Metode Penelitian Populasi dan Sampel

Syifa Utami H, 2015 TINGKAT KESIAPAN PETANI DALAM MENGHADAPI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DI KECAMATAN CISURUPAN KABUPATEN GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Metode Penelitian

Menurut Arikunto 2006, hlm. 26 mengungkapkan “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data penelitiannya”.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Menurut Fathoni 2006, hlm. 100 mengemukakan bahwa “metode survei adalah metode pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala empirik yang berlangsung di lapangan atau lokasi penelitian, umumnya dilakukan terhadap unit sampel yang dihadapi sebagai responden dan bukan terhadap seluruh populasi sasaran”. Menurut Tika 1997, hlm. 9 menyatakan bahwa: Survei suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan. Data dikumpulkan melalui individu atau sampel fisik tertentu dengan tujuan agar dapat menggeneralisasikan terhadap apa yang diteliti. Data yang dikumpulkan dapat bersifat fisik misalnya tanah, geomorfologi, faktor iklim, dan sebagainya. Sedang yang bersifat sosial dapat berupa kependudukan, agama, mata pencaharian, pendapatan penduduk. Menurut Nasution 2009, hlm. 25 suatu penelitian survey bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil populasi itu. Dalam survey sering muncul masalah- masalah yang sebelumnya tidak diketahui atau diduga, sehingga sekaligus bersifat eksploratoris. Metode survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei deskriptif. Menurut Fathoni 2006, hlm. 100 mengemukakan bahwa survey deskriptif yaitu survei untuk mengadakan pemeriksaan dan melakukan pengukuran-pengukuran terhadap gejala empiric yang diperiksa.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi menurut Sumaatmadja 1988, hlm. 112, “keseluruhan gejala, individu, kasus dan masalah yang diteliti, yang ada di daerah penelitian menjadi objek penelitian geografi. Populasi wilayah yang akan diteliti mencakup seluruh desa yang ada di kecamatan Cisurupan yang meliputi 17 desa. Sedangkan populasi petani yang akan diteliti memiliki jumlah 18.424 orang petani. Syifa Utami H, 2015 TINGKAT KESIAPAN PETANI DALAM MENGHADAPI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DI KECAMATAN CISURUPAN KABUPATEN GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Yang Bekerja Di Sektor Pertanian NO DesaKelurahan Jumlah Petani 1. Sukawargi 1.430 2. Sukatani 1.967 3. Cidatar 1.173 4. Cisero 1.352 5. Cisurupan 1.152 6. Karamatwangi 965 7. Balewangi 984 8. Tambakbaya 253 9. Sirnajaya 3.115 10. Sirnagalih 830 11 Pakuwon 978 12. Simpangsari 826 13. Pangauban 564 14. Cipaganti 715 15. Pamulihan 774 16. Situsari 725 17. Cinta Asih 621 Jumlah 18.424 Sumber: kecamatan Cisurupan dalam Angka 2014 2. Sampel Sampel menurut Sumaatmadja 1988, hlm. 112 “sampel merupakan bagian dari populasi cuplikan, contoh yang mewakili populasi yang bersangkutan ”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling jenis simple random sampling . Menurut Sugiyono 2011, hlm. 122 me ngemukakan bahwa “ probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi anggota sampel”. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi. Metode penarikan sampel acak sederhana menggunakan undian tabel angka acak random. Menurut Masyhuri 2008, hlm. 168 syarat yang harus dipenuhi diantaranya 1 harus tersedia daftar kerangka sampling sampling frame , 2 sifat populasi harus homogen, 3 keadaan populasi tidak terlalu tersebar secara geografis. Daftar sampel dalam penelitian ini didapatkan dari intansi terkait berupa kelompok tani yang ada di setiap desa di Kecamatan Cisurupan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang ada di Kecamatan Cisurupan. Dan populasi dalam Syifa Utami H, 2015 TINGKAT KESIAPAN PETANI DALAM MENGHADAPI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DI KECAMATAN CISURUPAN KABUPATEN GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian ini tersebar secara administratif yaitu di desa-desa yang telah ditentukan. Jumlah sampel yang akan diambil dihitung berdasarkan rumus Slovin. Rumus Slovin dalam Noor 2013, hlm 158 dirumuskan sebagai berikut: n = � + � ² Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = tingkat kesalahan pengambilan sampel dengan tingkat kesalahan 10 Tingkat kesalahan yang biasa digunakan dalam penelitian sosial Maka jumlah sampel yang diambil: n = � + � ² n = + . ² n = , Jadi, sampel petani yang akan diambil berjumlah 100 orang. Untuk menentukan desa yang dijadikan sampel maka dilakukan pembagian desa berdasarkan jumlah penduduk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Pembagian Desa Menurut Jumlah Penduduk No DesaKelurahan Jumlah Petani Kategori Kepadatan Penduduk Desa Sampel 1. Sirnajaya 3115 Tinggi Sirnajaya 2. Sukatani 1967 3. Sukawargi 1430 4. Cisero 1352 5. Cidatar 1173 6. Cisurupan 1152 7. Balewangi 984 Sedang Balewangi 8. Pakuwon 978 9. Karamatwangi 965 10. Sirnagalih 830 11. Simpangsari 826 12. Pamulihan 774 13. Situsari 725 Rendah Situsari 14. Cipaganti 715 15. Cinta Asih 621 16. Pangauban 564 17. Tambakbaya 253 Syifa Utami H, 2015 TINGKAT KESIAPAN PETANI DALAM MENGHADAPI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DI KECAMATAN CISURUPAN KABUPATEN GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Maka dilihat dari Tabel 3.2 dapat diketahui desa sampel yang mewakili jumlah petani yang tinggi, sedang, dan rendah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Pengambilan Sampel Desa NO Desa Sampel Jumlah Petani 1. Sirnajaya 3115 2. Balewangi 984 3. Situsari 725 Jumlah 4824 Berdasarkan tabel 3.3 maka proporsi masing-masing desa untuk diambil sampel penduduknya adalah: � = �� �� � Keterangan: n= Jumlah Sampel Pi=Jumlah penduduk didesa sampel Pt= Jumlah seluruh penduduk sampel 1. Desa Sirnajaya � = , Dibulatkan menjadi 65 2. Desa Balewangi � = , Dibulatkan menjadi 20 3. Desa Situsari � = , Dibulatkan menjadi 15 Syifa Utami H, 2015 TINGKAT KESIAPAN PETANI DALAM MENGHADAPI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DI KECAMATAN CISURUPAN KABUPATEN GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jadi masing-masing desa diambil sampel dengan jumlah Desa Sirnajaya 65 petani, Desa Balewangi 20 petani, dan Desa Situsari 15 petani.

D. Variabel penelitian