tempat yang aman dan segera melakukan
pertolongan pertama pada korban. e
Dokter atau dokter IGD melaksanakan tindak lanjut pertolongan dibantu dengan perawat.
b Penanggulangan kebakaran dan bencana di luar jam kerja.
1 Petugas di tempat kejadian membunyikan alarm
kebakaran dan memberi laporan atau informasi kepada :
a Direktur Wakil Direktur Ketua tim K3 Tim K3
b Dokter jaga IGD Supervisi perawat sore, malam
psw 118 c
Staff lain Satpam tenaga pendukung. 2
Direktur Wadir Tim K3 memberi instruksi kepada Dokter jaga IGD Supervisi perawat sore malam dan
bila perlu datang ke lokasi.
commit to user 37
3 Dokter jaga IGD atau Supervisi perawat sore malam
member instruksi
lanjutan dan
bila perlu
menghubungi : a
Kantor Pemadam Kebakaran Kota Surakarta 0271 655772
b Tim SAR UNS 0271 660880 dan 0271 642640
c PMI 0271 642640
d Kepolisian Polsek Jebres 0271 644506
4 Staf, satpam, tenaga pendukung Tim PMK, SAR,
Kepolisian melaksanakan : a
Pemadaman kebakaran b
Evakuasi dan pertolongan pertama c
Mengamankan lokasi dan peralatan d
Melaksanakan instruksi dan penanganan tindak lanjut e
Laporan c
Penanggulangan bencana diluar rumah sakit 1
Koordinasi Tim BSB IGD dengan Tim Penanggulangan Bencana Pemda Tk I II.
2 Mengirim Tim Khusus Tim Ambulan 118 IGD ke
tempat lokasi untuk membantu pemeriksaan dan pelaksanaan.
3 Tim Ambulan 118, anggotanya terdiri dari:
a Dokter Umum, Dokter spesialis Bedah, Spesialis
commit to user 38
Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Jantung sesuai dengan susunan Tim yang sudah disahkan
Direktur. b
Paramedis terampil dalam tugas lapangan. c
Sopir yang siap bertugas. d
Satpam yang bertugas. e
Teknisi atau Tenaga teknis lapangan lainnya. 4
Bila diperlukan membentuk posko atau rumah sakit lapangan di sekitar lokasi bencana.
c. Pencatatan dan Pelaporan
Sistem pencatatan dan pelaporan meliputi : 1
Waktu kejadian 2
Tempat kejadian 3
Lain-lain : a
Kronologi penanggulangan kebakaran dan bencana. b
Tim yang bekerja c
Jumlah korban d
Jenis pertolongan e
Jenis tindakan f
Perkiraan kerugian.
commit to user 39
Gambar 3. Alur Penanggulangan Kebakaran dan Bencana RSUD Dr. Moewardi Pada Jam Kerja
Sumber : Bagian K3 RSUD Dr. Moewardi Surakarta, 2011
DIREKTUR WADIR 1, II, II
KETUA K3 TIM P2K3
PSW 555 ATAU 550 DINAS PEMADAM
TIM SAR KEPOLISIAN
BILA PERLU KEPALA BIDANG
KEPALA INSTALASI KEPALA RUANG
STAF SATPAM OPERATOR TENAGA PENDUKUNG BSB
INFORMASI DARI TKP TENAGA YANG
BERSANGKUTAN MEMBUNYIKAN ALARM
1. MELAKSANAKAN PEMADAMAN
2. EVAKUASI DAN PERTOLONGAN
PERTAMA 3.
PENGAMANAN LOKASI DAN PERALATAN
4. MELAKSANAKAN INSTRUKSI
5. TINDAKAN TINDAK LANJUT IGD
6. LAPORAN
Keterangan : : Garis Komando Instruksi
: Garis Koordinasi : Garis Laporan
: Garis Pelaksanaan
commit to user 40
Gambar 4. Alur Penanggulangan Kebakaran dan Bencana RSUD Dr. Moewardi Di Luar Jam Kerja
Sumber : Bagian K3 RSUD Dr. Moewardi Surakarta, 2011 3.
Prosedur Pelaksanaan Evakuasi a.
Tujuan Untuk mengamankan pasien, keluarga pasien dan pengunjung
serta karyawan dari bahaya kebakaran dan bencana serta ancaman bahaya lain.
DIREKTUR WADIR 1, II, II
TIM K3
DOKTER JAGA IGD SUPERVISI PERAWAT
PSW 118 DINAS PEMADAM
TIM SAR KEPOLISIAN
BILA PERLU
SATPAM STAF TENAGA PENDUKUNG
INFORMASI TKP
ALARM
1. MELAKUKAN PEMADAMAN
2. EVAKUASI DAN PERTOLONGAN
PERTAMA 3.
PENGAMANAN LOKASI DAN PERALATAN
4. MELAKSANAKAN INSTRUKSI
5. TINDAKAN TINDAK LANJUT IGD
6. LAPORAN
Keterangan : : Garis Komando Instruksi
: Garis Koordinasi : Garis Laporan
: Garis Pelaksanaan
commit to user 41
b. Regu penolong, bertugas melaksanakan evakuasi dan tindakan
pengamanan fasilitas rumah sakit. 1
Tim SAR 2
Staf dan tenaga pendukung K3 rumah sakit yang terlatih 3
Petugas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta c.
Ketentuan umum 1
Bila terjadi bencana gempa bumi semua evakuasi hanya dilakukan dengan tangga tidak boleh dengan lift.
2 Bila terjadi kebakaran di salah satu gedung tertentu evakuasi
bisa dilakukan dengan Lift yang aman bukan lift tempat kejadian, dan hanya digunakan untuk turun bagi korban berat
atau pasien tidak bisa jalan beroda dari lantai 3 saja. 3
Untuk korban berat dan pasien beroda dari lantai 2 evakuasi dilakukan melalui Mawar 2, terus ke arah barat melalui Ram
jalan miring menuju basemen bawah masjid. 4
Bila Kebakaran terjadi di gedung Mawar bagian barat, evakuasi dilakukan dengan lift yang aman atau dengan tangga.
5 Evakuasi dari lantai 1 dilakukan melalui pintu-pintu keluar
yang terdekat dan berkumpul di basemen bawah masjid. d.
Ketentuan khusus 1
Gedung A Wijaya Kusuma a
Penanggung jawab atau koordinator : 1
Lantai 3 oleh Kepala Bagian Umum
commit to user 42
2 Lantai 2 oleh Kepala Ruangan Poli Bedah
3 Lantai 1 oleh Kepala IGD
b Tangga A1 Timur Utara khusus untuk jalan masuk regu
penolong atau pemadam. c
Tangga A2 Timur Selatan, A3 Barat Selatan, dan A4 Barat Utara digunakan untuk jalan keluar evakuasi bagi
pasien poliklinik dari lantai 3 dan 2 dibantu karyawan, pengantar dan pengunjung.
d Setelah semua pasien atau korban terevakuasi selanjutnya
dikumpulkan di halaman parkir dan atau segera mendapat pertolongan atau dibawa ke IGD.
2 Gedung B Cendana
a Koordinator Kepala Ruangan masing-masing lantai dan atau
Kepala shif. b
Tangga A1 Timur Utara Gedung A khusus untuk jalan masuk regu penolong atau pemadam.
c Tangga B1 tengah digunakan untuk jalan keluar bagi pasien
dibantu oleh perawat dan atau penunggu pasien di lantai 3 dan 2.
d Tangga B2 timur untuk penunggu pasien dan pengunjung
dari lantai 3 dan 2. e
Selanjutnya dikumpulkan di halaman cendana dan segera mendapat pertolongan atau dibawa ke IGD.
commit to user 43
3 Gedung C Mawar
a Koordinator Kepala Ruangan masing-masing lantai dan atau
Kepala shif. b
Tangga A1 Timur Utara Gedung A khusus untuk jalan masuk regu penolong atau pemadam.
c Tangga C2 Barat digunakan untuk jalan keluar bagi pasien
dibantu oleh perawat dan atau penunggu pasien di lantai 3 dan 2.
d Tangga C1 timur untuk penunggu pasien dan pengunjung
dari lantai 3 dan 2. e
Selanjutnya dikumpulkan di basemen bawah masjid dan segera mendapat pertolongan atau dibawa ke IGD.
4 Gedung D Melati
a Koordinator Kepala Ruangan dan atau kepala shif.
b Tangga Al dan C2 untuk jalan masuk petugas penolong dan
pemadam. c
Tangga D2 Barat digunakan untuk jalan keluar bagi pasien di bantu oleh perawat dan atau penunggu pasien di lantai 3
dan 2. d
Tangga D1 timur untuk penunggu pasien dan pengunjung dari lantai 3 dan 2.
e Selanjutnya dikumpulkan di basemen bawah masjid dan
segera mendapat pertolongan atau dibawa ke IGD.
commit to user 44
5 Gedung E Anggrek
a Koordinator Kepala Ruangan pada masing-masing lantai dan
atau kepala shif. b
Petugas penolong dan pemadam masuk lewat tangga D1 Melati; Timur
c Tangga E2 tengah digunakan untuk jalan keluar bagi
pasien dibantu oleh perawat dan atau penunggu pasien di lantai 3 dan 2.
d Tangga E1 timur untuk penunggu pasien dan pengunjung
dari lantai 3 dan 2. e
Selanjutnya dikumpulkan di basemen bawah masjid dan segera mendapat pertolongan atau dibawa ke IGD.
6 Gedung F Radiologi
a Koordinator kepala ISRS.
b Tangga F2 Selatan untuk jalan masuk petugas penolong
dan pemadam kebakaran. c
Tangga F1 tengah dan F3 utara untuk jalan keluar dari lantai 2 dan 3 bagi karyawan.
d Selanjutnya berkumpul di halaman gudang atau radiologi
dan segera mendapat pertolongan atau dibawa ke IGD. 7
Gedung G IBS a
Koordinator kepala ruang IBS.
commit to user 45
b Petugas penolong dan pemadam masuk lewat tangga G1
timur. c
Pasien dievakuasi lewat Ram atau jalan miring di bantu perawat atau penunggu pasien.
d Tangga G2 selatan dan G3 utara untuk jalan keluar
pengunjung dan penunggu pasien dari lantai 2. e
Evakuasi dari lantai 1 lewat jalan keluar masing masing ruangan.
f Selanjutnya berkumpul di basemen bawah masjid dan segera
mendapat pertolongan atau dibawa ke IGD. 8
Gedung K, H, J. Radiotherapy, Central Steril Supply Department, Gudang
a Koordinator masing-masing Kepala Ruangan.
b Evakuasi dilakukan kearah pintu keluar masing-masing
ruangan. c
Berkumpul di halaman gudang dan petugas yang cidera segera dibawa ke IGD.
9 Gedung I Gizi, Farmasi, laundry
a Koordinator masing - masing Ka Gizi, Ka Farmasi, Ka
Laundry. b
Tangga 11 timur untuk jalan masuk bagi petugas penolong atau pemadam kebakaran.
commit to user 46
c Tangga 12 tengah dan 13 barat untuk jalan keluar bagi
karyawan Farmasi lantai 2. d
Evakuasi di ruang Gizi dan laundry melalui jalan keluar masing-masing pintu ruangan.
e Berkumpul di basemen bawah masjid dan segera mendapat
pertolongan atau dibawa ke IGD. 10
Gedung M, N, R Kamar Jenazah, IPSRS, Ruang Boiler a
Koordinator masing-masing Kepala Instalasi atau ruangan. b
Evakuasi dilakukan melalui pintu-pintu arah keluar. c
Berkumpul di basemen bawah masjid dan segera mendapat pertolongan atau dibawa ke IGD.
11 Gedung U Aster
a Koordinator masing-masing Kepala Instalasi atau ruangan.
b Evakuasi dilakukan melalui pintu-pintu arah keluar.
c Berkumpul di basemen bawah masjid dan segera mendapat
pertolongan atau dibawa ke IGD. 4.
Prosedur Pemulihan Untuk pemulihan sarana dan prasarana akibat terjadinya keadaan
darurat kebakaran dan bencana di RSUD Dr. Moewardi diserahkan ke pimpinan unit tempat kejadian. Prosedur yang dilakukan meliputi
identifikasi kerusakan atau kerugian, upaya perbaikan dan rekonstruksi sarana yang rusak serta pelaporan kepada Manajemen atau Direktur.
commit to user 47
B. Pembahasan