Muhammad Irvan Andriana, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Taktis Antara Kelompok Motorik Tinggi Dengan Kelompok Motorik
Rendah Terhadap Hasil Belajar Permainan Futsal Studi Eksperimen Terhadap Siswa Ekstrakurikuler Futsal Smk Negeri 3 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Pelaksanaan : Subyek berdiri di belakang garis batas sambil memegang bola basket dengan kedua tangan di depan dada. Bila
ababa “Ya” diberikan subyek dengan secepat mungkin melakukan lemparan ke dinding selama 15 detik.
e. Medicine Ball-Put
Tujuan : Mengukur power otot lengan
Alatfasilitas : Bola medicine 6 pounds, pita ukur, bendera juri Pelaksanaan : Subyek berdiri dibelakang garis batas sambil memegang
bola di depan dada dengan badan condong 45º. Kemudian bola di dorong kedepan secepat dan sekuat mungkin
sebanyak 3 kali lemparan. f.
Lari cepat 50 meter Tujuan
: Mengukur kecepatan Alatfasilitas : Stopwatch, lintasan yang berjarak 50 meter
Pelaksanaan : Subyek lari secepat mungkin, dengan menempuh jarak 50 meter subyek di berikan kesempatan melakukan tes ini
hanya satu kali. Skor
: Waktu dari mulai aba- aba “Ya” sampai subyek tersebut
melewati finis. Waktu dicatat sampai 110 detik. Johnson dan Nelson dalam 1996 dalam modultes pengukuran olahraga
Nurhasan 2007:207 mengemukakan bahwa: Setelah semua tes kemampuan motorik dilaksanakan kemudian dihitung keseluruhan batre skor dengan
menggunakan rumus General Motor Ability Scoring, yaitu : 2,2 Standing broad jump + 1,6 Softball throw + 1,6 Zig-zag run + 1,3 Wall pass + 1,2
Medicine ball put + Lari cepat 50 meter.
2. Hasil Belajar Futsal
Muhammad Irvan Andriana, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Taktis Antara Kelompok Motorik Tinggi Dengan Kelompok Motorik
Rendah Terhadap Hasil Belajar Permainan Futsal Studi Eksperimen Terhadap Siswa Ekstrakurikuler Futsal Smk Negeri 3 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Agar penelitian menjadi lebih konkrit, maka perlu ada data yang diambil dengan cara tes. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Nurhasan 2007 : 3 bahwa tes
adalah: “suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa atau atlet
”. Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir.
Tujuannya agar dapat mengethui pengaruh hasil perlakuan dan perbedaannya yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen.
Untuk mengukur hasil pembelajaran futsal, peneliti menggunakan tes teknik dasar bermain futsal yang terdiri dari : Passing-stopping, dribbling, dan
shooting ke gawang. Tes tersebut di adopsi dan di modifikasi dari tes keterampilan Nurhasan dan Cholil, 2007:207 untuk disesuaikan dengan olahraga
futsal untuk selanjutnya di uji validitas dan reliabilitas tesnya. a.
Tes Sepak Tahan Bola Passing-Stopping Tujuan
: Untuk mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menyepak dan menahan bola.
Alatfasilitas : Bola futsal 2 buah, stopwatch, 4 bangku swedia,
kapur. Pelaksanaan
: Testee berdiri dibelakang garis tembak yang berjarak 4 m dari sasaranpapan, boleh dengan
kaki kanan siap menembak ataupun sebaliknya. Pada aba-
aba “Ya” testee melakukan tes tersebut mulai menendang bola ke sasaranpapan dan
menahannya kembali dengan kaki dibelakang garis tembak kaki yang akan menendang bola
berikutnya yang arahnya berlawanan dengan tendangan pertama. Lakukan kegiatan ini
bergantian antara kaki kiri dan kanan selama 30 detik. Apabila bola keluar dari daerah tendangan,
Muhammad Irvan Andriana, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Taktis Antara Kelompok Motorik Tinggi Dengan Kelompok Motorik
Rendah Terhadap Hasil Belajar Permainan Futsal Studi Eksperimen Terhadap Siswa Ekstrakurikuler Futsal Smk Negeri 3 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
maka testee menggunakan bola cadangan yang telah disediakan.
Gerakan dinyatakan gagal apabila : Bola ditahan dan ditendang di depan garis tendang yang akan
menendang bola,
hanya menahan dan menendang bola
dengan satu kaki saja.
Cara Menskor : Jumlah menendang dan menahan bola yang sah, selama 30 detik. Hitungan satu diperoleh dari satu
kali kegiatan menendang bola. Dalam tes menendang dan menahan bola ini penulis menerapkan teori dari
Guna Budiman 2004:52 yang memiliki Validitas tesnya sebesar 0,95 dan reliabilitasnya 0,72.
b. Tes Menggiring Bola Dribbling
Tujuan : Mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan
kaki dalam memainkan bola. Alatfasilitas : Bola, stopwatch, 6 buah rintangan corongtongkat,
kapur. Tabel gambar 3.4
Tes sepak tahan bola
Dinding
6 M 4m
4 m
Muhammad Irvan Andriana, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Taktis Antara Kelompok Motorik Tinggi Dengan Kelompok Motorik
Rendah Terhadap Hasil Belajar Permainan Futsal Studi Eksperimen Terhadap Siswa Ekstrakurikuler Futsal Smk Negeri 3 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Pelaksanaan : 1. Pada aba-aba siap testee berdiri di belakang garis star dengan bola dalam penguasaan kakinya. 2. Pada
aba- aba “Ya” testee mulai menggiring bola ke arah kiri
melewati rintangan pertama dan seterusnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah sampai
hingga garis finish. 3. Salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan
anggota badan selain kaki dimana melakukan kesalahan dan selama itu pula stopwatch tetap jalan. 4.
Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah
menyentuh bola satu kali sentuhan. Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila : 1. Testee
menggiring bola hanya dengan hanya satu kaki saja. 2. Testee menggiring bola tidak sesuai arah panah. 3.
Testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola.
finish Start
5 m 5 m
5 m
5 m
Muhammad Irvan Andriana, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Taktis Antara Kelompok Motorik Tinggi Dengan Kelompok Motorik
Rendah Terhadap Hasil Belajar Permainan Futsal Studi Eksperimen Terhadap Siswa Ekstrakurikuler Futsal Smk Negeri 3 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Cara Menskor : Waktu yang ditempuh testee dari aba-
aba “ya” sampai ia melewati garis finish. Waktu dicatat
sampai seper sepuluh detik.
Dalam tes menggiring bola ini penulis menerapkan teori dari tes sepak bola Vernon A Crew yang memiliki validitas 0,99 dan reliabilitasnya 0,91 dalam
Fank M. Ferduci 1980. c.
Tes MenembakMenendang Bola ke Sasaran Shooting Tujuan
: Mengukur keterampilan, ketepatan dan kecepatan gerak kaki dalam menendang
bola ke sasaran. Alat yang digunakan : Bola, stopwatch, Gawang, nomor-nomor,
Tali. Pelaksanaan
: 1. Testee berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah titik berjarak 10
m di depan gawangsasaran. 2. Tidak ada aba-aba dari tester. 3. Pada saat kaki
testee menendang bola, maka stopwatch dijalankan
dan berhenti
saat bola
Tabel 3.5 Alur tes menggiring bola
Muhammad Irvan Andriana, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Taktis Antara Kelompok Motorik Tinggi Dengan Kelompok Motorik
Rendah Terhadap Hasil Belajar Permainan Futsal Studi Eksperimen Terhadap Siswa Ekstrakurikuler Futsal Smk Negeri 3 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
mengenaimengenai sasaran. 4. Testee di beri 3 kali kesempatan. Gerakan tersebut
dinyatakan gagal bila : bola keluar dari daerah sasaran, menepatkan bola tidak
dengan jarak 10 m dari sasaran. Cara menskor : jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola
pada sasaran dalam tiga jkali kesempatan, bila bola hasil tendangan mengenai tali
pemisah skor pada sasaran, makla diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini :
Dalam tes menendang bola ke gawang ini, penulis menerapkan teori dari tes sepak bola Vernon A Crew yang memiliki validitas 0,97 dan reliabilitasnya
0,78 dalam Fank M. Ferduci 1980.
E. Program Pembelajaran