Niken Nur Anisa, 2014 Efektivitas teknik restrukturisasi kognitif untuk meningkatkan kecerdasan sosial: studi pra-eksperimen
terhadap peserta didik kelas X SMK Profita Bandung tahun ajaran 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
prososial, cukup mampu menyampaikan pesan secara efektif dan cukup mampu menerima pesan secara efektif. Dengan kata
lain peserta didik pada kategori ini peserta didik memiliki kecerdasan sosial yang sedang.
Rendah 166-249
Peserta didik kurang memiliki kecerdasan sosial yang optimal pada setiap dimensi kecerdasan sosial, yaitu dimensi dimensi
wawasan sosial social insight, dimensi kepekaan sosial social sensitivity,
dan dimensi
komunikasi sosial
social communication. Artinya peserta didik kurang memiliki
kesadaran diri, kurang memahami etika sosial dan situasi sosial, kurang memiliki keterampilan pemecahan masalah sosial,
kurang mampu untuk bersikap empati, kurang mampu untuk bersikap prososial, kurang mampu menyampaikan pesan secara
efektif dan kurang mampu menerima pesan secara efektif. Dengan kata lain peserta didik pada kategori ini peserta didik
memiliki kecerdasan sosial yang rendah.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data yang diperoleh dari data tes awal pretest, data tes akhir posttest. Data dianalisis
untuk menjawab pertanyaan penelitian, baik tentang gambaran umum kecerdasan sosial peserta didik. Rumusan program intervensi menggunakan teknik
restrukturisasi kognitif, dan efektivitas teknik restrukturisasi kognitif untuk
meningkatkan kecerdasan sosial peserta didik. Pengolahan data menggunakan
bantuan software SPSS Statistical Product and Service Solution Statistics 21.0 for windows.
a. Analisis Data Pretest
Skor pretest kecerdasan sosial peserta didik yang telah diperoleh, diuji melalui pengujian normalitas pengujian normalitas ini menggunakan uji statistik
Kolmogorov-Smirnov atau Shapiro-Wilk. Apabila data berdistribusi normal maka pengujian dilanjutkan dengan uji homogenitas pengujian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui apakah kedua sampel berasal dari populasi yang sama
Niken Nur Anisa, 2014 Efektivitas teknik restrukturisasi kognitif untuk meningkatkan kecerdasan sosial: studi pra-eksperimen
terhadap peserta didik kelas X SMK Profita Bandung tahun ajaran 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
atau tidak, pengujian homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik Levene’s Test selanjutnya apabila data berdistribusi normal dan homogen maka
pengujian dilanjutkan dengan uji perbedaan dua rata-rata berpasangan paired t- test. Perhitungan perbedaan dua rata-rata berpasangan paired t-test dapat
dilakukan apabila data penelitian mempunyai distribusi normal dan homogen berarti mempunyai sebaran yang normal dan dianggap mampu mewakili populasi.
Langkah perhitungan paired t-test dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1
Uji Normalitas Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov atau Shapiro-Wilk untuk
setiap data variabel penelitian pada taraf signifikansi α=0.05 rumusan hipotesis
uji, yaitu: H
0 :
Data berdistribusi normal, jika nilai Sig ≥ α H
1 :
Data tidak berdistribusi normal, jika nilai Sig α
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.
Pada analisis regresi, persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat regresi untuk setiap pengelompokan berdasarkan variabel terikatnya memiliki
variansi yang sama. Uji homogenitas varians menggunakan uji Levene terhadap semua data variabel penelitian pada taraf signifikansi
α=0.05. Cara menafsirkan uji Levene ini adalah, jikan nilai Levene statistic 0.05 maka dapaat dikatakan
bahwa variasi data adalah homogen.
b. Analisis Data Posttest