PENGARUH KEMAMPUAN MOTORIK DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PADA PERMAINAN HOKI.

(1)

PENGARUH KEMAMPUAN MOTORIK DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP

HASIL PEMBELAJARAN PADA PERMAINAN HOKI

(Studi Eksperimen Pada UKM Hoki Universitas Pendidikan Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Oleh AMS Pawaka

(0807742)

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGARUH KEMAMPUAN MOTORIK DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP

HASILPEMBELAJARAN PADA PERMAINAN HOKI

(Studi Eksperimen Pada UKM Hoki Universitas PendidikanIndonesia)

Oleh AMS Pawaka

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© AMS Pawaka 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH KEMAMPUAN MOTORIK DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PADA PERMAINAN HOKI (Studi Eksperimen Pada UKM Hoki Universitas Pendidikan Indonesia)” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Januari 2013 Yang membuat

pernyataan,

AMS Pawaka NIM. 0807742


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

AMS PAWAKA 0807742

PENGARUH KEMAMPUAN MOTORIK DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL

PEMBELAJARAN PADA PERMAINAN HOKI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. Uhamisastra,MS. NIP. 195106221980021001

Pembimbing II,

Helmy Firmansyah, M.Pd. NIP. 197912282005011002

Diketahui Oleh, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Sucipto, M.Kes, AIFO. NIP. 196106121987031002


(5)

ABSTRAK

AMS Pawaka, 0807742. “Pengaruh Kemampuan Motorik Dan Model Pembelajaran Terhadap Hasil Pembelajaran Pada Permainan Hoki”. Pembimbing I Dr. Uhamisastra,MS. Pembimbing II Helmy Firmansyah, M.Pd.

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, Fakultas

Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam gerak dasar pada manusia merupakan gerak yang paling utama pada setiap manusia gerak tersebut sering disebut gerak motorik yang terdiri dari 3 unsur yaitu locomotor, non locomotor dan manipulatip,kemampuan motorik sangatlah berpengaruh dalam gerakan di olahraga. Dalam dunia pendidikan kita mengenal adanya model pembelajaran, metode, strategi hingga pendekatan. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai upaya pengajar untuk dapat memberikan informasi atau ilmu kepada siswa secara baik. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengkaji antara kemampuan motorik dan model pembelajaran yaitu model langsung dan model pembelajaran kooperatif yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap hasil pembelajaran pada permainan hoki.

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan motorik dan model pembelajaran terhadap hasil pembelajaran pada permainan hoki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemampuan motorik dan model pembelajaran terhadap hasil pembelajaran pada permainan hoki.

Penelitian ini dilakukan di UKM Hoki UPI. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan desain factorial 2x2 . jumlah sampel seluruhnya 20 orang. Hasil keterampilan Hoki diukur dengan menggunakan teknik dasar Hoki yaitu Passing, dribbling dan shooting. Teknik analisis digunakan adalah Analisis of Varians (ANOVA) dua arah yang dilanjutkan denagn uji Tuckey pada taraf signifikansi α=0,05.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh dari subjek yang menggunakan model pembelajaran kooperatif x = 5 , s= 0,5 dengan yang menggunakan model pem elajaran langsung x = 5, s= , . Terdapat pengaruh interaksi antara kemampuan motorik dan model pembelajaran o=5 , dan t= , . elompok kemampuan motorik tinggi dengan model pem elajaran kooperatif x = 5 , s= , 0 . elompok kemampuan motorik rendah dengan model pem elajaran kooperatif x = ,0 s=1,70). Kelompok kemampuan motorik tinggi dengan model pem elajaran langsung x = 50, s= , . elopok kemampuan motorik rendah dengan model pem elajaran langsung x = , s= , .


(6)

ABSTRACT

AMS Pawaka, 0807742. "Effect of motor skills and Model Learning Against Learning Outcomes At Hockey Game". Supervisor I Dr.. Uhamisastra, MS. Supervisor II Helmy Firmansyah, M.Pd.

Physical Education Studies Program Health And Recreation, Faculty of Physical Education and Health, University of Education Indonesia.

In the basis of human movement is the most important movement in every human motion is often called motion motor that consists of three elements,

namely locomotor, non-locomotor and manipulatip, motor skills are very influential in the movement in sport. In education we know the existence of learning models, methods, strategies to approach. These elements are as educators attempt to provide information or knowledge to the students as well. So on this occasion the author wanted to assess the motor skills and learning models are models of direct and cooperative learning model to see its impact on learning outcomes in the game of hockey.

The study was conducted in order to determine the effect of motor skills and learning model for the learning outcomes at a hockey game. The purpose of this study was to determine the effect of motor skills and learning model for the learning outcomes at a hockey game.

The research was conducted in UKM Hockey UPI. The method used is an experiment with a 2x2 factorial design plan. the sample altogether 20 people. Results hockey skills were measured using the basic techniques Hockey Passing, dribbling and shooting. The analysis technique used was Analysis of Variance (ANOVA) followed a two-way denagn Tuckey test at significance level α = 0.05.

From these results it can be concluded that there are differences in the influence of the subjects that use cooperative learning model (X = 154.69 s = 10.57) with a direct instruction model (X = 145.31 s = 9.62). There is an

interaction effect between motor skills and learning models and Ft Fo = 56.68 = 4.49. High motor skills group cooperative learning model (X = 158.92 s = 4.10). Low motor skills group cooperative learning model (X = 141.08 s = 1.70). The group with high motor skills learning model directly (X = 150.46 s = 13.78). Kelopok low motor skills with hands-on learning models (X = 149.31 s = 12.67).


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

1.Manfaat Praktis….. ... 5

2. Defini Istilah... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kemampuan Motorik ... 7

B. Model Pembelajaran kooperatif ... 9

C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajan Kooperatif ... 13

1. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif ... 13

2. Kekurangan Model Pembelajaran kooperatif ... 15

D. Model Pembelajaran Langsung ... 17

E. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung ... 20

1. Kelebihan Model Pembelajaran Langsung ... 20

2. Kekurangan Model Pembelajaran Langsung ... 22

F. Hakikat Pembelajran Permainan Hoki ... 23

1. Teknik Memegang Stik ... 24

2. Teknik Dasar Push (Mendorong Bola) ... 25

3. Hit Secara Forehand ... 26

4. Memukul Bola Secara Backhand ... 27

5. Dribble Lurus... 28

6. Menggiring Bola Buka Tutup (Indian Dribble) ... 28

G. Kerangka Berpikir ... 29

1. Pengaruh Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Pembelajaran Hoki ... 30

2. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Pembelajaran Hoki ... 31

3. Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Pembelajaran Hoki ... 32

4. Pengaruh Kemampuan Motorik Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Pembelajaran Hoki ... 32


(8)

H. Hipotesis ... 34

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Populasi ... 35

B. Sample ... 35

C. Metode Penelitian ... 37

D. Tipe Penelitian ... 37

E. Variabel Penelitian ... 37

F. Definisi Overasional Variabel ... 38

G. Instrumen Penelitian ... 39

H. Rencana Analisis Data ... 39

I. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

J. Alur Penelitian ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil pengolahan dan analisis data ... 42

B. Pengujian persyaratan Analisis ... 44

1. Uji Normalitas ... 44

2. Uji Homogenitas ... 45

C. Pengujian Hipotesis ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(9)

DAFTAR TABEL Tabel

4.1 Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 42

4.2 Hasil Pengujian Uji Normalitas ... 44

4.3 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ... 45


(10)

DAFTAR BAGAN

Bagan


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran

1. Program Latihan ... 55

A. Lampiran 1

1. Prosedur Test Kemampuan Motorik... 66 2. Hasil Test Kemampuan Motorik ... 81

B. Lampiran 2

1.Prosedur Pengtesan Hoki Pada Dribble ... 84 2.Hasil Test Dribble Model Pembelajaran Kooperatif ... 88 3.Hasil Test Dribble Model Pembelajaran Langsung ... 89

C. Lampiran 3

1.Prosedur Pengtesan Hoki Pada Passing ... 90 2.Hasil Test Passing Model Pembelajaran Kooperatif ... 92 3.Hasil Test Passing Model Pembelajaran Langsung ... 93

D. Lampiran 4

1.Prosedur Pengtesan Hoki Pada Shooting ... 94 2.Hasil Test Shooting Model Pembelajaran Kooperatif ... 96 3.Hasil Test Shooting Model Pembelajaran Langsung ... 97

E. Lampiran 5

1.Penghitungan T-Score ... 98

F. Lampiran 6

1. Penghitungan analisis Varians ... 99

G.Lampiran 7

1. Dokumentasi Foto ... 104

H. Lampiran 8

1. Surat Keputusan Pengesahan Judul Dan Dosen Pembimbing ... 105 2. Surat Izin Melakukan Penelitian... 110 3. Surat Keteraangan Telah Melakukan Penelitian ... 111 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Kemampuan motorik adalah kemampuan yang sudah ada dan dapat diketahui setelah diuji melalui pembelajaran yang mengarah terhadap bakat anak, misalnya bakat dalam olahraga. Hal ini selaras dengan meningkatkan pendidikan dengan tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang–Undang Pasal 4 No. 2 tahun 1989 yaitu:

Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengambangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pleismen (1980) Mengemukakan bahwa membagi kemampuan motorik menjadi 2 yaitu :

1. Kemampuan yang berhubungan dengan persepsi motorik (Perceptual Motor

Abilities).

2. Kemampuan yang berhubungan dengan penguasaan fisik (Physical Proficient

Abilities).

Pengendalian motorik mempelajari postur dan gerakan serta mekanisme yang menyebabkannya. Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :

1. Gerakan refleks

2. Gerakan terprogram

3. Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit

4. Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan Hal yang banyak dipelajari adalah

1. Gerakan tangan seperti jenis genggaman, gerakan menjepit (pincer).

2. Koordinasi antara gerakan berbagai anggota tubuh pada olahragawan, penari


(13)

2

Menurut penjelasan di atas kemampuan motorik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan gerakan-gerakan pada tubuh yang unsurnya meliputi otot, saraf dan otak yang merupakan gerak dasar pada manusia yang dapat diuji kemampuannya secara menyeluruh.

Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan, strategi atau metode pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model pembelajaran, dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya.

Sejalan dengan semakin kompleksnya kompetensi yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani, maka tuntutan terhadap pedekatan pembelajaran yang digunakan harus canggih pula. Dalam sejarah pembelajaran pendidikan jasmani, dikenal banyak ragam pendekatan dimulai dari yang paling tradisional dan sederhana yang dalam pendidikan jasmani sering disebut dengan istilah metode (methods) lalu berkembang menjadi istilah strategi (strategies), lalu berkembang lagi menjadi istilah gaya-gaya mengajar (teaching styles), pendekatan (approach), dan yang paling modern sering disebut model-model (Metzler, 2000).

Jadi model pembelajaran adalah suatu penyajian fisik atau konseptual dari sisitem pembelajaran, serta berupaya menjelaskan keterkaitan berbagai komponen sisitem pembelajaran ke dalam suatu pola atau kerangka pemikiran yang disajikan secara utuh. Suatu model pembelajran meliputi keseluruhan sistem pembelajaran yang mencakup komponen tujuan, kondisi pembelajaran, proses belajar-mengajar dan evaluasi hasil pembelajaran.

Hoki adalah olahraga permainan yang dilakukan oleh pria dan wanita dengan menggunakan alat pemukul (stick) dan bola. Bentuk permainannya hampir sama dengan sepak bola.

Jenis permainan hoki sendiri dibagi dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Hoki lapangan (field hockey)


(14)

3

3. Hoki es (ice hockey)

Hoki adalah olahraga tertua yang menggunakan bola dan stik. Menurut catatan, permainan ini sudah dimainkan di Persia sejak 2000 tahun sebelum masehi. Nama hoki kemungkinan berasal dari bahasa Ferancis "Hocquet" atau shepherd's crook, dan merujuk pada stik bengkok yang digunakan untuk memukul bola kecil. Pertandingan ini menjadi lebih terorganisir di akhir abad ke 19 dan menjadi salah satu cabang olimpiade sejak tahun 1908.

Hingga tahun 1970an, permainan ini di level internasional dimainkan di rumput asli, tetapi telah menjadi semakin menarik dan terampil, india mendominasi olah raga ini selama lebih dari 3 dekade, memenangkan seluruh 6 mendali emas dan 30 pertandingan secara berturut-turut dari tahun 1928 hingga 1956. Balbir Sing, pemain awal yang kemudian diikuti oleh 4 pemain berikutnya yang bernama sama yang juga bermain untuk team pemenang asal India, dengan mencetak lima goal dengan nilai perolehan 6-1 memenangkan mendali emas terhadap belanda di Helsinki pada tahun 1952.

Olahraga hoki sudah cukup lama di kenal oleh sebagian masyarakat dunia. Olahraga hoki sudah di pertandingkan pada olimpiade 1908, di London dan di negara-negara asia baru di pertandingkan pada tahun 1958 di Tokyo. Tabrani, (1985:291-293). Di Indonesia, khususnya Jawa Barat, cabang olahraga belum mendapatkan tempat di hati masyarakat secara luas. Hanya berkembang di masyarakat berkalangan masyarakat tertentu, seperti masyarakat di perkotaan, terutama di lingkungan persekolahan. Meskipun populasi pemain hoki di Indonesia masih terbatas, namun telah banyak di selenggarakan kejuaraan baik yang bersifat regional, nasional, antar daerah, maupun pertandingan yang diselenggarakan di lingkungan persekolahan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan di tingkat Perguruan Tinggi.

Jadi hasil pembelajar hoki adalah suatu pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar di luar kelas, Dengan itu mahasiswa atau siswa dapat melakukan gerakan mengoper bolanya yang disebut dengan push, flik dan


(15)

4

shooting push dan shooting hit, alat-alat yang digunakan seperti ; Stik, Bola, Leg

guard dan pengaman kaki ( Deker ).

Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara “interaksi positif”, artinya unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya. Selain mengandalkan kekuatan otot, kesempurnaan otak juga turut menentukan keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil menggerakan tubuhnya.

Misalnya hasil pembelajaran hoki akan tercapai jika pembelajaran di pengaruhi dengan kemampuan motorik yang sudah ada. Kemampuan Motorik adalah kemampuan yang sudah ada dan dapat diketahui setelah diuji melalui pembelajaran yang mengarah terhadap bakat anak, misalnya bakat dalam olahraga. Hal ini selaras dengan meningkatkan prestasi dengan tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang–Undang Pasal 4 No. 2 tahun 1989 yaitu:

Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengambangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui sejauh mana unsur kemampuan motorik yang dilatih dengan model pembelajaran langsung dan model pembelajaran kooperatif siswa untuk mengetahui pengaruh pada hasil pembelajaran hoki. Sejauh pengetahuan penulis belum ada yang meneliti tentang “Pengaruh Kemampuan Motorik Dan Model Pembelajaran Terhadap Hasil Pembelajaran Hoki”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang telah di uraikan dalam latar belakang masalah,maka penulis mencoba kembali menjabarkan permasalahan yang timbul sehingga penulis betul-betul tertarik untuk meneliti lebih lanjut:


(16)

5

1. Apakah terdapat interaksi antara kemampuan motorik dengan model pembelajaran terhadap hasil pembelajaran hoki ?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar hoki antara kelompok model pembelajaran kooperatif dengan kelompok model pembelajaran langsung bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi ?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar hoki antara kelompok model pembelajaran kooperatif dengan kelompok model pembelajaran langsung bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah ?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai sehubungan dengan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dari hasil belajar hoki.

1. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara kemampuan motorik dengan model pembelajaran.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar hoki antara kelompok model pembelajaran kooperatif dengan kelompok model pembelajaran langsung bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar hoki antara kelompok model pembelajaran kooperatif dengan kelompok model pembelajaran langsung bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah.

D.Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memmbantu semua pihak, terutama kepada yang berkecimpung dalam dunia pendidikan jasmani. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu : 1. Manfaat Teoritis


(17)

6

b. Sebagai bahan masukan untuk siswa dan mahasiswa yang senang dengan permainan hoki.

c. Dapat dijadikan sebagai sumbangan keilmuan yang sangat penting dalam bidang pendidikan jasmani dan olahraga.

2. Manfaat Praktis

a. Agar peneliti ini dapat dijadikan orientasi dalam penyempurnaan pelaksanaan pengajaran pendidikan jasmani disekolah maupun ekstrakulikuler dan unit kegiatan mahasiswa.

b. Guru pendidikan jasmani di harapkan dapat meningkatkan kualitasnya dalam mengembangkan proses pembelajaran disekolah serta lebih kreatif dan inovatif dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran penjas.

c. Siswa lebih partisipatif dalam proses pembelajaran hoki dan feedback untuk guru penjas.

d. Dapat memberikan informasi tentang cara dan solusi yang baik dan benar dalam melakukan test pada pembelajaran hoki.

e. Adanya peningkatan kualitas pembelajaran dan pengajaran.

f. Mampu meningkatkan kualitas unit kegiatan mahasiswa hoki UPI secara keseluruhan.


(18)

BAB III

SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

A.Populasi

Menurut Gay (1967:67) Populasi adalah sekelompok objek atau individu atau peristiwa yang menjadi perhatian peneliti, yang akan dikenai generalisasi penelitian. Dalam penelitian ini populasi ada 30 orang yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa ( UKM ) UPI.

Teknik pengambilan sampel di gunakan teknik randomize group design sehingga di ambil 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah. Peneliti membagi kelompok menjadi 2 kelompok yaitu model pembelajaran langsung dan dan model pembelajaran kooperatif masing – masing 20 orang, setelah itu dikaitkan dengan kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik rendah menjadi 4 kelompok dan penelitian ini akan menggunakan anava 2 x 2.

B.Sample

Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti memerlukan subyek yang akan diteliti, subyek tersebut berupa populasi dan sampel. Populasi merupakan keseluruhan subyek dalam penelitian sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan mengenai aturan yang pasti harus berapa jumlah sampel yang diambil, sesuai dengan yang dikatakan Arikunto (2006:134) bahwa:

Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel, atau semakin besar persentase sampel dari populasi, hasil penelitian akan semakin baik. Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian. Hal ini tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang dikandung oleh subyek penelitian dalam populasi. Selanjutnya sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut bertalian erat dengan homogenitas subyek dalam populasi.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian tidak selalu menghasilkan penelitian yang baik


(19)

36

karena hal tersebut tergantung dari sifat-sifat dan ciri-ciri yang terdapat pada subyek penelitian dalam populasi.

Dalam suatu penelitian semua anggota populasi dapat dijadikan sebagai sumber data dan dapat pula hanya sebagian anggota populasi saja yang umumnya disebut sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel di gunakan teknik

randomize group design sehingga di ambil 27% kelompok atas dan 27%

kelompok bawah. Peneliti membagi kelompok menjadi 2 kelompok yaitu model pembelajaran langsung 20 orang dan model pembelajaran kooperatif 20 orang, setelah itu dikaitkan dengan kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik rendah menjadi 4 kelompok dan penelitian ini akan menggunakan anava factorial 2 x 2. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa yang mengikuti UKM hoki UPI.

Rumus Federrer : ( r-1 ) ( t-1 ) ≥ 15 ( r-1 ) ( 4-1 ) ≥ 15 ( r-1 ) 3 ≥ 15

r ≥ 5

keterangan : r = Jumlah anggota t = Kelompok terendah

Kemampuan Motorik

Model pembelajaran

Kooperatif Langsung

Tinggi n = 5 n = 5


(20)

37

C.Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode ini dipakai berdasarkan pertimbangan bahwa sifat penelitian mengenai adanya pengaruh yang signifikan terhadap hubungan kemampuan motorik dan model pembelajaran terhadap hasil pembelajar hoki. Sesuai dengan tujuan di atas, teknik penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Menurut Sugiyono (2009:107)

menjelaskan bahwa ”Eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendali. ”

Menurut Ary (Syamsudin 2007) pada umumnya penelitian eksperimen mempunyai tiga karakter yang penting yaitu : variabel bebas yang dimanupulasi, variabel yang lain yang berpengaruh dikontrol agar tetep konstan, efek pengaruh manipulasi varibel bebas dan variabel terikat diamati langsung oleh peneliti.

D.Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian studi Eksperimental lapangan Pre tretment dan Post Tretment.

E.Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengunakan beberapa variabel diantaranya untuk model pembelajaran menggunakan variabel bebas, dan untuk kemampuan motorik, peneliti menggunakan variabel intevening. Menurut Tuckman (Sugiyono, 2007) variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela atau antara variabel independen dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen, dan yang terakhir variabel terikat diterapkan pada hasil pembelajaran hoki.


(21)

38

F. Definisi Operasional Variable

1. Motor ability atau sering disebut kemampuan motorik/kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang sejak kecil dari masa kanak-kanak yang berkembang seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan. Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang dimiliki anak seiring dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Waharsono (1999:

53) menyatakan, “Sejalan dengan meningkatnya ukuran tubuh dan

meningkatnya kemampuan fisik, maka meningkat pulalah kemampuan

geraknya”.

2. Model pembelajaran adalah merupakan sekumpulan strategi mengajar yang digunakan guru pada siswa saling membantu dalm mempelajari sesuatu. (Edgen & Kauchak, 1993:319). Jadi dalam model pembelajaran terdapat suatu hubungan bila dalam suatu pembelajaran dipengaruhi oleh kemampuan motorik dan konvensional, dimana suatu pembelajar agar lebih sempurna. Kemampuan ingatan (memori) merupakan fungsi fundamental bagi proses mental yang berhubungan dengan kinerja intelektual, dengan memori memungkinkan organisme untuk memiliki kemampuan berfikir, membaca, menulis, berbicara dan belajar. Tanpa memori organisme tidak mampu untuk melakukan kegiatan mental (mindless), tidak mampu membuat perbandingan serta tidak mampu berkomunikasi.

3. Hasil pembelajaran hoki dikatakan berhasil bilamana mahasiswa dapat menerapkan atau mempergunakan teknik-teknik permainan hoki dengan benar melakukannya seperti push, hit, stop, dribble, flick, dan scop. Dimana mahasiswa melakukan teknik tersebut pada kondisi yang memungkinkan untuk dilakukan, agar tidak terjadi kecelakaan yang fatal bagi yang melakukan maupun yang menjaga. Karena permainan hoki berbahaya bila tidak bisa mengontrol emosi pada setiap individu pemain.


(22)

39

G.Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang teruji validitas dan reliabilitas. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena ini disebut variabel penelitian, jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti.

1. Instrumen yang terdapat pada penelitian ini adalah Barrow Motor Ability Test yang tingkat untuk keberhasilan kemampuan motorik yang terdiri dari test standing broad jump, soft ball trow, zig-zag run, wall pass, medicine ball put test dan 60 yard dash yang mempunyai Validitasnya 0,87 dan Reliabilitasnya 0,93.

Dalam pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan dan kemampuan setelah diberikan perlakuan, penulisan menggunakan 3 tes :

1. Passing bedasarkan Wisaksono (2006: 50) yang mempunyai validitas sebesar

0,86 dan reliabilitas sebesar 0,82.

2. Shooting berdasarkan buku Jhon Cadman (1993:67) yang mempunyai Validitas

0,637 dan Reabilitas 0,730

3. Dribbling berdasarkan Asep S (2006:39) menjelaskan bahwa Tes dribbling

mempunyai validitas sebesar 0,84 dan reliabilitas 0,84.

H.Rancangan dan Analisis Data

Analisis data penelitian ini diproses dengan menggunakan software program SPSS V.20 for windows dengan taraf signifikan p ≤ 0,05 langkah -langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Uji normalitas

Uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan (p > 0,05) untuk mengetahui rerata data sample berdistribusi normal atau tidak normal hasil uji normalitas ini untuk menentukan analisis berikutnya yaitu analisis


(23)

40

paramentrik bila data berdistribusi normal atau analisis non-parametrik bila data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas antara kelompok dengan menggunakan uji Levene-Test untuk mengetahui data tersebut kelompok Homogen atau tidak. Hasil uji ini untuk menentukan apakah analisis data menggunakan Statistik Parametrik atau non Parametrik.

3. Uji F Anova Faktorial 2 arah

Untuk menjawab analisis hipotesis yang diajukan, digunakan uji analisis statistik uji- F Anova Faktorial 2x2 (2 arah) dengan (p ≤ 0,05).

I. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Unit Kegiatan Mahasiswa Hoki Upi, yaitu di Lapangan Stadion Upi. Lamanya latihan kurang dari 8 minggu atau 16 kali pertemuan dengan frekuensi latihan 2 kali dalam seminggu. Adapun hari yang dipilih untuk melaksanakan latihan yaitu pada hari Selasa dan Kamis. Pelaksanaannya dilakukan pada sore hari dari pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Kegiatan penelitian meliputi tes pendahuluan, pemberian perlakuan dan tes akhir.

Tes pendahuluan dilakukan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan motorik dari setiap mahasiswa. Data ini dipakai sebagai dasar untuk membagi sampel menjadi kelompok-kelompok yang mempunyai kemampuan motorik tinggi dan kemampuan memori dengan kemampuan motorik rendah.

J. Alur Penelitian

1. Test dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran langsung dan model pembelajaran kooperatif.

2. Pelaksanaan perlakuan : a. Pembelajaran hoki b. Treatmen pembelajaran


(24)

41

3. Test akhir

Alur penelitian adalah merupakan gambaran bagaimana suatu penelitian yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

Test kemampuan motorik

Kemampuan motorik tinggi

Model pembelajaran

langsung

Model pembelajaran

kooperatif

Model pembelajaran

langsung

Model pembelajaran

kooperatif Kemampuan motorik

rendah


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisi data yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat interaksi antara kemampuan motorik dengan model pembelajaran terhadap hasil pembelajaran hoki di UKM Hoki UPI Bandung.

2. Kelompok yang mempunyai kemampuan motorik tinggi pada model pembelajaraan kooperatif lebih memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kemampuan motorik tinggi pada model pembelajaran langsung karena dengan model pembelajaran langsung subjek lebih cepat jenuh bila diberikan terus menerus pembelajaran permainan hoki. 3. Kelompok yang mempunyai kemampuan motorik rendah pada model

pembelajaraan langsung lebih memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kemampuan motorik rendah pada model pembelajaran kooperatif karena dengan model pembelajaran langsung subjek berkemampuan motorik rendah harus sering diberikan pengulangan agar terus merangsang apa yang diberikan pada pembelajaran permainan hoki.

B.Saran

Adapun saran yang disampaikan oleh penulis berdasarkan hasil peneltian dan pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kemampuan motorik sangat berpengaruh dalam pembelajaran, jadi yang mempunyai kemampuan motoric tinggi lebih baik diberikan model pembelajaran kooperatif karena dengan


(26)

51

model pembelajaran kooperatif menjadi suatu tantangan bagi subjek untuk bersaing dengan rekan-rekannya

2. Sebaliknya bila yang mempunyai kemampuan motorik rendah yaitu dengan model pembelajaran langsung, karena dengan lebih sering diperhatikan dan diberikan pengulangan-pengulangan subjek yang berkemampuan motorik rendah terlambat untuk merangsang yang diberikan pada pembelajaran permainan hoki.

3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan jumlah sample yang lebih banyak agar hasil penelitian diperoleh maksimal serta factor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil pembelajaran.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992/1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktik. Edisi Revisi VI Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Agus Mahendra. (2009). Asas Dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Baandung : FPOK UPI.

DR. Hj. Juliantine Tite, M.Pd. Dkk, (2011), Model-Model Pembelajaran

Pendidikan Jasmani, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Eka. 2010. Model Pengajaran Langsung. Tersedia pada

http://ekagurunesama.blogspot.com/2010/07/5-model-pengajaran-langsung.html. Diakses (30/09/2011).

Harsono. (1986). Ilmu Coaching. Jakarta: PIO KONI Pusat.

Hariono. (2011) Pengaruh Peningkatan Keterampilan Menggiring Bola Melalui Bentuk Latihan Rintangan Zig-zag dan Berpencar (Studi Eksperimen Ekstrakurikuler Hoki SMA Negeri 26 Bandung) Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Jhon, Cadman (1993) Hockey The Skill Of The Game. Redwood Books, Trowbridge.

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK-UPI Bandung.

Metzler, (2000) Instructional Models For Physical Education

Nurhasan, (1999), Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia. Nurhasan dan Hasanudin. (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung :

FPOK UPI.

Rusli Lutan, 1988. Manajemen Penjaskes. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.


(28)

53

Slavin, Robert E. (2008).Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Supriyatna, A. dan Hermanu, E. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga Hoki. Bandung: FPOK-UPI Bandung

Sudjana, 2005. Metode Statistik. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudrajat, Ahmad. 2011. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction). Tersedia pada http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung.html. Diakses (29/09/2011).

Sugiyono, Winarto. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung : CV Alfabeta.

Saepudin, A. (2006). Pelatihan Model Game Practice dengan Model Hockey

Shadow (Gerak Bayangan) terhadap Pengasaan Keterampilan Menggiring Bola dalam Permainan Hockey. Skripsi Sarjana pada FPOK

UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Supriyatna, A. dan Hermanu, E. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga Hoki. Bandung: FPOK-UPI Bandung.

Tite Juliantine, Toto Subroto, dan Yunyun Yudiana. (2011). Model - Model

Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI.

Yunyun, Yudiana. 2007. Teori Latihan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Whitaker, D. (1986). Coaching Hockey. Ramsbury, Marlborough: The Crowood Press.

Muldan, D. (2012) Uji Validiitas dan reabilitas tes tembakan penalty dslsm

permainan hoki. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak

diterbitkan.

UPI, (2012). Pedoman Penulisan karya Ilmiah. Bandung: Departemen pendidikan Nasional, Universitas Pendidikan Indonesia.

Wikipedia. Gerak Motorik [Online].

Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_motorik [12 November 2012] Kurniawan, Cekai. (2009) pengertian olahraga Hockey.


(29)

54

Tersedia : http://awang-klik.blogspot.com/2009/11/pengertian-olahraga-hockey.html [12 November 2012]

Handoko, Adi. (2011) Pengertian Kemampuan Motorik. [Online].

Tersedia : http://adi-handoko.blogspot.com/2011/11/pengertian-motorik.html [12 November2012]

no name ( 2011). Tahapan Perkembangan Motorik. [Online].

Tersedia : http://blog.tp.ac.id/tag/perkembangan-motorik-adalah [14 November 2012]

Benjamin, Ari. (2010). Kemampuan Motorik (motor ability). [online].

Tersedia : http://ayinosa31.wordpress.com/2010/01/03/kemampuan-motorik-motor-ability/ [12 november 2012]

no name (2010). Pengertian Keterampilan Motorik Dan Kemampuan Motoroik

Menurut Para Ahli.

[Online].

Tersedia : http://meks14.wordpress.com/2010/12/14/pengertian-keterampilan-motorik-dan-kemampuan-motorik-menurut-para-ahli/tugas-motorik-2/[14

November 2012]

kawandnews. (2011) Pengertian Dan Hakikat Motor Ability. [Online].

Tersedia : http://www.kawandnews.com/2011/09/pengertian-dan-hakikat-motor-ability.html [14 November 2012]

Ulya. (2010) Kemampuan Motorik (Motor Ability) [Online].

Tersedia : http://ulya07.wordpress.com/2010/02/14/kemampuan-motorik-motor-ability/ [14 November 2012]

Munawar, Indra (2009) Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi). [Online].

Tersedia : http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html [14 November 2012]

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2251772-pengertian-model-pembelajaran/


(1)

41

3. Test akhir

Alur penelitian adalah merupakan gambaran bagaimana suatu penelitian yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

Test kemampuan motorik

Kemampuan motorik tinggi

Model pembelajaran

langsung

Model pembelajaran

kooperatif

Model pembelajaran

langsung

Model pembelajaran

kooperatif Kemampuan motorik

rendah


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisi data yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat interaksi antara kemampuan motorik dengan model pembelajaran terhadap hasil pembelajaran hoki di UKM Hoki UPI Bandung.

2. Kelompok yang mempunyai kemampuan motorik tinggi pada model pembelajaraan kooperatif lebih memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kemampuan motorik tinggi pada model pembelajaran langsung karena dengan model pembelajaran langsung subjek lebih cepat jenuh bila diberikan terus menerus pembelajaran permainan hoki. 3. Kelompok yang mempunyai kemampuan motorik rendah pada model

pembelajaraan langsung lebih memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kemampuan motorik rendah pada model pembelajaran kooperatif karena dengan model pembelajaran langsung subjek berkemampuan motorik rendah harus sering diberikan pengulangan agar terus merangsang apa yang diberikan pada pembelajaran permainan hoki.

B.Saran

Adapun saran yang disampaikan oleh penulis berdasarkan hasil peneltian dan pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kemampuan motorik sangat berpengaruh dalam pembelajaran, jadi yang mempunyai kemampuan motoric tinggi lebih baik diberikan model pembelajaran kooperatif karena dengan


(3)

51

model pembelajaran kooperatif menjadi suatu tantangan bagi subjek untuk bersaing dengan rekan-rekannya

2. Sebaliknya bila yang mempunyai kemampuan motorik rendah yaitu dengan model pembelajaran langsung, karena dengan lebih sering diperhatikan dan diberikan pengulangan-pengulangan subjek yang berkemampuan motorik rendah terlambat untuk merangsang yang diberikan pada pembelajaran permainan hoki.

3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan jumlah sample yang lebih banyak agar hasil penelitian diperoleh maksimal serta factor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil pembelajaran.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992/1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktik. Edisi Revisi VI Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Agus Mahendra. (2009). Asas Dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Baandung : FPOK UPI.

DR. Hj. Juliantine Tite, M.Pd. Dkk, (2011), Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Eka. 2010. Model Pengajaran Langsung. Tersedia pada

http://ekagurunesama.blogspot.com/2010/07/5-model-pengajaran-langsung.html. Diakses (30/09/2011).

Harsono. (1986). Ilmu Coaching. Jakarta: PIO KONI Pusat.

Hariono. (2011) Pengaruh Peningkatan Keterampilan Menggiring Bola Melalui Bentuk Latihan Rintangan Zig-zag dan Berpencar (Studi Eksperimen Ekstrakurikuler Hoki SMA Negeri 26 Bandung) Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Jhon, Cadman (1993) Hockey The Skill Of The Game. Redwood Books, Trowbridge.

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK-UPI Bandung.

Metzler, (2000) Instructional Models For Physical Education

Nurhasan, (1999), Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia. Nurhasan dan Hasanudin. (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung :

FPOK UPI.

Rusli Lutan, 1988. Manajemen Penjaskes. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.


(5)

53

Slavin, Robert E. (2008).Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Supriyatna, A. dan Hermanu, E. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga Hoki. Bandung: FPOK-UPI Bandung

Sudjana, 2005. Metode Statistik. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudrajat, Ahmad. 2011. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction). Tersedia pada http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung.html. Diakses (29/09/2011).

Sugiyono, Winarto. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung : CV Alfabeta.

Saepudin, A. (2006). Pelatihan Model Game Practice dengan Model Hockey

Shadow (Gerak Bayangan) terhadap Pengasaan Keterampilan

Menggiring Bola dalam Permainan Hockey. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Supriyatna, A. dan Hermanu, E. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga Hoki. Bandung: FPOK-UPI Bandung.

Tite Juliantine, Toto Subroto, dan Yunyun Yudiana. (2011). Model - Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI.

Yunyun, Yudiana. 2007. Teori Latihan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Whitaker, D. (1986). Coaching Hockey. Ramsbury, Marlborough: The Crowood Press.

Muldan, D. (2012) Uji Validiitas dan reabilitas tes tembakan penalty dslsm permainan hoki. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

UPI, (2012). Pedoman Penulisan karya Ilmiah. Bandung: Departemen pendidikan Nasional, Universitas Pendidikan Indonesia.

Wikipedia. Gerak Motorik [Online].

Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_motorik [12 November 2012] Kurniawan, Cekai. (2009) pengertian olahraga Hockey.


(6)

Tersedia : http://awang-klik.blogspot.com/2009/11/pengertian-olahraga-hockey.html [12 November 2012]

Handoko, Adi. (2011) Pengertian Kemampuan Motorik. [Online].

Tersedia : http://adi-handoko.blogspot.com/2011/11/pengertian-motorik.html [12 November2012]

no name ( 2011). Tahapan Perkembangan Motorik. [Online].

Tersedia : http://blog.tp.ac.id/tag/perkembangan-motorik-adalah [14 November 2012]

Benjamin, Ari. (2010). Kemampuan Motorik (motor ability). [online].

Tersedia : http://ayinosa31.wordpress.com/2010/01/03/kemampuan-motorik-motor-ability/ [12 november 2012]

no name (2010). Pengertian Keterampilan Motorik Dan Kemampuan Motoroik Menurut Para Ahli.

[Online].

Tersedia : http://meks14.wordpress.com/2010/12/14/pengertian-keterampilan-motorik-dan-kemampuan-motorik-menurut-para-ahli/tugas-motorik-2/[14

November 2012]

kawandnews. (2011) Pengertian Dan Hakikat Motor Ability. [Online].

Tersedia : http://www.kawandnews.com/2011/09/pengertian-dan-hakikat-motor-ability.html [14 November 2012]

Ulya. (2010) Kemampuan Motorik (Motor Ability) [Online].

Tersedia : http://ulya07.wordpress.com/2010/02/14/kemampuan-motorik-motor-ability/ [14 November 2012]

Munawar, Indra (2009) Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi). [Online].

Tersedia : http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html [14 November 2012]

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2251772-pengertian-model-pembelajaran/