Unsur Hara Makro Karbon C Organik di Dalam Tanah

kadar bahan organik atau kandungan biomassa tiap satuan luasvolum tanah, tingkat perombakan bahan organik, pembentukkan krotovina, dan permintaan oksigen hayati Biological Oxygen Demand, BOD. Proses-proses yang dijalankan oleh jasad renik tanah mencakup berbagai alihragam N amonifikasi, nitrifikasi, denitrifikasi, dan penyematan hayati N2 dan alihragaman bahan organik humifikasi, Proses-proses yang diperantai jasad renik tanah ialah pelarutan p, oksidasi S, dan oksidasi Fe. Notohadiprawiro.T. 1999

2.4 Unsur Hara Makro Karbon C Organik di Dalam Tanah

Jumlah dan sifat bahan organik sangat menentukan sifat biokimia, fisika, kesuburan tanah dan membantu menetapkan arah proses pembentukan tanah. Bahan organik menentukan komposisi dan mobilitas kation yang terjerap, warna tanah, keseimbangan panas, konsistensi, partikel density bulk density, sumber unsure hara, pemantap agregat, karakteristik air dan aktivitas organisme tanah. Kadar C organik tanah cukup bervariasi, tanah mineral biasanya mengandung C organik antara 1 hingga 9, sedangkan tanah gambut dan lapisan organik tanah hutan dapat mengandung 40 sampai 50 C organik dan biasanya 1 ditanah gurun pasir. Karbon adalah komponen utama dari bahan organik. Pengukuran C organik secara tidak langsung dapat menentukan bahan organik melalui penggunaan faktor koreksi tertentu. Faktor yang selama beberapa tahun ini digunakan adala faktor Van Bemmelen yaitu 1,724 dan didasarkan pada asumsi bahwa bahan organik mengandung 58 karbon. Beberapa studi menunjukkan bahwa kadar C organik dalam bahan Universitas Sumatera Utara organik cukup bervariasi didalam tanah. Suatu penelitian menemukan bahwa lapisan tanah bawah sub soil memiliki faktor yang lebih besar dari permukaan tanah. Permukaan tanah biasanya memiliki faktor 1,8 hingga 2,0. Lapisan tanah bawah sekitar 2,5. Soil Survey Laboratory menetapkan untuk menggunakan kadar C organik dalam tanah lebih baik dari pada penggunaan kadar bahan organik. Ada beberapa metode yang biasa dilakukan dalam analisis bahan organic tanah. Antara lain dengan pembakaran, oksidasi basah. Kebanyakan metode dari manual hingga yang otomatis menduga kadar C organic melalui oksidasi seluruh atau sebagian karbon dan menentukan perkembangan CO 2 yang terbentuk Mukhlis,2007. Kadar CO 2 dalam atmosfir relatif stabil, yakni 0,03 volume atau 0,57 mgliter udara. Tanpa adanya CO 2 diudara, maka kehidupan tanaman akan terhenti. Kalau kehidupan tanaman terhenti, maka kehidupan makhluk lain termasuk manusia dan hewan mungkin juga terhenti. Menurut Kononova 1966, sumber utama CO 2 dialam berasal dari dekomposisi bahan organic berupa sisa sisa tanaman ataupun hewan dan dari respirasi invertebrate, bakteri serta fungi. Karbon penting sebagai bahan pembangun bahan organik, karena sebahagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organic, sumber karbon dapat dikatakan banyak, dalam ruangan tertutup yang berisi CO 2 – fotosintesa terus aktif. Kandungan karbon terus bervariasi di atas tanah, di atas daun, dalam hal ini satu meter di atas tanah akan berbeda.Di udara terbuka terdapat 0,03 CO 2 , sedangkan ditempat yang banyak tanamannya terdapat CO 2 yang lebih besar dari 0,03 Mulyani,1999. Universitas Sumatera Utara

2.5. Analisis Titrimetri