PENGARUH MODEL PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN KASTI.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN KASTI

(Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas VI SDN Sukaluyu III Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh Sandy Windiana

0805332

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL

BELAJAR PERMAINAN KASTI

oleh Sandy Windiana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Kesehatan dan Olahraga

@ Sandy Windiana (2014) Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak sebagian atau seluruhnya


(3)

SANDY WINDIANA 0805332

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN KASTI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP 196508171990011001

Pembimbing II

Arif Wahyudi, S.Pd NIP 197405202001121001

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP 196508171990011001


(4)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Abstrak

Sandy Windiana. 0805332. Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Pembimbing I Drs. Mudjihartono, M.Pd. Pembimbing II Arif Wahyudi, S.Pd.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukaluyu III Bandung. Penelitian ini bersifat eksperimen, bagaimana pengaruh model pendekatan taktis terhadap hasil belajar permainan kasti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa jauh hasil dari pengaruh yang diberikan model pendekatan taktis terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran permainan kasti. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan tes. Hasil penemuan pada 32 siswa sebagai objek penelitian didapat signifikansi untuk nilai rata-rata psikomotor siswa naik sebesar 84,74% (40,12 ± sd 7,49 vs 74,12 ± sd 8,91) kemudian nilai rata-rata afektif siswa naik sebesar 84,11% (35,37 ± sd 8,38 vs 65,12 ± sd 6,68) dan nilai rata-rata kognitif siswa naik sebesar 63,28% (36,44 ± sd 6,07 vs 59,5 ± sd 7,45). Dari hasil temuan tersebut dapat diartikan bahwa model pendekatan taktis sangat signifikan berpengaruh terhadap hasil belajar permainan kasti. Dengan demikian peneliti sangat menyarankan dalam penggunaan model pendekatan taktis pada peningkatan hasil belajar permainan kasti.


(5)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Abstract

Sandy Windiana. 0805332. Influence Model Tactical Approach To Learning Outcomes Baseball Game. Supervisor I Drs. Mudjihartono, M.Pd. Supervisor II Arif Wahyudi, S.Pd.

This research was conducted in SDN Sukaluyu III Bandung. This study is an experiment, a model of how the influence of a tactical approach to the learning outcomes baseball game. The purpose of this study to determine how far the results of the effect of a given model of a tactical approach to the learning outcomes of students in learning the game of kasti. The method used is an experiment, data collection techniques used were the tests. The findings of the 32 students gained significance as an object of research for the average value of psychomotor students increased by 84,74% (40,12 ± sd 7,49 vs 74,12 ± sd 8,91) then the average value rose affective student amounted to 84,11% (35,37 ± sd 8,38 vs 65,12 ± sd 6,68) and the average value of cognitive students increased by 63,28% ( 36,44 ± sd 6,07 vs 59,5 ± sd 7,45). From these findings may imply that the model is very significant tactical approaches affect learning outcomes kasti game. Thus researchers strongly recommend the use of models tactical approach on improving learning outcomes kasti game.


(6)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS .... 8

A. Belajar dan Pembelajaran ... 8

B. Pengertian Kasti ... 9

C. Pembelajaran Permainan Kasti ... 10

D. Keterampilan Permainan Kasti... 10

E. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 11

F. Jenis Model Pembelajaran ... 13

G. Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) ... 14

H. Model Pendekatan Taktis ... 16

I. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ... 17

J. Kerangka Berfikir ... 18


(7)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

A. Metode Penelitian ... 19

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

C. Desain dan Langkah-Langkah Penelitian ... 20

D. Populasi dan Sampel ... 21

E. Instrumen Penelitian ... 21

F. Teknik Pengumpulan Data ... 24

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data ... 24

H. Rencana Kegiatan Penelitian ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Analisis Data Hasil Penelitian ... 28

1. Deskripsi Data ... 28

2. Uji Prasyarat Analisis ... 29

a. Uji Normalitas ... 29

b. Uji Homogenitas ... 29

c. Uji Hipotesis ... 30

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 33

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 37

A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Instrumen Penilaian Psikomotor Hasil Belajar Permainan Kasti ... 22

Tabel 3.2: Instrumen Penilaian Afektif Hasil Belajar Permainan Kasti ... 22

Tabel 3.3: Instrumen Penilaian Kognitif Hasil Belajar Permainan Kasti ... 23

Tabel 3.4: Validity Statis Pearson Correlation Two-Tailed SPSS 17... 23

Tabel 3.5: Reliability Statistic Cronbach’s Alpha SPSS 17 ... 24

Tabel 3.6: Rencana Kegiatan ... 27

Tabel 4.1: Ringkasan Hasil Penghitungan Rata-Rata ( ̅) dan Simpangan Baku (sd) ... 28

Tabel 4.2: Ringkasan Hasil Penghitungan Uji Normalitas Liliefors... 29

Tabel 4.3: Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ... 30

Tabel 4.4: Ringkasan Hasil Pehitungan Uji Hipotesis Pertama Tskor Berpasangan ... 30

Tabel 4.5: Ringkasan Hasil Pehitungan Uji Hipotesis Kedua Tskor Berpasangan ... 31

Tabel 4.6: Ringkasan Hasil Pehitungan Uji Hipotesis Ketiga Tskor Berpasangan ... 31


(9)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Pola Desain Pre-test and Post-test Group ...20

Gambar 4.1: Grafik Tes Awal dan Tes Akhir Hasil Belajar Psikomotor...35

Gambar 4.2: Grafik Tes Awal dan Tes Akhir Hasil Belajar Afektif ...36


(10)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: SK Penelitian Sura Izin Penelitian

LAMPIRAN 2: Instrumen Penelitian (RPP, Intrumen Penilaian Psikomotor Afektif, Kognitif Hasil Belajar Permainan Kasti)

LAMPIRAN 3: Hasil Penelitian (Penilaian Tes Awal dan Tes Akhir) Psikomotor, Afektif, dan Kognitif

LAMPIRAN 4: Analisis Data Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis


(11)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Namun selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif saja. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Maka dari itu seharusnya melalui proses pendidikan manusia dapat dididik dan dibina secara keseluruhan atau maksimal. Seperti yang dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 BAB I pasal 1 bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Perencanaan pendidikan seharusnya dapat dilakukan dengan kondusif, agar pencapaian tujuan mengenai aspek-aspek yang ada pada Undang-Undang terlaksana secara keseluruhan. Bukan hal baru sebenarnya bagi pelaksana pendidikan akan keadaan yang nyata ini, hanya perlu kesadaran pelaksana untuk dapat menyesuaikan dengan keadaan pendidikan di negeri ini.

Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Mahendra (2003:3) menjelaskan bahwa:


(12)

2

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.

Berdasarkan pernyataan di atas bahwa pendidikan jasmani merupakan suatu bagian integral dari proses pendidikan karena dalam proses pendidikannya tidak hanya berfokus kepada unsur koginifnya saja, banyak kandungan unsur lainnya seperti afektif dan psikomotor. Hal itu menjadikan pendidikan jasmani sebagai media yang baik dalam mengembangkan seluruh kemampuan peserta didik.

Salah satu materi yang harus diterapkan di sekolah dasar adalah aktivitas pembelajaran permainan dan olahraga bola kecil, dalam materi pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) yang sesuai dengan Permendiknas tentang usulan dasar penjasokes Kurikulum 2013 SD (2013:17) berikut ini:

Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotir, dan manipulatif yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola kecil dan bola besar dengan kontrol yang baik.

Menurut penjelasan di atas jelas sekali bahwa permainan bola kecil termasuk salah satu materi yang harus diberikan kepada siswa. Ada banyak kategori permainan yang dapat dilakukan dalam permainan bola kecil seperti permainan tenis meja, bulutangkis, base ball, tenis lapang, bola bakar, kasti dan yang lainnya. Dalam hal ini permainan kasti yang akan menjadi fokus pembahasan.

Kasti adalah suatu permainan bola kecil yang dimainkan secara berkelompok. Pengertian kasti menurut Waryati, Sulistyo, dan Soetarti


(13)

3

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

dengan menggunakan bola kecil atau permainan bola kecil”. Permainan kasti memiliki beberapa unsur seperti kekompakan, ketangkasan dan kegembiraan. Permainan ini dimainkan di lapangan terbuka, pada anak-anak usia sekolah dasar, permainan ini dapat melatih kedisiplinan diri dan memupuk rasa kebersamaan serta solidaritas antar teman. Dalam bermain kasti ada beberapa keterampilan yang harus dikuasai yaitu memukul, melempar, dan menangkap bola serta kemampuan lari.

Sekarang ini permainan kasti menjadi permainan olahraga yang jarang dipertandingkan dalam kejuaraan antar sekolah sehingga permaian ini kurang dikenal dan diajarkan di sekolah-sekolah dasar bahkan di masyarakat. Dikhususkan bagi kalangan anak-anak permainan kasti sangatlah berguna tidak hanya membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan saja, tetapi psikologi dan sosial anak juga. Hal itu dikarenakan, kebanyakan alasan anak-anak bermain kasti adalah untuk bersenang-senang bersama teman-temannya. Permainan kasti sudah menjadi olahraga yang diwajibkan untuk dapat terlaksana di setiap sekolah-sekolah. Meskipun sering kali permainan kasti membuat para siswa menjadi bermusuhan karena tidak dapat menerima kekalahan. Namun, tidak menjadi alasan untuk seorang guru tidak memberikan materi permainan kasti pada siswa di sekolah. Sebagian besar siswa hanya bisa melakukan tanpa tahu apa yang dilakukannya. Perubahan psikomotor, kognitif, afektif dapat dicapai melalui proses pembelajaran jasmani.

Pada kenyataan yang ada sebagian guru mata pelajaran pendidikan jasmani cenderung memberikan siswa pelatihan seperti gerakan memukul, melempar dan menangkap, misalnya memukul bola melambung parabola dan siswa diperintahkan untuk melakukan pengulangan sampai menguasai gerakan tersebut. Guru pendidikan jasmani harus dapat lebih kreatif untuk dapat memberikan pembelajaran dengan tujuan mencapai tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Selain itu guru pendidikan jasmani juga harus bisa menyesuaikan materi dengan kondisi atau karakteristik anak khususnya siswa tingkat sekolah dasar. Kurang kreatifnya seorang guru pendidikan jasmani dalam menyampaikan materi serta kurang inovatifnya model pembelajaran yang


(14)

4

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

digunakan sehingga siswa hanya mendapatkan pembelajaran yang mengarah pada perkembangan psikomotornya saja.

Masalah utama yang dilihat penulis adalah terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani untuk melakukan pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) ditegaskan bahwa “pendidik (guru) harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajar”. Salah satunya melakukan inovasi dalam memberikan pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh, tidak dengan memberikan pembelajaran yang monoton dan selalu berpusat kepada guru. Seharusnya guru harus bisa mengemasnya secara menarik agar siswa lebih berantusias dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan. Salah satu contoh model mengajar yang pernah diobservasi oleh penulis di Sekolah Dasar Negeri Sukaluyu 3 Kota Bandung dalam praktik pendidikan jasmani, metode yang dipakai cenderung tradisional dan terlalu menekankan pada kecabangan olahraga. Selain itu, model yang digunakan monoton dan lebih berpusat pada gurunya. Hal itu menunjukkan kurang kreatifnya metode yang digunakan sehingga terkesan kalau siswa hanya dituntun pada perkembangan psikomotornya saja.

Dalam aktivitas pembelajaran permainan kasti, seorang guru harus bisa mengarahkan siswanya untuk bebas dan kreatif mempelajari pembelajarannya namun tetap dalam pengawasan. Seorang guru pendidikan jasmani bisa menggunakan pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar semua potensi siswa dapat berkembang. Tugas guru pendidikan jasmani adalah memilih cara pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan demi mencapai tujuan agar pembelajaran dapat dikemas dan disampaikan dengan baik sehingga dapat meningkatkan motivasi dan antusiasme siswa.

Permasalahan di atas memberikan suatu ide penulis untuk menerapkan model pembelajaran yang tepat. Model yang ingin diterapkan yaitu model pembelajaran pendekatan taktis. Dalam strategi pembelajaran pendekatan taktis lebih menekankan pada konsep game-drill-game. Game yaitu bermain, siswa


(15)

5

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

dituntut untuk bermain dengan konsep-konsep yang yang diberikan oleh guru dan memahami tentang permainan itu. Drill yaitu pengulangan, guru harus lebih teliti melihat permainan siswanya dan apabila terjadi kesalahan dalam tugas gerak maka guru menghentikan pembelajaran dan memberikan contoh gerakan yang benar kemudian siswa melakukan tugas gerak. Kemudian game yaitu bermain, setelah melakukan pengulangan atau drill siswa kembali melakukan permainan dengan perubahan tugas gerak yang telah dilakukan pada tugas drill. Pembelajaran melalui model pembelajaran pendekatan taktis membiasakan siswa untuk melatih kognitif, afektif, dan psikomotor.

Pendekatan taktis bermain membantu memikirkan guru untuk menguji kembali pemikiran mereka tentang pendidikan bermain. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk menyadari keterkaitan antara bermain dan peningkatan penampilan bermain mereka. Menurut Toto Subroto (2001 : 4) “tujuan pendekatan taktis secara spesifik yaitu untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan”.

Dalam hal ini model pembelajaran pendekatan taktis dipandang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran keterampilan bermain sepakbola karena karakteristiknya yang menekankan interaksi dan bersifat permainan. Keterampilan bermain kasti tidak sepenuhnya harus menguasai teknik yang baik. Interaksi dengan teman satu tim menjadi salah satu hal yang penting dalam keterampilan bermain kasti, selain itu diharapkan agar dapat bekerja dalam tim yang solid.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Eksperimen pada siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 Kota Bandung

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil


(16)

6

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti B. Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan permasalahan, maka peneliti membatasi masalah penelitian ini hanya pada pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis yang berfokus terhadap hasil belajar yang meliputi pembelajaran permainan kasti pada siswa kelas VI di SDN Sukaluyu 3 Kota Bandung. Hasil belajar siswa yang dimaksud adalah ranah psikomotor, afektif, dan kognitif siswa berikut ini klasifikasinya:

1. Psikomotor

- Keterampilan mencapai tiang hinggap dan mencetak poin. - Keterampilan mematikan lawan.

- Keterampilan melambungkan bola ke pemukul. - Keterampilan menangkap bola.

- Keterampilan memukul bola. 2. Kognitif

- Mengerti jika pukulan bola jauh melambung menyulitkan tangkapan lawan. - Mengerti jika tiang hinggap berfungsi sebagai tempat perlindungan.

- Mengerti jika dalam satu pukulan dapat mencetak banyak angka.

- Mengerti jika lemparan bola pelambung tidak sesuai keinginan merugikan. 3. Afektif

- Mengakui jika terkena lemparan bola.

- Membantu teman pada saat kesulitan melakukan posisi memukul yang benar. - Saling membantu dalam melakukan lemparan untuk mematikan lawan. - Dapat menerima kekalahan disaat dimatikan lawan.

C. Rumusan Masalah

Masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut ini.

1. Apakah dengan model pembelajaran pendekatan taktis pada permainan kasti dapat meningkatkan hasil belajar psikomotor siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3?

2. Apakah dengan model pembelajaran pendekatan taktis pada permainan kasti dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3?


(17)

7

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

3. Apakah dengan model pembelajaran pendekatan taktis pada permainan kasti dapat meningkatkan hasil belajar afektif siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3?

D. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya, setiap penelitian pasti memiliki tujuan tertentu. Peneliti melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 Kota Bandung dalam melakukan permaianan kasti setelah mereka mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut ini.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan tentang pembelajaran keterampilan permainan kasti serta dapat mengembangkan model pembelajaran keterampilan bermain kasti.

2. Manfaat Praktis

Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai pembelajaran keterampilan permainan kasti, serta mampu menggunakan model pembelajaran pendidikan jasmani yang menarik minat siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.

Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi guru untuk memilih model pembelajaran yang sesuai agar mampu menarik minat siswa serta menjadi masukan bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih inovatif, kreatif, dan variatif.

Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberi pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik pada siswa, sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan motivasi siswa, khususnya dalam pembelajaran permainan kasti.


(18)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir, 2005:84). Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:203). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan menggunakan aturan-aturan yang berlaku.

Penelitian yang dilakukan harus sesuai dengan masalah dan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pendekatan taktis terhadap hasil belajar permainan kasti yang meliputi ranah psikomotor, afektif, dan kognitif siswa. Penelitian ini ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh atau akibat dari suatu treatment (perlakuan) dalam proses pembelajaran permainan kasti. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, maka metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2009:107). Sesuai dengan sifatnya yang eksperimental.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukaluyu 3 Bandung dengan subjek penelitian siswa-siswi kelas VI. Alasan pemilihan lokasi penelitian di sekolah ini dikarenakan peneliti sebagai guru di sekolah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu bulan Oktober dan November 2013.


(19)

20

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

C. Desain dan Langkah-Langkah Penelitian

Peneliti akan memaparkan desain dan langkah-langkah penelitian di bawah ini.

1. Desain Penelitian

Menurut Moh Nazir (2005:84), “desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

Pola desain yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pre-test and post-test group. Berikut ini adalah bentuk kuasi eksperimen dengan pola desain pre-test-post-test group.

Gambar 3.1

Pola Desain Pre-test and Post-test Group (Arikunto, 2010: 124)

Keterangan: O1 = tes awal

O2 = tes akhir

X = perlakuan, yaitu pembelajaran permainan kasti dengan menggunakan model pendekatan taktis.

Di dalam desain ini, observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut

post-test (Arikunto, 2010: 124). Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan memperoleh data dari satu kelompok sampel yang telah diberi perlakuan dengan model pendekatan taktis.

2. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

a) Memilih masalah. b) Studi pendahuluan. c) Merumuskan masalah d) Merumuskan hipotesis.


(20)

21

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

e) Memilih pendekatan.

f) Menentukan variabel dan sumber data. g) Menentukan dan menyusun instrumen. h) Mengumpulkan data.

i) Analisis data.

j) Menarik kesimpulan. k) Menyusun laporan.

D. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini siswa SDN Sukaluyu 3 Bandung dan sampel penelitian ini adalah siswa siswi kelas VI Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 32 orang siswa. Alasan pemilihan kelas ini dikarenakan rendahnya nilai hasil pembelajaran kasti yang diperoleh oleh siswa-siwi di kelas tersebut. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang juga bertindak sebagai guru di kelas tersebut.

E. Instrumen Penelitian

Dalam melakukan penelitian pastinya menggunakan sebuah metode dan alat bantu dalam menunjang atau mendapatkan data-data yang kita butuhkan. Dalam penelitian ini, instrumen yang akan digunakan adalah tes. Menurut Arikunto (2010:193), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dengan arti lain tes dapat menilai aspek psikomotor, afektif, dan kognitif siswa dalam hal hasil belajar. Untuk penilaian setiap butir tes yang diberikan menggunakan skor skala likert 1, 2, 3, 4, 5. Sesuai penjelasan tersebut, penulis akan menggunakan metode tes dengan menyusun kisi-kisi tes.


(21)

22

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Tabel 3.1

Instrumen Penilaian Psikomotor Hasil Belajar Permainan Kasti Nomor

Butir

Aspek Psikomotor

Skor

5 4 3 2 1

1 Keterampilan

mencapai tiang hinggap dan mencetak poin. Mampu berlari ke setiap tiang hinggap sampai ruang bebas dan mencetak poin. Mampu berlari sampai tiang hinggap kedua. Mampu berlari sampai tiang hinggap pertama. Sebelum dapat mencapai ruang bebas sudah terkena lemparan bola. Sebelum mencapai tiang hinggap sudah terkena lemparan bola.

2 Keterampilan

mematikan lawan Mampu mematikan pelari yang berusaha mencapai ruang bebas. Mampu mematikan pelari yang berusaha mencapai tiang hinggap kedua. Mampu mematikan pelari yang berusaha mencapai tiang hinggap pertama. Berusaha mematik an pelari yang akan mencapai ruang bebas namun tidak berhasil. Berusaha mematikan pelari yang akan mencapai tiang hinggap namun tidak berhasil.

Keterangan: Instrumen penilaian psikomotor selengkapanya ada pada lampiran. Tabel 3.2

Instrumen Penilaian Afektif Hasil Belajar Permainan Kasti

Nomor Butir

Aspek Afektif (Sportifitas)

Skor

5 4 3 2 1

1 Menerima kekalahan.

(tidak bermain curang) Sangat baik Baik Cukup baik Tidak baik

Sangat tidak baik 2 Menghargai lawan.

(tidak merendahkan lawan)

Sangat baik Baik Cukup baik Tidak baik Sangat

tidak baik


(22)

23

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Tabel 3.3

Instrumen Penilaian Kognitif Hasil Belajar Permainan Kasti Nomor Butir Aspek Kognitif Tipe Soal Skor

5 4 3 2 1

1 Gambarlah

sebuah lapangan kasti beserta ukuran dan keterangannya !

C1 Sebuah lapangan beserta ukuran dan legenda lengkap Sebuah lapangan saja beserta legenda lengkap Sebuah lapangan saja dan keterangan dan legenda ada tidak lengkap Sebuah lapangan beserta ukuran saja Sebuah lapangan saja

2 Sebutkan

peralatan-peralatan yang digunakan dalam permainan kasti beserta ketentuannya! C1, C2 Bet/pemukul /stick, bola kasti, panjang pemukul kasti 50-60 cm, berat bola kasti 70-80gram Bet/pemukul/s tick, bola kasti, panjang pemukul kasti 50-60cm Bet/pemukul/s tick, bola kasti, berat bola kasti 70-80gram Bet/pemukul/s tick, bola kasti Bet/pemukul /stick

Keterangan: Instrumen penilaian kognitif selengkapanya ada pada lampiran. Sebelum diberikan kepada objek penelitian peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. pengujian tersebut bertujuan untuk menguji keasahinan dan tingkat kepercayaan instrumen penelitian. Adapun hasil pengujian validitas dan reliabilitas tersebut peneliti paparkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.4 Validity Statistic

Pearson Correlation Two-Tailed SPSS 17 Instrumen

Penilaian

Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Psikomotor 0.826 0.748 0.714 0.816 0.901

Afektif 0.697 0.680 0.789 0.665 0.776

Kognitif 0.753 0.695 0.366 0.467 0.646 0.555 0.556 0.588 0.678 0.671

Pearson Correlation Two-Tailed

> 0.3 > 0.3 > 0.3 > 0.3 > 0.3 > 0.3 > 0.3 > 0.3 > 0.3 > 0.3 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid


(23)

24

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Tabel 3.5 Reliability Statistic

Cronbach’s Alpha SPSS 17

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah teknik tes. Tes adalah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193). Jenis tes yang diberikan untuk aspek kognitif adalah tes tertulis yang menggunakan soal uraian, sedangkan tes yang digunakan untuk aspek afektif dan psikomotor adalah lembar unjuk kerja.

Tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu dalam bentuk tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test).

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan, ada dua teknik analisis data yang digunakan, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan terhadap hasil tes, sedangkan analisis kualitatif digunakan terhadap data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa atau hal-hal lain yang tampak selama berlangsungnya penelitian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengolahan data yaitu sebagai berikut ini.

1. Menganalisis dan mendeskripsikan hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) siswa.

2. Menilai hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) siswa. Instrumen

Penilaian N of Items

Cronbach's

Alpha Kriteria Keterangan Psikomotor 5 0.859 >0.50 Reliabel

Afektif 5 0.765 >0.50 Reliabel


(24)

25

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Dalam langkah ini, peneliti memberi skor pada setiap butir soal sesuai dengan skala Likert 1, 2, 3, 4, 5. Skor dari masing-masing siswa dijumlahkan, kemudian ditentukan perolehan nilainya dengan menggunakan rumus:

Nilai =

3. Mengolah data hasil tes tersebut berdasarkan perhitungan statistik. Langkah-langkah perhitungan statistiknya yaitu sebagai berikut ini. a. Melakukan uji normalitas nilai pre-test dan post-test siswa.

Menurut Subana (2000: 123), uji normalitas bertujuan untuk menguji normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Penulis melakukan uji normalitas dengan langkah-langkah uji liliefors sebagaimana yang Setiawan dan Permana (2008) paparkan berikut:

1) Mengurutkan data dari terkecil hingga terbesar.

2) Dari data tersebut dicari skor Z masing-masing. Dengan rumus: Zi= Xi –Mean

sd

3) Dari skor Z tersebut dan dengan menggunakan daftar distribusi normal, dihitung peluang F(Zi).

4) Kemudian dihitung proporsi Z1, Z2, Z3…dst. yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Kemudian dibagi jumlah sampel.

5) Hitung selisih F(Zi) – S(Zi). Tentukan harga absolutnya. 6) Harga yang paling besar adalah Lhitung yang dicari. 7) Lhitung tersebut dibandingkan dengan Ltabel pada tabel

“nilai kritis untuk uji Liliefors” jika Lhitung<Ltabel, maka data berdistribusi normal.

b. Melakukan uji homogenitas.

1) Melakukan pengujian hipotesis dengan kriteria sebagai berikut. Jika Fhitung< Ftabel, berarti homogen


(25)

26

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Jika Fhitung > Ftabel, berarti tidak homogen

2) Mencari varians/standar deviasi variabel X dan Y, dengan

rumus: dan

3) Mencari Fhitung dengan dari varians X dan Y, dengan rumus:

4) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi F, dengan dk pembilang n-1 (untuk varians terbesar) dan dk penyebut n-1 (untuk varians terkecil).

c. Melakukan pengujian hipotesis dengan menentukan signifikans perbedaan dua variabel dengan kriteria sebagai berikut:

jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada

perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test, atau

jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya ada

perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test. 1) Menghitung simpangan baku gabungan dengan rumus :

=

2) Mencari nilai t dengan rumus :

3) Mencari nilai distribusi Ttabel pada taraf nyata 0,05 dan dk Rumus mencari dk = n1 + n2 – 2


(26)

27

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti H. Rencana Kegiatan Penelitian

Tabel 3.6 Rencana Kegiatan

No Rencana Kegiatan Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Persiapan

Menyusun konsep

pelaksanaan

Menyepakati jadwal dan

tugas

Menyusun instrumen

2 Pelaksanaan

Menyiapkan Kelas dan

Alat

Melakukan Tes Awal atau

Pre test

Melakukan Perlakuan

atau Treatment

Melakukan Tes Akhir

atau Post test

3 Penyusunan Laporan

Menyusun Konsep

Laporan

Perbaikan Laporan

Pengadaan dan


(27)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melaksanakan penelitian mengenai “Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti”, peneliti akan menyampaikan simpulan atas jawaban masalah-masalah penelitian yang telah dikemukakan pada bab terdahulu. Berikut ini merupakan simpulan hasil penelitian.

1. Hasil belajar psikomotor siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 pada permainan kasti sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis memperoleh rata-rata nilai 40,12, sedangkan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis rata-rata nilainya meningkat menjadi 74,12 atau mengalami peningkatan sebesar 84,74%. Berdasarkan hasil analisis, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar psikomotor siswa pada permainan kasti sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis.

2. Hasil belajar afektif siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 pada permainan kasti sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis memperoleh rata-rata nilai 35,37, sedangkan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis rata-rata nilainya meningkat menjadi 65,12 atau mengalami peningkatan sebesar 84,11%. Berdasarkan hasil analisis, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar afektif siswa pada permainan kasti sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis.


(28)

38

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

3. Hasil belajar kognitif siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 pada permainan kasti sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis memperoleh rata-rata nilai 36,44 sedangkan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis rata-rata nilainya meningkat menjadi 59,5 atau mengalami peningkatan sebesar 63,28%. Berdasarkan hasil analisis, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif siswa pada permainan kasti sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis.

Jadi dapat diartikan secara keseluruhan bahwa model pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar permainan kasti siswa kelas VI SDN Sukaluyu III.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, peneliti akan mengemukakan saran-saran sebagai berikut ini.

1. Bagi pihak sekolah, sebaiknya lebih dapat mengetahui kemampuan dasar bermain kasti yang dimiliki siswa sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan permainan bola kasti dengan dukungan sarana yang memadai atau menambah peralatan penunjang untuk bermain kasti seperti penyediaan lapangan, kayu pemukul maupun bola kasti.

2. Bagi guru PJOK untuk lebih memperhatikan pemilihan metode atau model pembelajaran yang cocok terutama untuk permainan kasti agar dapat meningkatkan kemampuan bermain kasti baik dalam ranah psikomotor, afektif, maupun kognitif. Selain itu, metode atau model pembelajaran yang dipilih diharapkan dapat meningkatkan pula minat dan motivasi siswa untuk melakukan permainan kasti.

3. Bagi siswa untuk lebih memperhatikan latihan bermain kasti agar dapat meningkatkan hasil belajar bermain kasti, dengan menguasai kemampuan dasar bermain kasti akan sangat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan bermain kasti lebih baik lagi.


(29)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar dan Darajat. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung: FPOK.

Akdon. (2007). Modul Aplikasi Statistika dalam Pendidikan. Bandung: Program Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana UPI.

Andang Ismail. (2011). Education Games Panduan Praktis Permainan yang Menjadikan Anak Anda Cerdas, Kreatif dan Shaleh.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2006). Standar Isi tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: BSNP.

Bahri Djamarah, Syaiful, Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2004). Standar Kompetensi. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

DPR. (2003). U n d a n g - U n d a n g S i s t e m

P e n d i d i k a n N a s i o n a l N o . 2 0 T a h u n

2 0 0 3. Jakarta: DPR.

Gagne, R. M (1970, Maret). “Pengertian dan Tujuan dari Belajar dan

Pembelajaran”[online]. Tersedia: http: //sainsmatika. blogspot. com/ 2012/ 03/ pengertian-dan-tujuan-dari-belajar-dan. html. [12 Desember 2013]

Griffin, L, Mitchell, S dan Oslin, J. (1997). Mengajar Konsep Olahraga dan Keterampilan: Pendekatan Permainan Taktis, Kinetika Manusia, Champaign, Illinois.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma.

Hendrayana, Yudy. 2011. Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung; FPOK UPI.

Herliana, Riska. D. 2013. Penerapan Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Pembelajaran Permainan Kasti Siswa SDN Sukamandi II Kabupaten Subang. Skripsi pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(30)

40

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Husdarta dan Saputra Y.M. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Lestari, Eka Ayu. (Desember, 2012). “Pengertian Keterampilan dan Jenisnya.

[online].Tersedia:http://ekaayulestari33.blogspot.com/2012_06_01_archive .html [12 Desember 2013].

Permana, Jatmika Yoga. (Januari, 2010). “Model Pembelajaran Penjas”. [online]. Tersedia: http://jatmikayogapermana.wordpress.com/2010/01/12/model-pembelajaran-penjas/ Logsdonet [14 Desember 2013].

Izzaty, Rita Eka, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Mahendra, Agus (2003). Asas-asas Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas. Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia-IKAPI.

Nurgiyantoro, Burhan. (1988). Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Prasetia, Restu Redina. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kasti Pada Permainan Bola Kecil. Skripsi pada FPOK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Setiawan dan Permana, P. (2008). Pengantar Statistik. Bandung: UPI.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subana dan Sudrajat. (2005). Dasar- dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Subarjah, Herman. (2008). Bahan Ajar Permainan Bola Kecil. Bandung: FPOK UPI.

Subroto, Toto. (2001). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar : Sebuah Pendekatan Permaian Taktis. Jakarta: Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Ditjora Depdiknas.

Sucipto. (2009). Pendekatan Taktis Sebagai Salah Satu Pendekatan dalam Pembelajaran Pencak Silat di Sekolah Menegah Atas. Bandung: FPOK. UPI.


(31)

41

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Sudjana, N. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Adang. (2011). “Modul Dasar-Dasar Penjaskes”. Bandung: FPOK UPI.

Suparlan, A. (2009). Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Taktis dan Teknis Berdasarkan pada Kemampuan Keterampilan Awal yang Berbeda Terhadap Keterampilan Bermain Softball. Tesis pada Prodi POR UPI. Suparlan, Ajang dkk. 2010. Permainan Bola Kecil. Bandung: FPOK UPI. Sutikno, M Sobry. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

Tarigan, B. (2001). Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Sepakbola. Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.

Tite, Juliantine dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI.

Waryati S, Sulistyo W. & Soetarti. (1993). Pendidikan Permainan Kecil. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara D-II dan Pendidikan Kependidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yudiana, Yunyun. (2010). Implementasi Model Pendekatan Taktis dan Teknis dalam Pembelajaran Permainan Bola Voli pada Pendidikan Jasmani Siswa SMP. Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan. ___________. (2010) “Karakteristik Anak Sekolah Dasar”. [online]. Tersedia:


(1)

27

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Rencana Kegiatan Penelitian

Tabel 3.6 Rencana Kegiatan

No Rencana Kegiatan Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Persiapan

Menyusun konsep

pelaksanaan

Menyepakati jadwal dan

tugas

Menyusun instrumen 2 Pelaksanaan

Menyiapkan Kelas dan

Alat

Melakukan Tes Awal atau

Pre test

Melakukan Perlakuan

atau Treatment

Melakukan Tes Akhir

atau Post test

3 Penyusunan Laporan Menyusun Konsep

Laporan

Perbaikan Laporan

Pengadaan dan


(2)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melaksanakan penelitian mengenai “Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti”, peneliti akan menyampaikan simpulan atas jawaban masalah-masalah penelitian yang telah dikemukakan pada bab terdahulu. Berikut ini merupakan simpulan hasil penelitian.

1. Hasil belajar psikomotor siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 pada permainan kasti sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis memperoleh rata-rata nilai 40,12, sedangkan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis rata-rata nilainya meningkat menjadi 74,12 atau mengalami peningkatan sebesar 84,74%. Berdasarkan hasil analisis, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar psikomotor siswa pada permainan kasti sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis.

2. Hasil belajar afektif siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 pada permainan kasti sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis memperoleh rata-rata nilai 35,37, sedangkan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis rata-rata nilainya meningkat menjadi 65,12 atau mengalami peningkatan sebesar 84,11%. Berdasarkan hasil analisis, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar afektif siswa pada permainan kasti sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis.


(3)

38

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

3. Hasil belajar kognitif siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 pada permainan kasti sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis memperoleh rata-rata nilai 36,44 sedangkan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis rata-rata nilainya meningkat menjadi 59,5 atau mengalami peningkatan sebesar 63,28%. Berdasarkan hasil analisis, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif siswa pada permainan kasti sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis.

Jadi dapat diartikan secara keseluruhan bahwa model pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar permainan kasti siswa kelas VI SDN Sukaluyu III.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, peneliti akan mengemukakan saran-saran sebagai berikut ini.

1. Bagi pihak sekolah, sebaiknya lebih dapat mengetahui kemampuan dasar bermain kasti yang dimiliki siswa sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan permainan bola kasti dengan dukungan sarana yang memadai atau menambah peralatan penunjang untuk bermain kasti seperti penyediaan lapangan, kayu pemukul maupun bola kasti.

2. Bagi guru PJOK untuk lebih memperhatikan pemilihan metode atau model pembelajaran yang cocok terutama untuk permainan kasti agar dapat meningkatkan kemampuan bermain kasti baik dalam ranah psikomotor, afektif, maupun kognitif. Selain itu, metode atau model pembelajaran yang dipilih diharapkan dapat meningkatkan pula minat dan motivasi siswa untuk melakukan permainan kasti.

3. Bagi siswa untuk lebih memperhatikan latihan bermain kasti agar dapat meningkatkan hasil belajar bermain kasti, dengan menguasai kemampuan dasar bermain kasti akan sangat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan bermain kasti lebih baik lagi.


(4)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar dan Darajat. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung: FPOK.

Akdon. (2007). Modul Aplikasi Statistika dalam Pendidikan. Bandung: Program Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana UPI.

Andang Ismail. (2011). Education Games Panduan Praktis Permainan yang

Menjadikan Anak Anda Cerdas, Kreatif dan Shaleh.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2006). Standar Isi tentang Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: BSNP.

Bahri Djamarah, Syaiful, Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

SD. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2004). Standar Kompetensi. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

DPR. (2003). U n d a n g - U n d a n g S i s t e m P e n d i d i k a n N a s i o n a l N o . 2 0 T a h u n 2 0 0 3. Jakarta: DPR.

Gagne, R. M (1970, Maret). “Pengertian dan Tujuan dari Belajar dan

Pembelajaran”[online]. Tersedia: http: //sainsmatika. blogspot. com/ 2012/

03/ pengertian-dan-tujuan-dari-belajar-dan. html. [12 Desember 2013] Griffin, L, Mitchell, S dan Oslin, J. (1997). Mengajar Konsep Olahraga dan

Keterampilan: Pendekatan Permainan Taktis, Kinetika Manusia,

Champaign, Illinois.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma.

Hendrayana, Yudy. 2011. Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung; FPOK UPI.

Herliana, Riska. D. 2013. Penerapan Pendekatan Taktis Terhadap Hasil

Pembelajaran Permainan Kasti Siswa SDN Sukamandi II Kabupaten Subang. Skripsi pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(5)

40

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Husdarta dan Saputra Y.M. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Lestari, Eka Ayu. (Desember, 2012). “Pengertian Keterampilan dan Jenisnya. [online].Tersedia:http://ekaayulestari33.blogspot.com/2012_06_01_archive .html [12 Desember 2013].

Permana, Jatmika Yoga. (Januari, 2010). “Model Pembelajaran Penjas”. [online].

Tersedia: http://jatmikayogapermana.wordpress.com/2010/01/12/model-pembelajaran-penjas/ Logsdonet [14 Desember 2013].

Izzaty, Rita Eka, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Mahendra, Agus (2003). Asas-asas Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas. Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia-IKAPI.

Nurgiyantoro, Burhan. (1988). Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Prasetia, Restu Redina. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap

Hasil Belajar Kasti Pada Permainan Bola Kecil. Skripsi pada FPOK UPI

Bandung: Tidak Diterbitkan.

Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Setiawan dan Permana, P. (2008). Pengantar Statistik. Bandung: UPI.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subana dan Sudrajat. (2005). Dasar- dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Subarjah, Herman. (2008). Bahan Ajar Permainan Bola Kecil. Bandung: FPOK UPI.

Subroto, Toto. (2001). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di

Sekolah Dasar : Sebuah Pendekatan Permaian Taktis. Jakarta: Dirjen

Dikdasmen bekerjasama dengan Ditjora Depdiknas.

Sucipto. (2009). Pendekatan Taktis Sebagai Salah Satu Pendekatan dalam

Pembelajaran Pencak Silat di Sekolah Menegah Atas. Bandung: FPOK.


(6)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Adang. (2011). “Modul Dasar-Dasar Penjaskes”. Bandung: FPOK

UPI.

Suparlan, A. (2009). Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Taktis dan Teknis

Berdasarkan pada Kemampuan Keterampilan Awal yang Berbeda Terhadap Keterampilan Bermain Softball. Tesis pada Prodi POR UPI.

Suparlan, Ajang dkk. 2010. Permainan Bola Kecil. Bandung: FPOK UPI. Sutikno, M Sobry. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

Tarigan, B. (2001). Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Sepakbola. Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.

Tite, Juliantine dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI.

Waryati S, Sulistyo W. & Soetarti. (1993). Pendidikan Permainan Kecil. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara D-II dan Pendidikan Kependidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yudiana, Yunyun. (2010). Implementasi Model Pendekatan Taktis dan Teknis

dalam Pembelajaran Permainan Bola Voli pada Pendidikan Jasmani Siswa SMP. Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

___________. (2010) “Karakteristik Anak Sekolah Dasar”. [online]. Tersedia: http://evie4210.blogspot.com/ [20 Desember 2013]