46
M. Afrilianto, 2012 Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Metaphorical Thinking Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
diberikan pada kelas eksperimen. LKS dirancang dan dikembangkan sesuai dengan karakteristik dari pembelajaran melalui pendekatan metaphorical thinking, serta
dengan mempertimbangkan kecakapan matematis mathematical proficiency yang ingin dicapai, yaitu pemahaman konsep dan kompetensi strategis matematis.
3. Angket
Angket merupakan instrumen skala sikap. Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan melalui
pendekatan metaphorical thinking. Data skala sikap berguna untuk mengetahui kualitas sikap siswa terhadap 1 pelajaran matematika, 2 pembelajaran matematika
melalui pendekatan metaphorical thinking, serta 3 soal-soal tes pemahaman konsep dan kompetensi strategis matematis. Angket sikap yang digunakan terdiri dari 5
komponen, yaitu: a kepercayaan diri belajar matematika, b kecemasan matematika, c kegunaan matematika, d motivasi dalam belajar matematika, dan
e peranan guru Herdian, 2010. Angket skala sikap yang disusun mengacu pada skala Likert. Kisi-kisi angket
disusun berdasarkan lima komponen di atas, yang setiap komponennya memiliki pernyataan positif dan negatif. Derajat penilaian terhadap suatu pernyataan tersebut
terbagi ke dalam 5 kategori, yaitu: sangat setuju SS, setuju S, Netral N, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Dalam menganalisis hasil skala sikap,
skala kualitatif tersebut ditransfer ke dalam skala kuantitatif. Pemberian nilainya dibedakan antara pernyataan yang bersifat negatif dengan pernyataan yang bersifat
positif. Untuk pernyataan yang bersifat positif, pemberian skornya adalah SS diberi
47
M. Afrilianto, 2012 Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Metaphorical Thinking Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
skor 5, S diberi skor 4, N diberi skor 3, TS diberi skor 2, dan STS diberi skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif, pemberian skornya adalah SS diberi skor 1, S
diberi skor 2, N diberi skor 3, TS diberi skor 4, dan STS diberi skor 5. Penyusunan skala sikap diawali dengan pembuatan kisi-kisi skala sikap yang bertujuan agar
efektif yang hendak diukur terangkum secara proporsional.
4. Observasi